Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gracelia Turedo

NIM : 041155746
UPBJJ : Kota Bogor
Prodi : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik

Hak Asasi Manusia

HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana tiap kata mengandung makna.
Kata “Hak” berarti sebagai sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir, sedangkan “Asasi” adalah hal yang mendasar pada suatu hal.
Jadi pengertian hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang
dimiliki sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia yang berlaku secara universal
dan diakui oleh semua orang. Hak asasi manusia tidak tergantung oleh orang lain atau siapapun.
Hak ini murni diperoleh setiap manusia dari Tuhan Yang Maha Esa dan ini merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan.

Jika kita ingin mendapatkan hak, pasti kita juga harus menunaikan kewajiban. Dalam
hal hak asasi manusia, kita harus menghormati, menghargai serta memperhatikan hak asasi
yang dimiliki orang lain juga. Namun kenyataannya, sekarang ini banyak sekali pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang terjadi di berbagai daerah maupun dunia. Pelanggaran HAM biasanya
dilakukan hanya untuk memuaskan hasrat seseorang untuk mendapatkan kekuasaan dan
kepemilikan suatu hal yang diinginkan.

Mengingat Indonesia adalah negara berkembang dan adat yang dipakai penuh dengan
sikap ketidakstabilan pada penerapan moral, dalam menyusun suatu perundang-undangan yang
dibuat dengan tujuan melindungi HAM dan menegakkan hukum, hal ini dapat berpotensi
menjadi serangan balik bagi pelaksanaan penegakkan hukum di negara ini.

Di Indonesia sangat sering terjadi pelanggaran HAM dari berbagai kalangan dengan
berbagai macam bentuk pelanggaran. Misalnya, pembunuhan, pelecehan, diskriminasi dan
sebagainya. Dilihat dari perkembangannya, berikut contoh peristiwa pelanggaran HAM yang
terjadi dan mendapat perhatian penuh dari masyarakat dan pemerintah:
1. Kerusuhan Mei 1998

Kerusuhan Mei 1998 merupakan kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi
di Indonesia pada 13-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota Jakarta namun juga terjadi di
beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi
Trisakti di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan akhirnya terbunuh dalam
demonstrasi 12 Mei 1998.

Berdasarkan laporan dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Kerusuhan Mei
1998, ditemukan beberapa variasi jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akibat
kerusuhan tersebut. Data tim relawan menunjukkan sebanyak 1190 orang meninggal dunia
akibat terbakar atau dibakar, 27 orang meninggal akibat senjata dan lainnya, serta 91 orang
luka-luka. Sementara berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) ditemukan 451 orang
meninggal, dan korban luka-luka tidak tercatat. Selanjutnya berdasarkan data Komando Daerah
(Kodam) ditemukan 463 orang meninggal termasuk aparat keamanan, 69 orang luka-luka.
Kemudian berdasarkan data Pemerintah Daerah DKI Jakarta ditemukan 288 orang meninggal
dunia, dan 101 orang luka-luka. Di kota-kota lain, di luar Jakarta, temuan angka korban juga
bervariasi. Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ditemukan sebanyak 30
orang meninggal dunia, 131 orang luka-luka, dan 27 orang luka bakar. Sedangkan berdasarkan
data Tim Relawan ditemukan sebanyak 33 orang meninggal dunia dan 74 orang luka-luka.

Selain itu, TGPF juga menemukan adanya kekerasan seksual pada kerusuhan Mei 1998.
TGPF menemukan bahwa sebagian besar kasus perkosaan adalah gang rape, di mana korban
diperkosa oleh sejumlah orang secara bergantian pada waktu yang sama dan di tempat yang
sama. Kebanyakan kasus perkosaan juga dilakukan di hadapan orang lain. Meskipun korban
kekerasan seksual tidak semuanya berasal dari etnis Cina, namun sebagian besar kasus
kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998 lalu diderita oleh perempuan dari etnis Cina.
Korban kekerasan seksual ini pun bersifat lintas kelas sosial (Temuan TGPF, Publikasi Komnas
Perempuan, 1999).

Penyebab dari kerusuhan ini masih belum ditindaklanjuti hingga sekarang ini. Alasan
pihak pemerintah tidak mengangkat kasus ini kembali dikarenakan tidak terdapatnya bukti-
bukti yang valid serta saksi yang sulit untuk ditemui. Keputusan yang dibuat pemerintah
termasuk dalam keputusan yang tidak bijak dan terkesan terburu-buru. Seharusnya masalah
yang menyangkut hak asasi diusut sampai tuntas karena hal ini menyebabkan setiap orang
beranggapan sepele terhadap kepentingan hak asasi.
Dari begitu banyaknya kasus pelanggaran HAM, dapat ditarik bahwa penyebabnya
pelanggaran HAM terjadi karena belum adanya kesetaraan pola pikir terhadap konsep hak asasi
manusia. Antara paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang
memandang bangsa memiliki paham HAM tersendiri, berbeda dengan paham yang lain
terutama dalam pelaksanaanya. Kurang berpengaruhnya lembaga-lembaga penegak hukum
(polisi, hakim, jaksa, dan pengadilan) juga menjadi salah satu penghalang, ditambah lagi
dengan pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer.

Seluruh permasalahan yang ada dapat dicegah dengan cara mempelajari peraturan
perundang-undangan mengenai HAM maupun peraturan hukum pada umumnya,
menyosialisasikan tentang pentingnya memahami dan melaksanakan HAM agar kehidupan
bersama menjadi tertib dan sejahtera. Yang paling penting dan utama adalah menanamkan
konsep menghargai HAM pada diri sendiri, dimulai dengan mematuhi peraturan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.

Kesimpulan:
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia yang diperoleh sejak lahir. Namun manusia
juga harus menunaikan kewajibannya sebelum meminta hak. Setiap manusia memiliki
keinginan untuk memperoleh haknya secara penuh, namun kita juga jangan lupa untuk
menghargai dan menghormati hak asasi yang dimiliki oleh orang lain. HAM di Indonesia
dilindungi dalam perundang-undangan Republik Indonesia, dimana seluruh bentuk
pelanggaran HAM yang dilakukan antar orang atau golongan akan diadili dalam peradilan
HAM sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang.

Sumber Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Mei_1998

MODUL ISIP4212

Anda mungkin juga menyukai