Bagian 6. Huknah Rendah Tinggi, Gliserin Dan Feses
Bagian 6. Huknah Rendah Tinggi, Gliserin Dan Feses
Untuk memenuhi kebutuhan eliminasi, ada beberapa prosedur keperawatan yang dapat
dilakukan, di antaranya pemenuhan kebutuhan eliminasj alvi dengan pispot pada pasien yang
tidak mampu melakukannya secara mandiri, melakukan huknah rendah, huknah tinggi,
pemberian gliserin per rektal dan evakuasi feses secara manual.
Huknah rendah adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat
ke dalam kolon desendens dengan menggunakan kanula rektal melalui anus. Huknah rendah
dilaksanakan sebelum operasi (persiapan pembedahan) dan pasien yang mengalami
obstipasi.
Tujuan
1. Mengosongkan usus pada pra-pembedahan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan selama operasi berlangsung, seperti BAB.
2. Merangsang buang air besar atau merangsang peristaltik usus untuk mengeluarkan
feses kesulitan untuk defekasi (pada pasien sembelit).
Tugas
1. Lakukan huknah rendah.
2. Apa yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan huknah rendah.
6.1.2 Huknah Tinggi
Huknah tinggi adalah tindakan memasukan cairan hangat ke dalam kolon asendens
dengan menggunakan kanula usus. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang akan
dilakukan tindakan pembedahan umum.
Tujuan
Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sperti buang air
besar selama prosedur operasi dilakukan atau pengosongan sebagai tindak
diagnostik/pembedahan.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur ruangan dengan meletakkan sampiran bila pasien berada dalam bangsal umum
atau bila pasien dirawat di ruang privat, cukup dengan menutup pintu kamar.
4. Atur posisi pasien dengan posisi Sims kanan.
5. Pasang pengalas di bawah daerah anus.
6. Siapkan bengkok dekat pasien.
7. Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan hubungkan kanula usus,
kemudian periksa aliran dengan membuka kenula usus dan mengeluarkna air ke
bengkok dan berikan jeli pada ujung kanula tersebut.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan kanula ke dalam rektum ke arah kolon asendens (15-20 cm) sambil
pasien diminta menarik napas panjang dan pegang irigator setinggi 30 cm dari
tempat tidur dan buka klem sampai air mengalir dan menimbulkan rasa ingin
defekasi.
10. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila ada rasa ingin defekasi dan pasang
pispot atau anjurka ke toilet, bila pasien tidak mampu ke toilet bersihkan dengan
menyiram daerah perineum hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, warna, konssistensi, dan respons pasien terhadap tindakan.
Tugas
1. Lakukan huknah tinggi.
2. Apa yang perlu diperhatikan selama huknah tinggi.
Tindakan ini dilakukan ke dalam poros usus dengan menggunakan spuit gliserin.
Tindakan ini dapat dilakukan untuk merangsang peristaltik usus sehingga pasien dapat
defekasi (khususnya pada pasien yang mengalami sembelit) dan juga dapat digunakan untuk
persiapan operasi.
Tujuan
1. Merangsang buang air besar dengan merangsang peristaltik usus.
2. Mengosongkan usus, yang digunakan sebelum tindakan pembedahan.
Gambar 6.2 Pemberian gliserin per rektal (Sumber: Potter & Perry, 1994).
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur ruangan, tutup pintu bila pasien dalam ruang rawat pribadi dan paang
sampiran bila pasien dirawat dalam bangsal umum.
4. Atur posisi pasien (miring ke kiri).
5. Pasang pengalas di aera gluteal.
6. Siapkan bengkok di dekat pasien.
7. Spuit diisi gliserin 10-20 cc.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Masukkan gliserin perlahan ke dalam anus dengan cara tangan kiri meregangkan
daerah anus, tangan kanan memasukkan sputi ke dalam anus sampai pangkal
kanula dengan ujung spuit diarahkan ke depan dan anjurkan pasien bernapas dalam.
10. Setelah selesai, cabut dan masukkan spuit ke dalam bengkok. Anjurkan pasien
untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot bila pasien tidak
mampu ke toilet. Kemudian bersihkan daerah perineum dengan air hingga bersih
lalu keringkan dengan tisu.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
12. Catat jumlah feses, warna, konsistensi, dan repons pasien.
Tugas
1. Lakukan pemberian gliserin sesuai prosedur.
2. Jelaskan perbedaan pemberian huknah rendah, huknah tinggi, dan gliserin.
Prosedur ini merupakan tindakan memasukkan jari ke dalam rektum pasien. Tindakan
ini digunakan untuk mengambil atau menghancurkan massa feses sekaligus
mengeluarkannya. Indikasi tindakan ini adalah bila massa feses terlalu besar dan pemberian
enema tidak berhasil, konstipasi pada lansia.
Tujuan
Mengatasi impaksi fekal (pengerasan feses yang tidak dapat dilakukan dengan enema).
Tujuan
1. Lakukan evakuasi feses secara manual sesuai prosedur.
2. Apa yang perlu diperhatikan selama evakuasi feses dengan jari.
3. Jelaskan faktor yang memengaruhi kelunakan feses.