Anda di halaman 1dari 41

Neti Nurani

Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik


Ilmu Kesehatan Anak FK UGM
Yogyakarta
 Makanan atau minuman selain ASI yang diberikan
pada bayi/anak selama periode penyapihan
 Sebagai pelengkap dimana ASI tidak lagi cukup
untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi
 Biasa di sebut weaning food atau complementary
feeding
 Periode kritis pertumbuhan dimana terjadi
defisiensi nutrien  perlambatan kenaikan BB
(growth faltering) undernutrisi pada balita

2
0.50
0.25
Latin America and Caribbean
Weight for age Z-score (NCHS)

0.00
Africa
-0.25 Asia
-0.50
-0.75
-1.00
-1.25

-1.50
-1.75
-2.00
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60
Age (m onths)
3
TEPAT WAKTU (TIMELY)

MP ASI harus diberikan pada saat ASI


eksklusif sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi
Energi dari ASI Kesenjangan energi
Kalori

bulan
DRS 2012
Pemenuhan kebutuhan zat gizi oleh MP-ASI
pada usia 9-12 bulan (%AKG)

Damayanti Rusli Sjarif 2014


Damayanti Rusli Sjarif 2014
 Rekomendasi WHO:
MP ASI mulai diberikan umur 6 bulan.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tidak
menunjukkan defisit pertumbuhan, baik berat
maupun pajang badan (LOE 2a)

 Rekomendasi ESPGHAN
MPASI boleh diperkenalkan antara usia 17
minggu – 26 minggu, tetapi
 tidak lebih lambat dari 27 minggu (Level of
Evidence 2a).
 Bayi yang terlambat dikenalkan dengan makanan padat ( >10
bln) : lebih sulit untuk makan dan cenderung lebih pemilih
Pengenalan pada usia :
◦ 6 bulan  bayi-anak dapat /mau mengonsumsi makanan
keluarga lebih variatif
◦ 10 bulan atau lebih 
 mengonsumsi lebih sedikit jenis makanan dibanding
kelompok pengenalan pada usia 6 bulan
◦ 15 bulan  lebih sedikit yang mau makanan keluarga
dibanding kelompok pengenalan pada usia 6-9 bulan
(perbedaan nyata)
 Hal yg harus dipelajari bayi ketika proses
penyapihan dimulai adalah bagaimana menelan
makanan yang tidak cair
 Tidak ada urutan jenis makanan apa yang harus
dikonsumsi terlebih dahulu
 Jika bayi mengonsumsi ASI eksklusif, maka
makanan padat yang pertama kali diberikan
harus mangandung zat gizi yang kurang pada
ASI terutama zat besi
◦ Misalnya yang umum diberikan adalah tepung yang
sudah difortifikasi zat besi diencerkan dengan ASI
◦ Atau tepung tanpa fortifikasi dilarutkan dengan susu
formula
Makanan Keluarga
Tekstur halus
Tekstur kasar

Damayanti Rusli Sjarif 2014


 Kontrol kepala
◦ kepala tetap tegak dan stabil jika bayi didudukkan
 Refleks menjulurkan lidah (extrusion reflex) dan
refleks muntah (gag reflex) sudah melemah
 Selera makan meningkat.
◦ Tampak lapar bahkan dgn frekuensi menyusu 8-
10x per hari
 Tertarik/ingin tahu apa yang kita makan
◦ Mulai menatap piring/mangkok makanan atau
mencoba meraih makanan yang sedang kita suap.
Head lag (+)
Refleks ektrusi (-)
Refleks ektrusi (+)
ADEKUAT
MP ASI memiliki kandungan energi, protein
dan mikronutrien sesuai usia bayi
 Penelitian dipelbagai negara maju menunjukkan
MP ASI buatan rumah kaya zat besi memiliki
akseptabilitas yang rendah pada usia 6-8 bulan
(Siega et al. Food consumption pattern of infants and toddler. J Am
Diet Assoc 2010;110(suppl): S38-51)

 Efektivitas makanan buatan rumah kaya zat besi


sebanding dengan sereal difortifikasi dalam hal
mempertahankan atau meningkatkan kadar feritin
serum
Grup Saran porsi penyajian per hari
Makanan
7-12 1-2 3-6 7-12 13-18
bulan tahun tahun tahun tahun
Nasi dan 1-2 2-3 3-4 5-6 6-7
penggantinya
Buah-buahan ½ ½-1 1 2 2

Sayuran ½ ½ 1 2 2

Daging dan ½ ½ 1 2 2
alternatifnya
Susu 750 500ml 500 250- 250-
ml ml 500ml 500ml
AMAN

MP ASI disiapkan dan disimpan dengan


cara yang higienis, diberikan
menggunakan tangan dan peralatan
makan yang bersih
Lima Kunci untuk Keamanan Pangan
Pisahkan pangan mentah
dan pangan matang

