Anda di halaman 1dari 22

Materi Psikologi

DINAMIKA PERILAKU INDIVIDU

Erlina Nasution, S.Pd, M.Kes


1. PENGINDERAAN

PENGERTIAN :
Definisi penginderaan (sensation) menurut Wundt adalah penangkapan terhadap rangsang-
rangsang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang terkecil.
Penginderaan meliputi :

A. Penglihatan
Alat penglihatan utama adalah mata. Rangsang berupa gelombang cahaya masuk ke dalam
bola mata melalui bagian-bagian mata. Prosesnya cahaya masuk ke retina diteruskan berupa
impuls menuju ke syaraf (otak) sehingga objek dapat terlihat. Gangguan pada indera
penglihatan menimbulkan kelainan mata sebagai berikut:
1. Myopia (rabun jauh)
2. Hypermetropia (rabun dekat)
3. Presbyopia
4. Strabismus (mata juling)
5. Astigmatisme
6. Hemeralopia (rabun senja)
7. Colour blind (buta warna)
B. Pendengaran
Alat pendengaran utama adalah telinga. Rangsang berupa gelombang suara masuk ke
dalam telinga melalui bagian-bagian alat pendengaran.Gelombang suara merambat melalui
3 media:
• Udara
• Benda padat/tulang
• Cairan/endolymphe

Bila seseorang tidak dapat mendengar, maka ada kemungkinan kerusakan pada pusat
pendengaran yang menyebabkan gangguan fungsi intelek atau pada salah satu alat tempat
berjalannya/penerus rangsang (conductive deafness) yang tidak ada hubungannya dengan
fungsi intelek.

C. Pengecap
Alat pengecap utama adalah lidah. Rangsang berupa larutan cairan melalui lidah (lingua)
dan rongga mulut (cavumroris). Prosesnya adalah larutan/cairan diterima lidah masuk ke
rongga mulut diteruskan nervus ke-9 menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di
kulit otak). Reseptor pada lidah ada 4 jenis penerima rangsang, yaitu : rasa manis, pahit,
asin dan asam.
D. Pembau
Alat pembau utama adalah hidung. Rangsang berupa
hawa/udara/bau melalui udara menuju ke reseptor yang ada di
rongga hidung (cavum nasalis). Prosesnya adalah bau diterima oleh
rongga hidung diteruskan oleh nervus ke-1 (saraf pembau) menuju
gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak).

E. Perabaan
Alat perabaan utama adalah kulit. Rangsang yang diterima tubuh
manusia dapat berupa rangsang : mekanis, thermis, chemis, elektris,
suara, cahaya. Perabaan adalah ransang mekanis ringan pada bagian
permukaan tubuh, khususnya yang tidak berambut seperti telapak
kaki, bibir,dll. Reseptornya adalah corpuscula meissner dan
corpuscula pacini.
2.PERSEPSI
Pengertian :
Manusia merupakan makhluk yang berjiwa
Kejiwaan itu direfleksikan dalam tingkah laku, aktivitas.
Tingkah laku/aktivitas ini : merasa senang kalau melihat sesuatu yang indah, berfikir kalau
menghadapi sesuatu masalah, ingin membeli sesuatu kalau membutuhkan sesuatu barang.
Kekuatan / kemampuan jiwa manusia dibedakan atas 3 golongan besar :

•Kognisi, yang berhubungan dengan pengenalan yaitu kemampuan menerima stimulus dari luar.
•Emosi, yang berhubungan dengan perasaan, yaitu kemampuan melihat dan atau merasakan
efek/akibat dari stimulus yang menimbulkan keadaan yang terdapat dalam jiwa manusia itu
sendiri.
•Konasi, yang berhubungan dengan motif, kemauan, yaitu kemampuan manusia untuk melahirkan
apa yang terjadi dalam jiwanya atau kemampuan menyatakan apa yang diinginkan. Tri Sakti Jiwa
Ki Hajar Dewantara : Pikiran, rasa dan kemauan.

