Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH

PENGANTAR ILMU HUKUM


Semester 1

OLEH:

Fitri Nur Aisyah


050383203

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BENGKULU
POKJAR BENGKULU
TAHUN 2023
Pertanyaan:
TUGAS TUTOR KE-3

KOMPAS.com - Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrati
melekat pada manusia, bersifat universal dan langgeng. Hak asasi manusia harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun,
termasuk oleh pemerintah dan aparatur negara. Negara pun melalui UUD 1945 dan sejumlah
perangkat hukum telah menjamin perlindungan HAM. Sayangnya, pelanggaran HAM di
Indonesia masih saja terus terjadi.

Beberapa kasus HAM pada tahun 2022

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Pada Januari 2022, penjara atau kerangkeng
manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin,
terungkap. Kerangkeng tersebut ditemukan saat Sang Bupati terjaring operasi tangkap tangan
(OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas temuan ini, polisi pun mendatangi lokasi
dan mendapatkan informasi bahwa kerangkeng manusia itu merupakan tempat rehabilitasi
narkotika. Akan tetapi, belum ada izin sebagai tempat rehabilitasi narkoba di rumah tersebut.
Komnas HAM yang juga melakukan penyelidikan menemukan minimal 26 bentuk
penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan martabat terhadap para penghuni
kerangkeng. Beberapa di antara penghuni dipukuli, ditendang, disuruh bergelantungan di
kerangkeng seperti monyet, dicambuk anggota tubuhnya dengan selang, dan lainnya. Hasil
investigasi Komnas HAM menunjukkan pula keterlibatan oknum TNI-Polri dalam tindak
penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan martabat para penghuni
kerangkeng. Selama didirikan sejak 2012, ada enam orang yang meninggal di dalam
kerangkeng tersebut. Kasus dugaan tindak pidana kekerasan di dalam kerangkeng manusia ini
masih berjalan di pengadilan hingga sekarang. Terdapat delapan tersangka yang diadili. Satu
di antaranya merupakan anak kandung dari Bupati Terbit berinisial DP. Empat tersangka,
yaitu DP, HS, HG, dan IS didakwa dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan kematian
terhadap korban. Sementara SP, JS,RG, dan TS didakwa dengan tindak pindana perdagangan
orang.

Tindak Kekerasan Aparat di Wadas

Tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga terjadi di desa
Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada 8 Februari 2022. Kericuhan berujung kekerasan oleh
polisi ini terjadi dalam proses pengukuran lahan warga untuk penambangan batu andesit di
desa tersebut. Batu andesit diperlukan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener di
wilayah tersebut. Sebagian warga setuju membebaskan lahan mereka. Namun, sebagian
lainnya menolak karena khawatir penambangan batu andesit berakibat pada rusaknya sumber
mata air Wadas. Dalam kericuhan ini, Komnas HAM menemukan bahwa sejumlah warga
ditendang dan dan dipukul. Tak hanya itu, puluhan warga juga ditangkap dan ditahan polisi.
Akibat kejadian tersebut, warga pun mengalami trauma. Pasca kejadian, beberapa orang
bahkan tidak berani pulang ke rumah dan bersembunyi di hutan karena ketakutan.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/01000001/kasus-pelanggaran-ham-
di-indonesia-2022.
Pertanyaan

1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum di Indonesia
dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM

2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata Negara?

3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang beririsan
dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan konflik
tersebut
Jawaban:
TUGAS TUTOR KE-3
1. Untuk memastikan sistem hukum di Indonesia dapat berfungsi secara efektif dalam
penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), beberapa langkah penting harus diambil. Pertama,
diperlukan peningkatan kesadaran akan HAM di semua tingkatan masyarakat, terutama di
kalangan penegak hukum. Pelatihan yang berkualitas tinggi tentang HAM, prosedur
penegakan hukum yang adil, serta penerapan standar etika dalam tindakan penegakan
hukum harus diutamakan. Penguatan lembaga-lembaga pengawas dan penegak HAM,
seperti Komnas HAM, untuk melakukan investigasi yang mendalam dan independen
terhadap pelanggaran HAM juga sangat penting.

Selain itu, penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku pelanggaran HAM harus
dijamin. Proses hukum harus transparan, tidak dipengaruhi oleh kekuatan politik atau
kepentingan tertentu, dan dilakukan tanpa diskriminasi. Pemberian sanksi yang sesuai
kepada pelaku pelanggaran HAM harus menjadi prioritas, serta memastikan bahwa korban
mendapatkan keadilan dan pemulihan yang layak. Reformasi hukum yang menguatkan
perlindungan HAM dalam undang-undang dan kebijakan negara juga diperlukan untuk
menciptakan landasan yang kuat bagi penegakan HAM di Indonesia.

2. Jaminan Hak Asasi Manusia dalam sudut pandang Hukum Tata Negara tercermin dalam
konstitusi Indonesia, terutama dalam UUD 1945. HAM dijamin dalam berbagai pasal, seperti
Pasal 28 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup, kebebasan, dan kehormatan
diri serta hak untuk mendapatkan perlindungan dari ancaman diskriminasi dan
penyalahgunaan. Pasal-pasal lain juga menegaskan hak-hak individu seperti kebebasan
berserikat, berpendapat, dan beragama tanpa tekanan.

Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk melindungi, menghormati, dan


memenuhi HAM warga negaranya. Dalam Hukum Tata Negara, lembaga-lembaga seperti
Mahkamah Konstitusi memegang peran penting dalam menafsirkan dan menegakkan
prinsip HAM dalam keputusan-keputannya. Pentingnya prinsip-prinsip HAM juga tercermin
dalam prinsip negara hukum yang adil dan demokratis.

3. Konflik agraria di Indonesia sering kali beririsan dengan HAM, terutama terkait hak atas
tanah, lingkungan, dan hak-hak adat masyarakat lokal. Penyelesaian konflik semacam ini
memerlukan pendekatan yang holistik dan inklusif. Salah satu langkah awal yang penting
adalah pengakuan hak-hak adat serta keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam proses
pengambilan keputusan terkait pemanfaatan sumber daya alam di wilayah mereka.
Selain itu, transparansi dalam proses penentuan kebijakan terkait pengelolaan sumber daya
alam dan keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan dapat
mengurangi konflik agraria. Perlindungan terhadap hak-hak petani, peternak, serta
masyarakat adat atas tanah mereka dan keberlanjutan lingkungan juga harus menjadi
prioritas utama dalam kebijakan pemerintah.

Selanjutnya, penegakan hukum yang adil terhadap kasus pelanggaran hak tanah dan
lingkungan harus dilakukan tanpa pandang bulu, dengan memastikan keadilan bagi semua
pihak yang terlibat dalam konflik agraria. Komitmen yang kuat dari pemerintah, lembaga
penegak hukum, dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci dalam menyelesaikan konflik
agraria yang beririsan dengan HAM di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai