Anda di halaman 1dari 25

DRY DOCK & GROUNDING

Jika sebuah kapal masuk dock kering (Dry dock),


maka kapal tersebut harus memiliki :
 GM awal yang positip
 Dalam keadaan tegak
 Trim belakang yang kecil / secukupnya.
Proses memasuki Dry dock

• Poros tengah kapal harus berada pada garis tengah balok


penyangga (keel blocks)
• Penopang-penopangnya (shores) berada dalam posisi yang
bebas.
• Pemompaan air dapat dimulai setelah pintu dock ditutup.
• Kecepatan pompa akan dikurangi saat bagian belakang kapal
( stern post ) hampir / akan menyentuh balok penyangga,
(water level dalam dock diperlambat).
• Saat bagian belakang kapal (stern post) menyentuh balok
penyangga (keel blocks), maka penopang-penopang (shores)
dipasang / dikencangkan, (mulai dari belakang ke depan
sedikit demi sedikit sampai semua dari penyangga-
penyangga menopang kokoh pada posisinya dan kapal
akhirnya akan duduk seluruhnya diatas keel blocks).
• Kecepatan pompa ditambah untuk mengosongkan dock
secepat mungkin.
Setelah bagian belakang kapal menyentuh keel blocks, Sarat
kapal bagian belakang akan berkurang.
Hal ini akan berlangsung hingga panjang kapal seluruhnya
menumpu pada keel blocks dan sarat kapal muka dan belakang
akan berkurang bersama-sama.

upthrust

Jangka waktu antara Stern post menyentuh keel blocks, sampai


seluruh badan kapal duduk pada keel blocks disebut sebagai
Periode kritis (critical period).
Saat periode kritis tersebut, sebagian dari berat kapal ditopang
oleh keel blocks dan ini akan menimbulkan Tekanan keatas
(upthrust) pada bagian belakang kapal (stern post) yang semakin
membesar sejalan terjadinya penurunan garis air dalam dry dock.
Tekanan keatas (Upthrust) menyebabkan pengurangan tinggi
metacentre (GM) secara semu (virtual loss of GM).
Oleh karena itulah maka, GM awal harus cukup besar selama
periode kritis untuk menghindari kapal terguling atau tergelincir
dari balok-balok penyangga yang mengakibatkan kecelakaan.
Saat dasar kapal menyentuh balok penyangga, maka terjadi
tekanan keatas (upthrust) sebesar P.
Jarak gaya P terhadap COF adalah l (jarak COF dari AP).
Trimming Moment adalah P x l dimana sebanding dengan
MTC x Change of Trim

Jadi ; P x l = MTC x COT


P
upthrust

P = MTC x COT
l l
DRY DOCK & GROUNDING

P
upthrust
W F L
Trim
l

Jika ada Trim P


(P – W)

P = MTC x COT Ø
l M

W L
Jika tidak ada Trim G

B
P = ∆ Draft x TPC
W
MENGHITUNG LOSS OF GM

Cara-1 (Moment terhadap KM)


Gaya W menekan kebawah melalui G, dan Gaya P keatas bekerja di K. Untuk suatu
keseimbangan bouyancynya, maka gaya tsb hrs bekerja di titik M sebesar (W– P).
Resultant kedua gaya tersebut adalah W yang bekerja ke atas melalui titik M1,
sehingga : P
(W – P)
(W - P) x Y = P x X W
(W - P) x MM1 x Sin Ø = P x KM1 x Sin Ø Ø
(W - P) x MM1 = P x KM1 M
(W x MM1) – (P x MM1) = P x KM1 M1
W x MM1 = P x KM1 + P x MM1 L
W X Y
W x MM1 = P (KM1 + MM1)
W x MM1 = P x KM G
B
P x KM Virtual Loss Of GM
MM1 =
W K
W

