Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kehadiran Allah SWT atas petunjuk dan karuniah-Nya

sehingga pelaksanaan Praktikum pada Pengadilan Negeri Fakfak oleh Mahasiswa STAI Al-Mahdi Fakfak
pada Jurusan Syari'ah yang berlangsung selama 1 bulan lebih berjalan dengan baik dan dapat menyusun
hasil praktikum dalam bentuk laporan ini Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan orang-orang yang taat dijalannyaa yang
telah memperjuangkan Agama islam ini Pelaksanaan Praktikum merupakan persyaratan mutlak untuk
dapat memenuhi predikat S-1 Oleh sebab itu bagi setiap peserta Praktikum diharuskan betul-betul
melaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, agar
dapat mencapai suatu target yang diinginkan. Dan alhamdulillah penulis dapat mengikuti Praktik
Peradilan ini dengan lancar hingga sampaai pada penyusunan laporan akhir ini. Dalam pelaksanaan
praktikum ini dan penyusunan laporan, penulis telah banyak menerima bantuan dan arahan-arahan,
sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
IBapak H. Suprijono Wihel, S Sos MM selaku Ketua STAI Al-Mahdi Fakfak vang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan Praktikum Paradilan ini 2 Bapak Lutfi Rumaday, S.Ag M.Pdl. MM SIP.
Selaku Ketua Jurusan Syari'ah pada STAI Al-Mahdi Fakfak yang selalu memberi arahan, nasehat,
bimbingan dan mengarahkan penulis baik pada saat melaksanakan Praktikum maupun saat penyusunan
laporan ini 3 Bapak Leba Max Nandoko Rohi, SH selaku Ketua Pengadilan Negeri Fakfak yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktikum dan memberikan izin yang
meliputi tempat, serta fasilitus-fasilitas yang ada di Pengadilan Negeri tersebut 4 thu Hawia Keliwida S.Ag
selaku pembimbing I dan Bapak Ivan Budi Santoso, SH M.Hum selaku pembimbing 11 yang telah banyak
memberikan berbaa pemikiran

yang baik dan senantiasa mendorong para mahasiswa praktikum untuk mampu memanfaatkan
kesempatan belajar dan senantiasa membimbing para mahasiswa 5 Kepada pihak Dosen STAI AI-Mahdi
Fakfak dan Bapa/lbu Pegawai pada Pengadilan Negeri Fakfak serta teman-teman penulis yang telah
memberikan arahan berupa materi atau motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini. Mudah-mudahan dengan terselesainya laporan ini selain sebagai persyaratan, dari hasil
pelaksanaaan Praktikum juga merupakan penambah wawasan pula bagi penulis. Semoga Allah SWT
selalu memberikan ilmu yang bermanfaat dan meridhoi segala aktivitas kita, Amin. Fakfak Februari 2016
NONG KILYOL NIM 12.02.17563

DAFTAR ISI Halaman Judul 11 Halaman Pengesahan Kata Pengantar iv Daftar Isi BAB I Pendahuluan A
Gambaran Umum B Dasar Pelaksanaan Praktikum C. Tujuan 1 Tujuan Umum 2 Tujuan Khusus 3 Tujuan
Akademik D Gambaran Umum Pengadilan Negeri Fakfak E Sistematika Penulisan 2 12 2 12 4 6 BAB 1H
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum 7 A Choaching (Pembekalan ) 7 B Pelaksanaan Praktikum Teori 81
Bidang Administrasi Perkara b Bidang Teknis Peradilan a 27 2 Praktikum 59 C. Tugas dan Wewenang
Pengadilan Negeri Fakfak D Tata Cara Berperkara di Pengadilan Negeri Fakfak E Masalah Yang
Diikutsertakan Pada Praktikum 60 62 68 BAB II Penutup ,69 A. Kesimpulan 69 B Saran 69 LAMPIRAN-
LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM STAI AL-MAHDI FAKFAK Sebagai Perguruan Tinggi yang
memberikan Pendidikandan pelajaran agama Islam dan sekaligus menjadi pusat untuk memperdalam
pengetahuan agama islam ilmu merupakan salah satu saranauntukmencapai cita-citaumat islam yaitu
untuk membentuk Sarjana- sarjana islam yang berahlakul karimah Beriman dan cakap serta mempunyai
kesadaran tanggung jawab atas kesejahteraan umat dan masa depan Negara Republik Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 Pada dasarnya pendidikan tidak hanya mempelajari sesuatu
secara teori saja melainkan juga mempelajari secara praktis (melalui praktikum). intrakurikuler yang
dilaksanakan adalah kegiatan oleh Praktikum keterampilan penambahan wawasan dalam mahasiswa
dalam bentuk latihan rangka pengusaan kompetensi sesuai dengan program studi yang terikat.
Praktikum merupakan salah satu bagian kurikulum yang wajib di ikuti oleh semua mahasiswa. Prktikum
tidak hanya berorentasi pada praktik semata namun lebih pada pendalaman keilmuan dengan cara
terjun secara langsung ke lapangan praktikum vang memiliki kaitan dengan program studi masing-
masing Maka Dalam kurikulum fakultas syari 'ah setidaknya ada tiga macam praktikum yang salah satu di
antaranya adalah praktik pengalaman lapangan (Praktikum) dilakukan dilapangan yang mahasiswa
adalah kegiatan belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan teoiritis yang diperoleh difakultas syari'ah
dengan pengelaman praktik dilapangan sesuai kopetensi fakultas syari'st

