M. DAVID NUGROHO
18160100039
C. Manifestasi klinik
Terjadi akibat oedema pada bronchus dan penekanan bronchus oleh atrium
kiri yang dilatasi. Batuk sering berupa batuk yang basah dan berbusa, kadang
disertai bercak darah.
D. Patofisiologi
ADHF dapat muncul pada orang yang sebelumnya menderita gagal
jantung kronik asimptomatik yang mengalami dekompensasi akut atau dapat juga
terjadi pada mereka yang tidak pernah mengalami gagal jantung sebelumnya.
Etiologi ADHF dapat bersumber dari kardiovaskuler maupun non kardiovaskuler.
Etiologi ini beserta dengan faktor presipitasi lainnya akan menimbulkan kelainan
atau kerusakan pada jantung yang diakibatkan oleh proses iskemia miokard atau
hipertropi remodeling otot jantung atau kerusakan katup jantung yang dapat
menyebabkan disfungsi ventrikel sehingga terjadi gangguan preload maupun
afterload sehingga menurunkan curah jantung. Bila curah jantung menurun, maka
tubuh akan mengeluarkan mekanisme neurohormonal untuk mengkompensasi
penurunan curah jantung. Mekanisme ini melibatkan sistem adrenergik, renin
angiotensin dan aldosteron sehingga terjadi peningkatan tekanan darah akibat
vasokonstriksi arteriol dan retensi natrium dan air.
Pada individu dengan remodeling pada jantungnya, mekanisme
kompensasi akan menempatkannya pada keadaan gagal jantung asimptomatik
dimana jantungnya telah mengalami disfungsi terutama ventrikel tetapi masih bisa
dikompensasi agar tetap dapat mempertahankan metabolisme dalam tubuh. Tetapi
bila telah mencapai ambang batas kompensasi, maka mekanisme ini akan
terdekompensasi sehingga muncul gejala klinis tergantung dari ventrikel yang
terkena sehingga muncul ADHF.
Proses remodeling maupun iskemia miokard akan menyebabkan kontraksi
miokard menurun dan tidak efektif untuk memompa darah. Hal ini akan
menimbulkan penurunan stroke volume dan akhirnya terjadi penurunan curah
jantung.
Penurunan kontraktilitas miokard pada ventrikel kiri (apabila terjadi infark
di daerah ventrikel kiri) akan menyebabkan peningkatan beban ventrikel kiri. Hal
ini disebabkan karena penurnan kontraktilitas miokard disertai dengan
peningkatan venous return (aliran balik vena). Hal ini tentunya akan
meningkatkan bendungan darah di paru – paru. Bendungan ini akan menimbulkan
transudasi cairan ke jaringan dan alveolus paru sehingga terjadilah oedema paru.
Oedema ini tentunya akan menimbulkan gangguan pertukaran gas di paru – paru.
Sedangkan apabila curah jantung menurun, maka secara fisiologis tubuh
akan melakukan kompensasi melalui perangsangan sistem adrenergik dan RAA
untuk mempertahankan curah jantung ke arah normal. Sedangkan apabila tubuh
tidak mampu lagi melakukan kompensasi, maka penurunan curah jantung akan
memicu penurunan aliran darah ke jaringan berlanjut. Apabila terjadi penurunan
aliran darah ke ginjal, akan memicu retensi garam dan air oleh sistem renin
angiotensin aldosteron. Retensi ini akan menjadi lebih progresif karena tidak
diimbangi dengan peningkatan tekanan atrium kanan akibat proses dekompensasi,
sehingga terjadi kelebihan volume cairan yang berujung pada oedema perifer.
E. Patways (terlampir)
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :
1. Hematologi : Hb, Ht, Leukosit
2. Elektrolit : K, Na, Cl, Mg
3. Enzim Jantung (CK-MB, Troponin, LDH)
4. Gangguan fungsi ginjal dan hati : BUN, Creatinin, Urine Lengkap, SGOT,
SGPT.
