Anda di halaman 1dari 44

DASAR-DASAR

STABILITAS KAPAL
DIKLAT SERTIFIKASI DAN
REGISTERASI KAPAL
2013
PENAMPANG LAMBUNG KAPAL
PRINSIP STABILITAS

• Pada sebuah benda yang terletak bebas dipermukaan


sebuah bidang datar, bekerja dua gaya yang sama besar
namun berlawanan arah, yaitu: gaya berat yang merupakan
aksi yang bekerja pada titik pusat gravitasi yang mempunyai
arah kebawah dan gaya reaksi yang bekerja pada titik
tumpu (pada titik pusat apung pada benda terapung) yang
mempunyai arah keatas.

• Bila kedua gaya tersebut berada pada satu garis vertikal


yang sama maka benda tersebut berada pada suatu
keseimbangan / lurus. Namun bila kedua gaya tersebut
tidak bekerja pada satu garis vertikal yang sama (terdapat
eksentrisitas), akan terjadi momen eksentrisitas yang
menyebabkan ketidak seimbangan/ miring, baik yang
bersifat permanen maupun tidak permanen.2
PUSAT GRAVITASI
m1 +
m2
L
m1 m2
G

L/2 L/2 Σ MA = 0
m1 * a - m2 * b – (m1+m2) *x = 0

m1 * a-m2 *b
m1 + m2 x = ---------------- dgn arah
(m1 + m2)
m1 L x
G m2 x adalah pusat gravitasi
A
m1 dan m2
a b
y

m1 L
m2 * b - m1 *a
m2
y = ----------------
m2 a b

m1 L
m2

a b

L
m1 z
m3
z * m3 = m2 * b-m1 *a m2

a b
PERUBAHAN LETAK Cg AKIBAT PENAMBAHAN MUATAN

MOVING A MASS OF W
Besar massa beban yg di tambahkan x jarak antara Cg Kpl dan Cg Massa

Besar massa sistem + massa tambahan


PERUBAHAN LETAK Cg AKIBAT PENGURANGAN MUATAN

MOVING A MASS OF W
Besar massa beban yg di kurangkan x jarak antara Cg kpl dan Cg massa yg dikurang

Besar massa sistem – massa yg dikurangkan


PERUBAHAN LETAK Cg AKIBAT PERGESERAN MUATAN

MOVING A MASS OF W
Besar massa beban yg di geser x jarak geser

Besar massa sistem


PUSAT BUOYANSI
XG
KG
TITIK METACENTER

F= GAYA APUNG
B =PUSAT BUOYANSI
M = PUSAT META
Stabilitas transversal
F= GAYA APUNG
GM = KB + BM – KG
B =PUSAT BUOYANSI
M = PUSAT META
GZ = GM Sin φ
Cwl
KB = ---------- d
Cwl + Cb
= 0,5 d untuk dasar rata
= 0,67 d untuk dasar dengan peninggian
= 0,53 d untuk dasar melengkung ( U )
0,08 B2
BMt = --------
d

BMt = 0,1 B2 / d
KG = ( 0,43 s/d 0,45 ) D
XG = ( 0,45 s/d 0,48 ) LBP
Hubungan G dan M
– G dibawah M: kapal stabil
– G = M: kapal netral
– G diatas M: kapal tidak stabil
GM>0 GM<0

Stable Unstable

M G

G M
KESIMPULAN

Pergerakan Pengaruh thd Pergerakan Titik Pergerakan Titik


Muatan Stabilitas Pusat Gravitasi Pusat Apung
Bergerak keatas Mengurangi Keatas Tetap
Bergerak Meningkatkan Kebawah Tetap
kebawah
Bergerak Mengurangi Kesamping Ke sisi yang rendah
kesamping
Ditambahkan Mengurangi Tetap Keatas
pada G
Ditambahkan Mengurangi Keatas Keata
diatas G
Ditambahkan Meningkatkan Kebawah Keatas
dibawah G
Di bongkar dari Meningkatkan Tetap Kebawah
G
Dibongkar Dari Meningkatkan Kebawah Kebawah
atas G
SPECIFIC SHIP STABILITY CRITERIA
( by. Roorda )

SHIP’S TYPE GMt / B


1.Passenger Ship 0.04 – 0.05
2.Cargo ship 0.035 – 0.055
3.Ferry Ship 0.09 – 0.102
4.Tugboat 0.06 – 0.08
5.Coaster 0.055 – 0.08
Momen Penegak (RM)
RM = ∆ x GZ
= ∆ x GM Sin φ

J
Momen Penyebab Miring
IM
w (IM)
RM
w
IM = w . j

w . J
Sin φ = ------------
GM . ∆
TANGKI TERISI
PENUH

TANGKI TERISI
TIDAK PENUH
GM BERKURANG SEBESAR:
( ρ. I )
GG2 = -----------
(ρ1. ▼ )
BILA DI BERI SEKAT
MEMANJANG TANGKI,
MAKA BESAR
PENGURANGAN AKAN
MENJADI SEBESAR k GG2:

JML SEKAT K
1 ¼
2 1/9
3 1/16
STABILITAS MEMANJANG
m . J m . J
GG1 = -------- = GMl tan θ tan θ = -------
Δ GMl . Δ
GML = KB + BML - KG
Cwl
KB = ---------------- d
Cwl + Cb

Cwl (0.091 Cwl + 0.013) L2


BML = --------------------------
Cb . D

BESAR trim = t (dalam centimeter) DAPAT


DIHITUNG DENGAN RUMUS:
100L * m *j
t = -----------------
▲ * GML
TEKNIK PEMUATAN
Jenis Muatan
Penggolongan Jenis muatan Contoh
muatan
Jenis dan kuantitas 1. Muatan umum atau - Muatan dalam Kemasan
General Cargo
2. Muatan Curah (Bulk - Curah Cair (Liquid Bulk)
Cargo) dan Curah Kering (Dry
3. Muatan Seragam Bulk)
(Homogenous Cargo) - terdiri dari satu macam
muatan dalam jumlah
besar.
Ekonomi 1. Deadweight Cargo -Bila 1 ton ≤ 40 ft3
2. Measurement Cargo -Bila 1 ton > 40 ft3
Kondisi Muatan basah; Muatan
fisik/alamiah cair; Muatan kering;
Muatan kotor; Muatan
bersih; Muatan berbau;
Muatan halus atau peka;
Muatan berbahaya.
Muatan Berbahaya
Kelai 1, bahan / barang peledak
Kelas 2. gas-gas yang dimampatkan, dicairkan atau
dilarutkan dengan tekanan
Kelas 3. cairan mudah menyala/ terbakar
Kelas 4. bahan / barang padat mudah menyala/terbakar
Kelas 5. bahan/barang pengoksidir dan peroksida organik
Kelas 6. bahan /barang beracun dan yang mudah menular
Kelas 7. bahan /batrang radioaktif
Kelas 8 bahan / barang perusak
Kelas 9. Bahan / barang berbahaya jenis lainnya
Hal-hal yang harus dilakukan dalam
Pemuatan di kapal

 mengatur pembagian berat muatan (agar


stabilitas ter kontrol atau GM positif dan cukup
baik);
 pemisahan jenis-jenis muatan, lashing/securing
agar tidak rusak;
 melindungi crew dan buruh pelabuhan dari
kecerobohan kerja;
 penggunaan space kapal seoptimal mungkin;
 penyediaan dunnage dan lashing material yang
tidak berlebihan;
Perlindungan Terhadap Kapal
1.Konsentrasi pada berat muatan harus diatur.
Muatan yang berat diletakkan di bawah sehingga
jarak titik G (titik berat muatan) dengan titik M
(Metacentre) harus positif (G berada di bawah
M). Kalau G-M negatif, kapal bisa terguling.
Sementara itu, kalau G-M terlalu besar,
meskipun positif, gerakan kapal menjadi kaku
dan mengakibatkan ikatan muatan mudah slack.
2.Pembagian penempatan muatan secara
melintang (transverse distribution) diatur agar
kapal tidak miring.
3. Pembagian penempatan muatan secara memanjang
(longitudinal distribution) diatur agar kapal:
1) tidak berat di tengah yang dapat menyebabkan kapal
hogging;
2) tidak berat di depan dan belakang yang dapat
menyebabkan kapal sagging;
3) tidak terlalu berat di depan karena bisa menye­babkan
propeller terangkat dan laju kapal terham­bat;
4) tidak terlalu berat di belakang karena menye­babkan
propeller terlalu terbenam dan massanya terlalu besar
yang juga menghambat lajunya kapal.
4. Pembagian penempatan muatan secara vertikal diatur agar
muatan yang berat disimpan dibawah dan muatan ringan
diatas, disampingjuga perlu memperhatikan agar besar GM
memenuhi persyaratan stabilitas kapal.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Evaluasi
Stabilitas Kapal
• Menghitung stabilitas melintang awal setelah kegiatan di
pelabuhan dan kapal akan meninggalkan dermaga.
• Dalam pemuatan agar dihindarkan melebihi batas garis
muat maksimum yang diizinkan;
• Kondisi kapal setiap selesai kegiatan dalam keadaan
tegak;
• Mengatur dan mengikat muatan agar tidak bergerak;
• Menghindari mengisi atau membuang ballast dalam
pelayaran;
• Mengatur penggunaan bahan bakar dan air tawar dalam
pelayaran sehingga kapal tetap tegak;
• Pengawasan terhadap kondisi muatan, bahan bakar, air
tawar selama pelayaran.
G

G
B

B= 6 METER

D = 1,50 M
d = 0,50 M
KG = D/2 = 0,75 M
D G BJ AIR = 1 T/M3

L = 26 METER
a b c d

P2 P1
e
P1
G
B

P2
B

P2 P1 e

D G

L
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai