Anda di halaman 1dari 8

RAHASIA

AHASIA

LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI EKSPERIMEN

LABORATORIUM PSIKOLOGI KELOMPOK 1


FAKULTAS PSIKOLOGI

Oleh :

DAVID PRATAMA PUTRA


18101157510009

Pembimbing :

ANE TITI SEMITA, S.Psi, M. Si

Asisten :
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
“YPTK” PADANG 1. DAHLIA ZOHANA
2019 2. JIMMI BERHARD
RAHASIA
AHASIA

LAPORAN PRAKTIKUM TES TAT

Pengambilan Data 1 : (Nama kegiatan /alat)


Tujuan Praktikum : Psikologi Eksperimen
Tanggal Praktikum :
Tempat Praktikum : Laboratorium Psikologi UPI “YPTK” Padang
Eksperimenter : David Pratama Putra
No. Bp : 18101157510009
Pembimbing : ANE TITI SEMITA, S. Psi., M. Si

I. IDENTITAS SUBJEK
Nama (inisial) : Besti Danatalia (Besti)
Jenis Kelamin :
Suku Bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :

II. KEGIATAN EKSPERIMEN


1. Depth Perception Apparatus
RAHASIA
AHASIA

A. Pendahuluan

Depth Perception Apparatus menguji ketajaman persepsi kedalaman.


Persepsi kedalaman adalah kemampuan untuk melihat dunia dalam tiga
dimensi dan untuk memahami jarak (kemampuan untuk menilai mana dari
beberapa objek yang lebih dekat atau lebih jauh dari Anda, atau untuk
menilai jarak antara Anda dan suatu objek). Depth Perception Apparatus
mewakili teknologi sensasi dan persepsi pengukuran mutakhir, dan
menawarkan kinerja tinggi, fungsionalitas, akurasi, kemudahan penggunaan,
dan pengembangan yang dikemas fitur
B. Landasan Teori
Salah satu proses mental yang terjadi pada manusia adalah persepsi.
Menurut Gazzaniga (2012), persepsi terbentuk setelah adanya stimulus atau
rangsangan dimana stimulus itu diterima oleh reseptor berupa indera (proses
sensasi), lalu diubah menjadi sinyal-sinyal elektrik dan melalui tahap coding
(penterjemahan) di dalam otak. Setelah otak menterjemahkan makna
stimulus itu, barulah akan terbentuk persepsi manusia dan biasanya juga
diiringi tindakan terhadap stimulus tersebut. Dalam proses persepsi,
individu haruslah memiliki perhatian terhadap suatu stimulus agar bisa
menterjemahkannya secara tepat. Ada lima reseptor yang berperan dalam
persepsi yang disebut panca indera, yakni pmata untuk penglihatan, hidung
untuk penciuman, telinga untuk pendengaran, kulit untuk perabaan, dan
lidah untuk pengecapan.
Depth-perception apparatus merupakan alat tes yang terdiri dari dua
buah stik dalam satu kotak yang bagian depannya transparan, dimana tugas
testee adalah mensejajarkan dua buah stik tersebut. Dalam eksperimen ini,
reseptor yang berperan adalah mata sebagai indera penglihatan. Beberapa
bagian yang membangun struktus fisiologis mata diantaranya kornea yang
merupakan selaput tipis dibagian luar mata, retina yakni permukaan bagian
tipis di belakang bola mata, yang mengandung fotoreseptor yang
mentrasduksikan cahaya menjadi sinyal saraf, pupil yakni lubang kecil pada
mata sebagai tempat masuknya gelombang cahaya, serta iris yang
RAHASIA
AHASIA

membentuk warna mata serta menyeleksi kapastitas cahaya yang masuk


dengan membesarkan atau mengecilkan pupil mata.
Dalam proses persepsi melalui indera penglihatan, ada 3 proses yang
harus dilalui :
1. Proses fisik, dimana stimulus mengenai alat indera.
2. Proses fisiologis, dimana stimulus itu dibawa ke otak oleh syaraf
sensoris.
3. Proses psikologis, dimana individu membentuk persepsi terhadap
stimulus yang telah diterima setelah terjadi proses penterjemahan oleh
pusat susunan urat syaraf di otak.
Terkait penggunaan alat depth perception apparatus, kemampuan
visual manusia juga harus bisa mempersepsikan kedalaman serta ketinggian
suatu stimulus pada jarak tertentu. Berdasarkan Passer & Smith (2008:157),
retina mata hanya menerima informasi dalam dua dimensi yakni panjang
dan lebar suatu benda. Akan tetapi, otak memiliki kemampuan memberi
terjemahannya dalam tiga dimensi. Proses ini menggunakan monocular
depth cues, yang membutuhkan satu mata, dan binocular depth cues, yang
menggunakan dua mata. Pada proses persepsi visual, beberapa faktor lain
juga turut berpengaruh, diantaranya kondisi mata subjek, pencahayaan, dan
kondisi lingkungan sekitar yang turut mempengaruhi perhatian individu
terhadap stimulus.
C. Variabel Eksperimen
a. Variabel Independen : Kondisi pencahayaan di sekitar, stimulus dari
luar berupa suara-suara dsb, serta kondisi reseptor visual subjek.
b. Variabel Dependen : Tingkat ketepatan dalam kesejajaran antara dua
buah stik, banyaknya error yang dibuat subjek.
D. Hipotesis
Subjek akan melakukan paling tidak sedikit error dalam menentukan
kesejajaran dua buah stik, mengingat keterbatasan kemampuan visual tiap
individu dan ketelitian pada alat eksperimen dalam mendeteksi error.
RAHASIA
AHASIA

