Anda di halaman 1dari 1

CONCLUSION

Penembakan misterius atau petrus merupakan sebuah kasus yang terjadi pada zaman
orde baru atau era Soeharto berkuasa. Kasus ini digolongkan sebagai kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia, karena mengadili seseorang tanpa melalui proses
hukum dengan cara dibunuh. Akibat kasus ini, ketakutan para preman pada zaman
itu sangat besar, karena mereka menjadi “sasaran tembak” pelaku petrus. Sistem dari
penembakan misterius adalah menghakimi siapa saja yang dinilai sebagai pelaku
kriminal atau kejahatan, seperti preman, perampok, , anak jalanan, dan sejenisnya.
Awalnya, program ini dijalankan sebagai Operasi Clurit yang diimplementasikan
oleh Polda Metro Jaya, Jakarta untuk mereduksi angka kriminalitas yang dinilai
berada di ambang kritis. Namun karena hasilnya cukup efektif, maka operasi ini
diadopsi oleh daerah-daerah lain seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Penyebab utama dari peristiwa ini adalah terlalu kuatnya rezim pemerintahan
Soeharto, sehingga segala macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan pribadinya.
Kasus ini juga mencerminkan sikap pemerintah yang represif. Orang-orang yang
menjadi buruan petrus adalah oknum yang melakukan perlawanan terhadap
kekuasaan Soeharto. Ironisnya, salah satu saksi hidup menyebutkan bahwa oknum
tersebut dulunya pernah dimanfaatkan Soeharto selama kampanye pemilu tahun
1982. Banyak yang mengindikasikan kasus ini dilakukan oleh aparat
keamanan. Banyak yang berpendapat bahwa Soeharto melakukan strategi ini untuk
meneror siapa saja yang menentang kekuasaannya. Di samping itu, peran lembaga
yudikatif seolah berada di bawah kontrol penguasa, sehingga kasus ini belum tuntas
sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai