Anda di halaman 1dari 9

Rpknuosn Sinil Voltmc I I. Nomor 2. Oleoher 2007 /.s.sN - /8r8- ?69.

Studi Ketinggian Lantai Mercu Bendung Gergaji untuk Peredaman


Energi dengan Model Fisik Dua Dimensi

Oleh:

Revalin Herdianto, lndra Agus, Mukhlis


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
Kampus Limau Manis Padang

ABSTRAK

Salah satu persoalan yang ditimbulkan oleh pembargunan bendung adalah perbedaan elevasi muka air hulu dan
hilir yang menyebabkan tingginya energi air di hulu. Energi ini apabila tidak dikendalikan dengan baik dapat
menimbulkan peng(prwan di hilir tubuh bendung, yang bisa menyebabkan keruntuhan struKur. Bendung gergaji
adalah salah satu altemative yang dapat mengurangi energi ke hilir karena adanya mekanisme benturan antara
air dengan lantai di sela-sela gigi gergaji. Pada peyelidikan ini dileliti hubungan antara ketirggian lantai dasar
bendung gergaji &ngsn efektivitas peredaman energi melalui model fisik dua dimensi. Penelitian ini dilakukan
dengan variasi ketinggian lantai dasar mercu bendung gergaji dengan berbagai debit Parameter yang diukur
adalah kedalaman gerusan di hilir bendung. Pada penelitian ini diketahui bahwa dengan jumlah gigi 4 dengan
perbandingan lebar dan panjang (UB) = 0,5 dengan gQi berbentuk kapesium menghasilkan efektivitas
peredaman energi terbaik. PerbanCingan h/P yang terbaik adalah h/P = 0,70 s/d 1,00 karena gerusan yang
dihasilkan adalah minimum.

Kata kunci: Bendung gergaji, peredam energi, gerusan-

PENDAHULUAN suatu penampang sungai dalam suatu satuan


Fungsi utama dari bendung adalah waktu tertentu. Jadi degradasi ini terjadi karena
meninggikan muka air sungai sampai pada sedimen yang hanyut lebih banyak daripada
taraf tertentu sehingga air dapat mengalir sedimen yang masuk. Local scouring adalah
secara gravitasi sampai ke areal yang ingin penggerusan lokal karena adanya turbulensi
diairi. Peninggian muka air tersebut yang disebabkan oleh terganggunya aliran.
menyebabkan perbedaan elevasi muka air Degradasi yang teriadi di hilir bendung adalah
antara hulu dan hilir bendung yang cukup sebagai lanjutan peristiwa local scouring.
tinggi. Perbedaan elevasi ini akan menimbulkan
limpasan atau terjunan yang mempunyai energi Penggerusan setempat dari material dasar atau
besar dan kecepatan yang lebih tinggi dari pinggir sungai dapat terjadi oleh kecepatan
aslinya, sehingga mengganggu keseimbangan aliran yang menimbulkan gaya seret (bactive
dengan konsenbasi kecepatan yang tinggi force) sehingga melampauidaya tahan material
dengan gradien"e{ekanan ke tanah yang terhadap gaya seret tersebut
abnormal dan menyebabkan peluang besar
terjadinya erosi. Akibatnya pada kaki bendung Masalah degradasi pada hilir bendung, apabila
terjadi turbulensi yang menyebabkan hanyutnya teriadi terus-menerus, dikuatirkan lama-lama
material dasar sungai yang dikenal dengan akan mengarah ke bagian konstruksi dan
local scouring (penggerusan setempat). apabila kedalaman gerusan tersebut telah
Penggerusan yang dalam di kaki bendung akan melebihi pondasi bendung, maka bisa
rnemperbesar rembesan (seepage) dari hulu ke menlebabkan keruntuhan.
hilir tubuh bendung dan yang keluar melalui

25
RekaJ)asa Sipil Votune II. Nomor 2. Oldober 2007 JSSN : Ig5g-36gj

Bendung tipe gergajidikenal sebagai salah satu Di sisi lain, peninggian lantai hilir di sela-sela
alternatif bendung yang mampu mengurangi gigi gergaji berpotensi merubah pola loncatan
penggerusan di hilir tubuh bendung, karena hidraulik, karena jarak antara muka air di hulu
kemampuannya meredam energi potensial dan hilir meningkat, yang dapat berakibat pada
dengan cara benturan antara massa air dengan perubahan gerusan di hilir
bendung. Seperti
lantai di sela-sela gigi gergaji (Memed, 1992: halnya pada peninggian lantai hulu, efek dari
Hinchliff and Houston, 1984). Selain itu, karena peninggian lantai hilir ini terhadap perubahan
tinggi muka air hulu yang. lebih rendah energi potensial iuga belum dapat diprediksi
dibandingkan dengan bendung lain, energi dari rumus-rumus yang ada.
potensial yang teriadi akibat pembendungan
juga relatif lebih kecil. Selanjutnya, kombinasi dari peninggian lantai
hulu dan hilir juga dapat memberikan variasi
Tujuan Penelitian kepada energi potensial. Kombinasi inilah yang
Secara teoritis, energi potensialyang lebih kecil pedu diselidiki, sehingga memberikan suatu
menyebabkan kedalaman gerusan yang kecil energi potensial yang paling kecil supaya
pula. Tetapi pola loncatan hidraulik bisa penggerusan di hilir tubuh bendung dapat
berubah akibat kenaikan lantai mercu. Untuk itu diminimalkan.
diperlukan suatu grafik dan rumus, dimana efek Berdasarkan studi kepustakaan, usaha yang
dari peninggian lantai dan loncatan hidraulik dapat dilakukan untuk meredam energi
menyebabkan kedalaman gerusan yang diantaranya adalah.
minimum. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Membenturkan air ke suatu struktur yang
menyelidiki tinggi lantai hulu dan hilir yang kuat
optimum untuk menghasilkan gerusan yang (b) Membenturkan aliran air ke suatu massa air.
minimum di hilir tubuh bendung.
Dalam penelitian ini akan dicari hubungan
PERUMUSAN IIASALAH antara tinggi lantai dengan kedalaman gerusan,
Permasalahan yang dihadapi dalam desain sehingga kombinasi usaha (a) dan (b) dapat
bendung tipe gergaji adalah belum adanya meredam energi paling besar. lndikatornya
suatu angka optimal dalam menetapkan tinggi adalah kedalaman gerusan di kaki tubuh
lantai hulu dan hilir di antara gigigigi gergaji bendung. Dengan adanya variasi peninggian
tersebut lantai, diharapkan diperoleh suatu kondisi
Di satu sisi, peninggian lantai muka dimana kombinasi peredaman energi paling
diperkirakan akan mqqingkatkan muka air hulu, baik, karena apabila ketebalan lapisan air di
dan dengan demikian ikut meningkatkan energi atas lantai crrkup tinggi, efek benturan dengan
potensial akibat penambahan beda elevasi lantai tidak cukup baik- Sebaliknya, bila
antara hulu dan hilir mercu. Akan tetapi belum ketebalan lapisan air ini kurang, efek benturan
ada suatu rumus urnum atau grafik yang dengan massa air juga berkurang, sehingga
memprediksi kenaikan ini berdasarkan variable setelah terjadi benturan dengan lantai, air akan
tinggi lantaihulu. meloncat ke hilir.

26
Rekolasa Sipil Volune IL Nomor 2. OHober 2007 tsstt : t8S8-36g5

TINJAUAN PUSTAKA
Sampai saat ini sudah banyak ahli yang
mencoba mengeluarkan rumusan untuk
+=,{l_#]"}""
memperkirakan kedalaman local scouring f. Schoklitsch
berdasarkan parameter-parameter yang dapat
)^_3.15 ,o.,
d, =6 _o.2
diukur dari sungai. Tetapi rumus-rumus Qo.r,

tersebut kebanyakan dibatasi oleh kondisi-


kondisi pada waktu penentuan rumus tersebut.
Keterangan:
Rumus-rumus hanya berlaku dengan batasan
Ds dalam feet
bentuk tertentu, ukuran konstruksi tertentu dan
drodalam mm
iuga jenis atau sifat material dasar sungai yang z dalam feet
tergerus. Rumus-rumus tersebut harus dipakai
q dalam ft3/srt
dengan hati-hati karena memiliki validitas
terbatas. Rumus-rumus di bawah ini adalah dari
Peredam Energi
beberapa ahli (Breusers 1988) :
Dengan membuat konstruksi peredam energi,
diharapkan energi dapat diredam dengan
berbagai cara. Diupayakan aliran di hilir
-. ) \_._
konstruksi baik kecepatan maupun
//)r7;\ turbulensinya menjadi kecil, sehingga
,' penggerusan setempat (local scouring) akan
lebih kecil dan tidak membahayakan konstruksi.
3a:;rrr 7- i - :c-'n.;gL'r:ta ci t.:<i i--:.:;!.::-g
0iere: Untuk meredam energi aliran dapat dilakukan
iE = f,e-::r'iiIua: ql.fdRn C:t ai: -ii iiii I il:li dengan cara-cara sebagai berikut (Memed
ai= li:ir 1992):
; - L€je etc.Jdii tr:k.: a: r i-u if dil:t ::i [i r 1. Memperbesar gesekan antara dinding
saluran dengan aliran air, yaitu dengan
memperkasar permukaan atau mempeduas
Eggenberger dan Muller (1944)
permukaan saluran yang terkena aliran.
ds=22.8zosqo' D;1 2. Membenfurkan aliran air pada suafu benda
b. Kotoulas (1967) yang kuat atau ke massa air pula.

ds =l.g gu3s zo35 qo'1 D4'4 3. Dengan membentuk olakan air yang dapat
terjadi karena adanya benturan antara
Dgs dalam'neter
sesama molekul air.
Jaeger (1939)
4. Membentuk loncatan hidraulik yang bisa
ds = 6 zo-'u qo't 1d o / Dnl'" timbul apabila terjadi perubahan aliran dari
d. Veronese kecepatan besar (super kritis) ke kecepatan

ds =l .9020'225 qo's4 rendah (subkritis).

e. Prof. Wu
5- Membangun konstruksi peredam energi
(energi dissipator) di hilir bendung yang

27
Rekqvasa Sipil Yolume II. Nonor 2. Oldober 2007 ISSN : 1858-3695

diberi perkuatan untuk mencegah (b) Membenturkan aliran air ke suatu massa air.
penggerusan.
Berdasarkan ini, bila kedua hal tersebut dapat
Syarat-syarat peredam energi yang baik: dilakukan sekaligus pada suatu struktur, maka
1. Penggerusan yang terjadi di sebelah hilir energi yang teredam akan lebih besar, dengan
relatif kecil. demikian daya gerus aliran untuk menggerus
2. Penggerusan diusahakan teriadi jauh di akan semakin kecil. Pelimpah gergaji sendiri
hilir konstruksi. memiliki kemampuan untuk meredam energi
3. Kuat dan ekonomis. dengan tumbukan antara air dan lantai di sela-
sela gigigergaji

Loncatan hidraulik sebagai usaha


peredaman energi
METODE PENELITIAN
Loncatan hidraulik merupakan sarana yang
berguna untuk memusnahkan kelebihan energi Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium
pada aliran super kritis. Loncatan ini teriadi hidrolika Jurusan Teknik Sipil, dengan

pada peralihan dari aliran super kritis ke aliran menggunakan model fisik tiga dimensi. Skala

sub kritis. Loncatan ini dengan cepat dapat model: prototype berkisar antara 1: 100 dan 1:

mengurangi kecepatan aliran di atas lantai 200. Rancangan skala meliputi skala model,
pelindung sampai pada suatu tingkat dimana skala debit, dan skala kecepatan. Deskripsidari

aliran tidak mampu lagi menggerus dasar rancangan model fisik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
saluran di bagian hilir.

Panjang loncatan hidraulik biasanya dibatasi


seluruhnya atau sebagian dalam suatu bentang
sungai yang disebut kolam penenang yang
dasamya diberi lapisan pelindung agar tahan
gerusan. Dalam praktek kolam penenang
jarang sekali dirancang untuk menampung
seluruh panjang loncatan bebas di atas
lantai pelindung, sebab biayanya sangat mahal-
Untuk ifu diperlukan pemasangan sarana-
sarana tambahan guna mengendalikan
loncatan hidrqqlik yang bertujuan
memendekkan kolam penenang sehingga bisa
mengurangi ukuran dan biaYa.
Berdasarkan teori sebelumnya, usaha yang
dapat dilakukan untuk meredam energi

diantaranya adalah:
(a) Membenturkan air ke suatu struktur yang
kuat.

