Anda di halaman 1dari 35

KONSTRUKSI & STABILITAS KAPAL

DP IV – NAUTIKA / 2017
TM KE - 3

 Statical stablity
 Initial stability
Capt. Cakra Wijaya Kusuma M.Mar.
Indikator :
Stabilitas Statis
 Menyebutkan bahwa gaya berat adalah kekuatan dari gaya gravitasi pada massa
dan selalu bergerak tegak lurus ke bawah
 Menyebutkan bahwa total berat suatu kpl dan semua muatannya dpt dianggap
sebagai suatu titik yang disebut dengan titik pusat gravity (G)
 Label suatu diagram dari suatu panampang melintang yang berada ditengah
kapal, secara tegak lurus menunjukkan berat yang melalui titik G dan kekuatan
daya apung melalui titik B
 Menyebutkan bahwa kekuatan daya apung sama dengan berat dari kapal
 Label suatu diagram dari suatu panampang melintang yang berada ditengah dari
suatu kapal yang dimiringkan membentuk sudut kecil yang menunjukkan berat
yang melalui titk G dan kekuatan daya apung yang melalui titik B
 Kapal untuk kembali tegak lurus ke posisi semula setelah dimiringkan oleh suatu
gaya dari luar
 Menyatakan bahwa titk GZ sebagai jarak horizontal antara gaya vertikal yang
melalui B dan G
 Menyatakan bahwa gaya berat dan daya apung sebagai penegak
 Menyatakan bahwa besarnya kopel adalah Displacement x lever,  x GZ
 Menyatakan bahwa perubahan displacement & GZ mempengaruhi stabilitas kapal
 Pada suatu diagram kemiringan kapal, ditunjukan:
 Gaya-gaya pada titik B dan G
 Lever GZ
 Menyatakan bahwa panjang GZ akan berbeda pd sudut kemiringan yg berbeda
 Menjelaskan bahwa jika kopel x GZ cenderung untuk mengembalikan kapal ke
arah tegak lurus, kapal menjadi stabil
 Menjelaskan bahwa untuk sebuah kapal stabil:
  x GZ dinamakan momen penegak
 GZ dinamakan lengan penegak.
TM 3
Initial stability
 Menjelaskan praktek yg umum utk menguraikan stabilitas kpl dgn memiringkan kpl
ke sudut yg kecil (s/d mendekati 10°)
 Menjelaskan grs metacentre (M) spt ttk persimpangan daya apung memaksa grs
vektor2 sbg sudut kekuatan yg kecil
 Menggambarkan titik metacentre (M) sebagai titik pertemuan dari garis-garis gaya
apung yang membentuk sudut
 Menyatakan bahwa sudut yg kecil M dpt diperlakukan sebagai sebagai suatu titik
tetap dengan garis pusat
 Di atas suatu diagram dari suatu kapal miring sama dengan sudut yang kecil,
menandai (adanya) G, B, Z dan M
 Menunjukkan diatas diagram yg ditentukan dari suatu keseimbangan bahwa M hrs
di atas G dan dinyatakan bahwa tinggi GM metacentric positif
 Menunjukkan bahwa untuk sudut yang kecil , GZ = GM x sin
 Menyatakan bahwa nilai dari GM adalah suatu patokan yang bermanfaat bagi
stabilitas dari suatu kapal
 Menguraikan efek di atas suatu perilaku kapal dari:
 Suatu GM yang besar (kapal yang kaku)
 Suatu GM yang kecil (kapal yang lembut)
 Menggunakan tabel atau kurva hidrostatis utk menemukan tinggi dari metacentre
di atas lunas (KM) pd draft yg ada
 Menyatakan bahwa KM hanya tergantung pd draft kpl saat itu
 Memberikan nilai-nilai dari KG, dgn menggunakan nilai-nilai dari KM yg diperoleh
dari tabel atau kurva hidrostatis untuk menemukan tinggi metacentre, GM
 Menyatakan bahwa persyaratan minimum berbeda utk nilai dari MG (mis. utk
suatu kpl barang, GM awal yang direkomendasikan harus tidak kurang dari 0,15m)

TM 4
TANYAKAN PENGERTIAN
STABILITAS KAPAL MENURUT
PANDANGAN PESERTA......??????

Apakah stabilitas itu ????


Pengertian secara umum :

Kemampuan dari kapal yang sedang keluar dari keseimbangannya oleh karena
pengaruh gaya-gaya dari luar utk kembali ke posisi semula jika pengaruh gaya-
gaya tadi di tiadakan.

Capt. Cakra Wijaya Kusuma 5


STABILITAS
STABILITAS MELINTANG STABILITAS MEMBUJUR
Transverse Stability Longitudinal Stability

STABILITAS STATIS STABILITAS DINAMIS


Statical Stability Dynamical Stability

STABILITAS AWAL STABILITAS PD SUDUT OLENG YG


Initial Stability BESAR
Stability At Large angle of Inclination

TIDAK STABIL
STABIL UNStable Equalibrium
Stable Equalibrium

NETRAL (Neutral) LABIL

 Stabilitas Positif  Indifferent  Stabilitas Negatif


 GM Positif  GM Nol  GM Negatif
 GZ Positif  Titik M Berimpit Titik G  Titik M Berada di
 Titik M Berada diatas  Moment stabilitas ben tuk bawa Titik G
Titik G = Moment stabilitas Berat  Moment stabilitas ben
 Moment stabilitas ben  Kapal tdk kembali ke tuk < Moment
tuk > Moment posisi semula dan tetap stabilitas Berat
stabilitas Berat miring pada suatu sudut  Kapal tdk kembali ke
 Kapal kembali ke posisi semula
posisi semula
Dilihat dari sifatnya stabilitas kapal dapat dibedakan dua jenis yaitu :
1. Stabilitas statis.
2. Stabilitas dinamis.
 Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam, terdiri dari :
 Stabilitas melintang adl kemampuan kapal untuk tegak sewaktu mengalami
senget dalam arah melintang yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar,
 stabilitas membujur adl kemampuan kapal untuk kembali ke kedudukan
semula setelah mengalami senget dalam arah yang membujur.
 Stabilitas melintang kapal dapat dibagi menjadi :
I. sudut senget kecil (0-15 derajat) dan
II. sudut senget besar (>15 derajat).
 Stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal-kapal yang sedang oleng atau
mengangguk ataupun saat menyenget besar.
 Pada umumnya kapal hanya menyenget kecil saja. Jadi senget yang besar,
misalnya melebihi 20 derajad bukanlah hal yang biasa dialami.
 Senget - senget besar ini disebabkan oleh beberapa keadaan umpamanya
badai atau oleng besar ataupun gaya dari dalam antara lain GM yang negative.
Titik-titik dan garis-garis penting dalam
Stabilitas melintang

 Titik G
 Titik M M
M
 Titik B

G Z
• KG G Z

• KM B
B
• KB
• BM K
K N
• GZ
• KN
Next
Capt. Cakra Wijaya Kusuma Mmar. 8
1. TITIK BERAT ( CENTRE OF GRAVITY )
TITIK “G”

Titik pusat dari semua gaya-gaya berat yang menekan tegak


lurus kebawah.

Kedudukan Titik “G” sangat tergantung daripada penempatan


bobot-bobot / gaya berat yang bekerja pada kapal itu.

W L

Capt. Cakra Wijaya Kusuma 9


G
Titik G (Gravitasi)
Adalah titik tumpu seluruh
beban yang ada diatas kapal
Tetap, apabila semua beban
di atas kapal tidak bergerak,
G
G
displacement kapal tidak
berobah
1 2 Naik apabila dibongkar
muatan yang berada di bawah
titik G atau di tambah muatan
di atas titik G
Next
Capt. Cakra Wijaya Kusuma Mmar. 10
2. TITIK APUNG ( CENTRE OF BUOYANCY ).
TITIK “B”

Titik pusat dari semua gaya-gaya yang menekan tegak lurus

keatas.

Merupakan titik pusat dari bagian / badan kapal yang terbenam.

Kedudukan titik “B” sangat tergantung daripada bentuk bagian


kapal yang terbenam.
CL

W L

Capt. Cakra Wijaya Kusuma 11


3. TITIK METACENTRIS ( METACENTRE )
TITIK “M”

Merupakan titik perpotongan antara centre line dengan garis


gaya-gaya yang menekan keatas yang melalui titik “B” saat
kapal miring.
Merupakan titik pusat penggerakan titik “B” saat kapal miring.

M M

B
B2 B1

B
Titik M
 Adalah titik Metacenter, merupakan titik maya dimana
seolah merupakan titik pusat ayunan pada ‘bandul’ atau
‘pendulum’
 Titik M pada sudut-sudut olengan kapal yang kecil
(hampir) tidak berpindah (GM Awal..!). Tetapi pada sudut
olengan besar, berpindah-pindah (tidak tetap)

Next
13
Hubungan antara G dan
M (equilibrium)
Menurut Hind (1967), titik - titik penting dalam stabilitas antara lain adalah titik
berat (G), titik apung (B) dan titik M.
 Jarak antara lunas kapal dengan titik
TITIK PENTING PADA STABILITAS ”G” dinyatakan dalam KG (VCG)
 Jarak antara lunas kapal dengan titik
M ”M” dinyatakan dalam KM
GM  KM = KG + GM
BM
G
GM = KM - KG
KM

B  Setiap selesai pemuatan, maka tiap


KG
bobot yg masuk kpl akan menimbulkan
K perubahan letak titik G
CL
 Utk menghitungnya dpt menggunakan
DALIL MOMENT
 Terlebih dahulu hrs mengetahui setiap letak kira2 dari seluruh berat yg ada, yaitu
titik berat dari tanki2 bahan bakar,air tawar, perlengkapan dan semua yg ada
diperhitungkan terhadap lunas
 hasil dari tiap perkalian ini dijumlahkan dan memperoleh jumlah moment
 Jlh moment ini dibagi dengan jumlah berat yang ada termasuk berat kapal
kosong,maka hasilnya merupakan letaknya titik berat yg baru ( KG Baru)
∑ Moment
KG (baru) =
∑ berat
Pada saat kpl miring krn pengaruh gaya dr luar maka letak titik G akan tetap
sedangkan letak ttk B akan berpindah krn adanya perubahan bentuk pd bagian
badan kpl yang terbenam. Gambar terlampir :

Ilustrasi:
M M

GZ G Z G Z Z G
M M
K N K
K K
G dibawah M  Stabilitas Positif G diatas M  Stabilitas Negatif
timbul momen-penegak (righting Timbul momen-penerus (capsizing
moment)  GZ positif moment) pada stabilitas awal
(statical /initial stability)

Apabila G berimpit M (GM = 0)  Stabilitas Netral. Pada sudut kecil


GZ = 0
 Dari gb dpt dilihat adanya gaya sepasang sejajar yg besarnya sama dan arahnya
berlawanan yaitu gaya ”G” yg bekerja tegak lurus kebawah dan gaya ”B” yang
bekerja tegak lurus keatas.
 Pasangan dua buah gaya tersebut merupakan sebuah KOPEL dengan lengan GZ
yang akan menegakkan kapal kembali keposisi semula setelah pengaruh gaya
yang memiringkan kapal tidak bekerja lagi.
 KOPEL tsb disbt moment penegak (righting moment) dgn lengan GZ (righting
arm). GZ merupakan jarak horizontal antara gaya yg melalui titik “G” dan titik “B”.
 Dari gambar dapat dilihat segitiga siku siku GMZ dengan sudut , bahwa :

GZ = GM x sin Ø

sehingga :
Moment Penegak =  x GM x sin Ø

 Kapal mempunyai stabilitas positif ( stable equilebrium ) apabila letak titik G


berada di bawah titik M, sehingga apabila senget karena pengaruh dari luar
maka timbullah moment penegak yang akan mengembalikan kedudukan kapal
ketempat semula setelah pengaruh gaya dari luar tersebut tidak bekerja.
 Karena GZ merupakan fungsi dari GM maka GM pun dapat dijadikan ukuran
stabilitas awal.
 Apabila GM kapal besar maka nilai GZ akan besar pula sehingga moment
penegaknya juga akan besar dan apabila GM kapal kecil nilai GZ nya akan
kecil pula sehingga moment penegaknya akan kecil.

 Sehingga pengaruh dari GM kpl akan menyebabkan sifat olengan kapal. Sifat
kapal ada 2 yaitu :
1. Kapal Stiff (kaku)
2. Kapal Tender (langsar)
Sifat kapal karena pengaruh dari GM kapal :
1. Kapal Stiff (kaku)
adl kpl yg mempunyai stabilitas positif hanya saja GM kpl tsb terlalu besar shg
moment penegaknya pun terlalu besar. Apabila kpl tsb senget krn pengaruh
gaya dari luar maka kembalinya ke kedudukan tegaknya sangat cepat sekali.
Sifatnya : Olengan kapal cepat dan menyentak – nyentak
Penyebabnya : Terlalu bayak konsentrasi muatan berat pd bagian bawah kpl
Kerugiannya : 1. Tidak nyaman bagi crew kapal
2. Dpt merusak konstruksi kpl terutama pd bagian sambungan
3. Pergeseran muatan
Mengatasinya : 1. Mengosongkan tangki double bottom
2. Memindahkan bobot dari bawah ke atas.
2. Kapal Tender (langsar)
adl kpl yg mempunyai stabilitas positif hanya saja GM nya terlalu kecil, dgn
demikian moment penegaknya terlalu kecil shg apabila senget akibat gaya dari
luar maka akan kembali ke kedudukan tegaknya lambat sekali.
Sifatnya : Olengan kapal lambat sekali
Penyebabnya : Terlalu banyak konsentrasi muatan berat pd bagian atas kpl
Kerugian : Dalam cuaca buruk maka kapal bisa terbalik.
Mengatasinya : 1. Mengisi penuh tangki Double bottom
2. Memindahkan bobot dari atas ke bawah
 Nilai KM sebuah kapal dapat dilihat pada hydrostatic table ataupun Hydrostatic
Curve. Pada draft yang berbeda nilai KM akan berbeda pula.
 Nilai KG kapal kosong dapat diperoleh dari percobaan stabilitas.
 Nilai KG sebuah kapal tergantung dari penempatan bobot - bobot diatas kapal.

M) (
RIGHTING ARMS RIGHTING ARM CURVE

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
ANGLE OF HEEL (DEGREES)

60°
40°
20°
G Z G Z G Z
B B B

GZ = 0.43 m GZ = 0.61 m GZ = 0.30 m


Nilai GM ideal untuk berbagai kpl dlm keadaan muat sampai draft maksimal :

Jenis Kapal GM dalam muat sampai draft maksimal

General cargo 0,30 - 0,50 M


Oil tanker 0,30 - 1,00 M
Container 1,50 M Approx
Ro-Ro 1,50 M Approx
Bulk Carries 2,0 - 3,0 M

Untuk segala kondisi GM awal kapal tidak boleh kurang dari 0.15 M
Contoh Soal :
sebuah kapal displacemennya 6000 ton dengan KG 6 m dan KM 7.33 m,
Ada barang dimuat sbb : Kemudian ada yang dibongkar :
 1000 ton , KG 2,5 m  450 ton , KG 0,6 m
 500 ton , KG 3,5 m  800 ton , KG 3,0 m
 750 ton , KG 9,0 m
Hitunglah GM akhir akhirnya
Jawab : ∑momen 44330
KG = =
Berat KG Vertical Moment ∑W 7000
6000 6.0 36000 = 6.33 m
1000 2.5 2500
500 3.5 1750 GM = KM - KG
750 9.0 6750 = 7.33 – 6.33
= 1.00 m
- 450 0.6 -270
-800 3.0 -2400
∑w= 7000 ∑ Moment= 44330
INITIAL STABILITY
Stabilitas pada sudut kemiringan kecil.

