Anda di halaman 1dari 5

DEGA 1

Komoditas

Tahun : Dilepas 22 September 2015

Potensi Hasil : 3,82 ton/ha

Tipe tumbuh : Determinit

Umur Berbunga: 29 hari

Umur masak : 71 hari

Keterangan : Asal Persilangan antara Grobogan dan Malabar. Tipe

tumbuh determinit. Warna daun hijau. Warna bunga ungu.


Jumlah polong/tanaman ±29. Tinggi tanaman 53 cm.

Ukuran biji besar. Bobot 100 biji 22,98 gram. Bentuk biji
lonjong. Umur berbunga 29 hari, umur masak 71 hari.

Potensi hasil 3,82 ton/ha. Rata-rata hasil 2,78 ton/ha.


Mempunyai ukuran biji besar. Kandungan protein 37,78%

BK, lemak 17,29% BK. Agak tahan penyakit karat. Rentan

hama ulat grayak. Agak tahan hama penghisap polong.

SK Mentan : 620/Kpts/TP.030/9/2016
Asal : Silang tunggal antara Grobogan dan Malabar

Tipe tumbuh : Determinit


Umur berbunga : ±29 hari

Umur masak : ±71 hari (69-73 hari)


Warna hipokotil : Ungu

Warna epikotil : Ungu


Warna daun : Hijau
Warna bunga : Ungu
Warna bulu : Coklat

Warna kulit polong : Coklat muda


Warna kulit biji : Kuning

Warna kotiledon : Ungu


Warna hilum : Coklat

Bentuk daun : Oval


Ukuran daun : Sedang

Percabangan : Bercabang (1?3 cabang/tanaman)


Jumlah polong per tanaman : ±29 polong

Tinggi tanaman : ±53 cm


Kerebahan : Tahan rebah

Pecah polong : Agak tahan pecah polong


Ukuran biji : Besar

Bobot 100 biji : 22,98 gram


Bentuk biji : Lonjong

Kecerahan kulit biji : Cerah


Potensi hasil : 3,82 ton/ha (pada KA 12%)

Hasil biji : 2,78 ton/ha (pada KA 12%)


Kandungan protein : 37,78% BK

Kandungan lemak : 17,29% BK


Ketahanan terhadap hama dan penyakit : Agak tahan

terhadap penyakit karat daun (Phakopsora pachirhyzi


Syd), rentan terhadap hama ulat grayak (Spodoptera

litura F.)
Keterangan : Adaptif lahan sawah

Pemulia : Novita Nugrahaeni, Purwantoro, Gatut Wahyu


A.S., Titik Sundari, dan Suhartina

Peneliti : Eryanto Yusnawan, Kurnia Paramita S., Erliana


Ginting, Abdullah Taufiq, Alfi Inayati, Rahmi Yulifianti
Pengusul : Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian

Sumber: Badan penelitian dan pengembangan tanaman pangan

Perakit Dega 1 : Dr. Novita Nugrahaeni

Umur : 70-73 hari, rata-rata 71 hari

Bobot 100 biji : 19-23 g, rata-rata 21 g

Produktivitas : 2,0-3,8 t/ha, rata-rata 2,7 t/ha, dengan pengelolaan


tanaman yang optimal, terutama penyiangan (tepat

waktu), pengendalian hama dan penyakit tepat waktu dan


dosis

Sumber: Balai penelitian tanaman aneka kacang dan umbi

Nama lain : Galur Kedelai GM-26

Keunggulan : Potensi hasil tinggi, rata-rata hasil tinggi, umur genjah,


ukuran biji besar, dan beradaptasi luas, agak tahan

terhadap penyakit karat daun dan hama penghisap


polong

Persilangan : Balitkabi melakukan persilangan pada tahun 2009

dilanjutkan penggaluran 2010-2012, dan dilakukan uji

Kandungan : protein 2,6%

Dosis pupuk : saran 250 kg phonska/ha

Jarak tanam : 40 cm x 15 cm atau 40 cm x 20 cm, dengan dua tanaman


per rumpun
Sumber: Badan penelitian dan pengembangan pertanian

Direkomendasikan dilepas sebagai varietas unggul baru berdasarkan


berita acara hasil sidang TP2V No. 56/BBN.TP/9/2015.

Metode seleksi : Metode silsilah (pedigree)

Seleksi F2 : dilakukan di KP Genteng (Banyuwangi) pada MK I


2010 Seleksi F3 : dilanjutkan di KP Kendalpayak pada MK II 2010

Seleksi F4 : di KP Muneng (Probolinggo) pada MK I 2011

Seleksi F5 dan F6 : di KP Kendalpayak dan di lahan petani di desa

Tambirejo, kecamatan Toroh, kabupaten Grobogan


pada MK II 2011 dan MK I 2012 (F5 dan F6).

Uji daya hasil pendahuluan (UDHP) : dilaksanakan di KP Muneng


(Probolinggo) dan di desa Tambirejo,

kecamatan Toroh, kabupaten


Grobogan pada MK II 2012,

Uji daya hasil lanjutan (UDHL) : di KP Muneng (Probolinggo) dan KP

Genteng (Bayuwangi) pada MK I 2013.

Pada MK II 2013 Dega 1 bersama dengan enam galur harapan lainnya

dievaluasi dalam uji adaptasi di delapan lokasi di Malang, Banyuwangi,


Lombok Barat, Mataram, Yogyakarta, Pasuruan, Nganjuk, dan Subang.

Varietas pembanding pada uji adaptasi : Grobogan dan Baluran.

Dega 1 mempunyai potensi hasil dan rata-rata hasil, umur masak, ukuran
biji (bobot 100 biji) lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Grobogan
dan Baluran. Dega 1 sesuai untuk ditanam di lahan sawah MK I maupun

MK II.

Sumber: Balai penelitian tanaman aneka kacang dan umbi

Anda mungkin juga menyukai