28
Rekavasa Sioil Volume IL Nonor 2. Obober 2007 ISSN : 1858-3695

Kolam pasir

Penangkap

Tampak aas
Dinding kaca

I
0.50 m

0.25 m Mercu Berdung Gergaji


I
F----------J
r 0..50 m
l-- o.rs m

o.os I
Menunj ukkan arah aliran
Tammk samoins

Untuk mendapatkan data tentang'pengaruh Pada masing-masing set data, dilakukan


peninggian lantai hulu dan hilir dan kombinasi percobaan dengan satu debit tertentu,
dari keduanya, terhadap penggerusan di hilir kemudian dilakukan selama lebih kurang satu

trJbuh bendung, pdngambilan data dilakukan iam. Setelah debit dihentikan, penggerusan
tiga tahap: dihilir tubuh bendung diamati dengan
1. Peninggian lantai hulu kedalaman gerusan pada pasir.

2. Peninggian lantaihilir Data kedalaman gerusan dapat dimasukkan


3. Kombinasipeninggian lantaihulu dan hilir kedalam program aplikasi Surferru dan kontur
dari pola gerusan ini dapat digambad<an.

Untuk masing-masing tahap dilakukan Kedalaman dan pola gerusan mengindikasikan

pengambilan data minimal lima set data, untuk efek dari tinggi lantai terhadap penggerusan di
dapat menggambarkan suatu kurva yang baik. hilir tubuh bendung.

29
Rekavasa Sinil Volume II. Nomor 2. O6obet 2007 /^qsl/ . /asa-?,ros

Pelaksanaan Penelitian dengan kontur. Lalu dilakukan lagi pengeringan


sampai kedalaman 1 cm berikutnya dan
Persiapan percobaan ditandai lagi dengan benang, dan seterusnya
Bak pasir sebagai indicator penggerisan diisi sampai mencapai dasar gerusan. Setelah
penuh dengan pasir. Air kemudian dialirkan selesai pengeringan dilakukan penggambaran
kedalam saluran dengan beberapa debit yang dan pemotretan. Sebagai acuan kedalam
telah ditetapkan. Pengukuran debit dilakukan gerusan ini digunakan kedalaman dasar
dengan cara menampung air. yang mengalir saluran sebagai gerusan 0 crn.
dari pompa kedalam ember dan mencatat
waktunya. Debit dihitung sebagai : HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan dilakukan pertama tanpa
Q=Vft peninggian lantai hilir dan kedua dengan
Dimana: peninggian lantai hilir. Pada setiap ketinggian
V = volume ember ditentukan:
t = waktu penampungan . Elevasi muka air pada titik{itik yang
telah ditentukan
Debit diatur dengan pemutar stop kran pada o Kedalaman dan pola gerusan dihilir
pipa penyalur air, sampai mencapai debit yang mercu
dikehendaki. o Debit

Pelaksanaan percobaan Pengaruh peninggian lantai terhadap muka


Air dialirkan kedalam saluran selam lebih air hulu
kurang satu jam. Setelah pengaliran stabil, Dari gambar 3 terlihat bahwa untuk semua
artinya tidak terjadi perubahan kedalam air debit, nilah h/P yang paling baik adalah pada
yang signifikan, dicatat ketinggian muka air saat h/P >0,70. Pada h/P <0,70, peningkatan
pada beberapa posisi : muka air hulu cukup taiam, yang berarti dari
1. Muka air di hulu mercu segi pelimpahan debit semakin tidak efektif.
2. Muka air tepat diatas mercu Tapi untuk h/P >0,70, lengkung kurva mulai
3. Muka air di hilir mercu (setelah loncatan) asymtosis, yang berarti penurunan lantai gigi
4. Muka air di saluran gergaji tidak berpengaruh banyak terhadap
muka air hulu. Dari gambar 2 terlihat bahwa
Pengukuran kedalaman gerusan untuk h/P = 0,26, perubahan debit sangat
Setelah itu ajq dihentikan. Penggerusan mempengaruhi kenaikan muka air hulu. Bahkan
pada bak pasir ditdntukan dengan pada debitdebit besar terjadi aliran tidak
mengeringkan bak pasir secaftl bertahap. sempurna, artinya gergaji tenggelam sehingga
Pengeringan dilakukan dengan menggunakan muka air di atas lantai gigi mempengaruhi muka
ember/mangkuk plastik dan karet busa/spons. air hulu. Bila kondisi ini terjadi, maka pelimpah
Pengeringan dilakukan sampai kedalam air tidak lagi berbentuk gigi, melainkan berbentuk
pada bak pasir berkurang sedalam 1 cm. lurus (n = - ) dengan n adalah jumlah gigi.
Kemudian dipinggir air dipasang benang sesuai Dengan demikianmercu gergaji tidak lagi

