Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3

Pengantar Ilmu Hukum/PTHI

Nama : Sesilia Eline Daniela


NIM : 050054102
Tugas 3 Sesi 7

KOMPAS.com - Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara
kodrati melekat pada manusia, bersifat universal dan langgeng. Hak asasi manusia
harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi,
atau dirampas oleh siapapun, termasuk oleh pemerintah dan aparatur negara.
Negara pun melalui UUD 1945 dan sejumlah perangkat hukum telah menjamin
perlindungan HAM. Sayangnya, pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terus
terjadi.

Beberapa kasus HAM pada tahun 2022

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Pada Januari 2022, penjara atau
kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana
Peranginangin, terungkap. Kerangkeng tersebut ditemukan saat Sang Bupati
terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Atas temuan ini, polisi pun mendatangi lokasi dan mendapatkan informasi bahwa
kerangkeng manusia itu merupakan tempat rehabilitasi narkotika. Akan tetapi,
belum ada izin sebagai tempat rehabilitasi narkoba di rumah tersebut. Komnas
HAM yang juga melakukan penyelidikan menemukan minimal 26 bentuk
penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan martabat terhadap para
penghuni kerangkeng. Beberapa di antara penghuni dipukuli, ditendang, disuruh
bergelantungan di kerangkeng seperti monyet, dicambuk anggota tubuhnya
dengan selang, dan lainnya. Hasil investigasi Komnas HAM menunjukkan pula
keterlibatan oknum TNI-Polri dalam tindak penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan
yang merendahkan martabat para penghuni kerangkeng. Selama didirikan sejak
2012, ada enam orang yang meninggal di dalam kerangkeng tersebut. Kasus
dugaan tindak pidana kekerasan di dalam kerangkeng manusia ini masih berjalan
di pengadilan hingga sekarang. Terdapat delapan tersangka yang diadili. Satu di
antaranya merupakan anak kandung dari Bupati Terbit berinisial DP. Empat
tersangka, yaitu DP, HS, HG, dan IS didakwa dengan pasal penganiayaan yang
menyebabkan kematian terhadap korban. Sementara SP, JS,RG, dan TS didakwa
dengan tindak pindana perdagangan orang.
Tindak Kekerasan Aparat di Wadas

Tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga terjadi di
desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada 8 Februari 2022. Kericuhan berujung
kekerasan oleh polisi ini terjadi dalam proses pengukuran lahan warga untuk
penambangan batu andesit di desa tersebut. Batu andesit diperlukan untuk proyek
pembangunan Bendungan Bener di wilayah tersebut. Sebagian warga setuju
membebaskan lahan mereka. Namun, sebagian lainnya menolak karena khawatir
penambangan batu andesit berakibat pada rusaknya sumber mata air Wadas.
Dalam kericuhan ini, Komnas HAM menemukan bahwa sejumlah warga
ditendang dan dan dipukul. Tak hanya itu, puluhan warga juga ditangkap dan
ditahan polisi. Akibat kejadian tersebut, warga pun mengalami trauma. Pasca
kejadian, beberapa orang bahkan tidak berani pulang ke rumah dan bersembunyi
di hutan karena ketakutan.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/01000001/kasus-
pelanggaran-ham-di-indonesia-2022.

Pertanyaan

1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum
di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM

2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum
Tata Negara?

3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang
beririsan dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam
menyelesaikan konflik tersebut.

Jawaban Nomor 1
1. Penegakan HAM dalam Sistem Hukum Indonesia:

Untuk memastikan sistem hukum di Indonesia bekerja secara efektif dalam


penegakan HAM, beberapa langkah dapat diambil:
- Penguatan Institusi Penegak Hukum: Menguatkan lembaga-lembaga penegak
hukum seperti kepolisian, jaksa, dan pengadilan agar mampu bekerja secara
independen, profesional, dan transparan dalam menangani kasus-kasus
pelanggaran HAM.

- Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih


baik kepada para penegak hukum tentang HAM, prosedur hukum yang relevan,
serta penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM.

- Perlindungan bagi Pelapor dan Korban: Menyediakan perlindungan bagi para


pelapor dan korban pelanggaran HAM agar mereka merasa aman untuk
melaporkan kasus-kasus tersebut tanpa takut akan ancaman atau intimidasi.

- Pengawasan dan Transparansi: Meningkatkan pengawasan terhadap tindakan


aparat keamanan dan pemerintah terkait pelaksanaan HAM serta memastikan
transparansi dalam penanganan kasus-kasus tersebut.

Jawaban Nomor 2
2. Jaminan Hak Asasi Manusia dari Perspektif Hukum Tata Negara:

Dari perspektif Hukum Tata Negara, jaminan HAM harus diatur dan dijamin
dalam konstitusi dan perangkat hukum yang relevan. Di Indonesia, jaminan HAM
tercantum dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
mengatur hak-hak dasar setiap individu.

Hukum Tata Negara mengatur struktur negara, kekuasaan, dan hubungan antar-
lembaga. Jaminan HAM menjadi pondasi yang mendasari setiap keputusan,
kebijakan, dan tindakan yang diambil oleh negara. Pengawasan terhadap
kekuasaan negara, penegakan hukum yang adil, serta keterlibatan masyarakat
dalam pengambilan keputusan publik adalah prinsip-prinsip yang penting dalam
konteks ini.
Jawaban Nomor 3
3. Konflik Agraria, HAM, dan Upaya Penyelesaiannya:

Konflik agraria sering kali berhubungan erat dengan HAM, terutama hak atas
tanah, lingkungan, dan hak-hak masyarakat adat. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut antara lain:

- Dialog dan Mediasi: Mengadakan dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik agraria untuk mencapai kesepahaman bersama. Mediasi juga bisa menjadi
cara efektif untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

- Reformasi Agraria: Melakukan reformasi agraria yang lebih luas untuk


memberikan kepastian hukum, melindungi hak-hak masyarakat adat, dan
mengatur kepemilikan dan penggunaan lahan secara adil dan berkelanjutan.

- Penguatan Perlindungan HAM: Memastikan bahwa dalam menyelesaikan


konflik agraria, hak-hak masyarakat adat, petani, dan pemilik tanah lainnya
dihormati, dilindungi, dan tidak dirampas.

- Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak-


hak mereka terkait tanah, lingkungan, dan HAM, sehingga mereka dapat
melindungi hak-hak mereka sendiri dan berpartisipasi dalam penyelesaian konflik
dengan cara yang konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai