RANAHEDY
Titik Metasentris
a. Definisi
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal,
merupakan sebuah titik semu dari batas di mana titik G tidak
boleh melewati di atasnya agar supaya kapal tetap mempunyai
stabilitas yang positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah, jadi
titik metasentris dapat berubah letaknya dan tergantung dari
besarnya sudut senget. Apabila kapal senget pada sudut kecil
(tidak lebih dari 150), maka titik apung B bergerak di sepanjang
busur di mana titik M merupakan titik pusatnya di bidang tengah
kapal (centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini
perpindahan letak titik M masih sangat kecil, sehingga masih
dapat dikatakan tetap.
a. Definisi
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah
kapal, merupakan titik tangkap dari semua gaya-gaya yang
menekan ke bawah terhadap kapal. Letak titik G ini di kapal
dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di
a. Definisi
Titik apung (center of buoyance) dikenal dengan titik B dari
sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari resultan gaya-gaya
yang menekan tegak ke atas dari bagian kapal yang terbenam
dalam air. Titik tangkap B bukanlah merupakan suatu titik yang
tetap, akan tetapi akan berpindah-pindah oleh adanya perubahan
sarat dari kapal. Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yang
menyebabkan kapal mampu untuk tegak kembali setelah
mengalami senget
b. Arah bekerjanya
Arah bekerjanya gaya tekan adalah tegak lurus ke atas.
c. Letak/kedudukan titik tekan/titik apung
Kedudukan titik tekan sebuah kapal senantiasa berpindah pindah
searah dengan menyengetnya kapal, maksudnya bahwa
Prarancangan Departemen Teknik Perkapalan Universitas Hasanuddin 57
D031171313 MUHAIMIN AS’ADI M. RANAHEDY
a. Stabilitas positif
b. Stabilitas netral
c. Stabilitas negatif
Titik gravitasi kapal berada di atas metacenter, bila kapal senget
lengan penegak negatif terbentuk yang akan mengakibatkan kapal
terbalik.
Alasan :
Mengacu pada hubungan Cpv dan KB, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Cpv KB
1 1/2T
0,84 ?
0,5 2/3T
KB2 =
1
2
T+
Cpv 2−Cpv 1 2 1
× T− T
Cpv 3−Cpv 1 3 2 ( )
KB2 =
1
2
5,6+
0,84−1 2
0,5−1
1
(
× 5,6− 5,6
3 2 )
−0,16
KB2 = 2,775+ × ( 3,7−2,775 )
−0,5
KB2 = 2,775+ ( 0,296 )
KB2 = 3,07
Sehingga KB yang kita pilih adalah KB = 3,08 m , Karena
mendekati dengan nilai hasil interpolasi dan untuk memenuhi
syarat periode oleng (Tr) di mana syarat periode oleng 8 – 14
sekon.
2.5.6. Menentukan Tinggi Titik Metasentra dari Titik Berat Kapal (MG)
Dalam penentuan MG digunakan rumus empiris sebagai berikut :
MG = MK-KG
MG = 6,23 m -5,29 m
MG = 1,02
Syarat kapal dengan stabilitas yang baik adalah MG > 0
Untuk periode oleng sebesar 9,69 sekon. itu artinya kapal dapat
kembali keposisi semula setelah 9,69 sekon. Hal ini tentunya
berkorelasi dengan keamanan dan keutuhan muatan yang akan
dibawa oleh kapal.
Hi (Tinggi ideal)
Dapat diperoleh dengan menggunakan rumus empiris sebagai
berikut.
Hid = H + (Sm/3)
Dimana :
H = Tinggi kapal
Sm = Sheer rata-rata
Adapun nilai dari H dan Sm sebagai berikut.
H = 7,6 m
Sm = 1,34 m
Sehingga didapatkan nilai Hid sebagai berikut.
Hid = H + (Sm/3)
Hid = 7,6 + (1,34/3)
Hid = 8,00 m
B/Bwl = 1
Adapun tabel data sebagai berikut :
No Uraian 0 7.5 15 30 45 60 75
1 Fy 0 1 1 0,88 0,685 0,439 0,21
2 Fz 0 0,0085 0,05 0,15 0,26 0,362 0,455
3 Tg α 0 0,13 0,27 0,58 1 1,73 3,73
4 Tg α' 0 0,13503 0,28044 0,6024 1,0387 1,7969 3,8742
5 α' 0 7,69 15,6656 31,0659 46,0866 60,9034 75,5270
6 Sin α' 0 0,13 0,25 0,50 0,70 0,86 0,96
7 ((Hid/B)/0,6)2 x 0 0,01 0,05 0,16 0,2805 0,3905 0,4909
point 2
8 Point 1 + Point 0 1,01 1,05 1,04 0,9655 0,8295 0,7009
6
9 (B/Bwl)2 x point 0 0,01 0,05394 0,04 -0,0345 -0,1705 -0,2991
7-1
10 h' = Point 8 x 0 0,0012 0,01 0,0209 -0,0242 -0,1466 -0,2872
Point 6
11 MB x Point 10 0 0,0038 0,0435 0,0674 -0,0779 -0,4726 -0,9257
12 MG sin α' 0 0,132 0,255 0,47179 0,66 0,8115 0,91
13 h = Point 11 + 0 0,14 0,30 0,58 0,63 0,4029 0,05
Point 12
Keterangan :
1. Untuk Fy dan Fz didapatkan dengan melihat metode prohaska pada
buku “ Buoyancy and Stability of Ships” pada halaman 108-109.