30
Reka-vasa Sipil Volune IL Nonor 2. Olaober 2007 ISSN : 1858-3695

berfungsi denagn baik. Dari gambar 2 dan mEtu


o:5
gambar 3 dapat disimpulkan bahwa tinggi lantai o3
yang terbaik adalah pada saat h/P >0,7. oz
o20
los
Pengaruh peninggian lantai terhadap
o10
penggerusan setempat 0,6
Dari gambar 4 terlihat bahwa perbandingan od)
(l4(}6(}a112
h/P yang terbaik adalah h/P = 0,70 s/d 1,00, IP

dimana peningkata debit tidak terlalu Gambar 3. h/P vs hu/P


berpengaruh terhadap kedalaman gerusan
relatif ds/d. Bila h/P <0,70 maka peningkatan R.kd.€a E..gl (br fc.gm enEr
debil berubah gradien dengan cepat, artinya
kedalaman gerusan meningkat. Artinya bahwa
makinkecil nilai h/P atau sernakin tinggi lantai
gigi dari dasar, maka muka air hilir (tail water)
makin jauh berada di bawah lantai Sigi.
Akibatnya air yang melimpas melalui gigigigi
sebelah hulu langsung membentur lantai gigi,
tanpa terjadi benturan dengan masa air.
Setelah itu terjadi loncatan jauh kedepandi Gambar 4. Energi vs Kedalaman Gerusan
dlam bucket merobentur masa air yang
menimbulkan olakan, tetapi energi yang dengan peningkatan debit. lni diakibatkan
diredam relatif lebih kecil sehingga potensi karena tail water yang rendah, jauh lebih
untuk menggerus masih besar. Pada debit rendah daripada lantai gigi. Akibatnya
kecil, kedalaman gerusan meningkat tajam kedalaman air tidak memberikan konstribusi
yang besara untuk meredam energi.

Sedang pada debit yang lebih besar


&o
7.O
peningkatan debit justru mengurangi nilai ds/d.
6() lni disebabkan karena laju peningkatan
50
kedalaman gerusan (ds) lebih lambat daripada
5ao
z.
ao pertambahan tinggi tail water (d). Lambatnya
zo
perubahan ds disebabakan kedalaman tail
t.o
oo water cukup besar, sehingga meredam energi
10@ ts(It z(I(D 5cn 3.@ s.@ {.@
H{ffi' lebih besar. Kedalaman gerusan relatif ds/d
pada x = 0,12 lebih kecil daripada x = 0,10
Gambar 2. Debit vs hu
pada h/P >0,70, lni menunjukkan bahwa pada
h/P >0,70 apabila debit meningkat kedalaman
gerusan relatif justru berkurang. Demikian juga
terlihat pada gambar 3 bahwa pada h/P = 1 dan
h/P = 0,815, ds/d menunjukkan penurunan

31
Rekalasa Sipil Volume II. Nomor 2. OHober 2007 tsstt : rc58-S6gs

x> 0j2 ds/d juga


pada saat x = 0,12 dan untuk
terus menurun. Sedangkan pada h/P < 0,70,
3 i':
ds/d pada x = O,12lebih besar daripada x = 0,
1 0. Kurva x = 0,'12 dan x = 0, 10 ini berpotongan
di sekitar h/P = 0,70 - 0,76, tepatnya h/P =
0,73. Pada selang ini terutama untuk debit
besar karena pada x =0,12 debit lebih besar
daripada x = 0,10, ds/d lebih. kecil daripada
debit yang kecil. Untuk nilai x > 0,12
kecendrungan ini tidak dapat dilihat karena nilai
x maksimum dari data yang ada hanya sekitar ic : ^so 1{a t 9f
q (^rrdm,
o,12. ruP. 0.6$

?
Perbandingan dengan rumus -1

Dibandingkan dengan beberapa,rumus, --------==:-'7-


baik Eggenberger dan Muller, Kotoulas,
Veronese, Jaeger maupun Schoklish, hasil
yang didapat dari beberapa percobaaan seperti
hrP = 0_s
pada gambar 5.a sampai dengan gambar 5.d
justru menunjukkan kecendrungan bahwa
kedalaman gerusan berkuran dengan
-t'
peningkatan debit. Pengecualian dalam hal ini
ditunjukkan oleh mercu bulat (gambar 5.a),
dimana peningkatan kedalaman gerusan
meningkat linier dengan penambahan debit.
-
Sedangkan pada mercu gergaji dengan h/P = j -
---=
0,26 (gambar e), kedalaman gerusan mulai
asymtotis pada pemanbahan debit. Sementara :.- :.-r) :*i lL ryir !:t:
q{d@o.)
semua rumus, kedalaman gerus€ln meningkat
linier dengan peningkatan debit. Dibandingkan Gambar 5 Perbandingan kedalaman genangan

dengan hasil yang ditunjukkan oleh mercu bulat dengan beberapa rurnus

dan beberapa rumus di atas, mercu gergaji


menunjukkan hasiF trelatif lebih baik. Tetapi
percobaan ini tidak dilakukan dengan variasi
butiran dasar saluran. Jadi pada gambar hasil
percobaan ini belum dimasukkan faktor
pengaruh terhadap diameter butiran dasar
saluran.

32
Rekalasa Sipil Volume II. Nonor 2. Oldober 2007 ISSN : 1858-3695

KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
percobaan pelimpa bendung gergaji dengan 6. Dibandingkan rumus-rumus lain seperti
modelfisik adalah sbb : Eggenberger dan Muller, Kotoulas
1. Bentuk hidraulis optimum dari pelimpah tipe Veronese, Jaeger maupun Schoklisch,
gergaji yang dipakai dalam penyelidikan ini untuk diameter butir dasar yang sama
adalah dengan jumlah gigi4. Perbandingan mercu dengan tipe gergaji menyebabkan
lebar dan paniang (Ue; = 0,5 dengan gigi penggerusa lebih kecil karena pada debit
berbentuk trapesium. besar gerusannya berkurang.
Peninggian lantai berpengaruh terhadap
gerusan di hilir bendung. Selain tinnggi
jatuh, gerusan ini dipengaruhi juga oleh DAFTAR PUSTAKA
debit dan kedalaman air di hilir (tail water).
Pada mercu gergaji, peredaman energi Breusers, HNC, 1988, Sediment lranqport, vol.
selain teriadi pada benturan antara air di l, Delft Hydraulics, Delff-
sela-sela gigi dapat juga di perbesar Creager, W.P., 1946, Engineering for Dams,
dengan menemukan kondisi yang optimum vol. ll, John Wiley, New York.
sehingga terjadi benturan air dengan masa Departemen Pekerjaan Umum
air dan dengan lantai gigi. Petu nju k Pe re n ca n aan lrqasr.

Peninggian lantai muka berpengaruh Hay, N., and Taylor, G-, 1970, Pefformane and
terhadap kenaikan muka air hulu. Makin Design of Labyrinth Weirs, ..bumal of Hydnulic
tinggi lantai, maka makin tinggi muka air Division, ASCE, USA.

hulu. Tetapi pengaruh initidak tedalu besar Hinchliff, D L and Houston, KL, 1984, Hydnulic
pada kondisi sebelum tenggelam (aliran Design and Application of Labyrinth Spillways,;
tidak sempuma). USBR, Denver, Colorado.
4. Untuk lantai yang tinggi, pada debit{ebit Jansen, Ph, 1978, Principles of River
besar terjadi aliran tenggelam bahkan Engineering, Pitman, Hagve.
mendekati kondisi mercu bulat. Pada Kobus, H., 1978, Hydnulic Mdelling, IAHR,
keadaan ini mercu gergaji mirip pelimpah Stuftgart.
lurus biasa, di mana jumlah gigi mendekati Memed, M, 1992, Optimization on Hydraulic
tak hingga. Dimension of Saw Type Weir and Spillway,
Mercu gergajt$Oat meredam energi lebih Department of Public Works, Bandung.
baik daripada mercu bulat. lndikatomya Puslitbang Pengairan, 1989, Laponn
adalah gerusan di hilir bendung. Pada Penyelidikan Hidrolis dengan Model Bendung
mercu bulat kedalaman gerusan Maloso Sulawesi Se/atan, Departemen
berbanding lurus dengan peningkatan debit Pekerjaan Umum.
sementara unfuk mercu gergaji, pada debit USBR, 1965, Desrgn of SmallDams, US Dept.
lebih besar daripada kondisi tertentu tidak of lnGrior, Washington, Washington D.C.
lagi memperbesar gerusan.

33

Anda mungkin juga menyukai