Anda di halaman 1dari 14

STABILITAS KAPAL

Apa yang dimaksud dengan STABILITAS ?


Stabilitas atau keseimbangan adalah sifat / kecendrungan dari sebuah kapal untuk
kembali berkedudukan semula setelah mendapat senget ( kemiringan ) karenah
pengaruh dari luar.
Hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal yaitu :
1. Dari dalam ( tata letak barang / muatan )
2. Dari luar ( arus, angin, ombak, badai )

Stabilitas kapal dibagi menjadi dua yaitu :

1. Stabilitas statis adalah stabilitas saat kapal dalam keadaan diam atau berlayar
dilaut tenang
2. Stabilitas Dinamis adalah diperuntukan bagi kapal yang sedang oleng atau
mengangguk

Stabilitas Awal ( Initial Stability )

Stabilitas Awal ( Initial Stability ) adalah nstabililas dengan sudut senget kecil, yang
dimaksud dengan sudut senget kecil adalah sudut senget antara 0 derajat sampai dengan
15 derajat.

1
Titik Penting pada kapal : 

1. Titik Berat ( G ) adalah suatu titik tangkap dari sebuah titik pusat dari seluruh
gaya berat yang menekan kebawah
2. Titik Apung ( B ) adalah titik tangkap dari seluruh gaya yang bekerja vertival
keatas
3. Titik Metacentris ( M ) adalah titik potong antara garis lurus keatas yang
melewati titik B dengan bidang centre line
4. Titik Keel ( K ) adalah titik pada lunas kapal
5. GM ( Metacentris Height ) adalah jarak tegak antara titik G dengan titik M
diukur pada bidang center line
6. Bidang Center Line adalah bidang tegak yang membagi lebar kapal menjadi dua
sama besar
7. KM ( Initial Metacentric Above Keel ) adalah jarak tegak antara lunas dengan
titik M diukur pada bidang center line

Jenis - Jenis Stabilitas Awal :

1. Stabilitas Positif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada dibawah titik M
( Stable Equilibrium ) Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah >
penempatan muatan dibagian atas
2. Stabilias Netral adalah stabilitas kapal dimana titik G berimpit dengan titik M
( Neutral Equilibrium )
3. Stabilitas Negatif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada di atas titik M
( Unstable Equilibrium. Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah
< penempatan muatan diabagian atas ( Top Heavy )

Stabilitas Positif Dibedakan Menjadi Tiga yaitu :

1. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif yang dimana nilai GM nya terlalu
kecil

Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan di palka atas dan palka bawah relativ sangat kecil.

Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relatif besar dengan demikian periode olengan juga relativ besar
meskipun kapal berlayar di laut tenang.

Akibat :
Karena penggunaan bahan bakar dan air tawar selama pelayaran stabilitas kapal bisa
menjadi netral bahkan menjadi negative sehingga saat berbahaya jika mendapat ombak /
angin kencang.

Penanggulangan :

2
1. Jika kapal sandar pindahkan muatan berat dari atas kebawah secukupnya dan
jika mungkin isilah ballast
2. Jika Kapal berada di tengah laut dan memungkinkan isilah ballast dan gunakan
bahan bakar atau air tawar dari tanki - tanki atas serta bernavigasi dengan hati -
hati.

2. Stabilitas Kaku adalah stabilitas positif dimana GM nya terlalu besar

Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan dipalka atas dan palka bawah relativ sangat besar

Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relative kecil dan menyentak - nyentak dengan demikian periode
olengan juga relativ kecil mesikupun kapal berlayar dilaut yang tenang.

Akibat Yang Ditimbulkan :


Karena gerakan yang menyentak - nyentak tersebut dapat mengendorkan bahkan
memutuskan lashingan muatan, sehingga berbahaya terhadap muatan yang akhirnya
berbahaya terhadap kapal maupun Crew kapal.

Penanggulangan :

1. Jika kapal sandar dipelabuhan pindahkan muatan yang berat dari bawah keatas
secukupnya, jika kondisi memungkinkan buang ballast dan perkuat lasingan.
2. Jika kapal berada di tengah laut perkuat lasingan dan jika memungkinkan
gunakan bahan bakar dan air tawar di tanki -  tanki bawah serta bernavigasi
dengan hati - hati.

Stabilitas Ideal : 
Stabilitas ideal adalah stabilitas positif dengan nilai GM ideal atau sangat baik
Besar kecilnya nilai GM ideal ini telah dihitung oleh pihak pembuat kapal melalui biro
klasifikasi dan nilainya dicatat dalam blue print .

Sebagai acuan GM yang ideal :

1. Kapal Penumpang                : 2 % x lebar


2. Kapal barang kecil               : 4 % x lebar 
3. Kapal Barang besar             : 8 % x lebar 

3
Pergerakan Titik Metacentris Kapal ( M )

Titik M akan berpindah ke posisi semula apabila  :

1. Kapal mengalami perubahan draft


2. Kapal miring dari berbagai sudut miring

namun demikian pada saat kapal miring dengan sudur miring kecil ( 15% ) kedudukan
titik M ini dianggap tetap pada posisi semula.

Pergerakan Titik apung Kapal ( B )

Titik B akan berpindah dari posisi semula apabila :

1. Kapal mengalami perubahan draft


2. Kapal miring dari berbagai sudut

Pada stabilitas bentuk titik B sangat berperan sedangkan pada stabilitas berat, titik G
sangat berperan. Jadi dalam stabilitas, titil B dan titik G ini merupakan titik - titik yang
sangat penting.

Pergerakan titik Berat Kapal ( G )


titik G akan berpindah dari titik semula apabila

1. Terjadi pergesarn bobot ( Shifting the Cargo )


2. Terjadi penambahan bobot ( Loading Cargo )
3. Terjadi Pengurangan bobot ( Discharging Cargo )

Apakah Draft Kapal itu?

Draft Kapal adalah suatu seri angka-angka yang diterakan atau dilekatkan (bisa
dilas/welding atau hanya dicat saja) di lambung kapal sebelah kanan dan kiri pada
bagian depan atau haluan, dibagian tengah atau midship dan dibagian belakang atau
buritan, dimana angka-angka tersebut menunjukan kedalaman bagian kapal yang masuk

4
ke dalam air laut atau sungai. Draft dapat diartikan sebagai bagian kapal yang terbenam
dalam air dihitung dari garis permukaan air sampai lunas.

Zaman dahulu draft kapal menggunakan sistem peneraan imperial dengan satuan inchi
dan angka romawi, namun saat ini telah disepakati berlakunya Metric System dengan
peneraan angka latin.

Dengan draft kapal yang diterakan dalam satuan metric, draft mark diterakan dengan
satuan cm (centi meter), setiap angka draft mark berseling jarak 20 cm dengan tinggi
tiap-tiap angka 10 cm dan tebal angka biasanya 2 cm dan satuan berat total muatannya
dalam Metric Tons, gambar dibawah adalah contoh draft mark kapal tersebut;

Untuk anda ketahui juga dalam satuan imperial, draft mark diterkan dalam satuan feet
atau inchi, dengan tinggi angak 6” dan lebar garis 1”, seperti gambar dibawah ini:

5
Cara perhitungan Draft Survey sering juga disebut metode perhitungan tidak langsung
karena kita tidak dapat langsung mengetahui hasilnya sebab harus melalui beragam
koreksi dengan perhitungan-perhitungan yg cukup rumit.

Urutan pekerjaan draft survey adalah sebagai berikut :

1. Membaca Draft Kapal


2. Mengambil Berat Jenis air (Density Air) dimana kapal mengapung
3. Menghitung deductible weight, berat barang-barang di atas kapal selain muatan.
4. Membaca table dan data kapal yg diperlukan dalam perhitungan ini.
5. Menghitung Draft Survey atau Draught Survey itu sendiri.

Dalam tahapan-tahapan pekerjaan tersebut diatas harus juga diperhatikan factor-faktor


yg dapat menyebabkan perhitungan draft survey menjadi tidak akurat, diantara;

1. Faktor Cuaca, termasuk tinggi alur dan ombak diperairan tersebut.

6
2. Usia Kapal
3. Human Error, menjadi faktor paling dominan dalam kesalahan perhitungan.
4. Kerjasama dengan crew kapal juga menentukan keakuratan perhitungan.
5. Mempelajari dokumen kapal yg dipakai dalam perhitungan dan dapatkan
informasi terkini tentang kondisi kapal tersebut, seperti Bibliography book, atau
hydrostatic table dan sounding table/tank capacity curve.
6. Dalam melakukan pengukuran cairan-cairan lain yang ada diatas kapal seperti
fresh water, Ballast water, Fuel oil, diesel oil, Lub. oil, Hydrolic oil dan lainnya
harus akurat.
7. Pastikan mengukur density air perairan dan ballast serta Density dengan teliti
dan alat yg terkalibrasi, untuk density bahan bakar bias berdasarkan informasi
dari tanda pengisian terakhir kali kapal tersebut.

Apa Yang Dimaksud Dengan Ship Stress ?

Karena kapal mengapung diair maka kapal selalu mengalami tekanan dan tegangan
pada badan kapal yang diakibatkan baik pengaruh gaya dari luar maupun dari dalam
kapal itu sendiri. 

Pengaruh dari dalam antara lain berat kapal itu sendiri, muatan, mesin kapal dan
pengaruh dari operasional mesin-mesin kapal. 

Pengaruh dari luar seperti : tekanan hydrostatis dari air pada badan kapal, angin dan
ombak. Untuk itu kapal harus dirancang dengan tepat dan harus digunakan seefisien
mungkin dalam membawa muatan sehingga mempunyai kekuatan yang cukup terhadap
pengaruh tekanan dan tegangan dari gaya gaya tersebut diatas. 

Tekanan dan tegangan terjadi secara local, transversal dan longitudinal pada badan
kapal namun yang paling besar yang pengaruhnya pada badan kapal adalah secara
membujur yang menyebabkan terjadinya pembekokan (bending) sepanjang badan
kapal.. 

Gaya yang bekerja pada badan kapal yang menyebabkan terjadinya tekanan dan
tegangan dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Gaya statis yang disebabkan oleh Gaya gravity (berat) dan gaya apung
(buoyancy) yang bekerja pada titik-titik sepanjang badan kapal 
 Gaya dinamis disebabkan oleh angin, ombak dan pergerakan kapal diatas air 

Pergerakan kapal dapat digambarkan menjadi 6 gerakan seperti gambar dibawah ini :

7
Longitudinal Stresses

1. Bilamana kapal mengapung diair maka terdapat 2 buah gaya yang bekerja yaitu:
a. Gaya gravity yang bekerja tegak lurus kebawah yang disebabkan oleh
berat kapal dan isinya
b. Gaya buoyancy yang bekerja tegak lurus keatas akibat tekanan
hidrostatis

Besarnya gaya gravity yang bekerja pada kapal akan sebanding dengan besarnya gaya
buoyancynya, namun tidak merata disepanjang badan kapal. Gambar ”a” menunjukkan
lengkungan gaya gravity dan buoyancy yang bekerja sepanjang badan kapal. Pada
gambar “b” menggambarkan pemuatan pada titik - titik disepanjang badan kapal dimana
terdapat titik yang mengalami gaya gravity lebih besar dari pada gaya buoyancy atau
sebaliknya.

 Gambar “c” menunjukkan lengkungan shearing force. Shearing force dibentuk oleh
pemuatan pada badan kapal sehingga menimbulkan gaya yang bekerja keatas dan
kebawah. Gambar “d” adalah lengkungan bending moment.

