Stabilitas statis adalah stabilitas kapal pada saat diam yang terdiri dari stabilitas
melintang, tegak, membujur. Untuk mempelajari stabilitas maka harus memahami
titik - titik penting pada stabilitas.
Titik ”G”
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal, merupakan
titik tangkap dari semua gaya - gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal. Letak
titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di kapal,
makin banyak bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak titik G
nya.
Secara definisi titik berat (G) adalah titik tangkap dari semua gaya – gaya yang
bekerja kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasil percobaan
stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G tergantung dari pada pembagian berat
dikapal. Jadi selama tidak ada berat yang di geser, titik G tidak akan berubah
walaupun kapal oleng atau mengangguk.
Titik ” B” kapal
Ttitk apung (center of buoyance) diikenal dengan titik B dari sebuah kapal,
merupakan titik tangkap dari resultan gaya - gaya yang menekan tegak keatas dari
bagian kapal yang terbenam dalam air. Titik tangkap B bukanlah merupakan suatu
titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah - pindah oleh adanya perubahan sarat dari
kapal.
Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yang menyebabkan kapal mampu untuk tegak
kembali setelah mengalami senget. Letak titik B tergantung dari besarnya senget
kapal ( bila senget berubah maka letak titik B akan berubah / berpindah. Bila kapal
menyenget titik B akan berpindah kesisi yang rendah.
Titik Metecenter ( M ) adalah sebuah titik yang tidak boleh dilampui oleh
titik ”G” agar stabilitas kapal positif. Titik M juga merupakan titik pusat olengan
kapal.
Pada sudut miring kecil (kurang dari 15°) letak titik M dianggap sebuah titik tetap,
namun pada sudut miring besar titik M tadi berubah - ubah kedudukannya.
Menurut Hind (1967), titik - titik penting dalam stabilitas Kapal antara lain
adalah titik berat (G), titik apung (B) dan titik M.
Jarak antara lunas kapal dengan titik ”G” dinyatakan dalam KG (VCG)
Jarak antara lunas kapal dengan titik ”B” dinyatakan dalam KB (VCB)
KM = KB + BM
KM = KG + GM
1. Definisi dari Heel adalah kemiringan kapal yang disebabkan karena
pengaruh gaya dari luar. contoh : ombak, angin.
2. Definisi Dari List adalah kemiringan kapal yang disebabkan karena gaya dari
dalam kapal. contoh : pergeseran muatan, pemuatan dan pembongkaran yang
tidak seimbang antara sisi kiri dan sisi kanan, pemakaian bahan bakar, air
tawar, ballas pada salah satu sisi kapal.
Kemiringan kapal akibat pengaruh gaya dari luar
Pada saat kapal miring karena pengaruh gaya dari luar maka letak titik G akan tetap
sedangkan letak titik B akan berpindah karena adanya perubahan bentuk pada bagian
badan kapal yang terbenam.
Pergeseran titik B ke B1 akan searah dan sejajar dengan perpindahan dari berat
cairan (g) ke (g1)
Dari gambar dapat dilihat adanya gaya sepasang sejajar yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan yaitu gaya ”G” yang bekerja tegak lurus kebawah dan gaya ”B”
yang bekerja tegak lurus keatas.
Pasangan dua buah gaya tersebut merupakan sebuah KOPEL dengan lengan
GZ yang akan menegakkan kapal kembali keposisi semula setelah pengaruh gaya
yang memiringkan kapal tidak bekerja lagi.
Nilai GZ ini akan berubah ubah seiring dengan sudut senget sebuah kapal disebabkan
titik B kapal semakin bergerak menjauh dari center line sehingga pada sudut
kemiringan yang berbeda nilai GZ akan berubah.
Gambar Diagram Sebagai Berikut :