5. Gula darah
6. Kolesterol, trigliserida
7. Analisa Gas Darah
b. Elektrokardiografi, untuk melihat adanya :
Penyakit jantung koroner : iskemik, infark
Pembesaran jantung ( LVH : Left Ventricular Hypertrophy )
Aritmia
Perikarditis
c. Foto Rontgen Thoraks, untuk melihat adanya :
Edema alveolar
Edema interstitiels
Efusi pleura
Pelebaran vena pulmonalis
Pembesaran jantung
d. Echocardiogram
Menggambarkan ruang –ruang dan katup jantung
e. Radionuklir
Mengevaluasi fungsi ventrikel kiri
Mengidentifikasi kelainan fungsi miokard
f. Pemantauan Hemodinamika (Kateterisasi Arteri Pulmonal Multilumen)
bertujuan untuk :
Mengetahui tekanan dalam sirkulasi jantung dan paru
Mengetahui saturasi O2 di ruang-ruang jantung
Biopsi endomiokarditis pada kelainan otot jantung
Meneliti elektrofisiologis pada aritmia ventrikel berat recurrent
Mengetahui beratnya lesi katup jantung
Mengidentifikasi penyempitan arteri koroner
Angiografi ventrikel kiri (identifikasi hipokinetik, aneurisma ventrikel,
fungsi ventrikel kiri)
Arteriografi koroner (identifikasi lokasi stenosis arteri koroner)
G. Penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan pasien dengan gagal jantung adalah :
a. Mendukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
b. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahan-
bahan farmakologis
c. Menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebihan dengan terapi diuretik
, diet dan istirahat.
d. Menghilangkan faktor pencetus ( anemia, aritmia, atau masalah medis
lainnya )
e. Menghilangkan penyakit yang mendasarinya baik secara medis maupun
bedah.
Penatalaksanaan sesuai klasifikasi gagal jantung adalah sebagai berikut :
FC I : Non farmakologi
FC II & III : Diuretik, digitalis, ACE inhibitor, vasodilator, kombinasi diuretik,
digitalis.
FC IV : Kombinasi diuretik, digitalis, ACE inhibitor seumur hidup.
Terapi non farmakologis meliputi :
Diet rendah garam ( pembatasan natrium )
Pembatasan cairan
Mengurangi berat badan
Menghindari alkohol
Manajemen stress
Pengaturan aktivitas fisik
Terapi farmakologis meliputi :
Digitalis, untuk meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan
memperlambat frekuensi jantung. Misal : digoxin.
Diuretik, untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal serta
mengurangi edema paru. Misal : furosemide ( lasix ).
Vasodilator, untuk mengurangi impedansi ( tekanan ) terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel. Misal : natrium nitropusida,
nitrogliserin.
Angiotensin Converting Enzyme inhibitor ( ACE inhibitor ) adalah agen
yang menghambat pembentukan angiotensin II sehingga menurunkan
tekanan darah. Obat ini juga menurunkan beban awal ( preload ) dan
beban akhir ( afterload ). Misal : captopril, quinapril, ramipril, enalapril,
fosinopril,dll.
Inotropik ( Dopamin dan Dobutamin )
Dopamin digunakan untuk meningkatkan tekanan darah , curah jantung
dan produksi urine pada syok kardiogenik.
Dobutamin menstimulasi adrenoreseptor di jantung sehingga
meningkatkan kontraktilitas dan juga menyebabkan vasodilatasi sehingga
mengakibatkan penurunan tekanan darah. Dopamin dan dobutamin sering
digunakan bersamaan.
