Anda di halaman 1dari 48

MATA PELAJARAN

Politeknik Transportasi SDP Palembang


Dasar – Dasar Kesyabandaran
01 DEFINISI DAN DASAR HUKUM KAPAL
02 PRINSIP STABILITAS
STABILITAS TRANSVERSAL
Sub 03
PENGUJIAN STABILITAS KAPAL
04
Pokok PENGARUH PERMUKAAN BEBAS CAIRAN
05 DI ATAS KAPAL
Bahasan
06 LONGITUDINAL STABILITY

07 TRIM KAPAL
Dasar – Dasar Kesyabandaran
Stabilitas kapal adalah kesetimbangan kapal pada
saat diapungkan, tidak miring kekiri atau kekanan,
I. DEFINISI DAN
demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal
DASAR HUKUM
KAPAL diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak
kembali.

Dasar – Dasar Kesyabandaran


HUKUM ARCHIMEDES

• Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang


dipindahkan
• Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat
massa zat cair (ρ)
• ρ air tawar = 1000 kg/m3; ρ air laut = 1025 kg/m3
HUKUM ARCHIMEDES

• Gaya gravitasi:
G = m kapal x g = Wkapal
• Gaya apung (buoyancy):
B = ρair x V air dipindahkan
• Berat Benda Terapung:
Wkapal = ρair x V air dipindahkan
WATERLINE
RESERVE BUOYANCY

DRAFT FREEBOARD

DEPTH OF HULL
• Pada sebuah benda yang terletak bebas dipermukaan
sebuah bidang datar, bekerja dua gaya yang sama besar
namun berlawanana arah, yaitu: gaya berat yang
merupakan aksi yang bekerja pada titik pusat gravitasi
yang mempunyai arah kebawah dan gaya reaksi yang
II. PRINSIP bekerja pada titik tumpu (pada titik pusat apung pada
STABILITAS benda terapung) yang mempunyai arah keatas.
• Bila kedua gaya tersebut berada pada satu garis vertikal
yang sama maka benda tersebut berada pada suatu
keseimbangan / lurus. Namun bila kedua gaya tersebut
tidak bekerja pada satu garis vertikal yang sama
(terdapat eksentrisitas), akan terjadi momen
eksentrisitas yang menyebabkan ketidak seimbangan/
miring, baik yang bersifat permanen maupun tidak
permanen. Dasar – Dasar Kesyabandaran
M M

G G Z G

K K
K
G
G

K K

G
G

K K
PERUBAHAN LETAK PUSAT GRAVITASI

M1.h1 + m2.h2 + m3.h3 m3.d


------------------------------------------- = y + ----------------------
M1 + m2 + m3 m1 + m2 + m3
MOVING A MASS OF W
DISCHARGING A MASS OF W
KESIMPULAN
Pergerakan Muatan Pengaruh thd Stabilitas Pergerakan Titik Pusat Pergerakan Titik Pusat
Gravitasi Apung
Bergerak keatas Mengurangi Keatas Tetap
Bergerak kebawah Meningkatkan Kebawah Tetap

Bergerak kesamping Mengurangi Kesamping Ke sisi yang rendah

Ditambahkan pada G Mengurangi Tetap Keatas

Ditambahkan diatas G Mengurangi Keatas Keata

Ditambahkan dibawah Meningkatkan Kebawah Keatas


G
Di bongkar dari G Meningkatkan Tetap Kebawah
Dibongkar Dari atas G Meningkatkan Kebawah Kebawah

Dibongkar dari bawah G Mengurangi keatas kebawah


HUKUM ARCHIMEDES

• Titik Pusat Gravitasi (G)


Titik kerja gaya gravitasi (berat) CL
struktur terapung. Disebut juga Titik
Berat
Gaya ke arah bawah.
G
• Titik Pusat Gaya Apung (B) W-L
B
Titik kerja gaya apung dari bagian
struktur di bawah air. K
Gaya ke arah atas
HUKUM ARCHIMEDES

• Titik Pusat Gravity (G):


Bergantung dari distribusi massa kapal
G tetap (tidak berubah posisi) bila kapal bergerak
• Titik Pusat Gaya Apung (B):
B dapat berubah posisi bila kapal bergerak
Bergantung dari luas & bentuk bidang basah
MOMEN

• Arah putaran momen bergantung


pada posisi G dan B, dua macam
moment:
 Righting moment: mengem-balikan kapal
pada posisi semula (tegak)
 Upsetting moment: cenderung
menyebabkan kapal terbalik
• Besar righting moment:
 – RM = W * GZ (kg-m)
 – GZ: lengan momen (m)
TITIK METACENTER
• Definisi:
Titik perpotongan
III. Stabilitas antara garis kerja
transversal gaya apung bila
kapal dimiringkan
dengan sudut kecil

Dasar – Dasar Kesyabandaran


TITIK METACENTER

Tinggi Metacenter
(GM)
– Jarak dari Titik Gravitasi
ke Titik Metacenter
 GZ = GM*sinφ
TITIK METACENTER

Hubungan G dan M
– G dibawah M: kapal stabil
– G = M: kapal netral
– G diatas M: kapal tidak stabil
Cwl
KB = ---------------- d
Cwl + Cb
Cwl ( 0.0106 + 0,0727 Cwl) B2
BMt = ---------------------------------------
Cb . d
Cwl (0.091 Cwl + 0.013) L2
BML = ------------------------------------
Cb . d
Pergerakan Kapal

• Roll
• Pergerakan Rotasi arah Melintang
• Pitch
• pergerakan Rotasi arah Memanjang

• List
• perbedaan Tinggi Sarat Air Kiri dan Kanan Kapal
• Trim
• Perbedaan Tinggi Sarat Air antara bagian Depan dan
Belakang Kapal
TRANSVERS STABILITY

IV. PENGUJIAN
STABILITAS G
B
KAPAL
K

RM = GZ. Δg ; GZ = GM SIN Φ
KM = KB + BM = KG + GM

Dasar – Dasar Kesyabandaran


STABLE AND UNSTABLE CONDITIONS
Bila sebuah tanki yang berada di atas kapal tidak
berisi penuh dengan cairan, maka cairan tersebut
V. PENGARUH akan bergerak sewaktu kapal menjadi miring yang
PERMUKAAN mengakibatkan berkurangnya tinggi pusat meta
BEBAS CAIRAN (GM) sebesar GG2, yaitu :
DI ATAS KAPAL GG2 = (ρ. I )/(ρ1. ▼ ) = (ρ. I ) / Δ
dimana :
ρ adalah berat jenis cairan di dalam tanki
ρ1 adalah berat jenis cairan tempat kapal
mengapung
I adalah momen inersia dari permukaan bebas
cairan dalam tanki terhadap garis pusat tanki
▼adalah volume lambung kapal yang berada di
bawah air
Dasar – Dasar Kesyabandaran
Percobaan Kemiringan

(p x d)
Tg Ф = ------------------
{(1 + p) x GM}

(p x d)
GM = ----------------
{(P + p) x tg Ф}

KG = KM – GM
SPECIFIC SHIP STABILITY CRITERIA
( by. Roorda )

SHIP’S TYPE GMt / B


1.Passenger Ship 0.04 – 0.05
2.Cargo ship 0.035 – 0.055
3.Ferry Ship 0.09 – 0.102
4.Tugboat 0.06 – 0.08
5.Coaster 0.055 – 0.08
III. Stabilitas
transversal

m.J m.J
GG1 = ------------------ = GMl tan θ tan θ = ----------
Δ GM l . Δ

Dasar – Dasar Kesyabandaran


I CF

GML = KB + BML – KG
GG1 = GML tan φ, dan
GML tan φ = m . J : ▲
Maka tan φ = m.j : ▲.GML
Bila tan φ = t : 100 L
Bila t = trim = (dalam centimeter)
sehingga t = 100L.m.j : ▲.GML
FLOODABLE LENGTH

Lost of buoyancy volume


Draft immersion = -------------------------------------------------------
waterline area of remain compartments
MOMEN PENYEBAB TRIM DAN TRIM

Dengan mengambil t = 1 cm, maka akan kita dapatkan besar


momen untuk merubah trim sebesar 1 cm, yaitu :
▲x GML
MCT 1 cm = ------------ (ton meter)
100 L
dan perubahan dalam trim :

Momen Penyebab Trim


t = ----------------------------------(centimeter)
MCT 1 cm
perbedaan antara draft depan pada haluan
VII TRIM KAPAL
dan draft belakang pada buritan. Trim
merupakan sudut kemiringan kapal secara
membujur.

Dasar – Dasar Kesyabandaran


• Gambar I dibawah menunjukkan kapal trim
even keel yaitu draft draft depan sama
dengan draft belakang ( a = c )

b = ( a + c ) / 2 , hanya terjadi bilamana kapal


tidak hogging atau sagging.
Gambar II diatas menunjukkan kapal trim by stern yaitu draft
balakang lebih besar dari draft depan ( a ñ c )
• Gambar III diatas menunjukkan kapal
trim by Head yaitu draft balakang lebih
besar dari draft depan ( a ñ c )
• Pada gambar IV kapal dengan Displacement =
x ton. Dalam keadaan even keel dimana letak
titik G dan B barada pada satu garis vertikal.
Apabila sebuah bobot seberat ’w’ ton yang
sudah berada pada kapal digeserkan dari
depan ke belakang sejauh ’d’ meter maka akan
menimbulkan moment sehingga letak titik G
akan bergeser searah dan sejajar ke G1.

Jarak pergeseran GG1 adalah :


• yang mengakibatkan kapal akan mempunyai
trim by stern yang disebabkan adanya
moment yang bekerja berlawanan arah jarum
jam.
(Lihat Gambar V)

Besarnya moment tadi adalah w x d


Pembacaan Draf kapal
TERIMA KASIH

Dasar – Dasar Kesyabandaran

Anda mungkin juga menyukai