Anda di halaman 1dari 7

MAKANAN KHAS KARO

PENGEMBANGAN KULINER

Nama : MARIATI br. SITEPU


NIM : P05130117093

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
GIZI 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batak karo adalah suku asli yang mendiami dataraan tinggi karo. Nama suku ini

dijadikan nama kabupaten yang berada di sumatera utara yang dinamai kabupaten karo.

Ditanah karo banyak wisata yang indah. Tidak hanya memiliki pemandangan alam yang

indah dan udara yang sejuk, dikaro juga banyak sekali warisan maskan tradisional yang

dijaga dilestarikan oleh masyarakat karo. Salah satu warisan masakan khas dari tanah

katro adalah pagit-pagit atau disebut dengan nama trites yang berarti pahit. Makanan ini

berbentuk sup dengan kuah berwarna coklat. Bahan utamanya rumput dan isi perut sapi

(jeroan atau babat).

Makanan ini biasanya dihidangkan pada acara-acara tertentu saja seperti acara

syukuran panen raya masyarakat karo atau sering disebut dengan pesta kerja tahun atau

merdang merdem. Pesta kerja tahun ini biasanya dilakukan sekali setahun, setelah

masyarakat karo selesai melakukan panen padi, biasanya untuk melengkapi acara ini

biasanya menghidangkan masakan pagit-pagit tersebut

Proses pengambilan bahan utama pembuatan pagit-pagit/trites rumput yang terdapat

pada lambung sapi diambil dan diperas dengan menggunakan kain tipis air perasan

rumput tersebutlah yang dijadikan bahan utama untuk membuat makanan pagit-pagit ini.

Air perasan dari rumput tersebut kemudian direbus 2-3 jam untuk menghasilkan

kaldu.kaldu dihasilkan dari perebusan masih berbau amis, jadi untuk menghilangkan bau

amisnya, biasanya rebusan kaldu ditambahkan dengankulit pohon cingkam (red-karo)

dan ditambah susu segar.

Masakan pagi-pagit ini biasanya dimasak dengan jeroan,tulang lebu kerbau, kambing

atau kikil yang bisanya jg dicampur dengan daun ubi, rimbang untuk menambah
kelezatannya. Sedangkan untuk bumbu-bumbunya cabai, bawang,serai,jahe,asam yang

cukup banyak, rimbang, daun jeruk purut dan lainnya.

Cita rasa dari pagit-pagit ini memiliki rasa tersendiri dan biasanaya orang akan

ketagihan untuk mencicipinya kembali. Selain itu kandungan tanin pada pagit-pagit ini

berkhasiat mengobati penyakit maagh dan melancakan pencernaan.

B. Tujuan

a. Agar pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat batak, khusunya batak karo

b. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat batak karo

C. Manfaat

a. Mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan dan adat istiadat masyarakat karo

b. Bertambahnya wawasan tentang keberagaman kebudyaan indonesia

c. Menciptakan rasa cinta tanah air


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trites
Terites adalah makanan khas karo yang terbuat dari sari makanan yang berasal

dari perut rumen sapi yang dipadu dengan beragam bumbu dikenal ribuan tahun yang

lalu oleh nenek moyang masyarakat karo. Cara pengolahan terites adalah dengan cara

diperas untuk mendapatkan sari patinya. Proses memasak selama ± 2-3 jam supaya

terites semakin enak dan gurih. Proses memasak terites selama ± 3 jam. Proses

memasak yang lebih dari ± 3 jam lebih lezat dan gurih karena ekstrak daging sapi,

tetelan tulang sapi, jeroan, dan kikil sapi serta bumbu berpadu dengan kuah

Seluruh masyarakat Karo mengenal terites, namun tidak semua orang suka

mengkonsumsi terites karena dianggap makanan yang sangat ekstrim.

Terites dianggap sebagai obat karena dapat menyembuhkan penyakit perut

dan makanan sebagai budaya karena dijadikan sebagai menu makanan khas karo dan

disajikan pada acara-acara adat karo

Terites mengandung unsur gizi terdapat karbohidrat sebanyak 1,07 %, protein

sebanyak 2,93% dan lemak sebanyak 3,54 % dengan berat sampel 100 gr.
BAB III
BAHAN dan ALAT
A. ALAT

1. Saringan

2. Serbet

3. Pisau

4. Talenan

5. Wajan

6. Baskom besar

7. Baskom kecil

8. Periuk

9. Sendok

10. Sodet

11. Sptula

12. Piring saji

A. Bahan

1. Trites 100gr 8. Bawang putih secukupnya

2. Jeroan/babat 100 gr 9. Kunyit 3cm

3. Santan 50gr 10. Asam secukupnya

4. Daun jeruk secukupnya 11. Garam secukupnya

5. Serai secukupya

6. Cabe secukupnya

7. Bwang merah secukupny


BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
a. Rasa
Memiliki cita rasa yang gurih, asam pahit dan memiliki cita rasa yang yang tersendiri
yang membuat orang ketagihan mencicipinya
b. Warna
Kuliner ini bewarna coklat
c. Tekstur
d. Tekstur lembut.
e. Gizi
Terites mengandung unsur gizi terdapat karbohidrat sebanyak 1,07 %, protein

sebanyak 2,93% dan lemak sebanyak 3,54 % dengan berat sampel 100 gr.

Anda mungkin juga menyukai