AcidBase Managemen
v Monitro IV line
v Pertahankanjalan nafas paten
v Monitor AGD, tingkat
elektrolit
v Monitor status
hemodinamik(CVP, MAP,
PAP)
v Monitor adanya tanda tanda
gagal nafas
v Monitor pola respirasi
v Lakukan terapi oksigen
v Monitor status neurologi
v Tingkatkan oral hygiene
4 Kelebihan volume cairan NOC : NIC :
b/d berkurangnya curah v Electrolit and acid Fluid management
jantung, retensi cairan dan base balance Timbang popok/pembalut
natrium oleh ginjal, v Fluid balance jika diperlukan
hipoperfusi ke jaringan Kriteria Hasil: Pertahankan catatan intake
perifer dan hipertensi v Terbebas dari edema, dan output yang akurat
pulmonal efusi, anaskara Pasang urin kateter jika
Definisi : Retensi cairan v Bunyi nafas bersih, diperlukan
isotomik meningkat tidak ada Monitor hasil lAb yang
Batasan karakteristik : dyspneu/ortopneu sesuai dengan retensi cairan
Berat badan v Terbebas dari distensi (BUN , Hmt , osmolalitas
meningkat pada waktu vena jugularis, reflek urin )
yang singkat hepatojugular (+) Monitor status
Asupan berlebihan v Memelihara tekanan hemodinamik termasuk
dibanding output vena sentral, tekanan CVP, MAP, PAP, dan
Tekanan darah kapiler paru, output PCWP
berubah, tekanan arteri jantung dan vital sign Monitor vital sign
pulmonalis berubah, dalam batas normal Monitor indikasi retensi /
peningkatan CVP v Terbebas dari kelebihan cairan (cracles,
Distensi vena jugularis kelelahan, CVP , edema, distensi vena
Perubahan pada pola kecemasan atau leher, asites)
nafas, dyspnoe/sesak kebingungan Kaji lokasi dan luas edema
nafas, orthopnoe, v Menjelaskanindikator Monitor masukan makanan
suara nafas abnormal kelebihan cairan / cairan dan hitung intake
(Rales atau crakles), kalori harian
kongestikemacetan Monitor status nutrisi
paru, pleural effusion Berikan diuretik sesuai
Hb dan hematokrit interuksi
menurun, perubahan Batasi masukan cairan pada
elektrolit, khususnya keadaan hiponatrermi dilusi
perubahan berat jenis dengan serum Na < 130
Suara jantung SIII mEq/l
Reflek hepatojugular Kolaborasi dokter jika
positif tanda cairan berlebih
Oliguria, azotemia muncul memburuk
Perubahan status Fluid Monitoring
mental, kegelisahan, Tentukan riwayat jumlah
kecemasan dan tipe intake cairan dan
Faktor-faktor yang eliminaSi
berhubungan : Tentukan kemungkinan
Mekanisme faktor resiko dari ketidak
pengaturan melemah seimbangan cairan
Asupan cairan (Hipertermia, terapi
berlebihan diuretik, kelainan renal,
- Asupan gagal jantung, diaporesis,
natrium berlebihan disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan
elektrolit urine
Monitor serum dan
osmilalitas urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake
dan output
Monitor adanya distensi
leher, rinchi, eodem perifer
dan penambahan BB
· Monitor tanda dan
gejala dari odema
5 Cemas b/d penyakit kritis, NOC : NIC :
takut kematian atau v Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
kecacatan, perubahan v Coping kecemasan)
peran dalam lingkungan v Impulse control Gunakan pendekatan yang
social atau Kriteria Hasil : menenangkan
ketidakmampuan yang v Klien mampu Nyatakan dengan jelas
permanen. mengidentifikasi dan harapan terhadap pelaku
Definisi : mengungkapkan pasien
Perasaan gelisah yang tak gejala cemas Jelaskan semua prosedur
jelas dari v Mengidentifikasi, dan apa yang dirasakan
ketidaknyamanan atau mengungkapkan dan selama prosedur
ketakutan yang disertai menunjukkan tehnik Pahami prespektif pasien
respon autonom (sumner untuk mengontol terhdap situasi stres
tidak spesifik atau tidak cemas Temani pasien untuk
diketahui oleh individu); v Vital sign dalam memberikan keamanan dan
perasaan keprihatinan batas normal mengurangi takut
disebabkan dari antisipasi v Postur tubuh, Berikan informasi faktual
terhadap bahaya. Sinyal ekspresi wajah, mengenai diagnosis,
ini merupakan peringatan bahasa tubuh dan tindakan prognosis
adanya ancaman yang tingkat aktivitas Dorong keluarga untuk
akan datang dan menunjukkan menemani anak
memungkinkan individu berkurangnya Lakukan back / neck rub
untuk mengambil langkah kecemasan Dengarkan dengan penuh
untuk menyetujui terhadap
perhatian
tindakan
Ditandai dengan Identifikasi tingkat
- Gelisah kecemasan
- Insomnia Bantu pasien mengenal
- Resah situasi yang menimbulkan
- Ketakutan kecemasan
- Sedih Dorong pasien untuk
- Fokus pada diri mengungkapkan perasaan,
- Kekhawatiran ketakutan, persepsi
- Cemas Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
· Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan
6 Intoleransi aktivitas b/d NOC : NIC :
curah jantung yang v Energy conservation Energy Management
rendah, ketidakmampuanv Self Care : ADLs v Observasi adanya pembatasan
memenuhi metabolisme Kriteria Hasil : klien dalam melakukan
otot rangka, kongesti v Berpartisipasi dalam aktivitas
pulmonal yang aktivitas fisik tanpa v Dorong anal untuk
menimbulkan hipoksinia, disertai peningkatan mengungkapkan perasaan
dyspneu dan status nutrisi tekanan darah, nadi dan terhadap keterbatasan
yang buruk selama sakit RR v Kaji adanya factor yang
Intoleransi aktivitas b/d v Mampu melakukan menyebabkan kelelahan
aktivitas sehari hari v Monitor nutrisi dan sumber
fatigue
(ADLs) secara mandiri energi tangadekuat
Definisi : Ketidakcukupan v Monitor pasien akan adanya
energu secara fisiologis kelelahan fisik dan emosi
maupun psikologis untuk secara berlebihan
meneruskan atau v Monitor respon kardivaskuler
menyelesaikan aktifitas terhadap aktivitas
yang diminta atau aktifitas v Monitor pola tidur dan lamanya
sehari hari. tidur/istirahat pasien
Batasan karakteristik : Activity Therapy
melaporkan secara v Kolaborasikan dengan
verbal adanya Tenaga Rehabilitasi Medik
kelelahan atau dalammerencanakan
kelemahan. progran terapi yang tepat.
Respon abnormal dari v Bantu klien untuk
tekanan darah atau mengidentifikasi aktivitas
nadi terhadap aktifitas yang mampu dilakukan
Perubahan EKG yang v Bantu untuk memilih
menunjukkan aritmia aktivitas konsisten
atau iskemia yangsesuai dengan
Adanya dyspneu atau kemampuan fisik, psikologi
ketidaknyamanan saat dan social
beraktivitas. v Bantu untuk
Faktor factor yang mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
berhubungan :
diperlukan untuk aktivitas
Tirah Baring atau yang diinginkan
imobilisasi v Bantu untuk mendpatkan
Kelemahan alat bantuan aktivitas
menyeluruh seperti kursi roda, krek
Ketidakseimbangan v Bantu untu
antara suplei oksigen mengidentifikasi aktivitas
dengan kebutuhan yang disukai
· Gaya hidup v Bantu klien untuk
yang dipertahankan. membuat jadwal latihan
diwaktu luang
v Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
v Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
v Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
v Monitor respon fisik,
emoi, social dan spiritual
7 Kurang pengetahuan b/d NOC : NIC :
keterbatasan pengetahuanv Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
penyakitnya, tindakan process Berikan penilaian tentang
yang dilakukan, obat v Kowledge : health tingkat pengetahuan pasien
obatan yang diberikan, Behavior tentang proses penyakit
komplikasi yang mungkin Kriteria Hasil : yang spesifik
muncul dan perubahan v Pasien dan Jelaskan patofisiologi dari
gaya hidup keluarga menyatakan penyakit dan bagaimana hal
Definisi : pemahaman tentang ini berhubungan dengan
Tidak adanya atau penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi,
kurangnya informasi prognosis dan dengan cara yang tepat.
kognitif sehubungan program pengobatan Gambarkan tanda dan
dengan topic spesifik. v Pasien dan gejala yang biasa muncul
Batasan karakteristik : keluarga mampu pada penyakit, dengan cara
memverbalisasikan melaksanakan yang tepat
adanya masalah, prosedur yang Gambarkan proses
ketidakakuratan dijelaskan secara penyakit, dengan cara yang
mengikuti instruksi, benar tepat
perilaku tidak sesuai. v Pasien dan Identifikasi kemungkinan
Faktor yang keluarga mampu penyebab, dengna cara
berhubungan : menjelaskan kembali yang tepat
keterbatasan kognitif, apa yang dijelaskan Sediakan informasi pada
interpretasi terhadap perawat/tim pasien tentang kondisi,
informasi yang salah, kesehatan lainnya. dengan cara yang tepat
kurangnya keinginan Hindari harapan yang
untuk mencari kosong
informasi, tidak Sediakan bagi keluarga atau
mengetahui sumber- SO informasi tentang
sumber informasi. kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup
atau agensi di komunitas
lokal, dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat
K. Daftar Pustaka
Suddart, & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC