Anda di halaman 1dari 4

LANJUT PERMEABILITAS PERMUKAAN YANG TENANG

4. PENGARUH PENGGENANGAN PADA STABILITAS KAPAL


Telah kita fahami bahwa bila salah satu ruangan kapal tergenang, maka mean draf – nya akan
bertambah. Perubahan mean draf ini menyebabkan perubahan posisi dari pusat gaya apung dan
metacenter awalnya. Karena KM berubah, dan KG tetap, GM berubah.
Contoh – 8
Kapal bentuk kotak panjang 40 meter dengan lebar 8 meter, terapung di air laut even keel
dengan draf 3 meter. GM nya 1 meter. Hitunglah GM barunya bila salah satu ruangan kosong dengan
panjang 4 meter yang terletak di tengah kapal tergenang ?
Jawab :
Diketahui kapal :
P : 40 m L : 8 m draf ( d ) : 3 m GM : 1 meter salah satu ruangan kosong tergenang panjang 4 meter
terletak di tengah kapal ?
Di tanya : Hitunglah GM baru saat kapal tergenang ?
Jawab :
a. Menghitung KG
d 3
KB = = =1,5 m
2 2
I LB ³ 40 x (8) ³ 20480
BM = = = = =1,78 m
V 12 xPxLx d 12 x 40 x 8 x 3 11520

BM = 1,78
KB = 1,5 +
KM = 3,38
GM = 1,00 –
KG = 2,28 meter
b. Menghitung Draf baru
Gaya apung yang hilang = panjang genangan x lebar kapal x draf x BJ. air laut
= 4 x 8 x 3 x 1,025
TPC = 1,025 ( panjang kapal – panjang genangan ) x lebar / 100
Penambahan Draf =
Gayaapung yang hilang 4 x 8 x 3 x 1,025 100
= =4 x 8 x 3 x 1,025 x =33,3 cm=0,33 m
TPC 1,025 x 36 x 8 / 100 1,025 x 36 x 8
Draf semula sebelum genangan = 3,00 meter
Penambahan draf = 0,33 meter +
Draf sesudah genangan = 3,33 meter.
c. Menghitung GM baru ( sesudah genangan )
d
KB = =1,67 m
2
I
BM = ( I = disini adalah momen kedua dari bidang yang utuh sekitar centre line )
V
LB ³ 36 x 8³
= = = 1,60 meter
12V 12 x 40 x 8 x 3
KB = 1,67 meter +
KM = 3,27 meter
KG = 2,28 meter –
GM akhir = 0,99 meter ( GM setelah ada genangan )
Pengaruh Yang Membahayakan Pada Stabilitas Dari Penggenangan Ruangan Samping
Pengaruh penggenangan pada stabilitas bagi ruangan yang berada di tengah dengan
penggenangan ruangan di samping sangat berbeda, jika ruangan samping itu bebas berhubungan
dengan laut. Tentu saja kapal niaga tidak mempunyai ruangan samping atau wing tanks sebanyak kapal
perang., tetapi ada deeptank dan wing tank mendapat pertimbangan dalam hal ini.

Pada gambar -15.5 ruangan samping bocor dan tergenang air sampai garis air. Pengaruhnya
terhadap stabilitas, kita harus berpikir, jika kapal oleng, maka air dalam ruangan tersebut akan mengalir
keluar masuk, jadi terjadilah pergeseran posisi titik berat kapal kira – kira dalam arah busur lingkaran
( hal ini tidak terjadi pada penggenangan ruangan tengah ). Sejauh gerakan pergeseran posisi G dengan
posisi semu (G’). Koreksi GG’ menggambarkan kehilangan stabilitas awal. Kapal akan rusak dan
terjadilah senget, maka air akan dapat masuk terus sampai ruangan itu penuh, menyebabkan
penambahan sudut sengetnya.(kita dapat membedakan penggenangan yang merupakan penambahan air
dan berat yang tidak berada di tengah kapal ).
Supaya dicatat bahwa yang paling penting ialah faktor yang paling utama dari penggenangan ini
ialah jaraknya terhadap tengah kapal. Jika jaraknya d makin besar, maka momen sengetnya w x d
semakin besar pula. Juga semakin besar jarakya, maka berat air w yang masuk, juga semakin besar.
Sebetulnya hilangnya stabilitas yang digambarkan sebagai GG’ bermacam – macam ialah pangkat
jaraknya. Hubungan bebas kehilangan stabilitas akan tergantung dari panjang dan lebar dari ruangan
samping dan kebalikan dari displacement kapalnya. Jadi tidak mengganggu penggenangan hubungan
bebas dari ruangan samping mengakibatkan kehilangan dari stabilitas awal (GG’) sama dengan bd2/V.
Tentu saja penggenangan ruangan samping dapat terjadi situasi yang kompleks, yaitu apakah
ruangan itu diatas atau dibawah garis air, dan apakah ruangan itu kosong, terisi, atau slek, dengan sudut
senget kecil, sedang ataukah cukup besar dst. Perwira dapat menganalisa situasi yang terjadi dengan
mencatat berapa banyak air tambahan yang dapat masuk ke kapal, dimana letaknya, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap gerakan kapalnya.
Jadi GM dapat terpengaruh dengan 4 cara :
(1) M dapat bergerak karena penambahan displacemen ;
(2) G mungkin bergerak karena penambahan bobot, yang menimbulkan pergeseran ke arah
tegak dan melintang ;
(3) G dapat bergerak ke atas karena permukaan bebas ;
(4) G dapat naik karena hubungan bebas ruangan dengan laut.
Satu hal harus diingat, bahwa penggenangan ruangan yang bebas berhubungan dengan laut yang
terletak di samping sangatlah berbahaya. Setiap kesempatan harus dilakukan atau diusahakan untuk
menutup kebocorannya segera mungkin.
6. Pengaruh Kekandasan Pada Stabilitas
Soal stabilitas yang berhubungan erat dengan hal kebocoran ialah apabila kapal mengalami
kekandasan.
- Bila kapal kandas diatas dasar laut yang permukaannya sama atau hampir sama dengan
bentuk dasar kapal, maka tidak ada masalah yang menyangkut stabilitas selama kapal itu kandas.
- Lain halnya kalau dasarnya curam hingga kapal dapat senget atau trim maka akan terdapat
masalah stabilitas. Alasannya :
1. Tekanan ke atas yang bekerja pada dasar kapal adalah sama besarnya dengan
berat kapal yang bekerja pada permukaan itu ( aksi = reaksi)
2. Bila kita bongkar bobot dari kapal itu, maka sarat dan berat benaman akan
berkurang, titik G akan bergeser ke atas dan akan terjadi perubahan. trim dimana
keseluruhannya menyangkut keadaan Stabilitas.
Apabila tekanan yang disebabkan oleh kekandasan itu cukup besar, maka ada kemungkinan
bahwa titik G akan naik dan berada diatas metacentre yang akan mengakibatkan kapal akan miring.
Kemiringan akan dapat bertambah sehingga berakibat kapal itu akan terbalik entah dengan segera,
entah dalam waktu yang relatif lama setelah hal itu terjadi.
Beberapa faktor yang menyebabkannya akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Kekuatan dari gaya kekandasan merupakan yang paling penting. Gaya kekandasan adalah sama
dengan perbedaan antara berat sebenarnya dari kapal (displacement kapal jika sedang terapung) dan
daya apung kapal (garis air kekandasan). Inilah yang mungkin menyebabkan tenggelamnya kapal
Normandie. karena kandas pada dasar seperti diatas. Berat air yang disemprotkan pada kapal yang
sedang terbakar itu bukanlah merupakan satu – satunya sebab yang menimbulkan permukaan bebas
hingga senget, tetapi juga karena bentuk dasar tanah yang juga menimbulkan gaya kekandasan. Sebuah
kapal yang kandas pada dasar yang tidak rata dan miring seperti gambar -15.6 dapat mencapai
kestabilan dimana momen penegaknya dilawan oleh momen penyenget yang disebabkan oleh gaya
kandas dan jaraknya dari gaya yang bekerja ke bawah melalui G. Jika momen penyenget ini menjadi
lebih besar daripada momen penegaknya, maka kapal akan terbalik.

Keadaan stabil terjadi apabila Momen penegak = Momen penyenget atau p” x AG = P’ x GZ

2. Bila kapal kandas pada waktu air pasang, maka daya apung bagian kapal yang berada dibawah
air pada waktu air surut akan berkurang. Karena beratnya kapal tetap maka tekanan karena
sebab kekandasan akan bertambah besar.
3. Letak titik tangkap dari tekanan akibat kekandasan. Bila titik tangkap berada didepan atau di
belakang, tidak begitu sulit sebab kapal akan lebih mudah untuk miring daripada bila kapal
kandas dengan bagian dasar yang agak rata.
4. Kebebasan kapal untuk trim. Apabila titik tangkap dari tekanan yang di sebabkan oleh
kekandasan berada di depan titik sungsang (tipping centre) maka kapal akan bebas untuk trim.
Umpama dengan membongkar bobot yang berada di bagian depan (kandas depan) akan
mengakibatkan kapal trim kebelakang. Ini sangat berguna karena akan mengurangi tekanan
setempat pada bagian yang kandas itu.

Anda mungkin juga menyukai