Anda di halaman 1dari 4

Judul​: Mengejar beasiswa

Tema​: Pendidikan, inspirasi dan persahabatan


Jumlah​: 7 orang pemain
Penokohan​:
– Wawan: Berani

– Riska: Semangat

– Ali: Pantang menyerah

– El: Bijaksana dan pendiam

– Dude: Bertaggungjawab

– Tina: Cerewet

– Ulfa: Pemalu

Sinopsis Drama
Wawan, Ali, El dan Dude telah mendapatkan kabar baik untuk melanjutkan kuliah di perguruan
tinggi negeri. Karena mereka sudah diterima di beasiswa bidik misi. Sedangkan Tina, Ulfa dan
Riska masih berusaha untuk masuk diperguruan tinggi dengan biaya yang terjangkau.
Naskah Drama
Pengumuman penerimaan mahasiswa baru, telah sampai di beberapa sekolah yang ada di
Indonesia. Hal ini dibuktikan banyaknya peluang untuk masuk di perguruan tinggi dengan
berbagai macam jalur. Kabar dari pemerintah mengenai beasiswa bidik misi telah disampaikan.
Kabar baik untuk Wawan, El, Dude dan Alia yang diterima beasiswa bidik misi karena mereka
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Wawan: Kita bersyukur sudah masuk di beasiswa ini El.

El: Ya Wan, walaupun kita terlahir dari orang yang kurang mampu tapi akan kita buktikan
kemampuan kita.

Alia: Perguruan tinggi yang akan menjawab kemampuan kita selama ini El.

Dude: Kita harus menolong 3 sahabat cewek kita juga teman-teman.

Alia: Memangnya ada apa De?

Dude: Riska, Ulfa dan Tina masih bingung mencari perguruan tinggi negeri.

El: Mereka kan terlahir orang mampu tidak sama dengan kita.

Alia: Bukannya begitu El, ini sahabat selama tiga tahun di sekolah ini.

Tiba-tiba Tina, Riska dan Ulfa datang dan mengucapkan selamat bagi 4 sahabatnya.

Tina: Selamat buat kalian. Tidak heran dengan kemampuan kalian!

Riska:Kalian memang hebat.

Ulfa: Kita di mana Ris?

Tina: Mending kita gabung saja sekampus lagi dengan kalian berempat. Tapi caranya
bagaimana? Secara kampus yang kalian dapat tinggi dan untuk masuk di sana harus
menggunakan tes.

Alia: Jalan satu-satunya SNMPTN tulis Tin.


Dude: Begini saja, kalian bertiga jika memang ingin ke sana harus banyak belajar menghadapi
SNMPTN tulis.

Tina: Tapi De.

Dide: Tapi kenapa? Kamu takut tidak masuk? Kalau sudah tidak yakin bagaimana bisa masuk?

Wawan: Bener kata Dude. Ayo semangat kita bantu deh.

SNMPTN tulis tinggal menghitung hari, Riska, Tina dan Ulfa terus belajar untuk masuk di
kampus yang sama dengan 4 sahabatnya.

Dude: Apa yang masih belum dimengerti?

Tina: Kalau aku matematika masih lemah De.

Dude: Ini urusan Wawan.

Wawan: Oke deh untuk Tinaku.

Riska: Cie…

Tina: Cemburu ya?

Riska: Tidak kok. Aku lemah biologi dan kimia ini.

Dude: Itu El dan Alia siap membantu.

EL: Begini saja deh kita berempat akan membantu dengan belajar bersama. Seblum ujian tulis
masuk kampus datang. Bagaimana?

Tina: La begitu kan imbang dan enak (Riska dan Ulfa hanya mengangguk).

Wawan: Sekarang sekolah lagi bebaskan. Mending kita manfaatkan untuk belajar saja.

Alia: Boleh itu Wan.

El: Tapi di mana?


Tina: Di kelas juga bisa.

Wawan: Ya sudah mulai besok kita belajar bersama ketika jam kosong.

Keesokan harinya, kegiatan belajar bersama dilaksanakan. Tidak menyangka dari 7 sahabat yang
melakukan belajar bersama, banyak siswa yang ikut belajar untuk menghadapi ujian SNMPTN
tulis. Hal ini memberikan kebahagiaan tersendiri bisa saling berbagi.

Ujian tulis telah dibuka di beberapa kampus. Percaya diri dari Riska, Tina dan Ulfa telah sampai
di titik puncak tinggal meluapkan dalam soal-soal yang nanti akan dikerjakan. Pun dengan 4
sahabatnya yang rela untuk ikut menyemangati mereka.

Dude: Kalian harus masuk!

Tina: Pasti kok De. Doakan kita ya.

Wawan: Kalau melihat kemampuan kalian, pasti masuk kok. Kuncinya adalah jujur pada diri
sendiri.

Riska: Patsi itu Wan.

Keempat sahabat itu terus menyemangati 3 sahabat ceweknya. Ujian telah dimulai.

Kabar baik telah sampai di tangan Tina, Riska dan Ulfa.

Wawan: Aku bilang apa.

Tina:Yeye… aku masuk.

Ulfa: Alhamdulilah…

Riska: Terima kasih Tuhan sudah memberi kesempatan untuk masuk di sini.

Dude: Benarkan kataku.

Ulfa: Terima kasih atas semangatnya De.

Anda mungkin juga menyukai