Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iola Fadhilah Hasna Tanggal pemeriksaan :

Npm : 10520483 Nama asisten :


Kelas : 1PA30 Paraf asisten :

LAPORAN PSIKOLOGI FAAL

Percobaan : Indera pengeliatan


Nama percobaan : Ketajaman
Nama subjek percobaan : Iola Fadhilah Hasna
Tempat percobaan : Di Rumah
Tujuan percobaan : Untuk mengetahui ketajaman penglihatan seseorang
Dasar teori : Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang mampu
menangkap informasi berupa gelombang elektromagnetik dalam bentuk
cahaya. Pada awal perkembangannya seperti hewan invertebrata, organ
ini hanya berupa bintik (spots) pada permukaan tubuh, yang sensitif
terhadap cahaya. Dalam penataan pengembangannya, mata
mempunyai lapisan reseptor (retina), dan sistim lensa untuk
memfokuskancahaya, dan sistim persarafan untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke sistim saraf pusat. visus adalah nilai kebalikan

sudut (dalam menit) terkecil dimana sebuah benda masih terlihat dan
dapat

dibedakan. Pada penentuan visus, para ahli mata mempergunakan kartu

Optotype Snellen, dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah

ditentukan. Dan dapat dituliskan rumus: V=d/D

Keterangan:
V: visus
d: Jarak yang dilihat oleh penderita
D: jarak yang dapat dilihat oleh mata normal
Menurut Djojodibroto (2001), Yang dimaksud dengan visus adalah
Ketajam Penglihatan.
Alat yang digunakan : Optotype Snellen atau poster yang berfungsi untuk mendeteksi tajam
penglihatan seseorang.
Jalannya percobaan : Subjek berdiri di depan Optotype Snellen dengan jarak 3,5 meter atau 7
lantai.
Setelah itu, subjek disuruh menyebutkan huruf yang terdapat di Optotype
Snellen secara acak oleh asisten. Mata kanan atau kiri subjek salah satu
ditutup.
Hasil percobaan : Hasil Praktikan visus mata kanan 200 dan visus mata kiri 160.
Kesimpulan : memliki ketajaman mata atau visus yang sudah berkurang tajam. Proses
penglihatan mata melewati dua tahap, yaitu pertama mata mengumpulkan dan
memfokuskan gelombang cahaya ke dalam suatu area dan yang kedua bagian
tersebut menyerap dan mengubah gelombang cahaya menjadi impuls-impuls.
Daftar pustaka : -Prasodjo, Budi, dkk. 2007. IPA 2B SMP kelas VIII.
      Yogyakarta: Yudhistira.

-Sherwood, Lauralee. (2002). Fisiologi

manusia dari sel ke sistem. Edisi keenam. Jakarta: Buku


kedokteranEGC

-Gabriel, dr. J. F. (1996). Fisika Kedokteran.


       Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai