Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alexander Satrio Wibowo

NIM : 049468489

Tugas 3
KOMPAS.com - Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat
pada manusia, bersifat universal dan langgeng. Hak asasi manusia harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun, termasuk oleh
pemerintah dan aparatur negara. Negara pun melalui UUD 1945 dan sejumlah perangkat hukum
telah menjamin perlindungan HAM. Sayangnya, pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terus
terjadi.
Beberapa kasus HAM pada tahun 2022
Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat
Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Pada Januari 2022, penjara atau kerangkeng
manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin, terungkap.
Kerangkeng tersebut ditemukan saat Sang Bupati terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas temuan ini, polisi pun mendatangi lokasi dan mendapatkan
informasi bahwa kerangkeng manusia itu merupakan tempat rehabilitasi narkotika. Akan tetapi,
belum ada izin sebagai tempat rehabilitasi narkoba di rumah tersebut. Komnas HAM yang juga
melakukan penyelidikan menemukan minimal 26 bentuk penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan
yang merendahkan martabat terhadap para penghuni kerangkeng. Beberapa di antara penghuni
dipukuli, ditendang, disuruh bergelantungan di kerangkeng seperti monyet, dicambuk anggota
tubuhnya dengan selang, dan lainnya. Hasil investigasi Komnas HAM menunjukkan pula
keterlibatan oknum TNI-Polri dalam tindak penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang
merendahkan martabat para penghuni kerangkeng. Selama didirikan sejak 2012, ada enam orang
yang meninggal di dalam kerangkeng tersebut. Kasus dugaan tindak pidana kekerasan di dalam
kerangkeng manusia ini masih berjalan di pengadilan hingga sekarang. Terdapat delapan
tersangka yang diadili. Satu di antaranya merupakan anak kandung dari Bupati Terbit berinisial
DP. Empat tersangka, yaitu DP, HS, HG, dan IS didakwa dengan pasal penganiayaan yang
menyebabkan kematian terhadap korban. Sementara SP, JS,RG, dan TS didakwa dengan tindak
pindana perdagangan orang.
Tindak Kekerasan Aparat di Wadas
Tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga terjadi di desa Wadas,
Purworejo, Jawa Tengah, pada 8 Februari 2022. Kericuhan berujung kekerasan oleh polisi ini
terjadi dalam proses pengukuran lahan warga untuk penambangan batu andesit di desa tersebut.
Batu andesit diperlukan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener di wilayah tersebut.
Sebagian warga setuju membebaskan lahan mereka. Namun, sebagian lainnya menolak karena
khawatir penambangan batu andesit berakibat pada rusaknya sumber mata air Wadas. Dalam
kericuhan ini, Komnas HAM menemukan bahwa sejumlah warga ditendang dan dan dipukul.
Tak hanya itu, puluhan warga juga ditangkap dan ditahan polisi. Akibat kejadian tersebut, warga
pun mengalami trauma. Pasca kejadian, beberapa orang bahkan tidak berani pulang ke rumah
dan bersembunyi di hutan karena ketakutan.
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/01000001/kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia-2022.
Pertanyaan
1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum di
Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM
2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata
Negara?
3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang beririsan
dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan konflik
tersebut.

JAWABAN!