Kemampuan jiwa ini merupakan suatu kesatuan suatu kebulatan atau suatu tatalitas.
Manusia selalu menerima rangsang atau stimulus dan luar dan juga dirangsang dari dalam.
Stimulus = segala sesuatu yang mengenal reseptor dan menyebabkan aktifnya organism (Chaplin,
1972).
Aktivitas Kognitif adalah berkaitan dengan persepsi ingatan, belajar, berfikir dan problem solving
(Morgan, dkk. 1984)
Pengertian Persepsi
Persepsi : Proses pengorganisasian dan penginterprestasikan terhadap suatu stimulus yang
diperoleh dari proses penginderaan. Sehingga organism (Individu) menyadari dan mengerti
dan memahami apa yang diindera itu (Brauca, 1964)
Catatan :
Persepsi bersifat individual
Artinya : Respons (reaksi) individu bias berbeda terhadap stimulus yang sama, karena
perasaan, kemampuan berfikir dan pengalaman-pengalaman tiap individu berbeda.

Contoh :
Persepsi beberapa orang buta terhadap seekor gajah berbeda sesuai perasaan ketika
meraba bagian tertentu.
Persepsi individu terhadap masalah yang sama bias berbeda, karena kemampuan berfikir
tidak sama. Ada yang mengatakan masalah itu sulit, ada yang mengakui masalah itu
gampang dipecahkan, dsb.
Terhadap anjing yang menggonggong dan mengejar, persepsi orang bisa berbeda. Ada
orang yang malah lari sekuat tenaga, dan ada pula malah diam berdiri ditempat, karena
pengalaman yang berbeda. Anjing yang mengejar dipersepsikan sebagai penakut, sehingga
bila yang dikejar berhenti dan pura-pura mengambil sesuatu, batu atau kayu misalnya,
anjing itu malah bisa lari terbirit-birit ketakukan.
Stimulus merupakan salah satu faktor dalam persepsi
Faktor-faktor yang berperan dalam Persepsi
Objek yang dipersepsi
Onjek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera, alat indera meneruskan stimulus
langsung ke syaraf penerima dalam otak, hasil kerja otak membentuk persepsi. Perepsi
orang buta sering salah.
Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf.
Alat indera / reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Stimulus diteruskan oleh
syaraf sensorik ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran dan kemudian
diperepsikan. Oleh karena itu, orang yang alat inderanya rusak / tidak berfungsi, tidak
dapat berpersepsi dengan benar atau persepsinya keliru.
Perhatian
Perhatian, merupakan salah satu syarat sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi/ perkataan merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Oleh karena itu, orang yang tidak
memiliki perhatian atau ketertarikan terhadap sesuatu, tidak mungkin mampu memberikan
persepsi yang pas terhadap sesuatu itu.

Pesepsi orang yang cuek cenderung keliru


Proses terjadinya persepsi
Proses Fisiologis
Objek menimbulkan stimulus
Stimulus diterima alat indera
Alat meneruskan stimulus ke syaraf sensorik otak.
Proses Psikologis
Otak adalah pusat kesadaran
Di otak, stimulus diproses sehingga individu menyadari
apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang
diraba.
Tahap akhri dari proses persepsi ialah individu
menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar dan
apa yang diraba.

Tidak semua stimulus mendapat respon


individu untuk dipersepsi. Atau, individu
mengadakan seleksi terhadap stimulus yang
mengenainya.
Perhatian, berperan menyeleksi stimulus
untuk dipersepsi atau direspon.
Tidak semua aksi mengundang reaksi
Meskipun
Dimana ada aksi, disitu ada reaksi ?
3. BERFIKIR