Dua Gaya yang harus diperhatikan adalah Gaya W yang bekerja ke atas melalui
M1 dan Gaya W yang bekerja ke bawah melalui G. Hal ini menyebabkan
timbulnya moment penegak yaitu Righting moment = W x GM1 x Sin Ø .
Disini ditemui bahwa GM awal berkurang menjadi GM1, oleh karena itu, maka
MM1 adalah Virtual loss of GM karena Dry Docking.
MENGHITUNG LOSS OF GM
Cara-2 ( Moment terhadap KG )
Gaya W menekan kebawah melalui G, dan Gaya P keatas bekerja di K. Untuk
Suatu keseimbangan bouyancynya, maka gaya tsb hrs bekerja di titik M sebesar
(W– P).Resultantnya adalah (W - P) yang bekerja ke bawah melalui G1, sehingga :

P
(W – P)
W x Y = P x X
W x GG1 x Sin Ø = P x KG1 x Sin Ø Ø
W x GG1 = P x KG1 M
= P x ( KG + GG1)
G1
= P x KG + P x GG1 W X L
W x GG1 – P x GG1 = P x KG G
GG1 x (W - P) = P x KG Y
B
(W-P)
P x KG
GG1 = Virtual Loss Of GM K
W
(W-P)

Dua buah gaya ( W – P ) bekerja ke atas melalui M dan gaya (W - P)


bekerja ke bawah melalui G1, Hal ini menyebabkan timbulnya moment penegak
(righting moment).
Righting moment = (W - P) x G1M x Sin Ø .
Disini ditemui bahwa GM awal berkurang menjadi G1M, oleh karena itu, maka
GG1 adalah Virtual loss of GM karena Dry Docking.
Contoh 1.

Sebuah kapal dengan Displacement 6.000 ton, memasuki sebuah Dry dock dengan
trim = 0,3 meter by the stern. KM = 7.5 meter, KG = 6.0 meter. MCTC = 90 t-m.
COF terletak 45.0 meter dari belakang (AP). Hitunglah GM efektif pada saat Stern
post menyentuh keel blocks.

P = MTC x Trim P = 90 x 30 = 60
l 45
Virtual loss of GM Virtual loss of GM
(Cara-1) (Cara-2)
MM1 = P x KM GG1 = P x KG
W - P
W
= 60 x 7.5 = 60 x 6.0
6.000 5.940

= 0.075 m = 0.061 m
GM awal = 1.500 m GM awal = 1.500 m
GM effect = 1.425 m GM eff = 1.439 m

Dari hasil tersebut diatas terdapat 2(dua) kemungkinan jawaban untuk persoalan
yang sama. (Loss of GM), tetapi bukan ini yang menjadi masalahnya.
Kemampuan sebuah kapal untuk kembali keposisi tegak semula dinyatakan oleh
moment penegak (righting moment) dan bukan oleh tinggi metacentrenya saja.
Menghitung moment penegak dengan tiap cara jika kapal
mengalami kemiringan dengan sudut kecil (Ø)

Cara-1.
Righting Moment = W x GM1 x Sin Ø
= 6.000 x 1.425 x Sin Ø
= (8.550 x Sin Ø) ton-meter

Cara-2.
Righting Moment = (W-P) x GM1 x Sin Ø
= 5.940 x 1.439 x Sin Ø
= (8.549 x Sin Ø) ton-meter

Kedua cara tersebut memberikan hasil yang tepat bagi


stabilitas kapal pada saat critical period.
Contoh 2.
Sebuah kapal dengan berat benaman = 3.000 ton dengan panjang 100 m.
KM = 6.0 m, KG = 5.5 m. COF terletak 2.0 meter dibelakang tengah-tengah
kapal. MCTC = 40 t-m. Hitunglah Trim maksimum untuk masuk Dry dock
bila GM pada critical period sebelum kapal duduk seluruhnya keel blocks
tidak kurang dari 0.3 meter.
KM = 6.0 m Menghitung Trim :
KG = 5.5 m
Original GM = 0.5 m MTC x Trim
P =
Required GM = 0.3 m l
Virtual loss (GG1) = 0.2 m
40 x Trim
100 =
Cara-1. 48
P x KM
Virtual loss of GM (MM1) =
W 48 x 100
Trim =
40
Virtual loss x W
atau P =
KM Maks Trim = 120 cm by the stern
0,2 x 3.000
P =
6.0
Maximum P = 100 ton
Contoh Soal latihan

