0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut membahas upaya pencegahan pelanggaran HAM seperti supremasi hukum dan kualitas pelayanan publik, (2) penanganan kasus pelanggaran HAM di pengadilan seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, dan (3) pembangunan harmonisasi hak dan kewajiban HAM.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut membahas upaya pencegahan pelanggaran HAM seperti supremasi hukum dan kualitas pelayanan publik, (2) penanganan kasus pelanggaran HAM di pengadilan seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, dan (3) pembangunan harmonisasi hak dan kewajiban HAM.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut membahas upaya pencegahan pelanggaran HAM seperti supremasi hukum dan kualitas pelayanan publik, (2) penanganan kasus pelanggaran HAM di pengadilan seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, dan (3) pembangunan harmonisasi hak dan kewajiban HAM.
PELANGGARAN HAM PENYUSUN: *MUTIA KANAYA.F *NAFISAH GADIS.A *SHOFYA AINUN.F
KELAS:XI MIPA 7 Upaya pencegahan pelanggaran HAM
Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Pernyataan itu tentunya sudah sering kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakkan HAM. Tindakan terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab dari pelanggaran HAM. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM: a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah. c. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Pengadilan HAM Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani. Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak mempunyai kemauan menegakan HAM.Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah internasional. Hal tersebut tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa bangsa yang beradab. Sebagai negara hukum dan beradab, tentu saja Indonesia tidak mau disebut sebagai unwillingness state. Indonesia selalu menangani sendiri kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada 7 September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu aktivis HAM paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial. Saat menjabat Dewan Kontras (Komite Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar. Advertisement Namun, hingga hari ini, kasus itu hanya mampu mengadili seorang pilot maskapai Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapat vonis hukuman 14 tahun penjara karena terbukti berperan sebagai pelaku yang meracuni Munir dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun banyak pihak yang meyakini, Polly bukan otak pembunuhan. Belum juga selesai pengungkapan kasusnya, Polly malah dibebaskan bersyarat sejak Jumat kemarin (28/11). 'Pada Juli 2004, Komnas HAM mengeluarkan laporan penyelidikan Projusticia atas dugaan adanya kejahatan terhadap kemanusiaan di Wamena. Kasus tersebut dilaporkan setelah 9 orang terbunuh.' 2. Membangun harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia
Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seseorang tidak dapat menikmati hak yang dimilikinya, sebelum memenuhi apa yang yang menjadi kewajibannya. Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab Contoh:
a. dalam proses pembelajaran di sekolah, kalian tidak akan
mendapatkan pemahaman yang baik dalam sebuah pelajaran apabila tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak kalian kerjakan. b. seorang pekerja tidak akan mendapatkan kenaikan upah apabila tidak menampilkan kinerja yang baik. Dengan demikian, dapat dipastikan antara hak asasi dan kewajiban asasi dalam perwujudannya harus diharmonisasikan atau diseimbangkan oleh setiap orang. TERIMAKASIH