Anda di halaman 1dari 2

Rumah Sakit

Surya Asih
PELAKSANAAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI (RSSIB)

No. Dokumen : No. revisi : Halaman :


SPO/RSSA/ KBDN/ 00 2

Ditetapkan
Direktur
Tanggal terbit :
SPO

dr. Hetti Frawati BR. Simamora


NIK : 01.43052013
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah rumah sakit pemerintah
Pengertian maupun swasta, umum maupun khusus yang telah melaksanakan 10 langkah
menuju perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna.

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
Tujuan
(AKB)

1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes No. 129/Menkes/Per/SK/II/2008 tentang Standar pelayanan
rumah sakit
4. Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu
Kebijakan ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia.
5. Kepmenkes No.237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti
air susu ibu
6. Kep Dirjen BUK no HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi RS
7. Pedoman penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB),
Direktorat Jenderal BUK Kemenkes RI tahun 2012.

10 langkah pelaksanaan RSSIB, yaitu:


Prosedur
1. Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu tertulis yang secara rutin dikomunikasikan
kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir
sampai umur 2 tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah
melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat
operasi sesar, bayi disusui maksimal setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi
medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apa pun selain ASI kepada
bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi
24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi tanpa pembatasan lama dan
frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI dan rujuk ibu
kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/ rumah
bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.
1. Unit Gawat Darurat (PONEK)
2. Ruang Bersalin

Unit Terkait 3. Ruang Nifas


4. Poliklinik Obsgin
5. Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai