Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

“ Alat Musik Tradisional Lampung ( Kompang ) dan Tempat Wisata Di


Lampung Barat ( Batu Brak Situs Megalitikum ) “

Dosen Pembimbing:
Febra Anjar Kusuma, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Nanda Suci Damayanti
19015036

PROGRAM STUDY D III KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2019
Alat Musik Tradisional Provinsi Lampung ( Kompang )

A. Sejarah Kompang di Nusantara


Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera,
Indonesia, Ibukotanya terletak di Bandar Lampung. sebelah utara berbatasan
dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan. Sebagaimana sebuah daerah,
Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari jenis tradisional
hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan musik global).
Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik
Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar
akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan
budaya asli itu sendiri.
Kompang ialah sejenis alat musik tradisional yang termasuk dalam kategori
musik gendang. Kulit kompang biasanya terbuat dari kulit kambing.
Alat musik ini berasal dari Arab, ada juga yang mengatakan bahwa kompang
berasal dari Parsi dan digunakan untuk menyambut kedatangan Rasulullah
S.A.W. pada waktu itu.
Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat
sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm.
Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau
berjalan.

B. Cara Memainkan Kompang


Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau
berjalan. Jika kompang dimainkan dalam acara berzanji, pemain akan duduk
bersila atau duduk di atas kursi. Jika dimainkan dalam acara pernikahan dan
pawai menyambut pejabat daerah atau pejabat negara, pemain kompang ini
berjalan mengiringi pengantin atau pejabat daerah, atau pejabat negara
tersebut.

Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah


tangan memegang kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang.
Terdapat tiga rentak dalam permainan kompang, yaitu rentak biasa, rentak
kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan ialah rentak biasa.
Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah
terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali pada
rentak lagu pertama.
Situs Megalitik Batu Brak Lampung Barat

A. Sejarah Situs Megalitik Batu Brak


Di Lampung, terdapat tempat wisata yang kental dengan sejarah peninggalan
purbakala yakni Situs Megalitik Batu Brak Lampung Barat. Di lokasi ini
terdapat banyak batu yang memiliki bentuk bermacam-macam dan
mempunyai kegunaan masing-masing.
Pengunjung bisa merasakan suasana yang berbeda dibandingkan ketika
berkunjung ke lokasi wisata lainnya. Situs Megalitik Batu Brak pertama kali
ditemukan pada tahun 1951 oleh BRN (Badan Rekonstruksi Nasional).
Selanjutnya pada tahun 1980 dilakukan penelitian pertama kali oleh Prof. Dr.
Aris Soekandar seorang arkeolog dari Jakarta. Dari penelitian yang dilakukan
tersebut, disimpulkan bahwa situs megalitik Batu Brak ini dahulunya dipakai
sebagai tempat pemujaan, bukan tempat pemakaman pada zaman animisme.
Kemudian situs ini telah melalui pemugaran selama empat tahap, yang
dimulai pada tahun 1984 hingga 1989. Pada tahun 1989, komplek situs
megalitik batu brak ini mulai dibuka untuk umum baik untuk wisata maupun
untuk keperluan penelitian.
B. Alamat dan Rute Perjalanan Menuju Situs Megalitik Batu Brak
Situs ini terletak di Pekon (Desa), Kecamatan Kebon Tebu, Kabupaten
Lampung Barat. Waktu tempuh dari Kota Bandar Lampung sekitar lima jam.
Bisa menggunakan bantuan fasilitas google maps.
Adapun rutenya melalui jalan lintas tengah sumatera yakni Bandar Lampung –
Kotabumi Lampung Utara – Bukit Kemuning – Sumberjaya – Kebun
Tebu. Lokasi ini berada cukup jauh dari jalan Lintas Sumatera. Jika dari arah
Bandar Lampung, ketika sudah sampai di Sumberjaya maka ambil jalan ke
arah Kebun.
Jalan tersebut ada di sisi kiri jalan. Patokannya adalah patung Ir. Soekarno,
gang ini juga sering disebut simpang Tebu. Setelah itu masuk sekitar 15 km
dan sampai bertemu pasar kebun tebu. Lokasi Situs Megalitik Batu Brak.
Untuk kendaraan umum, anda bisa menggunakan bus tujuan Lampung Barat.
Tarifnya sekitar Rp. 60.000. Atau, juga bisa menggunakan travel tujuan
Lampung Barat dari Kota Bandar Lampung, untuk tarif travel sebesar Rp.
90.000.

C. Macam-Macam Batu di Situs Megalitik Batu Brak


Di dalam kawasan ini terdapat batu yang disusun rapi membentuk sebuh
taman batu. Terdapat sekitar 40 batu menhir, 38 jenis batu dolmen, 2 batu
datar dan beberapa kelompok batu lainnya.
Batu Menhir: Batu ini berbentuk seperti tiang yang kemudian berdiri tegak.
Konon berfungsi sebagai penandaan terhadap suatu penguburan, dan
dipercayai oleh sebagian orang untuk menolak bahaya, serta sebagai tempat
pemberian hukum-hukum upacara besar yang akan dilakukan.
Sedangakn penjelasan lain mengatakan bahwa batu ini juga sebagai tempat
pemujaan dan juga sebagai tempat tinggal.
Batu Dolmen: Batu berukuran besar disangga oleh bebatuan kecil dibawahnya
sehingga membentuk seperti meja.
Batu Umpak: Digunakan hanya sebagai penyangga tiang rumah adalah fungsi
dari jenis batu yang satu ini.
Batu Datar: Fungsinya sebagai tempat menaruh sesaji. Prinsip dasar yang
dimiliki oleh batu ini hampir sama seperti yang dimiliki oleh jenis Batu
Dolmen, namun hal yang berbeda ialah, Batu Datar tidak memiliki batuan
penyanggah.
Batu Manik-manik: Batu yang berfungsi sebagai perhiasan, dan bila saat
pemiliknya meninggal, perhiasan ini juga turut dikubur dan digunakan kepada
si mayit.
Suasana situs ini cukup sejuk, bahkan ketika sore hari udaranya cenderung dingin.
hal ini karena disekitar situs merupakan perbukitan dan juga pegunungan. Lokasi
situs ini juga dikelilngi oleh kebun kopu milik masyarakat. bahkan, dulunya
komplek situs adalah kebun kopi milik masyarakat.
Lokasi ini juga cocok dijadikan untuk liburan atau piknik bersama keluarga. ada
banyak spot yang terbuka dan sejuk dibawah pepohonan besar. Situs ini cukup
ramai saat libur panjang atau libur lebaran. Selain hari-hari tersebut, kondisinya
relatif sepi.
DAFTAR PUSTAKA

https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2016/06/alat-musik-tradisional-
provinsi-lampung.html

http://jendriuno.blogspot.com/2012/08/kompang-alat-musik-tradisional.html

Anda mungkin juga menyukai