Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL ONLINE 3

MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU HUKUM / PTHI

KOMPAS.com - Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrati
melekat pada manusia, bersifat universal dan langgeng. Hak asasi manusia harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun,
termasuk oleh pemerintah dan aparatur negara. Negara pun melalui UUD 1945 dan sejumlah
perangkat hukum telah menjamin perlindungan HAM. Sayangnya, pelanggaran HAM di
Indonesia masih saja terus terjadi.

Beberapa kasus HAM pada tahun 2022

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat

Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Pada Januari 2022, penjara atau kerangkeng
manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin,
terungkap. Kerangkeng tersebut ditemukan saat Sang Bupati terjaring operasi tangkap tangan
(OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas temuan ini, polisi pun mendatangi lokasi
dan mendapatkan informasi bahwa kerangkeng manusia itu merupakan tempat rehabilitasi
narkotika. Akan tetapi, belum ada izin sebagai tempat rehabilitasi narkoba di rumah tersebut.
Komnas HAM yang juga melakukan penyelidikan menemukan minimal 26 bentuk
penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan martabat terhadap para penghuni
kerangkeng. Beberapa di antara penghuni dipukuli, ditendang, disuruh bergelantungan di
kerangkeng seperti monyet, dicambuk anggota tubuhnya dengan selang, dan lainnya. Hasil
investigasi Komnas HAM menunjukkan pula keterlibatan oknum TNI-Polri dalam tindak
penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan martabat para penghuni
kerangkeng. Selama didirikan sejak 2012, ada enam orang yang meninggal di dalam
kerangkeng tersebut. Kasus dugaan tindak pidana kekerasan di dalam kerangkeng manusia ini
masih berjalan di pengadilan hingga sekarang. Terdapat delapan tersangka yang diadili. Satu
di antaranya merupakan anak kandung dari Bupati Terbit berinisial DP. Empat tersangka,
yaitu DP, HS, HG, dan IS didakwa dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan kematian
terhadap korban. Sementara SP, JS,RG, dan TS didakwa dengan tindak pindana perdagangan
orang.

Tindak Kekerasan Aparat di Wadas

Tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga terjadi di desa
Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pada 8 Februari 2022. Kericuhan berujung kekerasan oleh
polisi ini terjadi dalam proses pengukuran lahan warga untuk penambangan batu andesit di
desa tersebut. Batu andesit diperlukan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener di
wilayah tersebut. Sebagian warga setuju membebaskan lahan mereka. Namun, sebagian
lainnya menolak karena khawatir penambangan batu andesit berakibat pada rusaknya sumber
mata air Wadas. Dalam kericuhan ini, Komnas HAM menemukan bahwa sejumlah warga
ditendang dan dan dipukul. Tak hanya itu, puluhan warga juga ditangkap dan ditahan polisi.
Akibat kejadian tersebut, warga pun mengalami trauma. Pasca kejadian, beberapa orang
bahkan tidak berani pulang ke rumah dan bersembunyi di hutan karena ketakutan.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/01000001/kasus-pelanggaran-ham-
di-indonesia-2022.
Pertanyaan

1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum di
Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM

Jawaban :

Untuk memastikan sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam
penegakan HAM, diperlukan beberapa langkah.

Pertama, penegakan hukum harus bersifat adil dan tidak diskriminatif,


mengedepankan prinsip keadilan bagi semua warga negara.

Kedua, perlu peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, termasuk


penyelenggaraan pelatihan berkala yang fokus pada HAM.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas institusi hukum harus ditingkatkan untuk
menghindari pelanggaran yang terjadi dalam kasus-kasus seperti yang disebutkan di
atas.

2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata
Negara?

Jawaban :

Jaminan Hak Asasi Manusia dari sudut pandang Hukum Tata Negara tercermin dalam
UUD 1945 dan sejumlah perangkat hukum di Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar HAM harus diakui sebagai hak kodrati setiap individu, dan
peraturan hukum harus melindungi dan menghormati hak-hak tersebut.

Dalam konteks Hukum Tata Negara, penting untuk memastikan bahwa segala bentuk
kebijakan dan tindakan pemerintah selaras dengan prinsip-prinsip HAM yang diakui
secara universal.

3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang beririsan
dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan
konflik tersebut.

Jawaban :

Konflik agraria di Indonesia seringkali beririsan dengan isu HAM, khususnya terkait
hak tanah dan kesejahteraan masyarakat lokal. Analisis terkait konflik tersebut
memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika lokal, kebijakan agraria, dan
dampaknya terhadap hak-hak masyarakat.

Upaya penyelesaian konflik perlu melibatkan dialog inklusif antara pemerintah,


pemilik tanah, dan masyarakat lokal.
Perlindungan dan penegakan hak-hak tanah masyarakat harus menjadi fokus, dan
solusi yang berkelanjutan perlu diupayakan untuk mencapai keseimbangan antara
kepentingan ekonomi dan keadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai