Anda di halaman 1dari 17

15/10/2014

MATERI KULIAH PANTAI

DEFORMASI GELOMBANG
Disiapkan oleh
Priyo Nugroho P

• Gelombang dr laut dalam ke laut dangkal : mengalami


perubahan bentuk (deformasi gelombang).
• Disebabkan oleh refraksi (pembelokan karena gelombang
datang membentuk sudut terhadap kontur dasar laut),
shoaling (efek pendangkalan), difraksi (pembelokan karena
gelombang berbentur dengan sesuatu rintangan ), refleksi
(pantulan) dan gelombang pecah.

REFRAKSI

1
15/10/2014

EFEK SHOALING/
PENDANGKALAN &
GELOMBANG PECAH

DIFRAKSI

Analisis transformasi gelombang yang mengalami refraksi dan


difraksi :
H ' o = K '. (Kr. Ks. Ho )
H’o = tinggi gelombang laut dalam ekivalen
K’ = koefisien difraksi
Kr = koefisien refraksi
Ks = Koefisien shoaling
Ho = gelombang di laut dalam

2
15/10/2014

REFRAKSI
• terjadi karena adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.
• Di laut dalam ( d > ½ L) : gelombang menjalar tanpa
dipengaruhi dasar laut.
• di laut transisi dan dangkal, : dasar laut mempengaruhi
gelombang kecepatan penjalaran bagian puncak
gelombang yang lebih dangkal < kecepatan bagian di air yang
lebih dalam.
• Sehingga garis puncak gelombang akan membelok dan
berusaha untuk sejajar dengan garis kedalaman laut.
• Garis orthogonal gelombang (garis yang tegak lurus dengan
garis puncak gelombang dan menunjukkan ke arah penjalaran
gelombang) juga akan membelok dan berusaha untuk
menuju tegak lurus dengan garis kontur dasar laut.

Garis ortogonal gelombang Garis ortogonal gelombang


menyebar menguncup

Garis orthogonal gelombang,,

Contoh refraksi gelombang di daerah pantai yang berkontur dasar


laut dan garis pantai yang tidak teratur.
• Suatu deretan gelombang yang di laut dalam mempunyai panjang gelombang Lo dan aris
puncak gelombang sejajar bergerak menuju pantai.
• garis puncak gelombang berubah bentuk dan berusahan untuk sejajar garis kontur dan garis
pantai
• Garis orthogonal gelombang (yang itu garis yang tegak lurus dengan garis puncak gelombang
dan menunjukkan ke arah penjalaran gelombang ) membelok dalam arah menuju tegak
lurus garis kontur.
• energi di antara dua garis orthogonal adalah konstan sepanjang lintasan
• Menguncup/konvergen pemusat energi, divergen penyebaran energi

3
15/10/2014

b = jarak antara garis orthogonal,


Tenaga yang terkandung diantara dua garis orthogonal ≈ konstan.

Efek garis
orthogonal
konvergen /
Efek devirgen (Kr)
pendangkalan /
shoaling (Ks)

H1 = Ks Kr H0

Hukum snellius :
1. jika cahaya datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih
rapat dibiaskan mendekati garis normal.
2. Sebaliknya cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju medium
yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.

udara kaca

kaca udara

4
15/10/2014

Karena perubahan kedalaman cepat rambat (C) dan panjang gelombang (L) berkurang dari
C1 dan L1 menjadi C2 dan L2.

C1
sin 1= sin 0
C0
0 = sudut antara garis puncak gelombang
dengan kontur dasar dimana gelombang
melintas
1 = sudut yang sama yang diukur saat garis
puncak gelombang melintasi kontur dasar
berikutnya
C0= kecepatan gelombang pada kedalaman di
kontur pertama
C1= kecepatan gelombang pada kedalaman di
kontur kedua
b0 = jarak antara orthogonal di laut dalam
b1. = jarak antara orthogonal di titik 1
Apabila kontur dasar laut adalah lurus dan sejajar maka jarak x di titik 0 dan 1 adalah sama
dapat dilakukan secara
Koef refraksi : analitis apabila garis kontur
lurus dan saling sejajar
x= cos dengan menggunakan
Kr = 0
hukum Snell
cos 1

• Refraksi Gelombang

(sumber gambar : www.biru.alexandria.ucsd.edu)

5
15/10/2014

DIFRAKSI GELOMBANG

Difraksi gelombang terjadi apabila gelombang datang terhalang oleh suatu


rintangan (pemecah gelombang atau pulau), maka gelombang akan membelok di
sekitar ujung rintangan dan masuk di daerah terlindung di belakangnya.

DIFRAKSI

6
15/10/2014

Animasi Barat Laut

Gelombang arah Barat Laut (makro)


Program SMS Modul STWAVE

7
15/10/2014

Gelombang arah Barat Laut (DETAIL)


Program Boussineq

8
15/10/2014

Contoh Difraksi : GELOMBANG ARAH BARAT

9
15/10/2014

Contoh Difraksi : GELOMBANG BARAT DAYA

Difraksi
Gelombang

• difraksi gelombang : terjadi transfer energi dalam arah tegak lurus penjalaran
gelombang menuju daerah terlindung Terjadi Transfer energi ke daerah
terlindung menyebabkan terbentuknya gelombang di daerah terlindung ( dimana
tidak sebesar gelombang di luar daerah terlindung).
• Garis puncak gelombang di belakang rintangan mempunyai bentuk busur
lingkaran.
• Dianggap bahwa kedalaman air adalah konstan. Apabila tidak maka selain difraksi
juga terjadi refraksi gelombang.
• Biasanya tinggi gelombang berkurang di sepanjang puncak gelombang menuju
daerah terlindung.

10
15/10/2014

Hitungan Difraksi gelombang

HA = K’ Hp K’ = f ( , ,r/L)

• Hp = gelombang saat mengenai rintangan


• r = pada jarak titik tersebut terhadap ujung rintangan,
• = sudut antara rintangan dan garis yang menghubungkan titik tersebut dengan ujung
rintangan
• θ = sudut antara arah penjalaran gelombang dan rintangan
• r/L = Perbandingan antara tinggi gelombang di titik yang terletak di daerah terlindung dan
tinggi gelombang dating disebut koefisien difraksi K’ :

11
15/10/2014

12
15/10/2014

REFLEKSI GELOMBANG
• Gelombang datang yang
mengenai/membentur suatu rintangan
akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya.
• Pantulan Struktur miring < pantulan
struktur tegak.
• Kalau di kolam pelabuhan karena kapal yang
bergerak & perputaran propeler.
• Bisa terjadi di vertical breakwater
• Struktur rubblemound dapat menyerap
tenaga gelombang dibandingkan struktur
masif.
•X=

• Hr = gelombang pantulan (reflection


wave) ,
• Hi = gelombang datang (incoming wave)

13
15/10/2014

Tabel Koefisien Refleksi X = Hr/Hi


Tipe bangunan X
Dinding vertikal dengan puncak diatas air 0,7 – 1,0
Dinding vertikal dengan puncak terendam 0,5 – 0,7
Tumpukan batu sisi miring 0,3 – 0,6
Tumpukan balok beton 0,3 – 0,5
Bangunan vertikal dengan peredam energi (diberi lubang) 0,05 – 0,2

Gerak gelombang di depan dinding vertical


dengan arah tegak lurus dinding :
gelombang Dapat dipantulkan dengan
sempurna
dapat ditentukan superposisi dari dua
gelombang (gel datang & gel refleksi) yang
berkarakteristik sama tetapi berlawanan
arah penjalarannya.
Superposisi dari kedua gelombang tersebut
menyebabkan terjadinya standing wave atau
klapotis

Untuk gelombang amplitude kecil,

fluktuasi muka air :


Gelombang refleksi :

Profil muka air di depan bangunan diberikan oleh jumlah #i dan #r :


Hi
= (1 + X ) cos (kx t)
2
Apabila refleksi adalah sempurna X = 1 = H i cos (kx t)
• Persamaan tersebut menunjukkan fluktuasi muka air gelombang
klapotis (standing wave) yang periodic terhadap waktu (t) dan
terhadap jarak (x).

• Apabila cos (kx - σt )= 1 Hmaks = 2Hi,


(= tinggi gelombang di depan bangunan vertical bisa mencapai dua
kali tinggi gelombang datang)

14
15/10/2014

GELOMBANG PECAH
Gelombang semakin menuju ke perairan yang lebih dangkal :
• kecepatan dan panjang gelombang berkurang
• tinggi gelombang bertambah.
• puncak gelombang semakin tajam dan lembah gelombang semakin datar.
• Akhirnya tidak stabil dan pecah

Tinggi gelombang pecah :


a dan b merupakan
fungsi kemiringan
Kedalaman air di mana pantai m :
gelombang pecah terjadi
:
Hb = tinggi gelombang pecah
H’0 = tinggi gelombang laut dalam ekivalen
L0 = panjang gelombang di laut dalam
db = kedalaman air posisi gelombang pecah
m = kemiringan dasar laut
g = percepatan gravitasi
T = periode gelombang

(sumber gambar : www.biru.alexandria.ucsd.edu)

15
15/10/2014

TIPE GELOMBANG PECAH : berdasarkan cara pecahnya


Breaking Index :
• SPILLING : terjadi apabila gelombang dengan 2 H tan
kemiringan kecil menuju pada pantai yang s = =
sangat datar (kemiringan kecil). Gelombang g .T 2 s
mulai pecah pada jarak yang cukup jauh dari
pantai dan pecahnya terjadi berangsur-angsur.
Buih terjadi pada puncak gelombang selama
mengalami pecah dan meninggalkan suatu lapis
tipis buih pda jarak yang cukup panjang.

• PLUNGING terjadi apabila kemiringan


gelombang dan dasar laut bertambah sehingga
gelombang pecah dengan dengan puncak
gelombang memutar dan massa air pada
puncak gelombang akan terjun ke depan. Energi
gelombang pecah dihancurkan dalam
turbulensi, sebagian kecil dipantulkan pantai ke
laut, dan tidak banyak gelombang baru terjadi
pada air yang lebih dangkal.

• SURGING terjadi pada pantai dengan


kemiringan yang sangat besar seperti yang
terjadi pada pantai berkarang. Daerah
gelombang pecah sangat sempit, dan sebagian
besar energi dipantulkan kembali ke laut dalam.
Surging ini mirip dengan plunging, tetapi
sebelum puncaknya terjun, dasar gelombang
sudah pecah.

16
15/10/2014

Grafik tinggi gelobang pecah : Hubungan Hb/H’0 dan H’0/gT² untuk


berbagai kemiringan dasar pantai

Iversen, Galvin dan Goda (dalam SPM, 1984)


Grafik kedalaman gelombang pecah :
hubungan antara db/Hb dan Hb/gT² untuk berbagai kemiringan dasar
pantai

17

Anda mungkin juga menyukai