1. Sebuah kapal dengan berat benaman = 5.000 ton, memasuki dry dock
dengan trim belakang = 0,45 m. KM = 7,5 m, KG = 6,0 m, MCTC = 120
t-m dan letak COF = 60 m dari AP. Hitunglah tinggi metacentre
effective pada critical period sebelum kapal duduk seluruhnya pada
keel blocks diperkirakan kenaikan M = 0,075 meter.

2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 5.000 ton, memasuki dry dock dengan
sarat even keel. KM = 6.0 m, KG = 5.5 m, dan TPC = 50 ton. Hitunglah
pengurangan GM semu setelah kapal duduk dan permukaan air telah turun
0.24 m.

3. Berat benaman diketahui = 8.000 ton, kandas di gosong pasir pada saat
air surut, dimana sarat kapal even keel = 5.20 m, KG = 4.0 m, Kedalaman
air diambang tsb diperkirakan nantinya saat terendah = 3.20 m, Jika
diperkirakan KM = 5.0 m dan TPC rata-rata = 15,0 ton. Hitunglah GM
kapal.
Latihan

1. Sebuah kapal dengan berat benaman = 5.000 ton, memasuki dry dock dengan trim
belakang = 0,45 m. KM = 7,5 m, KG = 6,0 m, MCTC = 120 t-m dan letak COF =
60 m dari AP. Hitunglah tinggi metacentre effective pada critical period sebelum
kapal duduk seluruhnya pada keel block diperkirakan kenaikan M = 0,075 meter.

P = MTC x Trim P = 120 x 45 = 90 ton


l 60
Original KM = 7,500 m
GG1 = P x KM
Rise of GM = 0,075 m
W
New KM = 7,575 m
GG1 = 90 x 7,5
KG = 6,000 m 5.000
GM = 1,575 m
GG1 = 0,135 m GG1 = 0,135 m

New GM = 1,440 m
Latihan

2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 5.000 ton, memasuki dry dock dengan
sarat even keel. KM = 6.0 m, KG = 5.5 m, dan TPC = 50 ton. Hitunglah
pengurangan GM semu setelah kapal duduk dan permukaan air telah turun
0.24 m.

P = ∆ Draft x TPC
= 24 x 50
= 1200 ton

GG1 = P x KM atau GG1 = P x KG


W W - P

GG1 = 1200 x 6.0 = 1200 x 5,5


5.000 5.000 – 1.200

GG1 = 1,440 m = 1.736 m


Latihan

3. Berat benaman diketahui = 8.000 ton, kandas di gosong pasir pada saat
air surut, dimana sarat kapal even keel = 5.20 m, KG = 4.0 m, Kedalaman
air diambang tsb diperkirakan nantinya saat terendah = 3.20 m, Jika
diperkirakan KM = 5.0 m dan TPC rata-rata = 15,0 ton. Hitunglah GM
kapal.

P = ∆ Draft x TPC
= 200 x 15 Original KM = 5,000 m
= 3000 ton KG = 4,000 m
Original GM = 1,000 m
GG1 = P x KM Rise of GM = 1,875 m
W
New GM = -0,875 m
GG1 = 3000 x 5.0

8.000
GG1 = 1,875 m
Soal Latihan
1. Sebuah kapal berada pada dry Dock dengan Berat benaman = 1.500 ton,
TPC = 5 ton. KM 3,5 m dan GM = 0,5 m. Kapal tsb menyentuh balok dock
dengan sarat muka dan belakang = 3.0 m. Hitunglah GM jika permukaan air
turun sebanyak = 0,6 meter. (- 0,2 m / - 0,25 m)