2. Untuk Tg α nilai nilai pada sudut-sudut di atas sudah ketentuan.
Nilai Tg α’ adalah hasil kali dari Tg α masing-masing sudut di atas
dengan Tg α yang di dapat dari perhitungan yang nilainya Tg α =
1,04 x Tg α maka nilai Tg α’ dapat didapatkan untuk pada masing-
masing sudut diatas
Kurva Stabilitas
1.02
1
0.8
Lengan Stabilitas
0.63
0.58
0.6
0.40
0.4 0.30
0.14
0.2 0.05
0.00
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Sudut Oleng
Series2 Series4
No. Ordinat
7,5 0,14
10 ?
15 0,30
Misal:
X = 7,5 Y = 0,14
X1= 10 Y1= ?
X2= 15 Y2= 0,30
X 1−X
Y1 = Y + × ( Y 2−Y )
X 2−X 2
10−7
KB2 = 0,14+ × ( 0,30−0,14 )
15−7
KB2 = 0,14+ ( 0,06 )
KB2 = 0,2
Interpolasi
No Ordinat
0 0,00
7,5 0,14
10 0,20
15 0,30
20 0,39
25 0,48
30 0,58
35 0,40
40 0,37
45 0,63
No Ordinat Fs Product
0 0,00 1 0
5 0,09 4 0,36
10 0,19 2 0,38
15 0,30 4 1,19
20 0,39 2 0,78
25 0,48 4 1,93
30 0,58 1 0,58
∑ 5,23
1 radian = 57,3 derajat
1 derajat = 0,01745 radian
L = 5 x 0,01745 rad = 0,09 rad
A1 = (1/3) x L x ∑
A1 = (1/3) x 0,09 rad x 5,23
A1 = 0,15 m rad
No Ordinat Fs Product
30 0,58 1 0,58
35 0,40 4 1,60
40 0,37 1 0,37
∑ 2,55
1 radian = 57,3 derajat
1 derajat = 0,01745 radian
L = 5 x 0,01745 rad = 0,09 rad
A2 = (1/3) x L x ∑
A2 = (1/3) x 0,09 rad x 2,55
A2 = 0,07 m rad
Dalam buku Principle Of Naval Architecture Volume I Halaman 113 diuraikan bahwa
menurut IMO terdapat beberapa persyaratan untuk penilaian stabilitas kapal yaitu :
1. Jari-jari Metasentra (MG) harus lebih besar dari 0,15 m (MG > 0,15). Dimana nilai
MG yang didapatkan pada kapal rancangan yaitu 1.02 m dan telah lebih besar dari
syarat yang diberikan IMO yaitu 0.15 m.
2. Lengan Stabilitas (h) pada saat sudut oleng 30o harus lebih besar dari 0.20 m (h 30o >
0,20 ) di mana nilai yang didapatkan adalah 0.58 m rad sehinga nilai tersebut
memenuhi strandar yang telah ditetapkan.
3. Lengan stabilitas maksimum (h maks) harus berada di sudut oleng 30 o (h maksimum >
30o ). Di mana h maksimum yang didapatkan yaitu 45 o di mana nilai ini memenuhi
persyaratan.
4. Sudut minimum dimana kapal sudah tidak memiliki lagi lengan stabilitas berada diatas
sudut oleng 60o (Range Of Stabilty > 60O )
5. Luasan kurva lengan stabilitas statis antara sudut 0 o-30o harus lebih besar dari 0,05
m.Rad (Area Up to 0o-30o > 0,05 m rad). Di mana nilai luasan kurva lengan stabilitas
statis antara sudut 0o-30o adalah 0,15 m rad dimana nilai ini memenuhi persyaratan.
6. Luasan kurva lengan stabilitas statis antara sudut 0 o-40o harus lebih besar dari 0,09
m.Rad (Area Up to 0o-40o > 0,09 m rad). Di mana nilai luasan kurva lengan stabilitas
statis antara sudut 0o-40o didapatkan 0,22 m rad dimana nilai ini memenuhi
persyaratan.
7. Luasan kurva lengan stabilitas statis antara sudut 30 o-40o harus lebih besar dari 0,03
m.Rad (Area Up to 30o-40o > 0,03 m.rad). Di mana nilai luasan kurva lengan stabilitas
statis antara sudut 30o-40o didapatkan 0,07 m rad dimana nilai ini memenuhi
persyaratan.