1. Agar sistem hukum di Indonesia bekerja dengan baik dalam penegakan HAM, maka
harus ada perbaikan system hukum. Tawaran perubahan dan pembaharuan dalam bidang
hukum terus bergema dengan kondisi keterpurukan hukum. Baik dilakukan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi-organisasi massa rakyat, akademisi dan
politisi, yang kesemuanya prihatin dengan sistem hukum yang ada. Reformasi sistem
hukum menjadi wacana hangat yang patut di sambut baik demi perbaikan kondisi bangsa
ini. Sebab semuanya sepakat hukum menjadi salah satu penentu perbaikan bangsa di atas
moralitas dan kepribadian masyarakat. Tawaran perubahan dan pembaharuan dalam
bidang hukum terus bergema dengan kondisi keterpurukan hukum. Baik dilakukan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi-organisasi massa rakyat, akademisi dan
politisi, yang kesemuanya prihatin dengan sistem hukum yang ada. Reformasi sistem
hukum menjadi wacana hangat yang patut di sambut baik demi perbaikan kondisi bangsa
ini. Sebab semuanya sepakat hukum menjadi salah satu penentu perbaikan bangsa di atas
moralitas dan kepribadian masyarakat.
Selain persoalan system hukum yang harus diperbaiki, maka kesadaran hokum
juga memiliki peranan dalam proses penegakan hokum dan HAM. Menurut Krabe hukum
tidak bergantung pada kehendak manusia, tapi telah ada pada kesadaran hukum setiap
orang. Kesadaran hukum tidak datang, apalagi dipaksakan dari luar, melainkan dirasakan
setiap orang dalam dirinya. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya hukum dan
HAM dari setiap masyarakat diperlukan untuk mendukung efektifitas hukum dan HAM.

2. Hal-hal yang dapat dilihat secara nyata seperti adanya lembaga-lembaga negara seperti
yang dikhususkan untuk melidungi Hak Asasi Manusia seseorang. Seperti Komisi
Perlindungan Hak Asasi Manusia, Komisi Perlindungan Perempuan, Komisi
Perlindungan Anak, Komisi perlindungan saksi dan korban. Selain itu, pemerintah
Indonesia mulai melakukan reformasi hukum. Dengan adanya Undang-undang yang
mengatur tentang perlindungan HAM seperti Undang-undang No 39 tahun 1999 tentang
Hak Asai Manusia, Undang undang No 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
membuat warga negara Indonesia lebih terlidungi hak asasinya. Namun disamping
kemajuan-kemajuan itu, tetap masi terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki
oleh pemerintah Indonesia. Kekurangan tersebut banyaknya terdapat pada proses
implementasinya. banyak peraturan-peraturan yang tidak dimplementasikan secara tepat
oleh aparat penegak hukum kita. Selain itu lembaga-lembaga yang telah dibuat demi
melindungi Hak Asasi Manusia seseorang difungsikan secara benar. Agar lembaga-
lembaga tersebut tidak dibuat percuma dan tidak hanya sebagai pelengkap sistem
ketatanegaraan semata . Tetapi berfungsi demi kepentingan rakyat Indonesia.

3. Sekitar 6000 hingga 7000 kasus yang masuk ke Komnas HAM, 15 hingga 20% - nya
adalah pengaduan tentang konflik agraria. Kasus-kasus tersebut di antaranya mengenai
sengketa pertanahan, perebutan akses terhadap Sumber Daya Alam di berbagai sektor,
baik di kehutanan maupun di non-kehutanan, seperti perkotaan, pedesaan, bahkan di
pesisir. Dalam hal ini KPK memfasilitasi Gerakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya
Alam. Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman dua belas
Kementerian/Lembaga untuk percepatan pengukuhan kawasan hutan. Gerakan ini tidak
hanya mengenai pengelolaan sumber daya di kehutanan tapi juga di berbagai sektor.
Sebab persoalan yang satu (kehutanan) terkait dengan yang lain (agraria) tidak hanya
dselesaikan oleh Kementerian Lngkungan hdup dan kehutanan ataupun Kementerian
Agraria dan Tata Ruang namun perlu juga didukung oleh kementerian lainnya.
Diharapkan pertemuan ini dapat menjadi titik awal untuk melangkah bersama agar lebih
solid.
Selain itu pemerintah juga mendorong land reform dan program peningkatan
lahan untuk para petani seluas 9jt ha. Selain itu pemerintah juga memiliki program
percepatan economic growth; percepatan proyek-proyek infrastruktur; percepatan
pengentasan kemiskinan. Keseluruhan dari program ini dipastikan berkaitan dengan
lahan.

Anda mungkin juga menyukai