Anda di halaman 1dari 3

1.

Perbedaan sistematik review dan meta analisis


Sistematik review adalah kegiatan dalam tinjauan pustaka tersebut tetapi tidak dilakukan
analisis statistik secara formal hanya memberikan kesimpulan berdasarkan kesimpulan
dalam artikel tersebut.
Meta analisis adalah analisis dari analisis yang menggunakan statistik formal dimana
menganalisis kembali dari beberapa jurnal dan mendapatkan hasil analisis dari
keseluruhan jurnal secara statistik

2. Kelebihan dan kekurangan meta analisis


Kelebihan meta analasis antara lain (King & jun He, 2005) :
a. Meta analisis memungkinkan mengkombinaskan berbagai macam hasil penelitian
dengan cara yang kuantitatif,
b. Mampu menggambarkan hubungan antara penelitian dengan baik sehingga dapat
mengatasi adanya perbedaan hasil antar penelitian,
c. Meta analisis lebih objektif karena fokus pada data sedangkan review literatur lainnya
(seperti metode naratif), fkus pada kesimpulan dari berbagai macam studi
d. Meta analisis fokus pada effect size
e. Meta analisis dilakukan secara kuantitatif, sehingga lebih mudah dilakukan.

Kekurangan meta analisis antara lain (DeCoster, 2009);


a. Sampling bias towards empirical studies
Sampling bias berarti pengambilan sampel yang tidak sesuai karena ketidakseragaman
tiap-tiap studi. Pengambilan sampel yang cocok untuk meta analisis adalah dengan
cara survey, laboratorium experiment, dan studi lapangan
b. Publication bias
Meta analisis menggunakan daya yang terdapat dalam penelitian yang telah
terpublikasi sehingga dianggap penelitian tidak representatif karena hasil-hasil
pengamatan yang signifikan lebih cenderung dipublikasikan daripada yang tidak
signifikan
c. Apples and Oranges
Metode ini dianalogikan seperti membedakan antara buah jeruk dan apel, artinya
mengkombinasikan studi yang berbeda dalam analisis yang sama
d. Methodological error
Kesimpulan yang salah dapat dikarenakan kesalahan yang bersifat metodologi. Dalam
melakukan analisis, peneliti sebaiknya melakukan ekstraksi pada data dan statistik
yang terdiri dari effect size, ukuran sampel, variabel moderat yang mungkin dan
sebagainya.

3. Keterbatasan meta analisis


a. Karena masih dalam taraf pengembangan, masalah metodologi menjadi salah satu
kekurangan yang harus diperhatikan bila kita membaca bila kita membaca artikel
tentang meta analisis. Hal yang masih kontroversi dapat dianggap juga merupakan
keterbatasan atau kekurangan meta analisis, termasuk kesesuaian penggabungan data
berbagai studi, pemakaian metode stastistik, variabilitas antar studi, pengembangan
model untuk mengukur variabilitas dan peran penilaian kualitas studi
b. Bias publikasi merupakan masalah yang mengancam pada meta analisis. Meta analisis
yang hanya mencakup studi yang dipublikasikan mungkin tidak menggambarkan
keadaan yang sebenarnya karena banyak studi yang hasilnya negatif tidak
dipublikasikan atau tidak diusulkan utuk publikasi. Sebaliknya apabila disertakan data
yang tidak dipublikasikan, harus diyakinkan bahwa sumber datanya tidak mempunyai
conflict of interest dan sumber data yang tidak dipublikasikan tersebut harus ditelusuri
dengan teliti
c. Perbedaan mendasar antara meta analisis dengan jenis penelitan lain adalah pada meta
analisis data telah dikumpulkan, pilihan peneliti terbatas dalam menyertakan atau
menyingkirkan studi-studi yang ada. Dengan demikian, besar sampel dalam meta
analisis sangat dibatasi oleh studi yang relevan yang ada
d. Dalam meta analisis, peneliti biasanya harus mengikuti metode yang dipakai oleh
peneliti pertama untuk menilai hasil studi. Keterbatasan meta analisis lainnya adalah
kelengkapan dan kualitas data yang tersedia dan metode statistika yang dipakai dalam
artikel asal
4. Perbedaan analisis data numerik dan katageorik dalam meta analisis
a. Hasil berskala numerik
1) Perbedaan rerata (mean difference)
2) Perbedaan rerata yang distandardisasi (standardaized mean difference)
b. Hasil berskala nominal
1) Data nominal non komparatif
a) Odds
b) insidens
2) Data nominal kompatif
a) Rasio odds
b) Risiko relatif
c) Perbedaan risiko (risk difference)
d) Number needed to treat
Apabila hasil suatu uji klinis berskala numerik (mislanya penelitian yang
membandingkan dua obat dalam menurunkan kadar kolesterol), maka yang
digabungkan dapat beruapa beda rerata (mean difference) antara kedua kelompok.
Untuk meniadakan peran jumlah subjek ini, maka beda rerata lebih baik tidak
dinyatakan dalam angka mutlak, melainkan dalam besaran simpangan baku (standard
deviation) berupa standardized mean difference yakni beda rerata dibagi dengan
dimpangan bakunya. Oleh karena penghitungan simpang baku telah menyertakan
jumlah subjek, maka dengan menyatakan hasil studi dalam standardized mean
difference dapat ditiadakan peran jumlah subjek dari masing-masing penelitian.
Bila hasil penelitian berupa data nominal dikotom (sembuh-tidak sembuh, meninggal-
tidak meninggal), maka penggabungan hasil dapat dinyatakan dalam odds. Insidens,
beda risiko, rasio odds, atau resiko relatif.

Anda mungkin juga menyukai