Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Hak asasi manusia dalam persepektif Islam adalah hal yang harus diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia. Suatu negara yang mengabaikan HAM dapat dipastikan menjadi sasaran
kritik oleh dunia internasional, dan ia pun akan terasing dari pergaulan internasional. HAM, yang pada
dasarnya bersifat moral dan bukan politis ini menjadi hal yang penting sekali setelah Perang Dunia II
dengan lahirnya Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau
DUHAM)
Sebagai salah satu negara Muslim, Indonesia telah berkomitmen untuk melindungi hak asasi
manusia, variasi tergantung political will dari pemerintah satu periode dengan periode lainnya. Di era
reformasi komitmen ini jauh lebih kuat dari pada periode sebelumnya, yang ditunjukkan oleh kebijakan-
kebijakan negara yang pro HAM. Tetapi dalam penerapannya banyak sekali oknum yang menciderai
hukum HAM yang ada di Indonesia. Seperti halnya kasus yang sedang marak sebagai bahan pembicaraan
oleh masyarakat adalah ketidakadilan HAM dalam kasus Brigadir J dan FS. Hal ini ditambah lagi dengan
adanya bukti dan kesaksian palsu yang tidak masuk akal membuat banyak masyarakat yang ikut
mengawal kasus pelanggaran HAM berat ini sampai tuntas
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh hukum HAM dalam perspektif Islam yang ada di Indonesia di dalam kasus Brigadir
J dan FS? Dan apakah sudah berjalan dengan semestinya?
Batasan Masalah
Penelitian dilakukan dengan mencari berita tentang kasus Brigadir J dan FS melalui berita media massa
seperti di televisi dan di media sosial serta sumber sumber yang valid.
Tujuan Masalah
Tujuan dari penelitian ini didasari dengan ketidakpuasan masyarakat oleh penanganan kasus Brigadir J
dan FS yang seolah olah hukum HAM di Indonesia hanya berpihak kepada orang yang berkuasa saja
tanpa melihat pelanggaran HAM berat yang terjadi
Manfaat Penelitiaan
- Pentingnya pengetahuan akan HAM yang ada di Indonesia dan hukum apa yang akan didapat jika
melanggar
- Pentingnya pengertian akan HAM dan bagaimana realisasinya di lapangan
- Pentingnya kesadaran hukum HAM, tetapi dalam kasus ini manakah yang akan terjadi hukum akan
kalah oleh kekuasaan? Meskipun kita tahu hukum bersifat mengikat dan hukum tidak melihat siapa orang
pelanggar hukum tanpa terkecuali
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi dengan mengambil data-data yang sudah ada dan menghasilkan
kesimpulan dengan valid. Penelitian ini membahas Ham dalam perspektif Islam dalam kasus
Pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terhadap Irjen Pol Ferdy Sambo. Tujuan dari
penelitian ini yaitu menghasilan pandangan Ham dari perspektif Islam dalam kasus Pembunuhan Brigadir
J.
Hasil dan Pembahasan
A. HAM di Indonesia
Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sementara itu, dalam perspektif Islam HAM merupakan sebuah anugerah Allah SWT kepada umat-Nya
untuk saling menyayangi antar sesama tanpa diskriminasi antara satu dengan yang lain.
Jadi, hubungan HAM dalam perspektif Islam memiliki tujuan yang sama dengan HAM yang ada dalam
Undang-undang yaitu untuk memberikan hak-hak setiap manusia dengan adil dan bijaksana.
Upaya pemajuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di Indonesia dilakukan berdasarkan prinsip
pengakuan atas universalitas HAM, prinsip keseimbangan, prinsip kerja sama internasional dan prinsip
kesatupaduan. Prinsip keseimbangan mengandung pengertian bahwa diantara hak-hak asasi manusia
perorangan dan kolektif serta tanggung jawab perorangan terhadap masyarakat dan bangsa memerlukan
keseimbangan dan keselarasan. Hal ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk individual dan
makhluk sosial. Faktor penting dalam pemajuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yaitu
Keseimbangan dan keselarasan antara kebebasan dan tanggung jawab.
Poin yang pertama ialah pelanggaran hak untuk hidup. Hak untuk hidup terdapat pada Pasal 9 UU No 39
Tahun 1999.
Poin yang kedua, adalah hak bagi Brigadir J untuk memperoleh keadilan. Brigadir J dilaporkan
melakukan dugaan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi, tetapi ditembak mati tanpa melalui
proses hukum
Poin yang ketiga, adalah penghalangan proses hukum. Hal ini dibuktikan dengan fakta adanya perusakan
barang bukti hingga mengaburkan peristiwa yang terjadi dalam kasus ini.
B. Nilai nilai HAM
Berdasarkan instrument-instrument HAM Internasional, telah diterima bahwa pihak yang terikat secara
hukum dalam pelaksanaan HAM adalah negara. Dalam konteks ini negara berjanji untuk mengakui,
menghormati, melindungi, memenuhi dan menegakkan HAM. Ketentuan hukum HAM tersebut memberi
penegasan pada hal-hal berikut ini:
1. Negara sebagai pemangku tanggung jawab (Duty holder), yang harus memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam pelaksanaan HAM, sedangkan individu dan kelompok-kelompok
masyarakat adalah pihak pemegang pihak (Right holder).
2. Negara tidak memiliki hak, hanya memikul kewajiban dan tanggung jawab (obligation and
responbility) untuk memnuhi hak warga negaranya.
3. Jika negara tidak mau atau tidak punya keinginan untuk memenuhi kewajiban dan tanggung
jawabnya, pada saat itulah negara tersebut bisa dikatakan telah melakukan pelanggaran HAM
atau hukum Internasional.
Kewajiban dan tanggng jawab negara dalam kerangka pendekatan berbasis HAM bisa dilihat
dalam tiga bentuk:
1. Menghormati: merupakan tanggung jawab negara untuk tidak ikut campur untuk mengatur warga
negaranya melaksanakan hak-haknya.
2. Melindungi: kewajiban negara agar bertindak aktif untuk memberikan jaminan perlidungan
terhadap hak asasi warganya.
3. Memenuhi Negara berkewajian untuk mengambil langkah-langkah legislatif, administratif,
hukum dan tindakan-tindakan lain untuk merealisasikan secara penuh HAM.
Kewajiban untuk memenuhi, menghormati, melindungi masing-masing mengandung unsur
kewajiban untuk bertindak (obligation to conduct), yaitu negara disyaratkan melakukan langkah-langkah
tertentu untuk melaksanakan pemenuhan suatu hak, kewajiban untuk berdampak (obligation to result),
yaitu mengharuskan negara untuk mencapai sasaran tertentu memenuhi standar substantif yang terukur.
Ada dua jenis pelanggaran yang bisa terjadi berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban dan
tanggung jawab negara, yaitu:
1. Pelanggaran karena tindakan (by commission) terjadi karena negara justru malah melakukan
tindakan langsung untuk turut campur dalam mengatur hak-hak warga negara yang semestinya
dihormati.
2. Pelanggaran karena pembiaran (by omission) terjadi ketika negara tidak melakukan sesuatu
tindakan atau gagal untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melakasanakan
kewajiban hukum.
Hubungan dengan kasus Ferdi Sambo
Seperti yang kita tahu berita tentang pembunuhan Brigadir J (Joshua) yang rumornya dibunuh
oleh Sambo sudah merupakan pelanggaran HAM dimana Birgadir J dihilangkan haknya untuk hidup. Dan
malah negara membiarkan kasus tersebut dimana itu termasuk pelanggaran HAM karena pembiaran (by
Omission) karena tidak atau dinilai gagal dalam melakukan tindakan atas kasus tersebut.
Islam sangat menghargai kemanusiaan. Dalam islam, HAM yang paling asasi disimpulkan dalam
apa yang dikenal dengan istilah ad-dharuriyyat al-khams. Jadi hak hidup dan perlindungan terhadap jiwa
manusia merupakan salah satu persoalan yang penting dalam islam.
Alangkah kejam tindakan pidana pembunuhan sehingga dalam Al-Quran, orang yang membunuh
satu jiwa digambarkan seolah dia membunuh manusia seluruhnya. Seperti yang dijelaskan dalam surat
Al-Maidah: 32 “Orang yang membunuh orang lain tanpa sebab pembunuhan atau berbuat kerusakan di
bumi, maka seolah-olah ia membunuh seluruh manusia”.
Daftar Pustaka
https://www.detik.com/bali/berita/d-6268120/4-pelanggaran-ham-di-kasus-pembunuhan-brigadir-j/2
https://islam.nu.or.id/syariah/ancaman-hukuman-mati-ferdy-sambo-ham-vs-pandangan-fiqih-ulama-nu-
vpwTG
https://lsc.bphn.go.id/artikel?id=365
https://www.hukumonline.com/berita/a/kedudukan-warga-negara-dalam-undang-undang-
lt620e1f31c663f?page=2
https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/news/2022/08/29/083550/isess-jika-polri-terapkan-asas-
persamaan-hukum-mestinya-ferdy-sambo-ditampilkan-pakai-baju-tahanan