Anda di halaman 1dari 11

MEKANIKA FLUIDA LANJUT

Gelombang Periodik

DOSEN:
DR. ENG. PURWANTO BEKTI SANTOSO

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Gelombang Periodik
Misalkan sebuah gelombang sinus di saluran atau kolam, kita lambangkan elevasi muka bebas terhadap rata-
ratanya sebagai 𝜁. Amplitudonya ditulis 𝜁 , dan frekuensi angularnya adalah ω = 2π/T. Panjang gelombangnya
adalah L dan angka gelombang (wave number) (yaitu perubahan fase untuk setiap unit jarak penjalaran) adalah
k = 2π/L.

Jika gelombang adalah progressive, maka L= c T di mana c adalah kecepatan penjalaran. Pada gelombang
panjang, c = gAc/B, sehingga L = gAc/BT.

Penulisan dalam frekuensi dan angka gelombang akan didapatkan

Persamaan di atas disebut persamaan dispersi, yang menghubungkan frekuensi dengan angka gelombang pada
system yang ditinjau.
Gelombang pada saluran panjang
Pada saluran panjang, gelombang dapat menjalar tanpa refleksi yang disebut sebagai gelombang progressive.
Gelombang sinus diasumsikan menjalar ke arah s dengan kecepatan c. Elevasi muka bebas di atas level air rata-
rata dapat ditulis sebagai

atau jika dinyatakan dalam frekuensi dan angka gelombang menjadi


debit yang terjadi adalah
Fasa ks – ωt adalah konstan untuk pengamat yang bergerak dengan kecepatan ds/dt = ω/k.
Kecepatan ω/k disebut sebagai kecepatan fasa. Pengamat yang bergerak pada kecepatan ini tidak melihat
perubahan nilai ζ dan Q.
untuk arah s negative, kita dapatkan dan
Jika dua gelombang, dengan frekuensi dan amplitudo yang sama, namun menjalar dalam arah yang berlawanan,
berada secara simultan di saluran yang sama, gerak yang dihasilkan berupa gelombang berdiri sebagai berikut:

dan

Pada gelombang berdiri (standing wave), profile muka air tidak bergerak maju atau pun mundur; hanya bergerak
naik turun. Amplitudo maksimum muka airnya adalah dua kali amplitude gelombang progressive yang berlawanan.
Gelombang periodic progressive dan berdiri
Jika dua gelombang, dengan frekuensi dan amplitudo yang sama,
namun menjalar dalam arah yang berlawanan, berada secara
simultan di saluran yang sama, gerak yang dihasilkan berupa
gelombang berdiri sebagai berikut:

dan

Pada gelombang berdiri (standing wave), profile muka air tidak


bergerak maju atau pun mundur; hanya bergerak naik turun.
Amplitudo maksimum muka airnya adalah dua kali amplitude
gelombang progressive yang berlawanan. Pada gelombang
panjang, elevasi muka air dan debit mempunyai beda fasa 90O
(π/2 radians). Pada lokasi ketika cos ks = 0, elevasi permukaan
adalah nol sepanjang waktu. Titik ini disebut node. Pada lokasi ini,
amplitude debit nya adalah maksimakl. Jarak antara node yang
berdekatan adalah setengah panjang gelombang. Lokasi ketika
cos ks = 1, amplitudo elevasi muka air adalah maksimal, namun
debitnya nol sepanjang waktu. Lokasi ini disebut antinode.
Gelombang pada saluran panjang tertentu
dengan ujung tertutup
Pada ujung tertutup, gelombang dipantulkan dan terjadi debit nol, terbentuk antinode pada ujung tertutup
dan pada semua titik dengan jarak kelipatan bulat setengah panjang gelombang dari ujung tertutup.
Jika kita ambil s = 0 pada ujung tertutup, gerak muka air dinyatakan dengan persamaan gelombang
panjang seperti sebelumnya.
Kolam tertutup
Pada kolam dengan panjang tertentu, dari s = 0 dan s = l, kedua ujungnya tertutup, kondisi batas Q = 0 pada s =
0 dan Q = 0 pada s = l, harus terpenuhi sepanjang waktu. Sehingga, kita mempunyai gelombang berdiri dengan
antinode pada setiap ujungnya, dan kemungkinan satu atau lebih antinode di antaranya. Sehingga, kolam
mengandung kelipatan bulat setengah panjang gelombang. Hal ini berakibat angka gelombang dan panjang
gelombang mengikuti aturan tertentu: Ln = 2 l/n atau kn = nπ/l, untuk n = 1, 2, .... Gambar menunjukkan profile
muka air gelombang berdiri untuk n = 3. Nilai n sama dengan jumlah node di kolam tertutup.

Kondisi osilasi bebas berlaku untuk semua n.

Sehingga, yang disebut sebagai frekuensi natural dari osilasi muka air di kolam.
ω1 adalah frekuensi fundamental, bersesuaian dengan sebuah osilasi satu node
Frekuensi pada n = 2,3,…. adalah gerak harmonic yang lebih tinggi.
Kolam semi tertutup terhubung ke reservoir
atau laut tanpa pasut
Misalkan salah satu ujung kolam tertutup, dimana s = 0, dan terhubung pada sebuah danau/reservoir besar
dengan elevasi konstan di ujung yang satunya (ujung terbuka), di mana s = l. Kondisi batas untuk kasus ini adalah
Q = 0 pada s = 0 and ζ = 0 pada s = l untuk semua waktu. Kondisi ini adalah sebuah gelombang berdiri dengan
sebuah antinode pada ujung tertutup dan sebuah node pada ujung terbuka, sehingga cos kl = 0 atau kn = ½ π +
nπ untuk n = 0, 1, 2, .... atau = (2n +1) ¼ L : kolam mengandung sejumlah bilangan ganjil dari seperempat panjang
gelombang. Nilai n sama dengan jumlah node di dalam kolam, node di ujung terbuka tidak dihitung (lihat gambar)

Frekuensi natural/alami dari osilasi muka air di kolam diberikan oleh persamaan
untuk n = 0, 1, 2, .... frekuensi fundamental ω0 terjadi ketika hanya ada satu seperempat panjang gelombang
di dalam kolam.
Contoh
A prismatic basin, closed at one end, is connected at its open end to a reservoir. The basin dimensions are B = 600
m, Bc = 300 m (the width of the conveyance cross section), d = 6 m (the depth of the conveyance cross section)
and l = 6 km. There is a natural oscillation in the basin with one node in the interior. The amplitude of the water
surface elevation at the closed end (𝜁 st) is 0.5 m. Calculate:

1. the period (T) of the oscillation


2. the amplitude of the discharge at the mouth ( 𝑄(l) )
3. the amplitude of the flow velocity at the mouth ( 𝑈(l) )
Kolam semi tertutup terhubung laut dengan pasut
Kolam semi tertutup dengan ujung terbuka terhubung ke laut dengan pasang surut. Pasang surut menggerakkan
naik-turun muka air di ujung terbuka sehingga menghasilkan osilasi massa air di dalam kolam pada frekuensi
pasang surut.
Nilai Q adalah nol pada ujung tertutup, yaitu terbentuk gelombang berdiri dengan antinode pada ujung tersebut.
Amplitudo nya ditentukan oleh muka air di ujung terbuka ζ yang digerakkan oleh pasang surut. Rasio amplitude
muka air ζ pada ujung tertutup terhadap ujung terbuka sama dengan 1/|cos kl|. Nilai rasio tersebut menuju tak
hingga ketika |cos kl| menuju nol; yatu ketika kolam mengandung kelipatan bulat seperempat panjang gelombang.
Hal ini menunjukkan kejadian resonansi, terjadi ketika frekuensi penggerak muka air sama dengan salah satu dari
frekuensi natural/alami kolam.
Kolam semi tertutup terhubung laut dengan pasut
(lanjutan)
Kebalikan dari kasus (mendekati) resonansi, gerak teramplifikasi dengan kuat di bagian dalam kolam, kolam yang
pendek dibandingkan dengan panjang gelombang wavelength: l << L, atau kl << 2π , sehingga cos kl  1. Hal ini
berakibat perbedaan fasa yang kecil antara ujung terbuka dengan ujung tertutup, sehingga muka air di dalam
kolam hampir sama dengan muka air di ujung terbuka. Muka air di dalam kolam hampir horizontal di sepanjang
waktu. Karakter gelombang di dalam kolam dapat diabaikan. Respon ini dikenal sebagai pumping mode atau
Helmholz mode.

1
Contoh
Consider the same (prismatic) basin as in previous example, now connected at its open end to a tidal sea with an
M2-tide with a surface elevation amplitude of 1.5 m. The period of the M2-tide is T = 12 h 25 min, or 44,700 s, so
the tidal frequency ω = 1.4×10-4 rad/s.
1. Determine the response of the basin in terms of the surface elevation amplitude.
2. Calculate the discharge amplitude in the open end of the basin.
3. Calculate the discharge amplitude halfway between the open end and the closed end.
Solution
The value of c is the same as in previous example, or 5.42 m/s, and the wavelength L = cT = 242 km, which is more
than 20 times the basin length (): the pumping mode approximation applies.

Anda mungkin juga menyukai