•Materi Kuliah
•Pengertian
•Menebak urutan kartu secara jitu
Mahasiswa dipersilahkan mengocok satu set kartu lalu membaginya
menjadi 2 tumpukan, yang masing-masing terdiri dari 26 buah kartu.
Setengah dipegang oleh pemain sulap dan setengah lagi dipegang dan
dikocok oleh mahasiwa. Kemudian, semua kartu ditumpuk menjadi
satu setelah membuka sejumlah kartu, pesulap mengatakan bahwa dia
tahu persis salah satu kartu pada waktu tertentu
•Menebak kartu yang diambil oleh penonton
Satu set kartu dikocok oleh, lalu pesulap mempersilahkan penonton
mengambil salah satu kartu. Setelah dilihat, kartu tersebut diletakkan
diabgian atas tumpukan, meski dipotong beberapa kali, pesulap tetap
dapat dengan mudah menemukan kartu ang diambil penonton tadi.
Mengisikan angka 1 – 9 pada kotak bujur sangkar, sehingga jumlah
kesamping, kebawah dan diagonal jumlahnya sama yaitu 15.
Dihadapkan pada persoalan / permainan ini,
timbul keingin tahuan kuat dalam benak setiap
mahasiswa untuk mencari jawab : bagaimana
cara menebak jitu urutan kartu, bagaimana
menembukan karu yang diambil penonton dan
bagaimana mengisi kotak-kotak dengan angka
yang berbeda tapi jumlahnya sama baik
kebawah, kesamping maupun diagonal. Jadi :
Berfikir : Aktivitas mental otomatis yang dipicu
oleh keingin tahuan untuk mencari pemecahan
masalah atau persoalan yang dihadapi (Pakar).
Proses Berfikir
Simbol-simbol yang digunakan dalam
berfikir pada umumny adalah bahasa
Dengan bahasa memungkinkan manusia
dapat berfikir sempurna disbanding
makhluk lain.
Bayangan atau gambaran (Image) dapat
digunakan dalam proses berfikir.
Orang berfikir > orang itu bicara dengan
dirinya sendiri.
Cara Memperoleh Konsep atau pengertian.
Untuk memperoleh pengertian : sengaja dan tidak sengaja.
Pengertian yang diperoleh dengan tidak sengaja sering disebut pengertian
pengalaman, diperoleh sambil lalu dari pengalaman-pengalaman.
Contoh : Anak tidak suka makan sayur, karena pengertian mengenai sayur
adalah pedas karena itu memperoleh pengalaman sebelumnya. Sehingga,
sayur diartikannya sebagai sesuatu yang pedas.
Pengertian yang diperoleh secara sengaja, yaitu pengertian yang dibuat
dengan penuh kesadaran, melalui beberapa tingkatan.
Contoh : Pengertian tentang gas, yang diperoleh melalui tingkatan.
Tingkat analisis : analisis terhadap berbagai macam gas.
Tingkat komparasi : membandingkan sifat-sifat yang diperoleh : umum dan
khusus.
Tingkat abstraksi : mengatakan sifat-sifat yang sama dan mengesampingkan
sifat-sifat berbeda.
Tingkat menyimpulkan : memberikan pengertian atau konsep bahwa : “Gas,
selalu memenuhi tempatnya.
Pengertian dapat diperoleh melalui proses belajar.
Problem Solving
Problem timbul apabila ada perbedaan atau konflik
antara keadaan satu dengan keadaan lain dalam
rangka mencapai tujuan.
Problem adalah kesejangan antara yang diharapkan
dan kenyataan yang terjadi.
Setiap problem menuntut pemecahan atau jalan
keluar.
Cara pemecahan masalah tidak selalu sama dengan
orang lain, yaitu :
Secara kebetulan : tiba-tiba datang instink / inspirasi
Trial dan error / coba salah
Secara insight / pengertian
Cara Penarikan Kesimpulan
Analogi, yaitu penarikan kesimpulan atas dasar
kesamaan dari suatu keadaan dengan keadaan
yang lain.
Induktif, yaitu kesimpulan yang ditarik dari hal-
hal khusus ke hal yang umum.
Deduktif, yaitu kesimpulan yang ditarik dari
hal-hal yang umum ke hal-hal bersifat khusus.
Contoh : a = b, b = c, → a = c
Semua hewan punya mata. Anjing
dan kambing adalah hewan, maka anjing dan
kambing pasti punya mata.
Berfikir, bertitik tolak pada masalah yang
dihadapi seseorang.
Proses berfikir tidak selalau berlangsung
dengan mudah.
Orang sering menghadapi hambaan
dalam proses berfikirnya, karena
Data kurang sempurna atau tidak lengkap
Data yang ada membingungkan atau data
yang satu bertentangan dengan data lain
→ membingungkan.
EMOSI, MOOD DAN TEMPERAMEN
•Pengertian Emosi dan Mood
•Emosi dan mood = bagian dari perasaan
•Emosi = reaksi yang kompleks yang mengandung aktifitas dengan
derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta
berkaitan dengan perasaan yang kuat (Chaplin).
= lebih intens dari perasaan dan berlangsung relative singkat dan
mengakibatkan hubungan dengan lingkungan terganggu.
•Berlangsung dalam waktu relative singkat. Kalau ada orang yang
terus-terus marah atau menangis, itu tidak dapat disebut sebagai
emosional, tapi lebih tepat disebut menderita gangguan jiwa.
•Mengganggu lingkungan (Sosial). Orang marah (Emosi) → yang
dimarahi takut / bahkan melawan → Hub. Sosial orang menangis
karena sedih → orang sekitar terenyah sedih.
Emosi = Luapan perasaan yang terwujud dalam bentuk perilaku
spontan tanpa pertimbangan yang berlangsung dalam waktu relative
singka (Pakar)
•Mood = Suasana hati yang berlangsung relative lebih lama dari pada emosi =
endapan emosi atau peninggalan emosi yang mereda.
Contoh = Marah sebagai emosi berlangsung relative singkat, tapi suasana hati yang
marah itu tidak bisa hilang begitu saja sejalan dengan keredaan marah.
Jadi : Suasana hati yang ditinggalkan emosi = mood
Kalimat : Moodnya tidak dapat membicarakan hal itu sekarang karena boss baru
mendapat musibah.
Artinya : Suasana hati boss lagi nggak enak karena baru tertimpa musibah.
•Mood = Konsentrasi
Contoh = Bila sedang mood, dia mampu menulis poduktif
•Mood = Suasana hati yang terkonsenstrasi pada suatu situasi (Pakar).
•Temperamen
Contoh = Orang Batak temperamennya keras, berbeda dengan orang sunda atau
Jawa yang temperamennya lemah lembut.
= Temperamen orang batak sama dengan arek Surabaya, keras.
Temperamen = Ciri, Indentitas, bawaan lahir atau aspek pribadian.
•Teori Emosi
•Hubungan emosi dengan gejala kejasmanian
•Bila seseorang mengalami emosi, pada individu
itu akan terdapat perubahan-perubahan
kejasmanian.
•Marah adalah wujud emosi
•Pada orang yang sedang marah, maka terlihat
merah karena aliran darah kencang ke wajah,
membanting aa memecahkan apa saja, nada suara
meninggi dan mimic wajah berubah garang.
Jadi apabila sedang marah terjadi perubahan
kejasmanian.
Catatan :
•Prinsip ini digunakan dalam interogasi dengan menggunakan alat Lie Detector (Deteksi
Kebohongan). Alat ini diciptakan oleh A. Carson dan disempurnakan oleh L. Keller.
•Alat ini dipasang :
Di Dada : Catat Perubahan Pernapasan
Di Tangan : Catat Perubahan Denyut Jantung
Di Jari : Catat Perubahan pada kulit
•Adanya hubungan antara emosi dengan gejala kejasmanian para ahli sependapat. Tapi ada
silang pendapat : mana sebab dan mana akibatnya, sehingga timbul beberapa teori, antara
lain :
•Teori James – Lange, mengatakan
•Emosi merupakan akibat atau hasil persepsi dari keadaan jasmani : orang sedih karena
menangis, orang takut karena gemetar.
•Berarti gejala kejasmanian merupakan penyebab emosi atau emosi merupakan akibat dari
gejala kejasmanian.
•Teori Cannon-Bard
Emosi bergantung pada aktivitas otak bawah, bukan tergantung pada gejala kejasmanian
atau reaksi jasmani bukan merupakan dasar dari emosi, tapi justru bergantung pada
aktivitas otak.
•Teori Hubungan Antar Emosi
•Menurut Robert Plutchik ; Emosi berbeda ada 3 dimensi,
Yaitu : Intensitas, kesamaan dan polaritas.
Contoh : Ledakan Bom di Legian, Bali.
= Intensitas kesedihan (emosi) yang ditimbulkannya
berbeda bai setiap orang.
= Bagi keluarga korban ledakan, tentu sama sedih.
= Terhadap peristiwa itu, ada yang bersedih, dan mungkin
juga ada yang bergembir a(Pelaku) karena tujuan tercapai.
•Menurut Millenson, ada 3 dimensi sebagai dasar semua
emosi,
Yaitu : Ketakutan, Kemarahan dan kesenangan.
•Teori Kognitif mengenai emosi
•Menurut Richard Lazarun, CS, menyatakan bahwa
penafsiran atau evaluasi mengenai informasi yang datang
dari situari lingkungan dan dari dalam.
•Hasil penafsiran yang kompleks dari informasi atau situasi,
berperan dalam emosi.
Contoh :
•Pada masyarakat Jawa, kentut pada sedang cakap-cakap
misalnya konon adalah hal biasa. Artinya, ditafsirkan yang
biasa.
Sebaliknya pada masyarakat Batak. Misalnya, kentut pada
saat cakap-cakap, ditafsirkan sebagai hal yang kurang ajar
yang bisa mengundang reaksi (emosi) keras orang lain

Anda mungkin juga menyukai