B. Dasar 1. Undang-Undang No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintahan No.
30 tahun 1990, Tentang Pendidikan Tinggi 3. Surat Keputusan Dirjen lembaga Islam No. Dj 1/1470/2011
Tanggal 27 Oktober 2011 4 Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No.
03/BAN-PT/Ak-XV/S1/IV/2010 Tanggal 18 April 2012 Tentang Status Terakreditasi Program Studi Jinayah
Syiasah STAI AL-Mahdi Fakfak 5. Kalendir Akademik STAI AL-Mahdi Fakfak 2015-2016 C. Tujuau 1. Tujuan
Umum Praktikum Peradilan bertujuan untuk I Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belaiar
dari realitas nyata di lapangan, baik pengalaman tentang pengelolaan pembelajaran maupun
pengalaman lain yang berkaitan degan Praktik Peradilan lainya 2 Danat merealisasikan wawasan
perkuliahan vang selama di ikutinva di kampus 3. Mempermudah peserta Praktikum peradilan dalam
menguasai teknik Persidangan 4. Melahirkan suasana keakraban antara calon seorang Hukum dengan
pegawai Pengadilan negeri baik secara fisik maupun social Meletakan dasar-dasar nraktik di denan meja
nersidanoan 5 2. Tujuan Khusus Untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu

1. Agar mahasiswa mengenal secara langsung lingkungan fisik, kegatan administratif keoiatan akademik
kondisi social Penoadilan Aan sekitarnva serta kondisi psikologi pengadilan, lokasi kegiatan Peradilan
berlangsung 2. Agar mahasiswa menguasai seluruh ketrampilan dasar persidangan Agar mahasiswa
menerankan herhagai kemamnnan nrnfecsinnal kenuruan secara utuh dan terpadu dalam kondisi
/situasi nyata 4 Agar mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan social dilingkungan
Pengadilan, tempat pelaksanaan Praktikum 5. Agar mahasiswa mampu menyimpulkan nilai edukatif dari
penghayatan dan pengenalannya selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi
tersebut dalam bentuk laporan. Tujuan Akademik Untuk melengkapi menyelesaikan beban akademik
(mata kuliah) yang berbobot 2 SKS, yang terbagi dalam 1 SKS di praktek lapangan dan 1 SKS adalah teor i
Program Kegiatan Mahasiswa Praktikum Program Praktikum diperuntukkan bagi mahasiswa calon
Hukum dalam bentuk penilaian baik teman sejawat, maupun dosen pembimbing. sebagai bahan belajar
bagi mahasiswa yang berkaitan dengan proses Pratikum Yakni 1Persiapan Praktikum /satuan Sidang
terbatas 2. Ketrampilan dasar Persidangan yang meliputi Ketrampilan bertanya dasar dan lanjutan a b
Ketrampilan memberi penguatan Ketrampilan mengadakan variasi c d. Ketrampilan menjelaskan.
e Ketrampilan membuka dan menutup persidangan f Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil g.
Ketrampilan mengelola Ruangan sidang Kegunaan Dan Manfaat 1.Kegunaan Melati calon Hukum agar
memiliki kemampuan dalam segala situasi sehinga proses Peradilan berjalan dengan baik 2 Manfaat
Terciptanya suasana keharmonisan antara calon hukum dengan Pegawai PN baik secara psikologi
maupun sosial D. GAMBARAN UMUM PENGADILAN NEGERI FAKEAK Pengadilan Negeri Fakfak yang
sekarang berdiri di Jalan Yos Sudarso, sebelah stara herhatasan denoan penimahan rakyat sehelah
selatan herhatasan dengan tanah adat, sebelah timur berbatasan dengan tanah kantor pengadilan /
rumah dinas hakim dan sebelah barat berbatasan dengan jalan raya adalah salah satu unit kerja dibawah
Dirien Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI. Pencadilan Negeri Fakfak berdiri pada tahun 1967 di
Jazirah Onim berdasarkan surat keputusan Mahkamah Agung bahwa di setiap kabupaten harus ada
Pengadilan Negeri dengan luas wilayah Hukum sesuai dengan luas wilavah kabupaten Pengadilan Negeri
Fakfak pada tahun 1967 masih berada dibawah wilayah Pengadilan Negeri Manokwari, setelah itu
Pengadilan Negeri Fakfak baru terlepas dari Manokwari dan berdiri sendiri pada tahun 1968 dengan
nama Peneadilan Negeri Ekonomi Faktak vang mempunvai wilavah hukum dari Jazirah Onim, Kaimana
sampai Timika Gedung pertama yang digunakan Pengadilan Negeri Fakfak dalam menjalankan ala
aktifitac neradilannva ardalab gedng PEMDA Jama Pada talm 1968

Pengadilan Negeri Fakfak pindah ke Jalan Sutoyo Fakfak sampai dengan tahun 1983 kermudian pada
tahun 1983 Pengadilan Negeri Faktak berpindah tempar lagi dari Jalan Sutoyo ke Jalan Yos Sudarso
sampai saat ini Dari awal berdirinya Pengadilan hingga saat ini Pengadilan Negeri Fakfak sudah banyak
sekali mengalami pergantian Ketua Pengadilan, yaitu Ketika bertempat di Jalan Sutoyo Bapak AE Luwuk,
SH Bapak Hasan Dahlan, SH Ketika bertempat di Jalan Yos Sudarso Bapak Sukirman Panut, SH Bapak
Bambang Suryono, SH Bapak Suryadarma Belo, SH Bapak Agus, SH Bapak Abdul Kadir, SH Bapak S.J
Maramis, SH Bapak Kara, SH Bapak Toga Napitupulu SH Bapak Marsuni, SH Bapak Toto Januarto, SH
M.Hum dan pada saat ini, Pengadilan Negeri Fakfak di pimpin oleh Bapak Fery Haryanta, SH, tepatnya
sejak dari bulan april tahun 2014 sampai dengan saat ini

E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Praktikum peradilan(Praktikum) adalah terdiri


dari BAB. SATU yang merupakan pendahuluan yang di dalamnya mencakup latar helakang masalah
dasar- dasar pelaksanaan Praktik Peradilan (praktikum) Dasar pelaksanaan praktikum, Tujuan Praktik
Peradilan (praktikum) baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan yang bersifat khusus, Program
Mahasiswa Pratikum, Peradilan dan manfaaat Praktik Peradilan dan Sistematika Penulisan BAB DUA
Adalah pada point A. menjelaskan tentang persiapan Praktik Peradilan vang terdiri dari Obserfasi
Pembelaiaran di Riangan Sidang Pembuatan SP Yang Dilakukan, pada poin B, menjelaskan tentang
Kegiatan Praktik Persidangan Yang Dilakukan, dan Umpan Balik Dari Pembimbing, pada poin C
menjelaskan tentang Pelaksanaan Praktikum Peradilan noin D menielaskan tentang keterkaitan Program-
Program dan pelaksanaan diantaranya, Analisa Keterkaitan Program Dengan Pelaksanaan, Hambatan-
hambatan Dalam Pelaksanaan praktikum, Usaha Mengatasi Hamhatan

BAB I1 PELAKSAAN KEGIATAN PRAKTIKUM A. COACHING (PEMBEKALAN) Pembekalan merupakan


langkah awal sebelum pelaksanaan Praktikum. Pembekalan bertujuan untuk memberi gambaran secara
utuh, praktis dan global tentang perjalanan Praktikum sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan serta
hal-hal penting lainnya yang harus diselesaikan oleh peserta Praktikum Pembekalan tersebut
berlangsung pada tanggal 15 Oktober 2015 di ruang Fakultas Syari'ah Kampus STAI AL-MAHDI FAKFAK
Pembekalan ini merupakan satu tahapan yang diselanggarakan dalam rangka untuk memberikan materi
serta teori -teori yang berkaitan dengan bahan pokok dari proses Praktikum Secara umum yang telah
diterima peserta Praktikum selama masa perkuliahan adapun tahapan pemberian materi dalam
pembekalan tersebut adalah sebagai berikut 1 Pembukaan yang disampaikan oleh ketua lembaga STAI
AL-MAHDI FAKFAK, HI SUPRIYONO WIHEL S.SOS MM 2 Hukum Acara Pidana, oleh Hakim PN. Fakfak 3
Hukum Acara Perdata, oleh Hakim PA Fakfak 4 Tata Tertib Praktikum yang disampaikan oleh Ketua
Jurusan Syari ah Pembekalan ini dimaksudkan untuk memberikan pengarahan berkaitan dengan teknis
pelaksanaan selama Praktikum diluar kampus Fakultas Syari'ah yaitu di Pengadilan Negeri Fakfak dan
Pengadilan Agama Fakfak Praktikum diselanggarakan oleh pihak STAI AL-MAHDI FAKFAK bekeria sama
dengan beberapa Instansi Peradilan yang ada di fakfak diantaranya Pengadilan Negeri Fakfak dan
Pengadilan Agama Fakafak dibawa bimbingan dan arahan pemateri dari masing-masing instansi
Peradilan sertadosen, untuk

penerapan adminstrasi umum, adminstrasi mengenai memperoleh informasi Perkara, dan tatacara
Persidangan PN dan PA yang diikuti oleh 22 ( dua pulu dua) mahasiswa/l semester VII dari fakultas
Syari'ah ini dilaksanakan selama 30 hari kerja mulai Bulan November-Desember 2015 Dalam pelaksanaan
kegiatan Praktikum ini. para peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama ditempatkan pada
kantor Pengadilan Agama Fakfak selama 2 pekan dengan tujuan mempelajari semua urusan administrasi
perkara. dan alur penvelesaian perkara dan tata cara persidangandi masing- masing instansi
tersebutyaitu PN dan PA Fakfak Pada kelompok pertama yang bertempat pada Kantor Pengadilan Agama
Banak FERY Fak fak Kegiatan ini dihuka secara resmi oleh ketua PN Fakfak Sekretaris Pengadilan Negeri
HARYANTA. SH Serta didampingi Bapak Panitra Fakfak, hadir dalam acara tersebut Bapak Ketua PRODI
STAI AL-MAHDIFakfak Dosen Pembimbing dan salah satu hakim PN Fakfak Penyerahan mahasiswa
kepada pihak lembaga tempat praktikum oleh pihak kampus, diwakili oleh ketua prodi jurusan syari'ah
tersebut. Diharapkan olehnva, dengan prktikum ini mahasiswa akandapat melihat secara langsung
proses vang berjalan di pengadilan Negeri sehingga bisa mengkonfirmasi teori yang di dapatkan didalam
kelas dengan realitas di lapangan B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. TEORI Pelak sanaan Praktikum di
Pengadilan Negeri taktak dilaksanakan pada tanggal 02 November sampai dengan 20 Desember 2015
Kegiatan-kegiatanva vaitu pidana Materi yang disampaikan dipengadilan negeri fakfak yaitu sebagai
berikut

a. Bidang Administrasi Perkara Penoadilan Neoeri Meja pertamma 1.1 Menerima berkas perkara
pidana ,lengkap dengan surat dakwaannya dan surat-surat vano herhuhunoan denoan nerkara tersebut
Terhadan perkara yang terdakwanya di tahan dan masa tahanan hampir berakhir, petugas segara
melaporkan kepada ketua pengadilan 12 Rerkae nerkara vano di maksnd di atac melinuti nla harano-
harano bukti yang akan di ajukan oleh jaksa penuntut umum, baik yang di lampirkan dalam berkas
perkara maupun yang kemudian di ajukan ke depan persidangan memeriksa kelengkapan berkas 1.3
Bagian penerimaan perkara Kelengkapan dan kekurangan berkas di maksud di beritahukan kepada
panitera mudah pidana 14 Dalam hal berkas perkara di maksud belum lengkap, Panitera Mudah Pidana
meminta kepada kejaksaan untuk melengkapi berkas di maksud sebelum di register 15 Pendaftaran
perkara piadana biasa dalam register induk, di laksanakan dengan mencatat nomor perkara sesuai
dengan urutan dalam buku register tersebut. 1.6 Pendafiaran perkara pidana singkat, dan lalu lintas
dilakukan setelah Hakim melaksanakan siding pertama 1.7 Pendaftaran perkara tindak pidana ringan dan
lalu lintas dilakukan setelah perkara itu di putus oleh pengadilan

18 petugas buku register harus mencatat dengan cermat dalam register terkait semua kegiatan vang
berkenaan dengan perkara dan pelaksanaan putusan ke dalam register induk yang bersangkutan 1.9
Pelaksaan tugas pada Meja Pertama,dilakukan oleh Panitera Mudah Pidana dan berada langsung
dibawah koordinasi Wakil Panitera. 2. Meja Kedua Menerima pernyataan banding. kasasi, peninjauan
kembali dan grasi/remisi Menerima dan memberikan tanda terima atas I. Memori banding Kontra
memori handing 2 3. Memori kasasi Kontra memori kasasi. 4 Alasan neniniauan kemhali 5
Jawaban/tanggapan peninjaun kembali. 6 7 Permohonan grasi/remisi. 8 Penangeuhan pelaksanaan
putusan 2I Perkara Banding 2.1.1 Membuat a) Akta permohonan pikir-pikir bagi terdakwa b) Akta
permintaan banding c) Akta terlambat mengajukan permintaan banding Akta pencabutan banding d 10

2.1.2 Permintaan yang di ajukan, di catat dalam register induk perkara pidana dan register banding oleh
masing-masing petugas register. 2.1.3 Permintaan banding di ajukan selambat-lambatnya dalam waktu 7
(tujuh) hari sesudah putusan di jatuhkan atau 7 (tujuh) hari setelah putusan di beritahukan kepada
terdakwa yang tidak hadir dalam pengucapan putusan. 2.14 Permintaan banding vang di ajukan
melampaui tenggang waktu tersebut di atas tetap dapat di terima dan di catat dengan membuat surat
keterangan panitera bahwa permintaan banding telah lewat tenggang waktu dan harus di lampirkan
dalam berkas perkara 2.1.5 Dalam hal permohonan tidak datang menghadap, hal ini harus di catat oleh
panitera dengan di sertai alasannya dan catatan tersebut hanis di lampirkan dalam herkas perkara 2.16
Panitera wajib memberitahukan permintaan banding dari pihak yang satu kepada pihak yang lain 2.1.7
Tanggal penerimaan memori dan kontra memori banding di 1 catat dalam register dan salinan memori
serta kontra memori di sampaikan kepada pihak yang lain,dengan relaas pemberitahuan. 21.8 Dalam hal
permohonan belum mengajukan memori banding sedangkan berkas perkara telah di kirimkan ke
Pengadilan Tinggi, pemohon dapat mengajukannya langsung ke Pengadilan Tinggi, sedangkan
salinananya di sampaikan kepada pihak lain 11

2.1.9 Selama 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara kenada Pengadilan Tingoi nemohon waiih
diheri kesemnatan uniuk mempelajari berkas perkara tersebut di pengadilan Negeri Jika kesempatan
mempelajari berkas di minta oleh 2.1.10 nemohonan dilakukan di Penoadilan Tingoi maka nemohon
hanıs mengajukan secara tegas dan tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri. 2111 Rerkas nerkara
handine henina hundel" A" dan bindel"B" dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sejak permintaan
banding diajukan sesuai dengan pasal 236 ayat 1 KUHAP, harus sudah dil irim Le Penoadilan Tinaai 2.1.12
Selama perkara banding belum diputus oleh Pengadilan Tinggi, permohonan banding dapat dicabut
sewaktu-waktu, untuk its nonitera membuat alta nencahntan handino vang ditandatanoani oleh
panitera, pihak yang mencabut dan diketahui oleh ketua Pengadilan Negeri. Akta tersebut dikirim ke
Pengadilan Tinggi 21 13 Salinan nutusan Penoadilan Tinggi vang telah diterima oleh Pengadilan Negeri,
harus diberitahukan kepada terdakwa dan penuntut umum dengan membuat Akta Pemberitahuan
Putusan hanus mencatat semua keoiatan vano 21 14 Petnoas reoister berkenaan dengan perkara
banding, dan pelaksaan putusan ke dalam buku register terkait 2.1.15 Pelaksaan tugas pada Meja Kedua,
di lakukan oleh Panitera Muda Pidana dan berada langsung di bawah koordinasi Wakil Panitera 12
2.2 Perkara Kasasi Permohonan kasasi diajukan oleh pemohon kepada panitera selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan pengadilan di beritahuka kepada terdakwa/
Penuntut Umum dan selanjutnya dibuatkan akta permohonan kasasi oleh panitera 2.2.1 Permohonan
kasasi yang melewati tenggang waktu tersebut, tidak dapat di terima, selanjutnya Panitera membuat
Akta Terlambat Mengajukan Permohonan Kasasi oleh Panitera Dalam tenggang waktu 14 (empat belas)
hari setelah 2.2.2 permohonan kasasi diajukan, Pemohon Kasasi harus sudah menyerahkan memori
kasasi dan tambahan memori kasasi (jika ada) Untuk itu petugas membuat Akta tanda terima memori/
tambahan memori. kasasi adalah erdakwa kurang Dalam hal pemohon 2.2.3 memahami hukum, Panitera
pada waktu menerima permohonan apakah alasan ia mengajukan kasasi wajib menanyakan
permohonan tersebut dan untuk itu panitera membuatkan memori kasasinya Panitera memberutahukan
dan menyerahkan tembusan 2.2.4 memori kasasi/ tambahan memori kasasi kepada pihak lain, untuk itu
petugas membuat tanda terima 2.2.5 Termohon kassasi dapat mengajukan kontra memori kasasi, untuk
itu panitera memberikan Surat Tanda Terima 13

2:2.6 Dalam hal pemohon kasasi tidak menyerahkan memori kasasi dan atau terlambat menyerahkan
memori kasasi, untuk Panitera membuat akta 2.2.7 Apabila pemohon tidak menyerahkan dan atau
terlambat memberikan kasasi. berkas perkara tidak di kirim ke Mahkamah Agung, untuk itu Ketua
Pengadilan Negeri mengeluarkan Surat yang di sampaikan kepada pemohon kasasi dan Keterangan
Mahkamah Agung (SEMA No.7 Tahun 2005). 2.2.8 Terhadap perkara pidana yang di ancam pidana paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau denda, Putusan Praperadilan tidak dapat di ajukan kasasi. 2.2.9 Pmohon
kasasi yang telah memenuhi syarat formal selambat- lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari
setelah tenggang waktu mengajukan memori kasasi berakhir berkas perkara kasasi harus sudah di kirim
ke Mahkamah Agung 2.2 10 Dalam hal permohonan kasasi harus diajukan sedangkan terdakwa masih
dalam tahanan, Penuadilan Negeri paling lama 3 (tiga) hari sejak di terimanya permohonan kasasi
tersebut segera melaporkan kepada Mahkamah Agung melalui surat atau dengan sarana-sarana
elektronik 2.2.11 Selama perkara kasasi belum di putus oleh Mahkamah Aguing permohonan kasasi
dapat di cabut oleh pemohon Dalam pencabutan dilakukan oleh kuasa hokum terdakwa, harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari terdakwa 14

2.2.12 Atas pencabutan tersebut, panitera membuat akta pencabutan kasasi vang di tandatangani oleh
panitera, pihak yang mencabut dan di ketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri. Selanjutnya akta tersebut di
kirim ke Mahkamah Agung 2.213 UUntuk nerkara kasasi vang terdakwanya ditahan panitera pengadilan
Negeri wajib melampirkan penetapan penahanan di maksud dalam berkas perkara. 22 14 Dalam ha
perkara telah di putus oleh Mahkamah Agung salinan putusan di kirim kepada Pengadilan Negeri untuk
di beritahukan kepada terdakwa dan Penuntut Umum, yang untuk itu panitera membuat akta
pemheritahuan putisan 2.2.15 Foto copy relaas pemberitahuan putusan Mahkamah Agung segera di
kirim ke Mahkamah Agung 22 16 Petio3s hakn register harns memhuat mencatat denoan cermat dalam
register terkait semua kegiatan yang berkenaan dengan perkara kasasi dan pelaksanaan putusan 3
Pendafiaran Perkara Peniniaun Kembali 3.1 Terhadap putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hokum tetap yang merupakan putusan pemidanaan, terpidana atau ahli warisnva dapat
mengaiukan permohonan neniniauan kembali. dan dapat di lak sanakan kepada penasehat hukumnya 32
Permobonan peninjaun kembali diajukan kepada panitera Pengadilan vang telah memutus perkaranva
dalam tinokat nertama dengan menyebutkan secara jelas alasannya 3.3 Permohonan peninjaun kembali
tidak di batasi jangka waktu. 15

3.4 Petugas menerima berkas perkara pidana permohonan peninjäuan kembali lenokan denoan surat-
surat vano herhnbunoan denoan nerkara tersebut, dan memberikan tanda terima 3.5 Permohonan
peninjauan kembali dari perpidana atau ahli warisnya atan nenasehat hukumnva heserta
alacan.alacannva di terima nleh panitera dan di tulis dalam suatu surat keterangan yang di tandatangani
oleh panitera dan pemohon 3.6 Dalam hal terpidana selaku pemohon peninjauan kembali kurang
memahami hokum, panitera wajib menanyakan dan mencatat alasan- alasan secara jela dengan
membuatkan Surat Peninjauan Kembali. 3.7 Dalam hal Pengadilan Negeri menerima permohonan
peninjauan kembali, wajib memberitahukan permintaan permohonan peninjauan kembali tersebut
kepada Jaksa 3.8 Dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan peninjauan kembali
diterima Pengadilan Negeri, ketua pengadilan menunjuk Majelis Hakim yang tidak memeriksa dan
perkara semula untuk memeriksa dan memberikan pendapat apakah alasan permohonan peninjauan
kembali telah sesuai dengan ketentuan Undang-undans 3.9 Dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam butir 8, terpidana atau ahli warisnya dapat di damping oleh penasehat hokum dan jaksa yang
dalam hal ini bukan dalam kapasitasnya sebagai Penuntut Umum ikut hadir dan dapt menyampaikan
pendapatnya. 3.10 Dala hal permohonan peninjauan kembali diajukan oleh pidana yang sedang
menjalani pidananya,Hakim menerbitkan penetapan yang memerintahkan kepda Kepala Lembaga
Permasyarakatan dimana 16

