Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Nama Mahasiswa : Razwa Rakha N Tanggal Pemeriksaan :


NPM : 11522211 Nama Asisten :
Kelas : 1PA02 Paraf Asisten :

1. Percobaan : Indera Penglihatan

Nama Percobaan : Tes Buta Warna

Nama Subjek Percobaan : Razwa Rakha Nurindra

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui apakah seseorang


menderita buta warna atau tidak.

b. Dasar Teori : Menurut Wahyono (2008)buta warna


termasuk salah satu kelainan pada mata.
Penderita buta warna tidak mampu
membedakan warna-warna tertentu.
Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan
biru. Cacat mata ini termasuk kelainan yang
bersifat menurun.

Menurut Kusuma (2020)mata merupakan


indera penglihatan yang bertindak sebagai
fotoreseptor yang mampu menerima
rangsangan berupa cahaya. Mata manusia
terdiri dari 3 bagian utama yaitu:bola mata,
tulang orbita dan alat penunjang/ tambahan.

Menurut Apriyani (2021)cahaya yang


disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh
otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang
kita lihat

c. Alat Yang Digunakan : Buku uji stiling istihara & istihara 1

d. Jalannya Percobaan : Petugas menunjukan isi dari buku uji stiling


istihara satu persatu, lembar perlembar dan
saya diminta untuk menyebutkan dan
beberapa diminta untuk mengikuti pola

e. Hasil Percobaan : Saya menyebutkan dengan tepat dari seluruh


angka dan pola yang terdapat pada buku uji
stiling istihara

f. Kesimpulan : Saya tidak mengelami buta warna karena


dapat menyebutkan semua dengan tepat
sebab Penderita buta warna tidak mampu
membedakan warna-warna tertentu.
Misalnya, warna merah, kuning, hijau, dan
biru.

g. Daftar Pustaka : Wahyono, Budi., S. N. (2008). Ilmu


pengetahuan alam 4 untuk sd/mi kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Kusuma, N . R. (2020) Sistem koordinasi


biologi kelas XI. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan

Apriyani, E. , Agustina, D. K., et. al. (2021).


Teori anatomi tubuh manusia. Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
2. Percobaan : Indera Penglihatan

Nama Percobaan : Percobaan Visus Ketajaman Penglihatan

Nama Subjek Percobaan : Razwa Rakha Nurindra

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui ketajaman penglihatan


seseorang

b. Dasar Teori : Menurut Sudjadi(2007)bagian depan dari


mata dilindungi oleh membran tipis dan
transparan yang disebut konjungtiva,
berfungsi untuk melindungi kornea mata.
Kelopak mata, alis mata, dan bulu mata
berguna untuk mencegah masuknya kotoran
(debu) mata tersusun dari tiga lapisan, yaitu
sklera, koroid, dan retina.

Menurut Iswari (2018)visus dinyatakan


sebagai pecahan dimana pembilang adalah
jarak pemeriksaan meter atau feet dari orang
yang diperiksa terhadap Snellen chart. Optal
Noscup adalah pengetesan ditempat yang
gelap. Penyebut adalah dalam meter atau feet
dari huruf yang dapat dilihat oleh mata
normal.

Menurut Gibson (2003)penglihatan


binokular. Penglihatan kedua mata lebih baik
daripada penglihatan satu mata karena: (a)
penglihatan stereoskopik dihasilkan akibat
bayangan pada retina pada kedua mata tidak
sama, (b) ukuran, bentuk, dan jarak dapat
dinilai lebih baik, (c) defek bintik buta (pada
tempat masuk nervus optikus) pada satu mata
ditutupi oleh mata lain

c. Alat Yang Digunakan : Octotype snellen

d. Jalannya Percobaan : Saya berdiri sejauh 3 meter dari octotype


snellen lalu saya menutup mata sebelah mata
saya secara bergantian dan menyebutkan
angka yang ditunjuk oleh petugas di octotype
snellen

e. Hasil Percobaan : 1.1. Untuk mata kiri saya hasil akhirnya D15

1.2. Untuk mata kanan saya hasil akhirnya


D30

f. Kesimpulan : Mata kiri saya dapat melihat lebih baik


dibandingkan mata kanan saya oleh karena
itu Penglihatan kedua mata lebih baik
daripada penglihatan satu mata (binokular)

g. Daftar Pustaka : Sudjadi, B., & Siti, L. (2007). Biologi sains


dalam kehidupan. Yudhistira Ghalia
Indonesia.

Iswari, M., & Nurhastuti. (2018) Anatomi,


fisiologi dan genetika. Universitas
Negeri Padang

Gibson. (2003). Fisiologi dan anatomi


modern untuk perawat, e/2 . Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
3. Percobaan : Indera Penglihatan

Nama Percobaan : Refleks Gerak Pupil

Nama Subjek Percobaan : Razwa Rakha Nurindra

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui serta memahami reaksi-


reaksi yang terjadi pada pupil mata

b. Dasar Teori : Menurut Arisworo (2006)cahaya yang


ditangkap mata berturut-turut akan melalui
kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreus
hugnor, dan akhimva pada retina, Retina
sebapai reseptor akan meneruskan ke otak
melalui sel saraf sensorisnva dan otak akan
menerjemahkan bayangan yang
tertangkap oleh retina.

Menurut Kadaryanto(2006)mekanisme Kerja


indra penglihatan, individu dapat melihat
suatu benda jika ada cahaya yang mengenai
benda dan benda tersebut dapat memantulkan
cahaya ke arah mata. Pantulan cahaya
tersebut masuk menembus kornea mata dan
diteruskan melalui pupil, banyak sedikitnya
cahaya bergantung pada bear kecilnya pupil
yang diatur oleh iris.

