Reaktor
Reaktor
Reaktor adalah satu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan
(dengan sendirinya) atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan kimia sehingga yang terjadi adalah
bukan perubahan fase melainkan perubahan bahan, misalnya dari air menjadi uap.
2
4. Inlet Feed
Inlet feed merupakan tempat dimana pereaksi (feed) dimasukkan kedalam
reaktor. Inlet feed hanya terdapat pada reaktor kontinyu dan tidak terdapat
pada reaktor batch.
5. Outlet
Outlet merupakan produk keluaran dari reaktor.
6. Aksesoris Reaktor
Aksesoris reaktor berupa pengontrol ketinggian, pengontrol volume,
pengontrol suhu dan sebagainya.
Aksesoris Reaktor
Beberapa contoh dari aksesoris reaktor adalah :
1. Level Controller (LC), suatu alat yang menjaga agar volume (isi) reaktor
tetap terjaga, tidak kehabisan reaktan ataupun kelebihan yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan. Cara kerja dari alat ini adalah dengan
terus mendeteksi ketinggian permukaan bahan dalam reaktor, jika kurang
dari toleransi yang diberikan (set point) maka kran keluaran (output) akan
mengecil sampai ketinggian mencapai tinggi yang telah di set. Sebaliknya
jika melebihi kran keluaran akan dibuka lebih lebar untuk mengurangi
bahan dalam reaktor.
2. Pressure Controller (PC), suatu alat yang bertugas untuk menjaga agar
tekanan dalam reaktor masih berada pada kisaran yang ditetapkan.
Biasanya diterapkan pada reaktor yang memakai reaktan berfasa gas. Cara
kerjanya mirip dengan LC yaitu dengan membuka dan menutup kran.
3. Temperature Controller (TC), suatu alat yang bertugas agar suhu di dalam
reaktor masih berada dalam kisaran suhu operasinya. TC juga bekerja
dengan membuka dan menutup kran, namun kran yang diintervensi adalah
kran utilitas. Misalnya CSTR berpemanas, jika suhu drop maka kran koil
uap panas (steam) akan diperbesar sehingga steam yang masuk akan lebih
banyak yang akhirnya suplai panas pun bertambah dan akhirnya suhu
reaktor akan bertambah dan suhu reaktor pun dapat kembali ke suhu yang
normal.
Jenis-jenis Reaktor
Reaktor secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Reaktor kimia
3
Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam
industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis
reaktor ini.
2. Reaktor nuklir
Penggunaan reaktor nuklir umumnya sangat dibatasi penggunaannya,
mengingat standar keselamatannya yang sangat tinggi. Reaktor nuklir umumnya
digunakan untuk pembangkit listrik, namun sekarang penggunaannya sedah mulai
luas, misalnya untuk merekayasa genetic suatu bibit agar menjadi bibit unggul.
1. Reaktor tangki
4
Gambar 2.1 Reaktor Tangki
Reaktor tangki banyak dikenal dalam bidang kimia, dimana pada bidang
yang banyak bersinggungan dengan unsur dan kontaminan-kontaminan berbahaya
tersebut. Reaktor tangki digunakan untuk proses penambahan dan pencampuran
bahan-bahan kimia.
Reaktor tangki yang berkualitas akan memungkinkan kegiatan-kegiatan
seperti oksidasi, reduksi, oil cracking, pH adjustment, metals precipitation, dan
proses-proses kimia lainnya dilakukan secara aman dan maksimal.