E. Rancangan Eksperimen
Dalam eksperimen ini, subjek diletakkan pada posisi 1,5 m dari alat
tes, dengan kondisi pencahayaan sekitar yang normal (tidak redup, tidak
terang) dan tidak berpolusi suara. Depth Perception Apparatus berupa alat
tes persepsi visual terkait kesejajaran dua benda, terdiri dari dua buah stik,
berwarna oren dan ungu, dimana tugas subjek adalah mensejajarkan posisi
yang ungu terhadap yang oren
F. Pelaksanaan Eksperimen
Tahap-tahap melakukan eksperimen ini adalah sebagai berikut :
1) Sebelum memulai eksperimen, testee diposisikan sejauh 1,5 meter
menghadap alat tes, dalam keadaan duduk agar lebih nyaman dan
fokus.
2) Testee lalu dimintai untuk mengotrol pergerakan stik berwarna Merah
pada alat tes untuk disejajarkan bersama stik berwarna Hijau (sebagai
acuan) menggunakan sebuah remote control.
3) Tes dilakukan sebanyak dua kali, pada tahap pertama, testee
menggerakkan stik maju kedepan.
4) Setelah dirasa sejajar, tester lalu mencatat hasil error kesalahan posisi
stik yang diarahkan testee tersebut.
5) Tahap kedua, testee menggerakkan stik mundur kebelakang, lalu tester
kembali mencatat hasil error yang dibuat testee
G. Hasil dan Pembahasan
Nilai error yang dihasilkan testee
Percobaan 1 (Maju) Percobaan 2 (Mundur)
-0,10 mm -0,36 mm

Berdasarkan hasil tes, terlihat bahwa testee melakukan error pada saat
memposisikan stik merah dengan stik hijau sebagai acuannya. Artinya, ada
sedikit penyimpangan kesejajaran antara dua stik itu setelah diposisikan
oleh testee. Ini membuktikan bahwa manusia memiliki kemampuan
mempersepsikan posisi antara benda-benda, namun kemampuan itu masih
terbatas, khususnya apabila jarak benda dan subjek semakin jauh. Kondisi
RAHASIA
AHASIA

kualitas alat indera sebagai reseptor dan juga pencahayaan sekitar juga turut
berpengaruh dalam ketepatan persepsi subjek.
H. Kesimpulan
Tingkat ketinggian dan kesejajaran dua buah benda bisa
diterjemahkan oleh manusia melalui proses persepsi yang melibatkan
reseptor, otak, efektor. Proses ini tentunya akan berbeda hasilnya antara satu
individu dengan yang lainnya, tergantung pada faktor internal berupa
kondisi indera, pengetahuan/pengalaman, serta faktor eksternal berupa
kondisi cahaya dan stimulus lain misalnya suara-suara.

Padang, 19 September 2019


Eksperimenter

Annisa Rida Illahi


15101157510087
RAHASIA
AHASIA

REFERENSI

Bhinnety, M. (2001). Petunjuk Praktikum Psikologi Eksperimen. Yogyakarta: Fakultas


Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Gazzaniga, M. S., Heatherton, T. F., Halpern, D. F., & Heine S. J. (2012).


Psychological Science Third Canadian Edition. New York: W.W. Norton &
Company.

Kalat, J.W. (2007). Biological Psychology. Singapore: Cengage Learning Asia Pte Ltd.

Kirsch, I., Lynn, S. T., Vigorito, M., & Miller, R. R. (2004). The role of cognition in
classical and operant conditioning. Journal of Clinical Psychology, 60(4), 369-
392.

Passer, M. W., & Smith, R.E. (2004). Psychology: The Science of Mind and Behavior.
Second Edition. New York: McGraw-Hill.

Rajamanickam, M. (2005). Experimental Psychology with Advanced Experiments. New


Delhi: Ashok Kumar Mittal.

Roth, M. & McGinn, M. K. (1997). Toward a new perspective on problem solving.


Canadian Journal of Education, 22.1, 18.

Townsend, J. C. (1953). Introduction to Experimental Method for Psychology and the


Social Science. New York: McGraw-Hill.

Walgito, B. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Edisi Revisi Ke-5. Yogyakarta: Andi
Offset.
RAHASIA
AHASIA

LAMPIRAN
1. Lembaran Observasi
Ceritakan aktifitas yang dilakukan subjek mulai dari awal sampai selesai
menggunakan alat

2. Dokumentasi / Foto ( 4 buah sisi )

Anda mungkin juga menyukai