terpidana menjalani pidana untuk menghadirkan terpidana ke persidangan Pengadilan Negeri 3.11
Panitera wajib membuat berita acara pemeriksaan peninjauan kembali yang ditandatangani oleh Hakim,
Jaksa, Pemohon dan Panitera Berdasarkan berita acara pemeriksaan tersebut dibuat berita acara
pendapat yang di tandatangani oleh Majeli Hakim dan Panitera 3.12 Permohonan peninjauan kembali
tidak menangguhkan maupun menghentikan pelaksanaan putusa. 3.13 Permohonan peninjauan kembli
yang terpidananya berada di luar wilayah Pengadilan yang telah memutus dalam tingkat pertama 3.13.1
Diajukan kepada pengadilan yang memutus dalam tingkat pertama 3.13.2 Hakim dari pengadilan yang
memutus dalam tingkat pertama dapat meminta bantuan pemeriksaan dengan penetapan
kepadaPengadilan Negeri tempat pemohon peninjauan kembsl berada 3.13.3 Berita acara pemeriksaan
dikrim ke Pengadilan yang meminta bantuan pemeeriksaan. Berita Acara Pendapat di buat oleh
Pengadilan yang telah 3.13.4 memutus pada tingkat pertama 3.14 Dalam pemeriksaan persidangan
dapat di ajukan surat-surat dan saksi-saksi yang sebelumnya tidak pernah diajukan pada persidangan
Pengadilan di tingkat pertama. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, setelah pemerik saan 3.15 persidangan
selesai, Panitera harus segera mengirimkan berkas perkara 17

surat pengantarnya tersebut ke Mahkamah Agung Tembusan disampaikan kepada Pemohon dan Jaksa
Dalam hal suatu perkara yang dimintakan peninjauan kembali 3.16 adalah Putusan Pengadilan Banding,
maka tembusan surat pengantar tersebut harus si lampiri tembusan berita acara pemeriksaan serta
berita acara pendapat dan disampaikan kepada Pengadilan Banding yang bersangkutan 3.17 Foto copy
relaas Pemberitahuan Putusan Mahkamah Agung yang telah dilaksanakan oleh Panitera dikirimkan ke
Mahkamah Agung Permohonan peninjauan kembali hanya dapat dilakukan 1 (satu) 3.18 kali saja (pasal
263 ayat 3 KUHAP) 4. Prosedur Penerimaan Permohonan grasi 4.1 Terhadapa putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hokum tetap,dapat diajukan permohonan grasi kepada Presiden secara
tertulis oleh Terpidana dan atau kuas hukumnya a b Keluarga Terpidana dengan persetujuan peninjauan
kembali c Keluarga Terpidana tanpa persetujuan Terpidana, dalam hal pidana yang dijatuhkan adalah
Pidana mati 42 Putusan Pememidanaan yang dapat di mohonkan grasi adalah Pidana mati, Pidana
seumur hidup, dan Pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun 4.3 Permohonan grasi tidak di batasi oleh
tenggang waktu 18

Permohonan grasi diajukan kepada Presiden melalui ketu3 4.4 Pengadilan yang memutus perkara pada
tingkat pertama dan atau terakhir untuk diteruskan kepada Mahkamah Agung 4.5 Dalam hal
permohonan grasi diajukan oleh terpidana yang sedang menjalani Pidana, permohonan dan salinannya
disampaikan melalui Kepala Lembaga Permasyarakatan, untuk diteruskan kepada Ketua Pengadilan
Tingkat Pertama yang memutus perkara tersebut dan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
permohonan dan salinannya berkas perkara Terpidana dikirim kepada Mahkamah Agung 4.6 Panitera
wajib membuat Akta Penerimaan Salinan Permohonan Grasi, selanjutnya berkas perkara beserta
permohonan grasi dikrimkan kepada Mahkamah Agung. Apabila Permohonan grasi tidak memenuhi
persyaratan.Panitera membuat Akta Penolakan Permohonan Grasi. 4.7 Dalam waktu paling lambat 20
(dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan salinan permohonan grasi, Pengadilan Tingkat Pertama
mengirimkan salinan permohonan dan berkas perkara kepada Mahkamah Agung 4.8 Salinan Keputusan
Presiden yang diterima oleh pengadilan yang memutus perkara pada tingkat pertama, di catat oleh
Petugas dalam buku register induk, dan di beritahukan oleh Panitera kepada Teridana dengan membuat
Akta pemberitahuan keputusan Grasi 4.9 Berkas perkara yang diajukan kepada Presiden harus di
lengkapi dengan surat-surat sebagai berikut Surat pengantar a. b. Daftar isi berkas perkara. 19

c Akta kekuatan hukum tetap d Permohonan Grasi dan Akta Penerimaan Permohonan Grasi. e. Salinan
Permohonan grasi dari Terpidana dan Akta Penerimaan salinan permohonan grasi f Surat Kuasa dari
terpidana untuk kuasanya atau surat persetujuan untukkeluarga dari terpidana (jika ada). g Berita Acara
Sidang h Putusan Pengadilan tingkat pertama Putusan Pengadilan tingkat banding (jika ada). Putusan
Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi Gik ada). 1. k. Surat dakwaan Eksepsi, dan putusan sela (jika ada).
L m Surat tuntutan n Pembelaan, Replik, Duplik (jika ada) o Surat penetapan penunjukan Hakim. p. Surat
penetapan hari siding q Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan. r. Surat-surat lain yang berhubungan
dengan bertas perkara 4.10 Dalam permohonan grasi diajukan dalam waktu bersamaan dengan
permohonan peninjauan kembali atau jangka waktu antara kedua permohonan tersebut tidak terlalu
lama, maka permohonan peninjauan kembali dikirim terlebih dahulu 4.11 Permohonan grasi dapat
diajukan 1 (satu) kecuali dalam hal: a Terpidana yang pernah ditolak permohonan grasinya dan telah
lewat waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal penolakan grasinya. 20

b Terpidana yang pernah diberi grasi dari pidana mati menjadi pidana penjara seumur hidup dan telah
lewat waktu 2 (dua) tahun seiak tanggal putusan pemberian grasi diterima 5. Pemberkasan Perkara 5.1
Berkas perkara terdiri dari Bundel A dan Bundel B Bundel A merupakan himpunan surat-surat yang
terdiri dari 1. Berkas perkara penyidik 2 Pelimpahan perkara dari Jaksa Penuntut Umum; 3. Penetapan
penunjukan Majelis Hakim serta Panitera Pengganti, 4. Penetapan hari Sidang, 5 Relaas Panggilan, 6.
Perintah/penetapan penahanan, 7 Penetapan ijin penyitaan (bila ada) 8 Penetapan ijin pengeledahan
(bila ada), Surat Kuasa Penasehat Hukum 9 10. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum 11. Berita acara
siding 12. Tuntutan pidana 13 Pembelaan, replik, dan duplik 14. Surat-surat bukti yang diajukan dalam
persidangan (bila ada); 15. Surat-surat lainnya; Bundel A tersebut disimpan oleh Pengadilan Negeri dan
menjadi arsip di Kepaniteraan Hukum, 5,2 Dalam hal ada upaya hokum banding, panitera menyiapkan
berkas yang disebut "Bundel B"; 21

Bundel B merupakan himpunan surat-surat yang terdiri dari 1. Surat permohonan banding 2. Akta
permohonan banding: 3. Akta pemberitahuan permohonan banding 4. Memori banding 5. Akta
pemberitauan dan penyerahan memori banding 6. Kontra memori banding: Akta pemberitahuan dan
penyerahan kontra memori banding 7 8 Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara; 9 Akta
memeriksa berkas perkara (inzage); 10. Salinan putusan, 11. Surat-surat lainnya, Bundel B disimpan dan
menjadi arsip di Kepaniteraan Hukum Pengadilan Tinggi 5.3 Dalam hal ada upaya kasasi Panitera
menyiapkan bundle B. Bundel B merupakan himpunan surat-surat yang terdiri dari 1 Daftar isi dan Surat
pengantar, 2 Akta pemberitahuan putusan tingkat banding, 3. Akta permohonan pemeriksaan kasasi, 4
Akta pemberitahuan permohonan kasasi kepada termohon kasasi; 5 Memori kasasi/tambahan memori
kasasi yang ditandai 6 Akta memori penerimaan kasasi/tambahan memori kasasi Akta terlambat
mengajukan permohonan kasasi, b Akta tidak mengajukan memori kasasi, 22

Anda mungkin juga menyukai