Anda di halaman 1dari 6

CARA MEMBUAT F75 DAN F100

F75 dan F100 sebuah formula yang sangat penting diberikan pada penderia gizi buruk, untuk
penunjang nutrisi, menstabilkan asupan nutrien, dan mencegah perburukan gizi buruk. Baik F75 dan
F100 merupakan susu energi tinggi dan terkandung nutrisi yang banyak, yang dapat diserap pada
bayi.

A. Perbedaan F75 dan F100


1. Susu formula F75, mengandung 75 kkal setiap 100 ml sediannya. Susu F75 digunakan
pada kebanyakan kasus gizi buruk. Susu ini adalah susu energi tinggi yang diberikan
kepada bayi dimana bayi tidak mentoleransi pemberian nutrisi reguler. F75
merupakan formula awal, yang diberikan pada tahap rekoveri gizi tahap pertama.
2. Susu formula F100, terkandung 100 kkal setiap 100 ml nya. Susu F75 disebut dengan
formula awal, sedangkan F100 sering disebut dengan formula lanjutan. Susu F100
sering digunakan pada kasus bayi yang telah lolos fase berat, dan kondisi
kesehatannya membaik.

Anak-anak dengan malnutrisi berat akut, sering datang ke pusat rehabilitasi rumah sakit dengan
perut kosong atau gizinya berkurang. Sehingga dapat diberikan F75 terlebih dahulu. Ketika tanda dan
gejala membaik, maka F100 diberikan diikuti pemberian mikronutrien lain.

B. Cara membuat F75 dan F100


Baik F75 dan F100 terbuat dari susu, gula, minyak sayur, mineral mix dan air. Selama dekade
terakhir, keduanya digunakan berbagai organisasi dunia untuk mengatasi gizi buruk. Mineral
mix adalah berbagai campuran mikronutrien mineral. Mineral mix sering disebut dengan
ReSoMal (Rehidration solution for malnutrition). Resomal mengandung nutrisi seperti Zn
asetat, KCl, Magnesion Chlorida, Cuprum sulfat, dan Tripotasium Citrat.
Resomal sering diberikan pada apsien diare dan gizi buruk untuk mengatasi keluhan
dehidrasinya. Pada pengobatan dan tatalaksana gizi buruk, ReSoMal, digunakan untuk
meningkatkan berat badan bayi gizi buruk dan memperbaiki kondisi klinis yang dialami bayi.

Tabel Kandungan ReSoMal, F75, dan F100

Bahan Baku ReSoMal Susu F75 Susu F100

Susu Skim Bubuk (Gram) – 25 85

Gula Pasir (Gram) 25 100 50

Minyak Sayur (gram) – 30 60

Oralit 2,5 – –

Mineral Mix (ml) – 20 20

Air 1000 ml air

Penggunaan Gizi buruk dengan Fase Stabilisasi Fase Transisi dan Fase
penyerta diare dan Rehabilitiasi
Dehidrasi
*Setiap 1 sendok makan setara dengan 13 gram
*Fase stabilisasi berlangsung pada hai ke 1-7, fase transisi berlangsung pada hari ke 8-14,
fase rehabilitasi pada minggu 3-6, dan fase lanjut berlangsung pada minggu ke 7 hingga 26.

C. Cara Penggunaan ReSoMal


 Dalam 1 saset mineral mix (terkandung 8 gram), ditambahkan air matang sebanyak
20 ml dan larutkan untuk membentuk larutan ReSoMal
 Larutan tersebut dapat ditambahkan dalam pembuatan baik susu F75 maupun susu
F100
 TIDAK BOLEH memberikan ReSoMal langsung pada penderita gizi buruk. Ini sangat
berbeda penggunaannya dengan rehidrasi oralit.
 Cara membuat Mineral Mix (bila belum tersedia/habis) : tambahkan KCl 2 gram, dan
ditambahkan MgS04 50% yang diberikan intramuskuler maksimal 2 ml, dengan dosis
pemberian 1 kali, sebesar 0,3 ml/KgBB.

D. Cara membuat F75 (untuk 5 kali penyajian 200ml)


1. Campur Susu skim bubuk 2 sendok makan (25 gram) dengan Gula Pasir 8 Sendok
makan (100 gram).
2. Tambahkan minyak sayur 2 sendok lebih seperempat (30 grm) dan mineral mix 1
saset.
3. Tambahkan air matang 1000 ml.
4. Aduk hingga rata.

E. Cara membuat f100 (untuk 5 kali penyajian 200ml)


1. Tuangkan pada gelas pencampur susu skim bubuk sebanyak 7 sendok makan (85
gram).
2. Tambahkan gula pasir sebesar 4 sendok makan (50 gram).
3. Setelah itu, tambahkan minyak sayur sebesar 5 sendok makan (60 gram) dan 1 saset
mineral mix.
4. Tuangkan air matang 1000 ml dan aduk hingga rata.
5. Siap disajikan.

F. Kiat untuk mempersiapkan F75 dan F100


1. Timbang kebutuhan bahan makanan dengan menggunakan timbangan makanan
untuk 5-10 kg, pastikan timbangan di posisi 0.
2. Untuk menimbang tempatkan bahan makanan ditempat yang ringan. Sebelum diisi
bahan makanan timbang dulu tempatnya (dalam keadaan kosong) dan perhitungkan
pada saat menimbang.
3. Kantong plastik sangat dianjurkan untuk menimbang bahan makanan yang kering.
4. Bila menggunakan sendok makan, supaya isinya sama pereskan permukaannya
dengan pisau.
5. Minyak adalah bahan makanan yang penting, sehingga perlu tercampur dengan
benar dan tidak terbuang.
 Bila tidak tercampur atau tergumpal dipermukaan, berarti ada anak yang
mendapat terlalu banyak dan yang lainnya terlalu sedikit.
 Bila tidak ada blender, gunakan pengocok telur dan kocok dengan perlahan
sehingga formula tercampur.
 Ukur penggunaan larutan "mineral mix" dengan benar.
 hati-hati dalam menambahkan cairan menjadi 1000 ml.
 Apabila menggunakan margarin, harus terlebih dahulu diblender supaya
homogen.

Table Modifikasi Formula WHO F75 dan F100

Bahan Makanan F75 I F75 II F75 III M½ F100 M1 M II


Susu skim bubuk (g) 25 - - 100 - 100 100
Susu full cream (g) - 35 - - 110 - -
Susu sapi segar (ml) - - 300 - - - -
Gula pasir (g) 70 70 70 50 50 50 50
Tepung beras (g) 35 35 35 - - - -
Tempe (g) - - - - - - -
Minyak sayur (g) 27 17 17 25 30 50 -
Margarin (g) - - - - - - 50
Larutan elektrolit (ml) 20 20 20 - 20 - -
Tambahan air s/d (ml) 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

REFERENSI :
Standar operasional prosedur (SOP) tata laksana balita gizi buruk di layanan rawat inap.
Kemenkes RI, 2020.

Anda mungkin juga menyukai