Diagnosis Dan DD Vaginismus
Diagnosis Dan DD Vaginismus
Anamnesis : keluhan gagal berhubungan seksual dengan suami, suami pasien mengeluh penis
sukar masuk,vagina terkatup rapat, gangguan tidur (-), anhedonia (-),gangguan konsentrasi (-)
Pemeriksaan penunjang:
Rekaman listrik aktivitas otot yang dapat dilakukan yaitu melalui surface Electromyografi atau
needle myografi telah menyelidiki aktivitas otot dasar panggul pada wanita yang didiagnosis
vaginismus. Pada vaginismus menunjukkan kekuatan otot dasar panggul lebih rendah dan
tonus yang lebih besar.
a. Spasme involunter yang menetap atau rekuren pada otot-otot 1/3 bawah vagina yang
mengganggu hubungan seksual.
b. Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelek atau kesulitan interpersonal.
c. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan aksis I lainnya (misalnya
gangguan somatisasi) dan semata-mata bukan efek fisiologis langsung dari kondisi
medis umum.
Dispareunia adalah nyeri genital berulang atau menetap yang terjadi pada laki-laki atau
perempuan sebelum,selama atau setelah berhubungan seks. Gangguan ini lebih lazim pada
perempuan dibandingkan laki-laki,dispareunia sering berkaitan dengan dan sering bersamaan
dengan vaginismus. Episode vaginismus berulang dapat menimbulkan dispareunia dan juga
sebaliknya pada kasus tersebut,penyebab somatik harus disingkirkan. Dispareunia tidak boleh
didiagnosis jika ditemukan dasar organik nyeri tersebut atau pada perempuan jika hanya
disebabkan oleh vaginismus atau kurangnya lubrikasi.