KEWARGANEGARAAN
DISAMPAIKAN OLEH:
Ditjen Hubla 2
Meskipun sudah terdapat landasan hukum tentang
hak asasi manusia dan lembaga perlindungan
Komnas HAM, sudah seharusnya setiap warga
negara Indonesia sadar dan peduli untuk
menegakkan hak asasi manusia. Namun
kenyataannya, masih banyak terjadi kasus
pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi hingga
sampai saat ini.
Ditjen Hubla 3
Contoh kasus pelanggaran yang paling fenomenal dan terjadi di
Indonesia antara lain:
1. Tragedi Telangsari pada tahun 1989??? Polri Temukan CCTV
yang Akan Ungkap Kasus Kematian Brigadir J Recommended
byTragedi Telangsari terjadi pada 7 Februari 1989 di Lampung,
saat itu presiden Soeharto mengadakan program Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau yang bisa disebut
sebagai P-4. Program ini menyebabkan reaksi kelompok ormas
islam saat itu yang kritis terhadap pemerintahan masa orde
baru. Salah satu kelompok Warsidi di Lampung dituduh sebagai
kelompok radikalisme memperoleh perlakuan represif dari pihak
militer dan polisi, sehingga terjadi kasus pembantaian besar-
besaran.
Ditjen Hubla 4
2. Pembunuhan Marsinah pada tahun 1998.
Ditjen Hubla 5
3. Pembunuhan Munir Said Thalib (2004) seorang aktivis HAM.
Ditjen Hubla 7
Proses penyelesaian pelanggaran HAM menurut
undang- undang pengadilan HAM adalah :
1)Penangkapan;
2) Penahanan;
3) Penyelidikan;
4) Penyidikan;
5) Penuntutan;
6) Sumpah;
7) Pemeriksaan.
Ditjen Hubla 8
Mekanisme Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Menggunakan Peradilan HAM
Ditjen Hubla 9
Aktor Utama Pelanggaran HAM Berat Seringkali Tidak Tergapai
Terbentuknya pengadilan HAM tidak diartikan sebagai sebuah badan peradilan yang sempurna,
pasti pula memiliki titik kelemahan.
Kelemahan daripada peradilan ad hoc ini terletak pada pertentangan yang dimiliki antara
doktrin, penjelasan pasal serta prinsip yang dianut.
Ditjen Hubla 10
Doktrin ini juga mengajarkan tentang hubungan vertikal atasan-
bawahan. Vicarious Liability sejatinya memiliki dua delik, yakni delicta
commissionis yang berarti seseorang melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan apa yang dilarang dalam Undang-Undang dan delicta
omissionis yang artinya seseorang tidak melakukan sesuatu yang
diperintahkan oleh Undang-Undang atau diam saja.
Ditjen Hubla 11
Sulitnya Pembuktian Kasus HAM Berat Masa Lalu
Kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia sampai dengan sekarang masih
banyak yang belum ada titik temunya.
Penyelesaian Pelanggaran HAM berat melalui pengadilan HAM ini sulit ditempuh
dikarenakan juga sulitnya pembuktian.
Adapun jika sudah terbukti keterlibatan aparat TNI maupun Kepolisian, seringkali
atasannya tidak dapat diikutsertakan dalam kesalahan anak buahnya.
Penyelesaian pelanggaran HAM berat menggunakan pengadilan HAM ini juga tidak
memberikan keadilan bagi korban maupun keluarga korban.
Ditjen Hubla 12
Keluarga korban tidak dapat jaminan pemulihan trauma dan tidak ada jaminan
oleh negara untuk tidak melakukan pelanggaran HAM yang berulang.
Menurut data, setidaknya masih terdapat 12 kasus HAM berat yang belum
terselesaikan.
Dari sini dapat dilihat masih kurang mampunya negara dalam menyelesaikan
masalah HAM dan menjamin keutuhan nilai HAM.
Hal ini tentunya memberikan ketidakpastian kepada keluarga korban dan
mengkhianati perjuangan para pejuang keadilan untuk Hak Asasi Manusia.
Ditjen Hubla 13
Menurut catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM,
1. Peristiwa 1965-1966
2. Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985
3. Peristiwa Talangsari 1989
4. Peristiwa Trisakti Peristiwa Semanggi I dan II
5. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
6. Penghilangan Orang secara Paksa 1997-1998
7. Peristiwa Wasior Wamena
8. Peristiwa Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi 1998
9. Peristiwa Simpang KAA 1999
10. Peristiwa Jambu Keupok 2003
11. Peristiwa Rumah Geudang 1989-1998
12. Kasus Paniai 2014
Ditjen Hubla 14
Peristiwa 1965-1966
Ditjen Hubla 15
Peristiwa Semanggi I dan II
Ditjen Hubla 16
Ditjen Hubla 17