Ipi 57779
Ipi 57779
Oleh:
ABSTRAK
Salah satu persoalan yang ditimbulkan oleh pembargunan bendung adalah perbedaan elevasi muka air hulu dan
hilir yang menyebabkan tingginya energi air di hulu. Energi ini apabila tidak dikendalikan dengan baik dapat
menimbulkan peng(prwan di hilir tubuh bendung, yang bisa menyebabkan keruntuhan struKur. Bendung gergaji
adalah salah satu altemative yang dapat mengurangi energi ke hilir karena adanya mekanisme benturan antara
air dengan lantai di sela-sela gigi gergaji. Pada peyelidikan ini dileliti hubungan antara ketirggian lantai dasar
bendung gergaji &ngsn efektivitas peredaman energi melalui model fisik dua dimensi. Penelitian ini dilakukan
dengan variasi ketinggian lantai dasar mercu bendung gergaji dengan berbagai debit Parameter yang diukur
adalah kedalaman gerusan di hilir bendung. Pada penelitian ini diketahui bahwa dengan jumlah gigi 4 dengan
perbandingan lebar dan panjang (UB) = 0,5 dengan gQi berbentuk kapesium menghasilkan efektivitas
peredaman energi terbaik. PerbanCingan h/P yang terbaik adalah h/P = 0,70 s/d 1,00 karena gerusan yang
dihasilkan adalah minimum.
25
RekaJ)asa Sipil Votune II. Nomor 2. Oldober 2007 JSSN : Ig5g-36gj
Bendung tipe gergajidikenal sebagai salah satu Di sisi lain, peninggian lantai hilir di sela-sela
alternatif bendung yang mampu mengurangi gigi gergaji berpotensi merubah pola loncatan
penggerusan di hilir tubuh bendung, karena hidraulik, karena jarak antara muka air di hulu
kemampuannya meredam energi potensial dan hilir meningkat, yang dapat berakibat pada
dengan cara benturan antara massa air dengan perubahan gerusan di hilir
bendung. Seperti
lantai di sela-sela gigi gergaji (Memed, 1992: halnya pada peninggian lantai hulu, efek dari
Hinchliff and Houston, 1984). Selain itu, karena peninggian lantai hilir ini terhadap perubahan
tinggi muka air hulu yang. lebih rendah energi potensial iuga belum dapat diprediksi
dibandingkan dengan bendung lain, energi dari rumus-rumus yang ada.
potensial yang teriadi akibat pembendungan
juga relatif lebih kecil. Selanjutnya, kombinasi dari peninggian lantai
hulu dan hilir juga dapat memberikan variasi
Tujuan Penelitian kepada energi potensial. Kombinasi inilah yang
Secara teoritis, energi potensialyang lebih kecil pedu diselidiki, sehingga memberikan suatu
menyebabkan kedalaman gerusan yang kecil energi potensial yang paling kecil supaya
pula. Tetapi pola loncatan hidraulik bisa penggerusan di hilir tubuh bendung dapat
berubah akibat kenaikan lantai mercu. Untuk itu diminimalkan.
diperlukan suatu grafik dan rumus, dimana efek Berdasarkan studi kepustakaan, usaha yang
dari peninggian lantai dan loncatan hidraulik dapat dilakukan untuk meredam energi
menyebabkan kedalaman gerusan yang diantaranya adalah.
minimum. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Membenturkan air ke suatu struktur yang
menyelidiki tinggi lantai hulu dan hilir yang kuat
optimum untuk menghasilkan gerusan yang (b) Membenturkan aliran air ke suatu massa air.
minimum di hilir tubuh bendung.
Dalam penelitian ini akan dicari hubungan
PERUMUSAN IIASALAH antara tinggi lantai dengan kedalaman gerusan,
Permasalahan yang dihadapi dalam desain sehingga kombinasi usaha (a) dan (b) dapat
bendung tipe gergaji adalah belum adanya meredam energi paling besar. lndikatornya
suatu angka optimal dalam menetapkan tinggi adalah kedalaman gerusan di kaki tubuh
lantai hulu dan hilir di antara gigigigi gergaji bendung. Dengan adanya variasi peninggian
tersebut lantai, diharapkan diperoleh suatu kondisi
Di satu sisi, peninggian lantai muka dimana kombinasi peredaman energi paling
diperkirakan akan mqqingkatkan muka air hulu, baik, karena apabila ketebalan lapisan air di
dan dengan demikian ikut meningkatkan energi atas lantai crrkup tinggi, efek benturan dengan
potensial akibat penambahan beda elevasi lantai tidak cukup baik- Sebaliknya, bila
antara hulu dan hilir mercu. Akan tetapi belum ketebalan lapisan air ini kurang, efek benturan
ada suatu rumus urnum atau grafik yang dengan massa air juga berkurang, sehingga
memprediksi kenaikan ini berdasarkan variable setelah terjadi benturan dengan lantai, air akan
tinggi lantaihulu. meloncat ke hilir.
26
Rekolasa Sipil Volune IL Nomor 2. OHober 2007 tsstt : t8S8-36g5
TINJAUAN PUSTAKA
Sampai saat ini sudah banyak ahli yang
mencoba mengeluarkan rumusan untuk
+=,{l_#]"}""
memperkirakan kedalaman local scouring f. Schoklitsch
berdasarkan parameter-parameter yang dapat
)^_3.15 ,o.,
d, =6 _o.2
diukur dari sungai. Tetapi rumus-rumus Qo.r,
ds =l.g gu3s zo35 qo'1 D4'4 3. Dengan membentuk olakan air yang dapat
terjadi karena adanya benturan antara
Dgs dalam'neter
sesama molekul air.
Jaeger (1939)
4. Membentuk loncatan hidraulik yang bisa
ds = 6 zo-'u qo't 1d o / Dnl'" timbul apabila terjadi perubahan aliran dari
d. Veronese kecepatan besar (super kritis) ke kecepatan
e. Prof. Wu
5- Membangun konstruksi peredam energi
(energi dissipator) di hilir bendung yang
27
Rekqvasa Sipil Yolume II. Nonor 2. Oldober 2007 ISSN : 1858-3695
diberi perkuatan untuk mencegah (b) Membenturkan aliran air ke suatu massa air.
penggerusan.
Berdasarkan ini, bila kedua hal tersebut dapat
Syarat-syarat peredam energi yang baik: dilakukan sekaligus pada suatu struktur, maka
1. Penggerusan yang terjadi di sebelah hilir energi yang teredam akan lebih besar, dengan
relatif kecil. demikian daya gerus aliran untuk menggerus
2. Penggerusan diusahakan teriadi jauh di akan semakin kecil. Pelimpah gergaji sendiri
hilir konstruksi. memiliki kemampuan untuk meredam energi
3. Kuat dan ekonomis. dengan tumbukan antara air dan lantai di sela-
sela gigigergaji
pada peralihan dari aliran super kritis ke aliran menggunakan model fisik tiga dimensi. Skala
sub kritis. Loncatan ini dengan cepat dapat model: prototype berkisar antara 1: 100 dan 1:
mengurangi kecepatan aliran di atas lantai 200. Rancangan skala meliputi skala model,
pelindung sampai pada suatu tingkat dimana skala debit, dan skala kecepatan. Deskripsidari
aliran tidak mampu lagi menggerus dasar rancangan model fisik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
saluran di bagian hilir.
diantaranya adalah:
(a) Membenturkan air ke suatu struktur yang
kuat.
28
Rekavasa Sioil Volume IL Nonor 2. Obober 2007 ISSN : 1858-3695
Kolam pasir
Penangkap
Tampak aas
Dinding kaca
I
0.50 m
o.os I
Menunj ukkan arah aliran
Tammk samoins
trJbuh bendung, pdngambilan data dilakukan iam. Setelah debit dihentikan, penggerusan
tiga tahap: dihilir tubuh bendung diamati dengan
1. Peninggian lantai hulu kedalaman gerusan pada pasir.
pengambilan data minimal lima set data, untuk efek dari tinggi lantai terhadap penggerusan di
dapat menggambarkan suatu kurva yang baik. hilir tubuh bendung.
