Anda di halaman 1dari 2

Martin Tandean Projek PKN Kelas 12

Nama Kasus Pelanggaran HAM : Penculikan dan Penghilangan Orang Secara Paksa (1997-
1998)
Analisis:
Kasus ini merupakan salah satu dari sebelas kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu
kepada publik. Kasus ini adalah kejadian penculikan dan penghilangan para aktivis pro-
demokrasi secara paksa. Kejadian ini terjadi menjelang pemilu tahun 1997 dan sidang MPR
tahun 1998. Dalam kasus ini, sekitar 23 aktivis prodemokrasi telah diculik dan dihilangkan
secara paksa.
Hak Asasi Manusia yang dilanggar dalam kasus ini adalah hak untuk hidup dan hak untuk
mengemukakan pendapat. Kasus ini adalah kejahatan terhadap kemanusian karena para-para
aktivis diculik dan dihilangkan secara paksa.
Nilai-nilai Pancasila yang dilanggar adalah sila ke 2, sila ke 4 dan sila ke 5.
Sila ke 2 : “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Sila ke 4 : “Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”
Sila ke 5 : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pelaku kasus pelanggaran HAM ini adalah Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus
Angkatan Darat. Para aktivis pro-demokrasi menjadi ancaman bagi rezim Presiden waktu itu,
yaitu Soeharto. Soeharto tidak mau ada ancaman terhadap rezimnya, jadi mereka diculik dan
dihilangkan secara paksa untuk mempertahankan rezimnya. Lalu, penyebab kasus
pelanggaran HAM ini adalah keinginan seorang diktator untuk mempertahankan
kediktatorannya.
Solusi kasus ini adalah para pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut harus diadili. Mereka
harus diadili atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan dan dengan demikian dihukum.
Keadilan tersebut mulai dengan sebuah investigasi. Kasus ini akan diselidiki oleh Komnas
HAM, dan tujuannya adalah untuk menentukan apakah HAM benar-benar dilanggar atau
apakah peristiwa tersebut memang terjadi. Setelah penyelidikan tersebut, dalam skenairo
bahwa ada cukup bukti, Komnas HAM akan menghasilkan fakta bahwa ada cukup bukti
untuk mendukung kesimpulang bahwa HAM memang telah dilanggar dalam kasus ini.
Kemudian, Komnas HAM harus meminta DPR untuk mendesak Presiden agar mengerahkan
otoritas untuk menyelesaikan kasus ini dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam kasus
ini. Selain itu, perlu dipastikan bahwa kasus seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi.
Menurut saya, kasus ini menggambarkan betapa mengerikannya kediktatoran atau rezim yang
dipimpin oleh Soeharto, di mana rakyat tidak bisa berbicara bebas tentang pemerintah atau
mengkritik mereka. Saya merasa bahwa situasi mereka tidak adil karena mereka hanya
memberikan kritik dan nyawa mereka hiang. Saya turut berduka cita dan bersimpati kepada
23 aktivis tersebut beserta keluarga masing-masing. Saya berharap mereka dapat menemukan
kedamaian sekarang, karena Indonesia telah menjadi lebih bebas.

Anda mungkin juga menyukai