PENDAHULUAN
1. ReSoMal
ReSoMal adalah cairan yang diberikan pada anak penderita gizi
buruk yang mengalami diare dan/atau dehidrasi.
Pemebrian ReSpMal ini dilakukan setiap 30 menit 5 ml berselang
waktu dengan pemberian F-75 atau F-100.
2. F-75 dan F-100
F-75 dan F-100 adalah produk susu tarapeutik yang dirancang
untuk mengobati kekurangan gizi parah (gizi uruk). Perbedaan antara
F-75 dan F-100 adalah kandungan energy F-75 adalah 75 kkal
sedangkan dalam F-100 mengandung 100 kalori. Pemberian F-75 pada
fase stabilitasi
Pada fase transisi : F-75 diganti dengan F-100 setiap 4 jam dengan
dosis sesuai BB pada tabel F-75 tanpa edema, buku I dan pertahankan
selama 2 hari. Catat nadi, frekuensi napas dan asupan F-100 setiap 4 jam.
Hari ke 3, berikan F 100 dengan dosis dinaikkan 10 ml setiap 4
jam/setiap hari hingga mencapai 150 kkal/kgBB/hari (sesuai berat badan
dalam tabel F 100) = akhir fase transisi dan masuk ke fase rehabilitasi.
Selanjutnya dosis F 100 terus ditambah hingga anak tidak mampu
menghabiskan jumlah yang diberikan (tidak melebihi dosis maksimal pada
tabel F 100).
3. Bubur
Pada Fase rehabilitasi setelah anak tidak mampu lagi menghabiskan
porsi F100-nya (kebutuhan kalori anak tsb diketahui), maka dapat dimulai
pemberian makanan selain F100. Bila:
F-100 F-100
B. TUJUAN
Diharapkan setelah melakukan praktikum ini mahasiwa mampu
membuat ReSoMal, F-75, F-100 dan Bubur Preda pada anak yang
menderita Gizi Buruk.
E. HASIL
1. ReSoMal
2. F-75 Cair
3. F-75 kering
4. F-100
5. Bubur preda
1. ReSoMal 2. F-75 Kering
5 Bubur Preda
F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini semua berjalan sesuai dengan petunjuk dan
resep namun yang jadi penghambat saat praktikum yaitu /fasilitas alat
yang kurang sehingga proses pembuatan bahan makanan agak sedikit
terlambat.
Pemberian resomal berselang seling dengan pemberian F-75 yaitu
per setengah-setengah jam.
Pemberian F-75 tujuannya hanya untuk menstabilkan anak gizi
buruk bukan untuk memperbaiki asupan anak gizi buruk.
Pada pembuatan F-75 dibuat 2 macam yaitu formula cair dan
formula kering, namun pada formula kering saya tidak menambahkan
mineral mix sehingga warna begitu putih dan tekstur begitu kering tidak
sam dengan formula kering yang ditambahkan mineral mix.
Perbedaan antara F-75 dan f-100 sangat tampak terlihat yaitu F-100
terlohat sangat berlemak dari F-75. Kandungan kalorinya juga berbeda F-
75 mengandung 75 kalori dan F-100 mengandung 100 kalori.
Pembuatan bubur preda ditambahkan daun seledri guna untuk
menambah nafsu makan ada anak balita yang menderita gizi buruk karena
daun seledri mengandung zeng.
Bubur preda termasuk jenis makanan lumat atau makanan bayi
yang diberikan pada anak yang memilik berat badan dibawah 7 kg
sedangkan makanan lunak atau makanan anak diberikan pada anak yang
berat badannya => 7 kg.
G. KESIMPULAN
Keberhasilan penanganan anak gizi buruk dilihat dari tingkat
ketelitian dalam perawatan dan tingkat ketelitian dalam pembuatan
makanan khusus anak gizi buruk. Apabila prosedur pembuatan makanan
tidak sesuai maka tingkat keberhasilannya kurang.
H. SARAN
Mahasiswa diharapkan sebelum melakukan praktikum sebaiknya
terlebih dahulu menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan agar tidak
menghambat proses pembuatan selama praktikum bejalan.