PENGEMBANGAN KULINER
dijadikan nama kabupaten yang berada di sumatera utara yang dinamai kabupaten karo.
Ditanah karo banyak wisata yang indah. Tidak hanya memiliki pemandangan alam yang
indah dan udara yang sejuk, dikaro juga banyak sekali warisan maskan tradisional yang
dijaga dilestarikan oleh masyarakat karo. Salah satu warisan masakan khas dari tanah
katro adalah pagit-pagit atau disebut dengan nama trites yang berarti pahit. Makanan ini
berbentuk sup dengan kuah berwarna coklat. Bahan utamanya rumput dan isi perut sapi
Makanan ini biasanya dihidangkan pada acara-acara tertentu saja seperti acara
syukuran panen raya masyarakat karo atau sering disebut dengan pesta kerja tahun atau
merdang merdem. Pesta kerja tahun ini biasanya dilakukan sekali setahun, setelah
masyarakat karo selesai melakukan panen padi, biasanya untuk melengkapi acara ini
pada lambung sapi diambil dan diperas dengan menggunakan kain tipis air perasan
rumput tersebutlah yang dijadikan bahan utama untuk membuat makanan pagit-pagit ini.
Air perasan dari rumput tersebut kemudian direbus 2-3 jam untuk menghasilkan
kaldu.kaldu dihasilkan dari perebusan masih berbau amis, jadi untuk menghilangkan bau
Masakan pagi-pagit ini biasanya dimasak dengan jeroan,tulang lebu kerbau, kambing
atau kikil yang bisanya jg dicampur dengan daun ubi, rimbang untuk menambah
kelezatannya. Sedangkan untuk bumbu-bumbunya cabai, bawang,serai,jahe,asam yang
Cita rasa dari pagit-pagit ini memiliki rasa tersendiri dan biasanaya orang akan
ketagihan untuk mencicipinya kembali. Selain itu kandungan tanin pada pagit-pagit ini
B. Tujuan
a. Agar pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat batak, khusunya batak karo
C. Manfaat
a. Mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan dan adat istiadat masyarakat karo
dari perut rumen sapi yang dipadu dengan beragam bumbu dikenal ribuan tahun yang
lalu oleh nenek moyang masyarakat karo. Cara pengolahan terites adalah dengan cara
diperas untuk mendapatkan sari patinya. Proses memasak selama ± 2-3 jam supaya
terites semakin enak dan gurih. Proses memasak terites selama ± 3 jam. Proses
memasak yang lebih dari ± 3 jam lebih lezat dan gurih karena ekstrak daging sapi,
tetelan tulang sapi, jeroan, dan kikil sapi serta bumbu berpadu dengan kuah
Seluruh masyarakat Karo mengenal terites, namun tidak semua orang suka
dan makanan sebagai budaya karena dijadikan sebagai menu makanan khas karo dan
sebanyak 2,93% dan lemak sebanyak 3,54 % dengan berat sampel 100 gr.
BAB III
BAHAN dan ALAT
A. ALAT
1. Saringan
2. Serbet
3. Pisau
4. Talenan
5. Wajan
6. Baskom besar
7. Baskom kecil
8. Periuk
9. Sendok
10. Sodet
11. Sptula
A. Bahan
5. Serai secukupya
6. Cabe secukupnya
sebanyak 2,93% dan lemak sebanyak 3,54 % dengan berat sampel 100 gr.