Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Kadek Arya Dananjaya

NIM : 2502222047
Mata Kuliah : Teori Komunikasi
TUGAS TEORI KOMUNIKASI
( Deskripsi Ruang Publik )
1. Nama Tempat
Balai Banjar Tengah Blahbatuh
Balai banjar merupakan tempat berkumpul bagi warga masyarakat untuk melakukan
berbagai jenis kegiatan yang berhubungan dengan komunitas warga masyarakat itu sendiri
misalnya rapat (sangkep), melakukan proses kegiatan upacara adat seperti pernikahan,
kegiatan pesantian ( kegiatan mempelajari sarana upakara dan upacara ), magambel (
latihan alat musik Bali ) dan lain-lain.
2. Lokasi
Banjar Tengah, Blahbatuh, Gianyar, Bali.
3. Pendiri
4. Kegiatan Operasional
- Rapat
- Melakukan Upacara Adat
- Pembuatan Ogoh – Ogoh
- Pesantian
- Megambel
5. Pendanaan
- Sponsor
- Pemerintah
- Iuran tiap bulan dari masyarakat banjar
6. Tujuan Ruang Publik
Menjadi tempat berkumpulnya masyarakat ketika ada kegiatan seperti rapat dan
mempermudah penyebaran informasi. Karena beberapa masyarakat yang masih belum
update akan teknologi jadi penyebaran informasi masih secara konvensional.
7. Informan yang Bisa Dihubungi
Wahtu Sanjaya yang sedang menjabat sebagai Ketua STT ( Sekaa Teruna Teruni ) atau
dalam Bahasa Indonesia sama seperti Karang Taruna.

KAJIAN TEORI
1. Teori Ruang Publik
Yang dimaksud dengan public sphere (ruang publik) yaitu lingkungan kehidupan sosial
dalam format ruang/tempat/arena/ untuk kepentingan publik. Setiap orang atau semua
warga negara dijamin aksesnya untuk memanfaatkan ruang publik. Ruang publik ini tidak
sama dengan konsep “publik”, yaitu individu yang berkumpul atau dalam kerumunan
orang. Konsep ruang publik ini fokus pada lembaga/institusi sebagai media berpartisipasi
masyarakat.
Menurut Stephen Carr dkk (1992:19) terdapat 3 (tiga) kualitas utama sebuah ruang publik,
yaitu:
a. Tanggap (responsive),berarti bahwa ruang tersebut dirancang dan dikelola dengan
mempertimbangkan kepentingan para penggunanya.
b. Demokratis (democratic), berarti bahwa hak para pengguna ruang publik tersebut
terlindungi, pengguna ruang publik bebas berekspresi dalam ruang tersebut, namun tetap
memiliki batasan tertentu karena dalam penggunaan ruang bersama perlu ada toleransi
diantara para pengguna ruang.
c. Dan bermakna (meaningful), berarti mencakup adanya ikatan emosional antara ruang
tersebut dengan kehidupan para penggunanya.
2. Teori Sintalitas Kelompok ( Group Syntality Theory )
Teori Sintalitas Kelompok adalah pengembangan dari proses komunikasi dari suatu
kelompok. Teori yang dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Ia memberikan
argumen jika untuk dapat membuat hipotesis ilmiah yang tepat, segala hal harus dapat
diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori Asumsi
Titik dasar dari teori ini merupakan asal kata dari sintalitas (syntality) yang digunakan oleh
Cattell untuk menunjukkan “kepribadian kelompok” yang mencakup kebersamaan,
dinamika, temperamen, dan kemampuan kelompok. Dasar-dasar pendapat yang
dikemukakan oleh Cattell dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang
kelompok, yaitu :
- Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok akan tetap ada walaupun anggota-
anggotanya berganti.
- Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan.
- Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan.
- Kelompok mampu berespons secara keseluruhan terhadap suatu rangsang yang tertuju
pada salah satu bagiannya.
- Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi.
- Kelompok menunjukkan adanya pertimbanganpertimbangan kolektif (bersama).
Cattell mengemukakan setidaknya membutuhkan tiga panel dalam suatu kelompok, yang
terdiri atas : sifat-sifat sintalitas yaitu pengaruh dari adanya kelompok sebagai keseluruhan,
baik terhadap kelompok lain maupun terhadap lingkungan; sifat-sifat struktur kelompok yaitu
hubungan yang tercipta antara anggota kelompok, perilaku-perilaku di dalam kelompok, dan
pola organisasi kelompok; dan sifat-sifat populasi yaitu sifat rata-rata dari anggota-anggota
kelompok. Hubungan dari ketiga panel ini adalah saling ketergantungan. Selain dari tiga panel
yang telah diuraikan tersebut, Cattell juga menyatakan adanya dua aspek penting pada
kelompok, yaitu : eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya dan
kelompok-kelompok biasanya saling tumpang tindih.

Anda mungkin juga menyukai