Momen Stabilitas Statis


M
 Pada sudut olengan kecil <
15o maka berlaku rumus:
Momen Statis = W x GZ
φ
g GZ = GM Sin φ
g1  gg1 sejajar BB1
G
Z
B B1
Jadi,
W Mom.statis =W x GM Sin φ
K

Next
Pada sudut kemiringan kurang dari 15° maka perpotongan antara gaya buoyancy
dan center line adalah titik ”M” yang dianggap sebagai titik tetap dan merupakan titik
pusat yang dibentuk dari sudut kemiringan kapal. Jarak antara G dan M disebut GM
( Height of metacentric). Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya maka titik -
titik terpenting diatas dapat digambarkan sbb; Gambar I :

dari gambar dapat dilihat segitiga siku


M siku GMZ dengan sudut , bahwa :
θ

GZ = GM x sin Ø
G Z

B
sehingga :
B1

K K
N Moment Penegak =  x GM x sin Ø

 Kpl mempunyai stabilitas positif ( stable equilebrium ) apabila letak titik G berada
di bawah titik M, shg apabila senget krn pengaruh dari luar maka timbullah
moment penegak yg akan mengembalikan kedudukan kpl ketempat semula
setelah pengaruh gaya dari luar tsb tidak bekerja.
 Krn GZ merupakan fungsi dari GM maka GM pun dapat dijadikan ukuran stabilitas
awal.
 Apabila GM kapal besar maka nilai GZ akan besar pula sehingga moment
penegaknya juga akan besar dan apabila GM kapal kecil nilai GZ nya akan kecil
pula sehingga moment penegaknya akan kecil.
Capt. Cakra Wijaya Kusuma 24
2. Hydrostatic tables atau curve.

Hydrostatic Curves HYDROSTATIC CURVES VC 2 – S – APR3 CARGOSHIP

SCALES OF TONNES (1,000 KGS)

35 40 45
35 40 45

TPC IN TONS

KM
35 40 45

SCALES OF METERS
TPC IN TONS 350 400 450 500 550 650 700 750 800 850
MCTC IN TON-METERS

Next
Mencari KM
SCALES OF TONNES (1,000 KGS)

KM
SCALES OF METERS
50 100 150 350 400 450 500 550 650 700 750 800 850
TPC IN TONS MCTC IN TON-METERS

Return
Jawab :
•KB= ½ d =1/2 . 2 = 1 m
•BM= B2 = 52 = 1.04 m
• 12d 12. 2

I = LB3
12

BM= I = LB3 Jika kpl


V 12V kotak, maka
BM= I = LB3 = LB3 .
V 12V 12.LB d
Shg BM = LB2
12d

KB = 1.00 m
BM= 1.04 m +
KM= 2.04 m
KG= 1.05 m -
GM= 0.54 m
 JAWAB :
 Misalkan x adl jlh muatan yg akan dimuat
digeladak agar GM akhir kpl menjadi 0.3 m
 KG akhir = KM – GM akhir = 5.3 – 0.3 =5.0 m
KG akhir = ∑momen = 37400 +9x
berat KG Moment thdp lunas
∑W 8000+x
5000 4.5 22500
2000 3.7 7400 5 = 37400 +9x
8000+x
1000 7.5 7500 5(8000+x) =37400 +9x
x 9.0 9x
40000+5x = 37400 +9x
8000+x 37400 + 9x
40000-37400 = 9x-5x
4x = 2600
x = 2600/4
x = 650 T
END OF THIS SESION & THANKS

Materi pertemuan berikutnya :


Angle of Loll
 Menunjukkan bahwa jika G bergerak ke atas M, kopel yang dibentuk oleh berat
dan daya apung akan membalikkan kapal
 Menyatakan bahwa pada kondisi ini, GM disebut negatif dan x GZ disebut momen
penerus atau capsizing moment
 Menjelaskan bagaimana B dapat bergerak untuk mengurangi capsizing moment
menjadi nol pada sudut miring
 Menyatakan bahwa sudut di mana kpl menjadi stabil dikenal sbg angle of loll
 Menyatakan bahwa kapal akan oleng apabila angle of loll berubah-ubah
 Menyatakan bahwa suatu kapal yang tidak stabil dapat miring pada sisi manapun
 Menguraikan mengapa kondisi yg diuraikan tsb di atas adl berpotensi berbahaya
Kurva stabilitas statis
 Menyatakan bahwa utk setiap draft panjang dari GZ pd berbagai sudut miring yg
berbeda dpt digambarkan sbg grafik
 Menyatakan bahwa grafik yg diuraikan tsb di atas disebut kurva stabilitas statis
 Menyatakan bahwa kurva yang berbeda diperoleh untuk draft yang berbeda
dengan GM yang sama
 Menunjukkan bagaimana penurunan posisi dari G meningkatkan nilai-nilai dari
lengan penegak dan sebaliknya
TM 5
Bergeraknya titik berat
 Menyatakan bahwa titik berat (G) dari suatu kapal dapat bergerak ketika berat
dipindahkan dalam kapal, ditambahkan, atau memindahkan dari kapal
 Menyatakan bahwa:
 G berpindah secara langsung ke arah titik berat dari berat yang ditambahkan
 G berpindah secara langsung menjauh dari titik berat dari berat yg dipindahkan
 G berpindah paralel searah dgn pergerakan berat yang telah ada diatas kapal
 Menghitung, dengan penggunaan momen tentang lunas, untuk posisi dari G
setelah memuat atau bongkar pada bobot tersebut pada posisinya
 Menghitung perubahan pada KG selama perjalanan sebagai akibat dari:
 Pemakaian bahan bakar dan store
TM 6
kemiringan dan koreksi
 Menunjukkan pada suatu diagram gaya yang menyebabkan kapal miring ketika G
bergerak ke satu sisi dari centre line
 Menyatakan bahwa List momen didapatkan dari : displacement x jarak titiki G dari
centre line
 Menggunakan rumusan, di mana sudut kemiringan didapatkan dari Tan= ( GG1) /
( GM*); di mana GG1 adalah pergeseran titik G secara melintang dari CL
 Menyatakan bahwa dalam kondisi miring jangkauan stabilitas berkurang
 Menguraikan maksud dan tujuan dari percobaan
TM 7

Pengaruh dari Air kosong


 Menyatakan bahwa suatu tangki yg penuh dgn cairan, pengaruhnya terhdp posisi
ttk berat kpl adl sama seolah-olah cairan tsb memiliki kepadatan dari berat yg sama
 Menyatakan bahwa titik berat dari cairan pada sebagian tangki yang terisi bergerak
selama terjadi oleng
 Menyatakan bahwa ketika permukaan dari suatu cairan bergerak bebas, Maka
terjadi kenaikan semu di titik KG, menghasilkan pengurangan pada GM
 Menyatakan bahwa bertambahnya KG sebagian besar dipengaruhi oleh lebarnya
permukaan bebas dan tidak tergantung pada berat cairan didalam tangki
 Menyatakan bahwa tangki2 dibangun dgn suatu bagian yang membujur untuk
mengurangi luasnya dari permukaan bebas
TM 8
Trim
 Menggambarkan trim sebagai perbedaan antara draft belakang dan draft depan
 Menyatakan bahwa trim dapat berubah disebabkan oleh perpindahan berat
didepan atau di buritan, atau oleh penambahan atau pemindahan berat pada
bagian depan atau belakang centre of flotation
 Menggambarkan 'centre of flotation' sebagai titik mengenai trim kapal, dan
kadang-kadang disebut tipping centre
 Menyatakan bahwa centre of flotation terletak pada pusat area waterplane,
yang mungkin didepan atau dibelakang tengah-tengah kapal
 Menggunakan data hidrostatis untuk menemukan letak centre of flotation pada
perubahan draft
 Menggambarkan suatu trimming moment sebagai berat ditambahkan atau
dipindahkan x jarak depan atau belakang centre of flotation atau, berat yang
berada diatas kapal, berat yang dipindahkan x jarak depan dari buritan
 Mendefinisikan moment to change trim 1 cm ( MCT 1cm) sbg moment centre of
flotation yang diperlukan untuk perubahan trim 1 cm pada sebuah kapal
 Menggunakan kurva hidrostatis atau skala bobot mati (deadweight scale) untuk
menentukan MCT 1 cm untuk berbagai draft menggambarkan pengaruh
terhadap ukuran kedalaman tangki
 Menggunakan tabel ukuran tangki dengan berbagai nilai trim
TM 9
Success is not a Goal
But success is a journey
Sukses bukanlah suatu tujuan
Tetapi sukses adalah suatu perjalanan

Anda mungkin juga menyukai