Anda di halaman 1dari 38

DEFORMASI

GELOMBANG

DIYAH AYU WIDAYANTI, S.T., M.Eng.


PENDAHULUAN
● Apabila suatu deretan gelombang bergerak menuju pantai,
gelombang tersebut akan mengalami perubahan bentuk yang
disebabkan oleh
○ Proses Refraksi dan Pendangkalan
○ Difraksi
○ Refleksi
○ Gelombang Pecah
● Gelombang yang menjalar menuju suatu rintangan (pantai atau
bangunan pantai), Sebagian atau seluruh gelombang tersebut akan
dipantulkan kembali.
● Besar kecilnya gelombang yang dipantulkan tergantung pada bentuk
dan jenis rintangan.
PENDAHULUAN
● Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai akan
mengalami perubahan bentuk.
● Di laut dalam bentuk gelombang adalah sinusoidal, sedangkan di
laut transisi dan dangkal, puncak gelombang menjadi semakin tajam
sementara lembah gelombang menjadi landai.
● Pada suatu kedalman tertentu puncak gelombang sedemikian tajam
sehingga tidak stabil dan pecah, setelah pecah gelombang terus
mejalan ke pantai, dan semakin dekat dengan pantai tinggi
gelombang semakin berkurang.
GELOMBANG LAUT DALAM EKIVALEN
● Analisis transformasi gelombang sering dilakukan dengan konsep gelombang
laut dalam ekivalen, yaitu tinggi gelombang di laut dalam apabila gelombang
tidak mengalami refraksi.
● Pemakaian gelombang ini bertujuan untuk mentapkan tinggi gelombang
yang mengalami refraksi, difraksi, dan transformasi lainnya, sehingga
perkiraan transformasi dan deformasi gelombang dapat mudah gelombang
laut dalam ekivalen diberikan sbb:

𝐻′0 = 𝐾′𝐾𝑟 𝐻0
Dengan:
𝐻′0 = tinggi gelombang laut dalam ekivalen 𝐾′ = koefisien difraksi
𝐻0 = tinggi gelombang laut dalam 𝐾𝑟 = koefisien refraksi
● Konsep tinggi gelombang dalam ekivalen digunakan dalam analisis
gelombang pecah, limpasan gelombang dan proses lain.
REFRAKSI GELOMBANG
● Refraksi terjadi karena adanya pengaruh
perubahan kedalaman laut.
● Pada daerah yang kedalamannya lebih besar dari
setengah panjang gelombang yaitu di laut dalam,
gelombang menjalar tanda di pengaruhi dasar laut.
● Tetapi di laut transisi dan dangkal, dasar laut
sangat mempengaruhi gelombang.
● Pada daerah tersebut, apabila ditinjau suatu garis
puncak gelombang, bagian dari puncak
gelombang yang berada di air yang lebih dangkal
akan menjalar dengan kecepatan yang lebih kecil
daripada bagian di air yang lebih dalam.
REFRAKSI GELOMBANG
● Akibatnya garis puncak gelombang akan membelok dan berusaha
untuk sejajar dengan garis kedalaman laut.
● Garis Orthogonal Gelombang, yaitu garis yang tegak lurus dengan
garis puncak gelombang dan menunjukkan arah penjalaran
gelombang, juga akan membelok dan berusaha untuk menuju tegak
lurus dengan garis kontur dasar laut.
REFRAKSI GELOMBANG
● Anggapan-anggapan yang digunakan dalam studi refraksi sbb:
○ Energi gelombang antara dua orthogonal adalah konstan
○ Arah penjalaran gelombang tegak lurus pada puncak
gelombang, yaitu pada arah orthogonal gelombang
○ Cepat rambat gelombang mempunyai periode tertentu di suatu
tempat hanya tergantung pada kedalaman di tempat tersebut.
○ Perubahan topografi dasar adalah berangsur-angsur.
○ Gelombang mempunyai puncak yang panjang, periode konstan,
amplitude kecil dan monokhromatik.
○ Pengaruh arus, angin dan refleksi dari pantai dan perubahan
topografi dasar laut diabaikan.
REFRAKSI GELOMBANG
● Persamaan Cepat Rambat Gelombang adalah
𝑔𝐿 2𝜋𝑑
𝐶2 = 𝑡𝑎𝑛ℎ
2𝜋 𝐿
● Di laut dalam, persamaannya menjadi:
2
𝑔𝐿
𝐶𝑜 =
2𝜋
● Persamaan tersebut menunjukkan bahwa 𝐶𝑜 tidak tergantung
dengan kedalaman, jadi dilaut dalam gelombang tidak mengalami
refraksi.
● Di laut dangkal, persamaannya menjadi:
𝐶= 𝑔𝑑
REFRAKSI GELOMBANG
● Tenaga gelombang di antara dua garis orthogonal adalah konstan
sepanjang lintasan adalah:
𝑏𝑛𝐸
𝑃=
𝑇
● Lebar antara dua garis orthogonal gelombang di laut dalam adalah
𝑏𝑜 , sedangkan di dekat pantai adalah 𝑏1 .
● Apabila jarak antara garis orthogonal adalah 𝑏, maka tenaga
gelombang di laut dalam dan di suatu titik yang ditinjau adalah:
𝑛0 𝐸0 𝑏0 𝑏𝑛𝐸
𝑃0 = = = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇0 𝑇
REFRAKSI GELOMBANG
● Apabila energi gelombang seperti yang disubstitusikan ke dalam
persamaan di atas maka:
𝐻1 2 𝑏0 𝑛0 𝐿0
=
𝐻0 2 𝑏1 𝑛1 𝐿1

𝐻1 𝑛0 𝐿0 𝑏0
=
𝐻0 𝑛1 𝐿1 𝑏1
REFRAKSI GELOMBANG
● Suku pertama dari persamaan di atas adalah pengaruh
pendangkalan, sedangkan suku kedua adalah pengaruh garis
orthogonal menguncup (konvergen) atau menyebar (divergen) yang
disebabkan oleh refraksi gelombang.
● Kedua suku tersebut dikenal sebagai koefisien pendangkalan (𝐾𝑠 )
dan koefisien refraksi (𝐾𝑟 ), sehingga persamaannya menjadi:

𝐻1 = 𝐾𝑠 𝐾𝑟 𝐻0
REFRAKSI GELOMBANG
● Proses refraksi gelombang adalah sama dengan refraksi cahya yang
terjadi karena cahaya melintasi dua media perantara berbeda.
● Dengan kesamaan tersebut maka pemakaian hukum Snell pada
optic dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah refraksi
gelombang yang disebabkan kerena perubahan kedalaman.
● Dipandang suatu deretan gelombang yang menjalar dari laut dengan
kedalaman 𝑑0 menuju kedalaman 𝑑1 , dengan perubahan kedalaman
mendadak (seperti anak tangga) dan dianggap tidak ada refleksi
gelombang pada perubahan tersebut.
REFRAKSI GELOMBANG
● Karena adanya perubahan kedalaman maka cepat rambat dan
panjang gelombang berkurang, dari 𝐶0 dan 𝐿0 menjadi 𝐶1 dan 𝐿1 .
● Sesuai hukum Snell, berlaku:
𝐶1
sin 𝛼1 = sin 𝛼0
𝐶0
Dengan:
𝛼0 = sudut antara garis puncak gelombang dengan
kontur dasar dimana gelombang melintas
𝛼1 = sudut yang sama diukur saat garis puncak
gelombang melintasi kontur dasar berikutnya
𝐶0 = kecepatan gelombang pada kedalaman di kontur
pertama
𝐶1 = kecepatan gelombang pada kedalaman kontur
berikutnya
REFRAKSI GELOMBANG
● Seperti terlihat dalam gambar, jarak antar orthogonal di laut dalam
dan di titik 1 adalah 𝑏0 dan 𝑏1 .
● Apabila kontur dasar laut adalah lurus dan sejajar maka 𝑥 di titik 0
dan 1 adalah sama, sehingga:
𝑏0 𝑏1
𝑥= =
cos 𝛼0 cos 𝛼1
● Dan koefisien refraksi adalah:

𝑏0 cos 𝛼0
𝐾𝑟 = =
𝑏1 cos 𝛼1

● Analisis refraksi dapa dilakukan secara analitis apabila garis kontur


lurus dan saling sejajar dengan menggunakan Hukum Snell secara
langsung.
CONTOH SOAL
REFRAKSI GELOMBANG
Suatu deret gelombang merambat dari laut dalam menuju pantai yang
mempunyai kontur dasar laut lurus dan sejajar dalam arah barat-timur.
Di laut dalam tinggi gelombang adalah 2,0 m; periode 8,0 detik dan
arah gelombang adalah dari barat laut (𝛼0 = 45°). Tentukan tinggi dan
sudut datang gelombang pada kedalaman 3,0 m.
DIFRAKSI GELOMBANG
● Apabila gelombang datang terhalang oleh
suatu rintangan seperti pemecah
gelombang atau pulau, maka gelombang
tersebut akan membelok di sekitar ujung
rintangan dan masuk di daerah terlindung
di belakangnya.
● Fenomena ini dikenal dengan DIFRAKSI
GELOMBANG.
DIFRAKSI GELOMBANG
● Dalam difraksi gelombang ini terjadi transfer
energi dalam arah gerak tegak lurus
penjalaran gelombang menuju daerah
terlindungi.
● Transfer energi ke daerah terlindung
menyebabkan terbentuknya gelombang di
daerah tersebut, meskipun tidak sebesar
gelombang di luar daerah terlindung.
● Garis puncak gelombang di belakang
rintangan membelok dan mempunyai bentuk
busur lingkaran dengan pusatnya di ujung
rintangan.
DIFRAKSI GELOMBANG
● Pada rintangan (pemecah gelombang) tunggal,
tinggi gelombang di suatu tempat di daerah
terlindung tergantung pada jarak titik tersebut
terhdap ujung rintangan 𝑟, sudut antara rintangan
dan garis yang menghubungkan titik tersebut
dengan ujung rintangan 𝛽, dan sudut antara arah
penjalaran gelombang dan rintangan 𝜃.
● Perbandingan antara tinggi gelombang di titik
yang terletak di daerah terlindung dan tinggi
gelombang datang disebut koefisien difraksi 𝐾′.
𝐻𝐴 = 𝐾′𝐻𝑃
𝐾 ′ = 𝑓(𝜃, 𝛽, 𝑟Τ𝐿)
Dengan A adalah titik yang ditinjau di belakang
rintangan dan P adalah ujung pemecah
gelombang.
TABEL KOEFISIEN DIFRAKSI GELOMBANG, K’
CONTOH SOAL
DIFRAKSI GELOMBANG
Suatu deret gelombang dengan periode 8 detik menuju pemecah
gelombang dengan membentuk sudut 𝜃 = 60° . Kedalaman air di
belakang pemecah gelombang adalah 10 m dan dianggap konstan.
Hitung tinggi gelombang di titik A yang berjarak 140 m dari ujung
pemecah gelombang dan membentuk sudut 𝛽 = 30° terhadap
pemecah gelombang. Tinggi gelombang di ujung rintangan adalah 2 m.
DIFRAKSI GELOMBANG
● Teori difraksi di atas untuk pemecah
gelombang tunggal.
● Apabila terdapat dua pemecah
gelombang dengan celah (bukaan)
diantaranya, untuk menentukan koefisien
digunakan grafik.
● Grafik tersebut menunjukkan kurva
koefisien difraksi yang sama untuk arah
gelombang datang tegak lurus sisi
pemecah gelombang (𝜃 = 90°) dan untuk
berbagai perbandingan antara lebar celah
B dan Panjang gelombang, L (B/L).
DIFRAKSI GELOMBANG
DIFRAKSI GELOMBANG
● Selain menggunakan grafik-grafik, tinggi gelombang di belakang
pemecah gelombang juga dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan.
● Persamaan ini sering digunakan untuk menghitung tinggi
gelombang di dalam perairan Pelabuhan, dalam perjalanannya
masuk ke Pelabuhan atau melalui celah di antara dua pemecah
gelombang, tinggi gelombang berkurang secara berangsur-angsur
karena adanya proses difraksi.
● Tinggi gelombang yang dihitung dengan Rumus Stevenson

𝑏 4 𝑏
𝐻𝑃 = 𝐻 − 0,027 𝐷 1 +
𝐵 𝐵
REFLEKSI GELOMBANG
● Gelombang datang yang mengenai/membentur suatu rintangan
akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya.
● Tinjauan refleksi gelombang penting di dalam perencanaan
bangunan pantai, terutama pada bangunan Pelabuhan.
● Refleksi gelombang di dalam Pelabuhan akan menyebabkan
ketidak-tenangan di dalam perairan Pelabuhan.
● Fluktuasi muka air ini akan menyebabkan gerakan kapal-kapal yang
ditambat, dan dapat menimbulkan tegangan yang besar pada tali
penambat.
● Untuk mendapatkan ketenangan di kolam Pelabuhan maka
bangunan-bangunan yang ada di Pelabuhan harus bisa
menyerap/menghancurkan energi gelombang.
REFLEKSI GELOMBANG
● Suatu bangunan yang mempunyai sisi miring dan terbuat dari
tumpukan batu akan bisa menyerap energi gelombang lebih banyak
dibanding dengan bangunan tegak dan masif.
● Pada bangunan vertical, halus dan dinding tidak permeable,
gelombang akan dipantulkan seluruhnya.
● Gelombang di depan bangunan vertical disebut dengan gelombang
berdiri (standing wave).
REFLEKSI GELOMBANG
● Besar kemampuan suatu bangunan memantulkan gelombang
diberikan oleh koefisien refleksi, yaitu perbandingan antara tinggi
gelombang refleksi 𝐻𝑟 dan tinggi gelombang datang 𝐻𝑖 .
𝐻𝑟
𝑋=
𝐻𝑖
● Koefisien refleksi bangunan diperkirakan berdasarkan tes model.
Koefisien refleksi berbagai tipe bangunan diberikan dalam table di
bawah ini.
REFLEKSI GELOMBANG
● Dinding vertical dan tak permeable memantulkan Sebagian besar
energi gelombang.
● Pada bangunan seperti itu, koefisien refleksi adalah X = 1, dan tinggi
gelombang yang dipantulkan sama dengan tinggi gelombang
datang.
● Gelombang di depan dinding vertical merupakan superposisi dari
kedua gelombang dengan periode, tinggi dan angka gelombang
yang sama tapi berlawanan arah.
REFLEKSI GELOMBANG
● Menurut teori gelombang amplitudo kecil, fluktuasi muka air gelombang
datang adalah:
𝐻𝑖
𝜂𝑖 = cos 𝑘𝑥 − 𝜎𝑡
2
● Dan gelombang refleksi:
𝐻𝑖
𝜂𝑟 = 𝑋 cos 𝑘𝑥 − 𝜎𝑡
2
● Profil muka air di depan bangunan diberikan oleh jumlah 𝜂𝑖 dan 𝜂𝑟 :
𝐻𝑖 𝐻𝑖
𝜂 = 𝜂𝑖 + 𝜂𝑟 = cos 𝑘𝑥 − 𝜎𝑡 + 𝑋 cos 𝑘𝑥 − 𝜎𝑡
2 2
𝐻𝑖
= (1 + 𝑋) cos 𝑘𝑥 cos 𝜎𝑡
2
● Apabila refleksi adalah sempurna, X = 1 maka:
𝐻𝑖
𝜂 = cos 𝑘𝑥 cos 𝜎𝑡
2
GELOMBANG PECAH
● Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju Pantai mengalami
perubahan bentuk karena adanya pengaruh perubahan kedalaman
laut.
● Pengaruh kedalaman laut mulai terasa pada keadalaman lebih kecil
dari setelah kali Panjang gelombang.
● Di laut dalam profil gelombang adalah sinusoidal, semakin menuju
ke perairan yang lebih dangkal puncak gelombang semakin tajam
dan Lembah gelombang semakin datar.
● Selain itu kecepatan dan Panjang gelombang berkurang secara
berangsur-angsur sementara tinggi gelombang bertambah.
GELOMBANG PECAH
● Gelombang pecah dipengaruhi oleh kemiringannya, yaitu
perbandingan antara tinggi dan Panjang gelombang.
● Di laut dalam kemiringan gelombang maksimum Dimana gelombang
mulai tidak stabil diberikan oleh bentuk berikut:
𝐻0 1
= = 0,142
𝐿0 7
● Pada kemiringan tersebut kecepatan partikel di puncak gelombang
sama dengan kecepatan rambat gelombang.
● Kemiringan yang lebih tajam dari batas maksimum tersebut
menyebabkan kecepatan partikel di puncak gelombang lebih besar
dari kecepatan rambat gelombang sehingga terjadi ketidak-stabilan
dan gelombang pecah.
GELOMBANG PECAH
● Apabila gelombang bergerak menuju laut dangkal, kemiringan batas
tersebut tergantung pada kedalaman relative 𝑑Τ𝐿 dan kemiringan
dasar laut 𝑚.
● Gelombang dari laut dalam yang bergerak menuju Pantai akan
bertambah kemiringannya sampai akhirnya tidak stabil dan pecah
pada kedalaman tertentu, yang disebut dengan kedalaman
gelombang pecah 𝑑𝑏 .
● Tinggi gelombang pecah diberi notasi 𝐻𝑏 .
GELOMBANG PECAH
● Munk (1949) memberikan rumus untuk menentukan tinggi dan
kedalaman gelombang pecah berikut ini:
𝐻𝑏 1
=
𝐻0 ′ 3,3 𝐻 ′Τ𝐿 1ൗ3
0 0
𝑑𝑏
= 1,28
𝐻𝑏
● Parameter 𝐻𝑏 Τ𝐻0 ′ disebut dengan indek tinggi gelombang pecah.
● Persamaan di atas tidak memberikan pengaruh kemiringan dasar
laut terhadap gelombang pecah.
● Padahal beberapa peneliti lain membuktikan bahwa 𝐻𝑏 Τ𝐻0 ′ dan
𝑑𝑏 Τ𝐻𝑏 tergantung pada kemiringan Pantai dan kemiringan
gelombang datang.
GELOMBANG PECAH
● Grafik di bawah menunjukkan
hubungan antara 𝐻𝑏 Τ𝐻0 ′ dan
𝐻𝑏 Τ𝐿0 ′ untuk berbagai
kemiringan dasar laut.
GELOMBANG PECAH
● Grafik di bawah
menunjukkan hubungan
antara 𝑑𝑏 Τ𝐻𝑏 dan 𝐻𝑏 Τ𝑔𝑇 2
untuk berbagai kemiringan
dasar.
TIPE GELOMBANG PECAH
● SPILLING
○ Biasanya terjadi apabila gelombang
dengan kemiringan kecil menuju ke
Pantai yang datar (kemiringan kecil)
○ Gelombang mulai pecah pada jarak yang
cukup jauh dari Pantai dan pecahnya
terjadi berangsur-angsur.
○ Buih terjadi pada puncak gelombang
selama mengalami pecah meninggalkan
suatu lapis tipis buih pada jarak yang
cukup Panjang.
TIPE GELOMBANG PECAH
● PLUNGING
○ Apabila kemiringan gelombang dan
dasar bertambah, gelombang akan
pecah dan puncak gelombang akan
memutar dengan massa air pada
puncak gelombang akan terjun ke
depan.
○ Energi gelombang pecah dihancurkan
dalam turbulensi, Sebagian kecil
dipantulkan Pantai ke laut, dan tidak
banyak gelombang baru terjadi pada
air yang lebih dangkal
TIPE GELOMBANG PECAH
● SURGING
○ Terjadi pada Pantai dengan
kemiringan yang sangat besar seperti
yang terjadi pada Pantai berkarang.
○ Daerah gelombang pecah sangat
sempit dan sebagaian besar energi
dipantulkan kembali ke laut dalam.
○ Gelombang pecah tupe SURGING ini
mirip dengan PLUNGING, tetapi
sebelum puncaknya terjun, dasar
gelombangnya sudah pecah.
CONTOH SOAL
GELOMBANG PECAH
Gelombang merambat dari laut dalam menuju Pantai dengan
kemiringan dasar laut 1:20. Di laut dalam tinggi gelombang adalah 2 m
dan periode 10 detik. Dianggap bahwa analisis refraksi memberikan
nilai koefisien refraksi 𝐾𝑟 = 1,05 pada titik Dimana gelombang pecah
diharapkan terjadi. Hitung tinggi dan kedalaman gelombang pecah.

Anda mungkin juga menyukai