Jagalah
Kebersihan
Gunakan air dan
bahan baku
yang aman

Jagalah pangan dalam Masaklah dengan


suhu benar
benar
Damayanti Rusli Sjarif 2013
 WHO Tahun 2003 menyarankan asupan
garam pada anak dikurangi  ada korelasi
antara asupan garam yang tinggi dengan
risiko hipertensi
 Preferensi rasa asin muncul sekitar usia 4
bulan-2 tahun (LOE 2b)  pemberian garam
pada MP ASI membantu proses
perkembangan pengenalan rasa dengan
memperhatikan kebutuhan dan batas asupan
garam pada bayi.
 Bayi dan anak memiliki preferensi yang lebih
tinggi terhadap rasa manis dibanding orang
dewasa
 Studi di Tanzania, MP ASI dengan penambahan
gula dan minyak memiliki skor paling tinggi
dalam hal rasa dan penerimaan.
 Penambahan gula untuk MP ASI yang diolah di
rumah dengan tujuan memperkaya rasa dapat
dilakukan bila dibutuhkan.
 Mengacu pada Codex Stan:
Penambahan sukrosa atau glukosa tidak
boleh melebihi 5 g/100 kkal, penambahan
fruktosa tidak boleh melebihi 2.5 g/100 kkal

CODEX STAN 074-1981, REV. 1-2006. Codex standard for


processes cereal-based foods for infants and young
children.
 Madu merupakan sumber spora C.botulinum, yang dapat
menyebabkan BOTULISM  tidak boleh kepada bayi kurang dari 1
tahun.
 Telur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk
mencegah SALMONELOSIS.
 Makanan berukuran kecil, keras dan bulat serta lengket
dapat menyebabkan tersedak / aspirasi
 Bit, wortel, bayam, lobak
◦ Kandungan nitrat tinggi  methemoglobinemia
◦ Tidak boleh diberikan pada bayi < 6 bulan
 Makanan kalengan
◦ Kadar garam tinggi  tidak cocok untuk bayi
PROPERLY FED

MP ASI diberikan dengan cara yang benar


memperhatikan sinyal rasa lapar dan
kenyang seorang anak (responsive
feeding)
 Pemberian makan langsung kepada bayi oleh
pengasuh dan pendampingan untuk anak yang
lebih tua
 Peka terhadap tanda lapar dan kenyang yang
ditunjukkan bayi/batita
 Berikan makanan secara perlahan dan sabar
 Dorong anak untuk makan tanpa dipaksa
 Mencoba berbagai kombinasi makanan, rasa,
tekstur serta cara agar anak mau
 Kurangi distraktor selama makan
 Pemberian kasih sayang, berbicara kepada anak
disertai kontak mata
 Terjadwal
◦ Jadwal makan termasuk snack teratur dan terencana
◦ Lama makan maksimum 30 menit
◦ Diantara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih
 Lingkungan netral
◦ Tidak dipaksa meskipun hanya makan 1-2 suap
◦ Jangan memberikan makanan sebagai hadiah
◦ Tidak sambil bermain atau nonton televisi,
 Prosedur makan
◦ Porsi kecil
◦ Jika 15 menit bayi menolak makan, mengemut, hentikan
pemberian makan
◦ Bayi di stimulasi untuk makan sendiri
◦ Membersihkan mulut hanya stlh makan selesai
Panduan MPASI
Umur Tekstur Frekuensi Volume
6-8 Mulai dgn bubur 2-3x /hari Mulai dgn 2-3
bulan halus, lembut, cukup dapat diberikan sdk ditingkatkan
kental, dilanjutkan 1-2x selingan bertahap sampai
bertahap menjadi ½ mangkok (=
lebih kasar 125 ml)
9-11 Makanan yg 3-4x/hari, ½ mangkok
bulan dicincang halus atau dapat diberikan (=125 ml)
disaring kasar, finger 1-2x selingan
food
12-23 Makanan keluarga, 3-4x/hari , ASI ¾ sampai 1
bulan bila perlu masih tetap diberikan, mangkok
dicincang atau dapat diberikan (175-250 ml)
disaring kasar 1-2x selingan

Bila bayi tdk mendapat ASI, beri tambahan formula1-2 gelas/hari dan 1-2
ekstra makanan/hari
MP ASI BUATAN PABRIK
 MP ASI mulai diberikan pada usia 6 bln, namun
bila ASI tidak mencukupi MP ASI dapat diberikan
paling dini umur 17 minggu dengan menilai
kesiapan oromotor bayi
 MP ASI secara kualitas maupun kuantitas harus
memenuhi kebutuhan makro/mikronutrien
 Pemberian makan pada bayi harus mengikuti
responsive feeding
 Pemberian gula dan garam pada MP ASI
mengacu pada rekomendasi Codex standard

Anda mungkin juga menyukai