Beratnya tugas yang akan diemban oleh reaktor tangki tersebut membuat
proses perancangan dan pembuatannya pun harus dilakukan secara sempurna dan
se-efisien mungkin. Ada banyak variabel yang harus diperhitungkan sebelum
membuat sebuah reaktor tangki. Tetapi, secara umum perancangan suatu reaktor
tangki harus benar-benar memperhatikan efisiensi kinerjanya, sehingga akan
didapatkan rasio output (produk) banding input yang besar dengan biaya yang
seminimal mungkin. Selain itu, faktor keselamatan juga harus benar-benar
diperhitungkan, mengingat dalam satu kali proses kimia akan ada banyak
perubahan energi dalam reaktor tangki tersebut seperti penambahan atau
pengurangan tekanan, pemanasan, pendinginan, gesekan, dan lain-lain. Oleh
karena itu, pengurangan biaya operasional dengan cara memangkas biaya
keselamatan justru akan menyebabkan membengkaknya pengeluaran karena
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Sebuah reaktor tangki yang baik dan berkualitas harus bisa dioperasikan
secara kontinyu maupun pertain (batch). Pada umumnya, reaktor tangki akan
beroperasi dalam keadaan diam (steady state) walaupun tidak menutup
kemungkinan untuk dioperasikan dalam keadaan transient. Saat pertama kali
beroperasi, reaktor tangki biasanya akan beroperasi secara transien karena
komponen produk masih berubah terhadap waktu. Seiring dengan berjalannya
waktu, reaktor akan beroperasi secara steady dimana semua komponen produk
dalam tangki telah berada dalam kondisi yang cukup stabil.
5
Reaktor tangki dikatakan ideal apabila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam
reaktor setiap saat selalu seragam.
Reaktor tangki dapat dipakai untuk
proses batch, semi batch, dan
proses alir.
2. Reaktor pipa
6
Gambar 2.3 Reaktor Batch
Reaktor batch bisa tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk serta
sistem pendingin atau pemanas yang menyatu dengan reaktor. Tangki ini memiliki
ukuran yang bervariasi mulai dari kurang dari 1 L sampai lebih dari 15.000 L
tergantung kebutuhan. Batch reaktor biasanya terbuat dari baja, stainless steel atau
baja berlapis kaca. Padatan dan cairan yang akan masuk reaktor biasanya melalui
sambungan yang terdapat pada tutup atas reaktor. Untuk uap dan gas yang keluar
reaktor biasanya juga melalui bagian atas, sedangkan untuk cairan keluar melalui
bagian bawah.
Kelebihan dari reaktor tipe batch
1. Harga instrumentasi rendah
2. Penggunaannya fleksibel, dimana dapat dihentikan secara mudah dan cepat,
kapan saja diinginkan.
3. Penggunaan yang multifungsi
4. Dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan beracun
5. Mudah dibersihkan
6. Dapat menangani reaksi dalam fase gas, cair, dan cair-padat.
7. Pada reaktor batch dengan volume
yang berubah, maka perubahan
volume dapat dianggap linier
terhadap konversi.
7
2. Terkadang waktu untuk mengosongkan, membersihkan, dan mengisi kembali
reaktor besar.
3. Pengendalian kualitas dari produk jelek atau susah
4. Skala produksi yang kecil
5. Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas karena mudah terjadi kebocoran pada
lubang pengaduk
6. Tidak dapat dijalankan pada proses-proses yang sulit, karena harus diubah
menjadi proses kontinyu.
Dalam industri kimia, reaktor batch digunakan untuk keperluan antara lain
pada industri dengan skala kecil, yaitu:
2. Reaktor alir
Reaktor alir disebut reaktor ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi
mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa. Pada reaktor,
komposisi suhu dan tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan
komposisi suhu dan tekanan hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor
jenis ini banyak digunakan dalam industri dengan zat pereaksi atau reaktan berupa
fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang cukup besar.
8
Gambar 2.4 Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
(RATB)
9
Untuk reaksi fase cair (katalitik), reaksinya berlangsung dalam sistem
koloid. Pada RATB, kecepatan volumetrik umpan yang masuk sama dengan
kecepatan volumetrik hasil (produk) yang keluar sehingga kecepatan
akumulasinya sama dengan nol. Adanya pengadukan yang sempurna
menyebabkan komposisi di dalam reaktor sama dengan komposisi yang keluar
dari reaktor, begitu pula dengan parameter lain seperti kosentrasi, konversi reaksi,
dan kecepatan reaksi.
10
Gambar 2.5 Reaktor Alir Pipa
Reaktor alir pipa adalah reaktor dimana cairan bereaksi dan mengalir
dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi
pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa sering disebut juga
sebagai reaktor alir sumbat atau continuous tubular reactors (CTRs). Reaktor ini
biasanya dilengkapi dengan selaput membrane untuk menambah yield produk
pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor sehingga keseimbangan
dalam reaktor secara kontinyu bergeser membentuk lebih banyak produk. Pada
umumnya, reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator. Dalam RAP, satu atau
lebih reaktan dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang digunakan
pada reaktor ini adalah reaksi fase gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa
sehingga semakin panjang pipa maka konversi yield akan semakin tinggi. Namun,
tidak mudah untuk menaikkan konversi karena di dalam RAP konversi terjadi
secara gradient. Pada awalnya, kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun
setelah panjang pipa tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah reaktan
akan berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat seiring panjangnya
pipa.
Di dalam RAP, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang mengalir
melalui reaktor ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir sepanjang RAP,
fluida bercampur sempurna dalam arah radial bukan dalam arah axial (dari arah
depan atau belakang). Setiap plug dengan volume berbeda dinyatakan sebagai
kesatuan yang terpisah-pisah ( hampir seperti reaktor batch) dimana plug mengalir
turun melalui pipa reaktor ini.
Umpan dalam reaktor alir pipa biasanya umpan dalam skala besar. Oleh
karena itu, reaktor ini banyak digunakan dalam industri – industri besar seperti :
petrokimia gresik, pertamina dan lain-lain. Reaktor ini biasanya digunakan dalam
11
fase gas pada tekanan tinggi dan dalam suhu tinggi.
12
Reaktor semi batch mungkin adalah jenis yang paling sering ada dalam
industri kimia, terutama di cabang biokimia, di laboratorium kimia organik dan
dalam proses bioteknologi. Reaktor ini biasanya berbentuk tangki berpengaduk.
Reaktor semi batch berlangsung secara batch dan kontinyu secara bersamaan.
Contoh paling sederhana misalnya pada tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali
ke dalam tangki (secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan secara
kontinyu. Contoh lainnya adalah pada proses klorinasi, pada suatu reaksi cair-gas,
gas digelembungkan secara kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan
cairan di tangki yang diam (batch).
Reaktor semi batch beroperasi seperti reaktor batch namun, reaktor ini
dimodifikasi sehingga dapat memperkenankan adanya penambahan pereaksi dan
atau penghapusan produk dalam suatu waktu.
Pemilihan reaktor
Baik reaktor batch maupun reaktor semi batch lebih cocok untuk reaksi fase
cair dan produksi skala kecil, karena mereka biasanya membutuhkan biaya modal
yang lebih rendah daripada operasi reaktor alir pipa, tetapi akan dikenakan biaya
yang lebih besar per unit jika produksi ingin ditingkatkan.
13
Berdasarkan keadaan operasinya,
reaktor terbagi menjadi:
1. Reaktor isotermal
2. Reaktor adiabatis
3. Reaktor Non-Adiabatis
14
Reaktor non adiabatis adalah reaktor yang beroperasi secara non adiabatis
dimana terdapat perpindahan panas antara reaktor dengan sekelilingnya.
Reaktor fixed bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis padat yang
diam dan zat pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai
dalam reaktor fixed bed adalah katalisator yang berlubang di bagian tengah,
karena luas permukaan persatuan berat lebih besar jika dibandingkan dengan
butiran katalisator berbentuk silinder, dan aliran gas lebih lancar. Reaktor jenis ini
terdiri dari satu pipa atau lebih yang berisi tumpukan katalis stasioner dan
dioperasikan vertikal. Reaktor fixed bed biasanya dioperasikan secara adiabatis.
15
keatas makin kecil, tetapi pada bagian atas katalisator disusun dari butir kecil
makin keatas makin besar.