Menurut Zubaidah (2014)kornea, mata


memiliki bentuk seperti bola dengan diameter
± 2,5 cm. Lapisan terluar mata disebut sklera
yang membentuk putih mata, dan
bersambung dengan bagian depan yang
bening yang disebut kornea.Cahaya masuk ke
mata melewati kornea. Lapisan kornea mata
terluar bersifat kuat dan tembus cahaya.
Kornea berfungsi melindungi bagian yang
sensitif yang berada di belakangnya dan
membantu memfokuskan bayangan pada
retina.

c. Alat Yang Digunakan : Senter & Sedotan

d. Jalannya Percobaan : 1.1 Secara langsung. Teman sebangku saya


mengarahkan cahaya senter ke arah pupil
mata lalu mengamati refleks pupil mata
saya

1.2 Secara tidak langsung. Teman sebangku


saya mengarahkan cahaya senter
kelubang sedotan yang mengarah ke
pupil mata lalu mengamati refleks pupil
mata saya

e. Hasil Percobaan : 1.1 Secara langsung. Refleks pupil mata saya


mengecil secara cepat karena terkena
cahaya senter secara tiba-tiba

1.2 Secara tidak langsung. Refleks pupil mata


saya mengecil secara perlahan karena
menerima cahaya melalui lobang sedotan

f. Kesimpulan : Refleks pupil mata akan mengecil secara


cepat bila menerima cahaya secara langsung
dan tiba-tiba, cahaya masuk ke mata
melewati kornea, lapisan kornea mata terluar
bersifat kuat dan tembus cahaya.
g. Daftar Pustaka : Arisworo, Djoko., & Yusa. (2006). IPA
Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika). PT
Grafindo Media Pratama

Kadaryanto. (2006). Biologi 3 pengungkap


rahasia alam kehidupan . Ghalia
Indonesia

Zubaidah, S., & Susriyati. M. (2014) Ilmu


pengetahuan alam SMP/MTs kelas
VIII semester 2. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
4. Percobaan : Indera Penglihatan

Nama Percobaan : Membedakan Warna

Nama Subjek Percobaan : Razwa Rakha Nurindra

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui apakah seseorang dapat


membedakan warna atau buta warna

b. Dasar Teori : Menurut Widowati (2020)retina merupakan


lapisan terdalam dinding mata. Retina
memiliki struktur yang sangat halus dan
beradaptasi baik terhadap stiulasi sinar
cahaya. Terdiri atas beberapa lapisan sel
saraf dan 1aksonnya. Lapisan yang peka
cahaya terdiri atas sel reseptor sensori
yaitu batang dan kerucut.

Menurut Harlan (2018) fovea (fovea


sentralis) adalah lekukan di bagian tengah
retina, hanya mengandung sel kerucut. Fovea
merupakan area penting bagi penglihatan
warna. Persepsi warna tergantung pada
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan,
diserap, dan ditransmisi oleh pigmen pada
objek dalam dunia visual. Penglihatan warna
terjadi karena aktivasi fotopigmen pada sel
kerucut. Tiga tipe sel kerucut pada retina
manusia, masing-masing berisi fotopigmen
yang sensitif terhadap kuning, hijau, dan biru.
Fotopigmen kuning seringkali disebut juga
fotopigmen merah, karena panjang
gelombangnya berdekatan. Merah, hijau, dan
biru disebut sebagai warna primer.

Helmholtz (dalam Asiyah,2014) teori young-


helmholtz (teori trikhromatik). Menyatakan
bahwa walaupun terdapat banyak warna
berbeda yang dapat dibedakan oleh mata,
akan tetapi sebenarnya mata manusia hanya
memiliki tiga jenis reseptor yang terdapat
dalam sel kerucut untuk membedakan jenia
warna. Tiga jenis reseptor tersebut, masing-
masing sensitif terhadap rentang panjang
gelombang tertentu. Reseptor pendek,
sensitif secara maksimal terhadap panjang
gelombang pendek (biru). Reseptor medium,
paling sensitif terhadap panjang gelombang
sedang (hijau dan kuning), sedangkan
reseptor panjang, Sensitif secara maksimal
terhadap panjang gelombang panjang
(merah).

c. Alat Yang Digunakan : Benang wol warna

d. Jalannya Percobaan : Petugas membagi benang wol dengan warna


yang yang beragam, benang wol petugas dan
praktikan memiliki warna dan jumlah yang
sama. Lalu petugas meminta praktikan
mengeluarkan benang wol yang warnanya
sama dengan yang dikeluarkan oleh petugas
secara cepat.
e. Hasil Percobaan : Petugas mengeluarkan 5 warna benang wol
dan saya dapat mengeluarkan warna yang
sama secara cepat dan tepat.

f. Kesimpulan : Saya dapat membedakan warna dengan benar


salah satu penyebabnya karena terdapat
cahaya. persepsi warna tergantung pada
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan,
diserap, dan ditransmisi oleh pigmen pada
objek dalam dunia visual

g. Daftar Pustaka : Widowati, Hesty., E. R. (2020). Buku ajar


anatomi. Sidoarjo: UMSIDA Press

Harlan, J. (2018). Psikologi faal. Depok:


Penerbit Gunadarma.

Asiyah, S. N. (2014). Kuliah psikologi faal.


Sidoarjo: Zifatama Publisher.
BUKTI TEORI
.

Anda mungkin juga menyukai