Bending moment jumlah moment pada satu sisi dengan sisi yang lain. Maksimun
bending moment terjadi bilamana shearing force adalah nol.

8
Pengaruh dari bending moment terhadap kapal akan cenderung membengkokkan
sepanjang badan kapal. Bilamana gaya buoyancy yang bekerja pada bagian tengah kapal
lebih besar dari pada beratnya maka kapal akan melengkung keatas atau disebut
Hogging.

Ini disebabkan terlalu banyak konsentrasi muatan pada bagian ujung depan dan ujung
belakang kapal. (lihat gambar 2.3). Bilamana berat kapal pada bagian tengah kapal lebih
besar daripada gaya buoyancy maka kapal melengkung kebawah atau Sagging. Ini
disebabkan karena terlalu banyak konsentrasi muatan pada bagian tengah kapal.

Hogging dan Sagging juga dapat disebabkan oleh pengaruh ombak pada waktu kapal
berlayar. Pada gambar (a) kapal berada pada air yang tenang sehingga tidak ada
pengaruh gaya dari luar yang menyebabkan adanya hogging dan sagging. Namun pada
gambar (b) lembah gelombang berada pada midship kapal sehingga pada bagian
midship akan mengalami gaya kebawah lebih besar dan pada bagian ujung-ujung kapal
gaya keatas lebih besar sehingga akan terjadi sagging. 

9
Pada gambar(c) puncak gelombang terjadi pada bagian midship kapal sehingga
mengalami gaya keatas yang lebih besar dan pada bagian ujung-ujung kapal mengalami
gaya kebawah lebih besar sehingga akan menimbulkan Hogging. 

Apabila kondisi hogging dan sagging yang disebabkan oleh pengaruh gaya statis dan
dinamis ini muncul secara bersamaan sehingga terjadi bending moment melebihi batas
kesalamatan akan menyebabkan perubahan struktur pada badan kapal dan bahakan
menimbulkan terjadi patah pada badan kapal

Bilamana kapal mengalami olengan maka akan terjadi pengaruh gaya dari luar secara
melintang terhadap badan kapal yang bisa menyebabkan perubahan struktur kapal
secara melintang. Hal ini disebut dengan Racking (lihat gambar) dan pengaruh ini
sangat besar dampaknya apabila kapal dalam kondisi kosong (light condition). 

Oleh sebab itu untuk mengurangi adanya racking pada kapal dipasang brackets dan
beam knees pada sambungan frame dan deck untuk menahan terjadinya racking. 

10
ISTILAH – ISTILAH
Heaving Gerakan kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gerakan
naik turun.
Swaying Gerakan kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gaya ayun
kanan kiri.
Surging Gerakan kapal yang terjadi pada kapal yang merupakan gaya dorong
maju dan Mundur.
Yawing Gerakan putar pada sumbu tegak
Rolling Gerakan putar pada sumbu datar membujur.
Pitching Gerakan putar pada sumbu datar melintang.
Hogging Tegangan yang terjadi pada badan kapal karena konsentrasi muatan/
berat Pada bagian depan dan belakang.
Sagging Tegangan yang terjadi pada badan kapal karena konsentrasi muatan/
berat  Berada di tengah tengah kapal.
Painting Tegangan secara lokal yang terjadi pada lajur kulit kapal secara
keluar dan kedalam yg merupakan gaya lengkung disebabkan oleh
tekanan naik dan turun pada lambung kapal pada waktu berada
diantara ombak.
Pounding / Tegangan local yang besar yang terjadi pada lajur plat dasar/ bottom
slamming dan pada gading bagian depan pada waktu kapal berlayar mendapat
ombak dari depan, tegangan ini terasa sekali pada waktu kapal diisi
ballast tidak penuh yang terjadi dil lajur kulit dasar/ bottom
belakang pada perpotongan sekat kedap air.

racking Tegangan secara melintang  yang terjadi pada waktu kapal


mengalami rooling, tegangan terjadi bergerak kesamping pada
struktur dasar berganda / bottom Dan pada lajur kulit kapal yang
bergerak naik kesisi yang lain.
Torsion Tegangan secara melintang terjadi pada salah satu badan kapal
merupakan Gaya puntiran pada umumnya disebabkan tenaga
puntiran, badan kapal tersebut Puntiran.

11
Yang dimaksud gading-gading (frames) ?
Gading-gading berguna untuk memperkuat badan kapal secara membujur sekaligus
tempat menempelnya kulit kapal. Gading-gading diberi tanda / nomor dengan angka
dari belakang ke depan dimulai dari bidang tegak ke belakang. Bidang tegak belakang
yang dimaksud adalah linggi kemudi. Rudder stock sebgaai gading 0 (nol). Gading
sebelah depan gading nol tandanya positif (+) dan gading-gading sebelah belakang
gading nol tandanya negative (-) atau boleh juga diberi tanda dengan huruf-huruf kecil
seperti a,b,c,dst. (Kecuali huruf i). Gading-gading dibelakang gading nol disebut
gading-gading gantung (transom frame)

Fungsi GADING-GADING
 Memperkuat konstruksi melintang kapal.
 Manjaga agar tidak terjadi perubahan bentuk pada kulit kapal.
 Sebagai tempat menempelnya kulit kapal.

Bentuk Gading-Gading 

12
Jenis Gading-Gading

PEMASANGAN GADING-GADING
Dipasang melintang mengelilingi badan kapal.
Jarak antara gading-gading tidak sama.
Pada bagian haluan kapal, ujung bawah gading berakhir di atas lunas dan ujung-
ujung tersebut saling dihubungkan dengan dengan wrang tinggi (deep floors).
Pada bagian buritan kapal , khususnya di sekitar poros baling-baling (gading
simpul), dilekukkan sedemikian rupa sehingga dapat dilewati oleh tabung poros
baling-baling.

PEMBERIAN TANDA DAN NOMOR PADA GADING-


GADING
 Gading-gading diberi nomor dari belakang ke depan yang dimulai dari gading
NOL atau Gading Buritan.
 Gading NOL terletak sebidang dengan bidang tegak belakang (After
Perpendicular), biasanya pada sisi belakang cagak kemudi (Rudder Stock).

13
 Gading-gading sebelah depan gading nol diberi nomor urut 1,2,3,dst dengan
tanda (+), sedangkan di sebelah belakang diberi nomor urut 1,2,3,dst dengan
tanda (-), atau dengan huruf abjad kecil a,b,c,dst.

PEMBERIAN NAMA GADING SESUAI DENGAN


LETAKNYA
 Gading Nol : adalah gading-gading yang sebidang dengan cagak
kemudi
 Gading Cermin : yaitu semua gading-gading yang berada di belakang
gading nol
 Gading Simpul : adalah semua gading-gading disepanjang tabung poros
baling
 Gading Besar : ukurannya lebih besar daripada gading-gading lainnya,
terletak pada lambung di mana balok geladak terputus karena adanya palka, di
kamar mesin, di buritan
 Gading Haluan : berada di depan sekat pelanggaran

GADING-GADING BESAR (WEBFRAMES)


Gading-gading besar disebut juga gading-gading sarang atau webframes.vUkuran dan
kekuatannya lebih besar daripada gading-gading biasa. Dipasang untuk memulihkan
kekuatan kapal di tempat yang balok geladaknya diputuskan.
Gading-gading besar dipasang :
Di daerah yang balok geladaknya terputus, seperti di daerah ambang palka.
Di daerah yang membutuhkan perkuatan di mana perkuatan tersebut sekaligus
berfungsi sebagai penahan getaran, seperti di haluan, buritan, kamar mesin/ketel.

14

Anda mungkin juga menyukai