2. Multi bed
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan katalisator
lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatis. Jika reaksi yang
terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil suhu gas sudah naik
sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk katalisator,
maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam alat penukar panas diluar
reaktor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali ke reaktor melalui
tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang keluar dari tumpukan kedua
belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih tinggi dari yang
diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan gas kea lat
penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke reaktor yang masuk melalui
tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya sampai diperoleh konversi yang
diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis maka penukar panas diluar reaktor
dapat digunakan untuk pemanas gas reaksi.
Pemilihan katalisator
Untuk menentukan katalisaor mana yang sebaiknya digunakan dapat dipakai
pertimbangan sebagai berikut :
Harga katalisator.
Dipilih harga katalisator yang murah, untuk menghemat investasi dan biaya
operasi
Mudah atau tidaknya diregenerasi.
Jika katalisator dapat diregenerasi tanpa harus merusak aktivitasnya dapat
mengurangi biaya pembelian katalisator baru
Dapat diproduksi dalam jumlah yang besar
Tahan terhadap racun.
Jika katalisator tahan terhadap racun akan berumur panjang dan tidak mudah
kehilangan aktivitasnya.
Sebaiknya dipakai katalisator yang berumur panjang dengan maksud untuk
menghemat dana untuk membeli katalisator baru, untuk mengurangi waktu
produksi yang hilang guna penggantian katalisator.
16
Kapasitas produksi cukup tinggi
Pemakaian tidak terbatas pada
kondisi reaksi tertentu (eksoterm
atau endoterm) sehingga
pemakaian lebih fleksibel
Aliran fluida mendekati plug
flow, sehingga dapat diperoleh
hasil konversi yang tinggi
Pressure drop rendah
Oleh karena adanya hold-up
yang tinggi, maka menghasilkan pencampuran radial yang lebih baik dan
tidak ditemukan pembentukan saluran (channeling)
Pemasokan katalis per unit volum reaktor besar
Hold up liquid tinggi
Katalis benar-benar dibasahi
Kontrol temperatur lebih baik
Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena
interaksi gas-liquid lebih besar
Fluidized Bed Reaktor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat
digunakan untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini
menggunakan fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan
17
(biasanya berbentuk butiran-butiran kecil) dengan kecepatan yang cukup sehingga
katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya katalis tersebut dapat
dianalogikan sebagai fluida juga. Proses ini, dinamakan fluidasi. Fluidized Bed
Reaktor dapat digunakan untuk pencampuran dan pemisahan antar fasa.
18
Pada gambar menunjukkan sebuah sistem susunan seri reaktor aliran plug,
dimana tidak terdapat sisa aliran antara reaktor berikutnya. Pada gambar tersebut
terdapat tiga reaktor seri, tetapi ada beberapa kasus yang jumlah reaktornya lebih
sedikit atau lebih banyak. Jumlah volume pada susunan seri untuk N reaktro,
diekspresikan dalam bentuk keseimbangan mol untuk masing – masing reaktor.
Dengan kata lain, jumlah volume untuk semua reaktor diperoleh dengan
mengintegralkan persamaan neraca mol input pada reaktor pertama dan cabang
dari yang terakhir. Keseimbangan mol pada beberapa reaktor mungkin dapat
dikalkulasikan pada bentuk sebuah konversi fraksi masukan (input) pada reaktor
pertama.
19
Total volume reaktor minimum untuk CSTR dalam susunan seri adalah
dideterminasikan dari volume reaktor minimum yang dibutuhkan untuk
memperoleh konversi pada kondisi yang ada pada reaktor pertama. Persamaan
keseimbangan mol data ditulis untuk masing – masing CSTR, dengan konversi
dalam beberapa reaktor yang ditentukan dalam bentuk nilai aliran molar A ada
pada reaktor pertama. Nilai aliran Inlet dan outlet dibagi dengan nilai reaksi dapat
di plot sebagai sebuah fungsi konversi untuk sistem reaktor ini. Minimisasi
masssa dapat ditunjukan dalam bentuk nilai XAi yang meminimumkan volume
reaktor total.