29
Rekavasa Sinil Volume II. Nomor 2. O6obet 2007 /^qsl/ . /asa-?,ros
30
Reka-vasa Sipil Volune IL Nonor 2. Olaober 2007 ISSN : 1858-3695
31
Rekalasa Sipil Volume II. Nomor 2. OHober 2007 tsstt : rc58-S6gs
?
Perbandingan dengan rumus -1
dengan hasil yang ditunjukkan oleh mercu bulat dengan beberapa rurnus
32
Rekalasa Sipil Volume II. Nonor 2. Oldober 2007 ISSN : 1858-3695
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
percobaan pelimpa bendung gergaji dengan 6. Dibandingkan rumus-rumus lain seperti
modelfisik adalah sbb : Eggenberger dan Muller, Kotoulas
1. Bentuk hidraulis optimum dari pelimpah tipe Veronese, Jaeger maupun Schoklisch,
gergaji yang dipakai dalam penyelidikan ini untuk diameter butir dasar yang sama
adalah dengan jumlah gigi4. Perbandingan mercu dengan tipe gergaji menyebabkan
lebar dan paniang (Ue; = 0,5 dengan gigi penggerusa lebih kecil karena pada debit
berbentuk trapesium. besar gerusannya berkurang.
Peninggian lantai berpengaruh terhadap
gerusan di hilir bendung. Selain tinnggi
jatuh, gerusan ini dipengaruhi juga oleh DAFTAR PUSTAKA
debit dan kedalaman air di hilir (tail water).
Pada mercu gergaji, peredaman energi Breusers, HNC, 1988, Sediment lranqport, vol.
selain teriadi pada benturan antara air di l, Delft Hydraulics, Delff-
sela-sela gigi dapat juga di perbesar Creager, W.P., 1946, Engineering for Dams,
dengan menemukan kondisi yang optimum vol. ll, John Wiley, New York.
sehingga terjadi benturan air dengan masa Departemen Pekerjaan Umum
air dan dengan lantai gigi. Petu nju k Pe re n ca n aan lrqasr.
Peninggian lantai muka berpengaruh Hay, N., and Taylor, G-, 1970, Pefformane and
terhadap kenaikan muka air hulu. Makin Design of Labyrinth Weirs, ..bumal of Hydnulic
tinggi lantai, maka makin tinggi muka air Division, ASCE, USA.
hulu. Tetapi pengaruh initidak tedalu besar Hinchliff, D L and Houston, KL, 1984, Hydnulic
pada kondisi sebelum tenggelam (aliran Design and Application of Labyrinth Spillways,;
tidak sempuma). USBR, Denver, Colorado.
4. Untuk lantai yang tinggi, pada debit{ebit Jansen, Ph, 1978, Principles of River
besar terjadi aliran tenggelam bahkan Engineering, Pitman, Hagve.
mendekati kondisi mercu bulat. Pada Kobus, H., 1978, Hydnulic Mdelling, IAHR,
keadaan ini mercu gergaji mirip pelimpah Stuftgart.
lurus biasa, di mana jumlah gigi mendekati Memed, M, 1992, Optimization on Hydraulic
tak hingga. Dimension of Saw Type Weir and Spillway,
Mercu gergajt$Oat meredam energi lebih Department of Public Works, Bandung.
baik daripada mercu bulat. lndikatomya Puslitbang Pengairan, 1989, Laponn
adalah gerusan di hilir bendung. Pada Penyelidikan Hidrolis dengan Model Bendung
mercu bulat kedalaman gerusan Maloso Sulawesi Se/atan, Departemen
berbanding lurus dengan peningkatan debit Pekerjaan Umum.
sementara unfuk mercu gergaji, pada debit USBR, 1965, Desrgn of SmallDams, US Dept.
lebih besar daripada kondisi tertentu tidak of lnGrior, Washington, Washington D.C.
lagi memperbesar gerusan.
33