2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 4.200 ton memiliki GM = 0,7 m


dengan sarat muka = 2,70 m dan belakang = 3,70 m. Kapal tsb akan masuk
dry dock. MTC = 120 t-m. Jarak Keel block belakang 60 m di belakang
COF. KM = 7,0 m. Hitunglah GM saat menyentuh balok dock. (+ 0,367 m
/ + 0.385)

3. Sebuah kapal kotak panjang 150 m, lebar 10 m dan dalam 5 m, memiliki


sarat rata-rata di laut = 3,0 m dengan trim belakang 1,0 m. MTC =
185,526 t-m, KG = 3,5 m. Jelaskan apakah kondisi kapal aman untuk
masuk dry dock. (+ 0,541 m / + 0,572)

4. Berat benaman sebuah kapal = 6.000 ton, Panjang 120 m, dengan trim
belakang 1,0 m. KG = 5,3 m, GM = 0,7 m. MTC = 90 to t-m. dan COF
terletak dipertengahan panjang kapal. Jelaskan apakah kondisi kapal aman
untuk masuk dry dock. (+ 0,550 m / 0,564 m)

5. Berat benaman = 4.000 ton, panjang 126 m, KM = 6,7 m. KG = 6,1 m.


COF terletak 3,0 m dibelakang tengah kapal. MTC = 120 t-m, . Hitunglah
Trim maksimum untuk kapal masuk dry dock, jika GM pada critical period =
0,3 m. (max trim = 0,896 m / 0,938 m by stern)
Soal Latihan
1. Sebuah kapal berada pada dry Dock dengan Berat benaman = 1.500
ton, TPC = 5 ton. KM 3,5 m dan GM = 0,5 m. Kapal tsb menyentuh
balok dock dengan sarat muka dan belakang = 3.0 m. Hitunglah GM jika
permukaan air turun sebanyak = 0,6 meter. (- 0,2 m / - 0,25 m)

P = ∆ Sarat x TPC
= 60 x 5
= 300 ton

P x KM P x KG
GG’ = atau GG’ =
W W- P
300 x 3,5 300 x (3,5 – 0,5)
= =
1500 1500 - 300
= 0,70 meter = 0,75 meter
Initial GM = 0,50 meter Initial GM = 0,50 meter
New GM = - 0,20 meter New GM = - 0,25 meter
2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 4.200 ton memiliki GM = 0,7 m
dengan sarat muka = 2,70 m dan belakang = 3,70 m. Kapal tsb akan
masuk dry dock. MTC = 120 t-m. Jarak Keel block belakang 60 m di
belakang COF. KM = 7,0 m. Hitunglah GM saat menyentuh balok dock.
(+ 0,367 m / + 0.385)

MTC x COT 120 x 100


P = P = P = 200 ton
L 60

P x KM P x KG
GG’ = atau GG’ =
W W- P

200 x 7,0 200 x (7,0 – 0,7)


= =
4.200 4.200 - 200
= 0,333 meter = 0,315 meter
Initial GM = 0,70 meter Initial GM = 0,70 meter
New GM = 0,367 meter New GM = 0,385 meter
3. Sebuah kapal kotak panjang 150 m, lebar 10 m dan dalam 5 m, memiliki
sarat rata-rata di laut = 3,0 m dengan trim belakang 1,0 m. MTC =
185,526 t-m, KG = 3,5 m. Jelaskan apakah kondisi kapal aman untuk
masuk dry dock. (+ 0,541 m / + 0,572)
Vol = p x l x s KB = ½ x Sarat KM = KB + BM
= 150 x 10 x 3 = ½ x 3,0 = 1,5 + 2,77
= 4500 m3 = 1,50 meter = 4,27 meter
Displ = Vol x δ BM = B²/ 12 d KG = 3,50 meter
= 4500 x 1..025 = 10²/ 12 x 3 GM = 0,77 meter
= 4.612,5 ton = 2,77 meter
MTC x COT 185,526 x 100 P = 247,368 ton
P = P =
L 75
P x KM P x KG
GG’ = atau GG’ =
W W- P
247,368 x 4,27 247,368 x 3,5
= SAFE TO =
4.612,5 ENTER DRY 4.612,5 – 247,368
DOCK
= 0,229 meter = 0,198 meter
Initial GM = 0,77 meter Initial GM = 0,77 meter
New GM = 0,541 meter New GM = 0,572 meter
4. Berat benaman sebuah kapal = 6.000 ton, Panjang 120 m, dengan trim
belakang 1,0 m. KG = 5,3 m, GM = 0,7 m. MTC = 90 to t-m. dan COF
terletak dipertengahan panjang kapal. Jelaskan apakah kondisi kapal aman
untuk masuk dry dock. (+ 0,550 m / 0,564 m)

L = ½ x p MTC x COT
P =
= ½ x 120 L P = 150 ton
= 60 meter 90 x 100
P =
60

KM = KG + GM KM = 5,3 + 0,7 KM = 6,0 meter

P x KM P x KG
GG’ = atau GG’ =
W W- P
150 x 6,0 SAFE TO 150 x 5,3
= ENTER DRY =
6.000 DOCK 6.000 – 150
= 0,15 meter = 0,136 meter
Initial GM = 0,70 meter Initial GM = 0,70 meter
New GM = 0,55 meter New GM = 0,564 meter
5. Berat benaman = 4.000 ton, panjang 126 m, KM = 6,7 m. KG = 6,1 m.
COF terletak 3,0 m dibelakang tengah kapal. MTC = 120 t-m, .
Hitunglah Trim maksimum untuk kapal masuk dry dock, jika GM pada
critical period = 0,3 m. (max trim = 0,896 m / 0,938 m by stern)

KM = 6,70 meter GM = 0,60 meter


KG = 6,10 meter Req GM = 0,30 meter
GM = 0,60 meter Loss of GM = 0,30 meter

MTC x Trim L = ½ p - 3
P x KM P =
GG’ = L L = 63 - 3
W L = 60 meter
120 x Trim
P x 6,7 179,104 =
0,3 = 60
4.000
179,104 x 60
6,7 P = 1.200 Trim =
120
P = 179,104 ton = 89,55 meter

= 0,896 meter by Stern


Soal Evaluasi :

1. Sebuah kapal dengan berat benaman = 3.000 ton, memasuki


dry dock dengan trim belakang = 0,50 m. KM = 4.,5 m,
MCTC = 80 t-m dan letak COF = 40 m dari AP. Hitunglah
Loss of GM saat bagian kapal menyentuh pada keel blocks.

2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 4.000 ton, memasuki dry dock
dengan sarat even keel. KM = 4,2 m, KG = 3.2 m, dan TPC = 50 ton.
Hitunglah pengurangan GM semu setelah kapal duduk dan permukaan air
telah turun 0.45 m.
Jawaban

1. Sebuah kapal dengan berat benaman = 3.000 ton, memasuki


dry dock dengan trim belakang = 0,50 m. KM = 4.,5 m,
MCTC = 80 t-m dan letak COF = 40 m dari AP. Hitunglah
Loss of GM saat bagian kapal menyentuh pada keel blocks.

COT x MTC
P =
L

50 x 80
P = P = 100 ton
40

P x KM
GG’ =
W

100 x 4,5
=
3.000
= 0,15 meter
Jawaban

2. Sebuah kapal dengan berat benaman = 4.000 ton, memasuki dry


dock dengan sarat even keel. KM = 4,2 m, KG = 3.2 m, dan TPC =
50 ton. Hitunglah GM efektip setelah kapal duduk pada balok
dock dimana permukaan air turun 0.45 m.

P = ∆ Sarat x TPC
= 45 x 12
= 540 ton

P x KM P x KG
GG’ = atau GG’ =
W W- P
540 x 4,2 540 x 3,2
= =
4000 4.000 - 540
= 0,567 meter = 0,499 meter
Initial GM = 1,000 meter Initial GM = 1,000 meter
New GM = 0,433 meter New GM = 0,501 meter

Anda mungkin juga menyukai