Keuntungan
Reaktor Paralel
1. Reaktor aliran plug dalam susunan paralel
20
Dalam sistem paralel reaktor aliran plug, sebuah aliran bertekanan dibagi
dalam beberapa bentuk, masing – masing masukan pada sebuah reaktor aliran
plug, seperti yang diilustrasikan pada gambar. Konversi keseluruhan dari sistem
reaktor dapat didetermenasikan dengan pembentukan sebuah keseimbangan mol
pada titik konvergen aliran cabang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh temperatur dan
total nilai molar, dimana konversi keseluran tertinggi yang diperoleh adalah sama
pada masing – masing reaktor. Pada industri, umumnya reaktor tubulal terdiri dari
banyak ( mungkin ratusan ) pipa yang paralel dengan ukuran yang sama, dimana
masing – masing reaktor mempunyai kondisi operasi yang sama.
21
2.14 CSTR dalam susunan paralel
Keuntungan
o Menghasilkan produk homogen
o Memperbesar kapasitas produk
o Waktu pengoperasiannya lebih cepat
Kerugian
o Produk yang dihasilkan belum begitu sempurna
o Menghasilkan konversi produk yang sama
22
Gambar 2.15 : Bubble Tank
2. Agitate tank
Agitate tank adalah digunakan untuk menyediakan reservoir penyimpanan
untuk batch campuran dari mixer kecepatan geser tinggi.
Tiga fungsi utama dari agitate tank :
Persamaan gelembung udara terjebak selama proses pencampuran.
Agitate bertindk sebagai reservoir penyimpanan untuk batch campuran
yang memungkinkan kelangsungan penyediaan dipertahankan untuk
pompa.
Agitate dari dayung khusus bebentuk menjaga campuran dalam
suspensi sebelum pemompaan.
3. Spray Tower
23
Spray tower adalah perangkat kontrol terutama digunakan untuk
pengkondisian gas (pendingin dan pelembab) atau untuk tahap pertama atau
penghapus partikel gas. Mereka juga digunakan di banyak gas cerombnong
desulfurisasi sistem untuk mngurangi penumpukan plugging dan skala oleh
polutan.
Spray tower terdiri dari chamber-chamber besar di mana phase gas mengalir
dan masuk serta kontak dengan likuid di dalam spray nozzles. Berikut ini
menunjukan aliran phase di dalam spray tower, likuid masuk dalam spray
dan jatuh karena gaya gravitasi, serta kontak secara counter curent dengan
aliran gas yang masuk. Untuk ketinggian yang rendah, efisiensi ruang spray
kira-kira mendekati packed powder, tetapi untuk ketinggian yang melebihi 4
ft efisiensi spray turun dengan cepat. Sedangkan kemungkinan berlakunya
interfase aktif yang sangat besar dengan terjadinya sedikit penurunan, panda
prakteknya ditemukan ketidakmungkinan untuk mencegah hubungan ini,
dan selama permukaan interfase efektif berkurang dengan ketinggian, dan
spray tower tidak digunakan secara luas.
Spray nozzles didesain untuk aliran likuid yang mempunyai bilangan
presure drop besar maupun kecil, untuk aliran likuid yang mempunyai flow
rate yang kecil, maka cross area kontaknya harus besar. Laju aliran yang
24
mempunyai drop fals menentukan waktu kontak dan sirkulasinya. Disertai
dengan influensasi mass transfer antara dua phase dan harus kontak terus-
menerus. Hambatan pada transfer yaitu pada phase gas dikurangi dengan
gerakan swirling dari falling likuid droplets. Spray tower digunakan untuk
transfer massa larutan gas yang tinggi dimana dikontrol laju perpindahan
masa secara normal pada phase gas.
Tipe dari kolom absorber memiliki klasifikasi dan pemakaian yang
berbeda-beda pada operasinya. Hal ini harus dipahami secara seksama agar
kita dapat lebih memahami lagi sistem absober jenis ini
25