Anda di halaman 1dari 5

THOLABUL ILMI DAN BIJAK DALAM BERMEDSOS

Narator : Prita
Pemeran utama : Velliza
Ibu : Rizka
Anak nakal : Auris
Yang nasehati : Shafa
Guru : Vivi
Velliza merupakan anak yang rajin di sekolah. Ia selalu mendapatkan ranking 1.
Namun, semua itu berubah saat ia masuk ke jenjang sekolah menengah atas. Di sana, ia
bertemu dengan pemuda nakal bernama Auris. Sejak saat itu, semua berubah. Nilai
Velliza semakin hari semakin turun.
Auris : Halo Vell, sendirian aja nih
Velliza. : Iya nih ris
Auris : Eh Vell, aku ada video baru nih dari Twitter, Lihatlah!
Velliza : Wah sepertinya bagus, akan aku tonton nanti. Ris, ayo kita beli seblak di depan
sana
Auris : Ayo ayo
Hingga suatu ketika pada saat pengambilan rapot, ibunya pun
diceramahi oleh gurunya.
Vivi : Ibu tahu jika nilai anak ibu menurun?
Rizka : Yang benar bu? Tapi anak saya setiap hari belajar bu
Vivi : Begini bu, nilai Velliza dari semester kemarin semakin menurun. Saya rasa dia
terpengaruh oleh teman-temannya. Saya juga mendapat laporan dari anak kelas
lain jika Velliza ini sering membully dia di Media Sosial
Rizka : Begitu ya bu, baiklah saya akan berbicara dengan Velliza. Terima kasih atas
informasinya bu
Vivi : Sama-sama bu
Kemudian Bu Rizka pun meninggalkan kelas dan kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, Bu Rizka pun memarahi Velliza.
Rizka : Kamu ini bagaimana? Mengapa nilaimu bisa turun!?
Velliza : Haduh ibu, memang pelajarannya yang susah
Rizka : Tidak, ibu tahu sejak kecil kamu selalu semangat belajar dan tidak pernah seperti
ini. Kamu juga rajin sholat dan mengaji. Semenjak masuk SMA ini kamu menjadi
berubah, apa ini karena Auris?
Velliza : Jangan bawa-bawa dia, ini semua memang salahku. Sudahlah aku mengantuk
Velliza pun pergi ke kamar. Ibunya yang marah pun menyusulnya dan
ternyata ia melihat anaknya itu sedang menonton video porno melalui media sosial.
Rizka : Astaghfirullah Velliza!!! Kamu sedang menonton apa?
Velliza : Haduh ibu berisik, sudahlah aku pergi saja
Rizka : Dengarkan ibu, kamu jangan menonton seperti itu nak. Itu tidak baik dan akan
mendapatkan dosa besar.
Velliza tidak menghiraukan perkataan ibunya dan pergi begitu saja. Ia
pergi keluar bersama Auris ke sebuah danau untuk merenungkan diri.
Velliza : Ris, aku lo tadi dimarahin ibuku gara-gara nonton video yang kamu kirim kemarin
Auris : Haduh ibumu ini kuno sekali. Daripada suntuk mending scroll tiktok aja deh. Kan
biasanya kamu juga gitu. Jangan lupa like video terbaruku
Velliza : Hih kamu ini. Sudahlah aku pusing
Auris : Vell Vell, lihat ini! Kok aku takut ya Vell
Velliza : Kenapa takut?
Auris : Ya gara-gara postingan ini. Ngeri juga siksanya
Velliza : Hmm kamu bener juga ris. Kalau kita nanti masuk neraka gimana ya?
Auris : Nah itu Vell. Aku rasa kita sudah banyak salah dan dosa
Velliza : Benar ris. Astaghfirullah, selama ini aku salah. Maafkan aku Ya Allah, aku sudah
banyak berdosa kepada-Mu. Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatanku lagi.
Auris : Vell, janji ya kita bisa lebih baik lagi?
Velliza : Iya ris, semoga saja. Eh sebentar, bukannya ini akun Shafania anak kelas sebelah?
Baiklah besok aku akan meminta saran darinya agar diriku berubah menjadi lebih baik
Setelah itu, Velliza dan Auris pulang ke rumah dan meminta maaf kepada ibunya.
Ia berniat untuk belajar agama lebih dalam dengan Shafania. Ia pun berbicara dengan
Shafania melalui WA jika ia dan Auris ingin belajar bersamanya. Ia pun meminta
Shafania untuk datang ke rumahnya.
Shafania : Assalamualaikum
Velliza : Wa’alaikumsalam, eh Shafa! Loh? Ini siapa Shaf?
Shafania : Oh dia sepupuku, tadi ingin ikut
Velliza : Oh iya iya, ya sudah ayo masuk
Shafania : Ada perlu apa kalian ingin bertemu denganku?
Velliza : Begini Shafa, kami ingin belajar ilmu agama dan ilmu lain bersamamu. Kami rasa,
kamu bisa merubah kami menjadi lebih baik
Shafania : Maaf sebelumnya teman-teman, aku hanya manusia biasa yang banyak salah serta
dosa. Aku memposting ini untuk mengingatkan saudara-saudari muslimku agar lebih
baik lagi
Auris : Iya kami tahu Shafa, kami hanya ingin belajar bersamamu saja
Shafania : Baiklah teman-teman. Aku lihat kalian sering membully di media sosial kan? Itu
tidak baik, Allah telah melarang hal tersebut. Islam pun memberikan perhatian yang
besar terhadap etika penggunaan media sosial. Hal ini dibuktikan dengan diaturnya
etika penggunaan media sosial dalam al-Ahzab ayat 70 yang berbunyi

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar,"

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa
suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena
kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat
49: Ayat 6)
Maka dari itu sebaiknya kita mengatakan hal-hal yang baik di media sosial serta mengambil
nilai-nilai positif di media sosial. Itulah yang namanya bijak dalam bermedsos.
Prita : Boleh aku tanbahin? Jadi, ada beberapa cara dalam perlu diperhatikan dalam
bermedia sosial
1. Menata niat
2. Membaca berita hanya dari sumber-sumber yang layak dipercaya
3. Baca dulu, lalu pertimbangan manfaat dan mudharatnya
4. Gunakan media sosial sebagai sarana dakwah, belajar, dan menjalin ukhuwah
Auris : Oh gitu ya, aku mau tanya, kalian belajar dari mana tentang ilmu-ilmu seperti ini?
Shafania : Begini ya, ada beberapa tips dariku untuk mengembangkan wawasan keilmuan.
1. Berpikiran terbuka
2. Mau membaca
3. Mau meluangkan waktu untuk diskusi
4. Belajar dari internet atau media sosial
Ada sebuah hadis yang berbunyi :

Artinya : "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai


ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan
barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia
menguasai ilmu," (HR Ahmad).

Prita : Allah juga memberikan kemudahan untuk seseorang yang hendak menuntut
ilmu,yang terdapat dalam salah satu hadis yang berbunyi :

Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah
hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).
Alasan mengapa manusia wajib menuntut ilmu adalah karena dunia dan
akhirat hanya bisa diraih dengan ilmu. Kesuksesan manusia di dunia dipengaruhi oleh ilmu,
demikian pula dalam beragama untuk kehidupan di akhirat kelak pun harus dengan ilmu.
Shafania : Oh ya temen-temen, Sebelum menuntut ilmu kita harus mempersiapkan beberapa
hal agar mendapatkan keberhasilan. Berikut ini beberapa kesiapan dalam menuntut ilmu
1. Membersihkan hati dari sifat-sifat buruk agar layak menerima ilmu.
2. Membaguskan niat dalam mencari ilmu.
3. Memanfaatkan waktu dan memfokuskan diri.
4. Qana’ah dengan sedikit harta dunia dan bersabar di atas kemiskinan demi menuntut
ilmu.
Velliza : Begitu ya, terima kasih banyak Shafa atas ilmu yang kamu berikan kepada
kami
Auris : Iya Shafa, lain kali bolehkah kita belajar bersama lagi?
Shafania : Tentu saja
Semenjak saat itu, mereka bertiga sering belajar bersama. Baik belajar
tentang ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum lainnya.

Dalam cerita tersebut, dapat diambil pesan moral yaitu


1. Sebaiknya kita memanfaatkan media sosial dengan sebagaimana mestinya. Kita harus dapat
memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Jika terdapat banyak mudharatnya, sebaiknya
kita meninggalkan hal tersebut
2. Kemudian dalam berilmu, kita harus lebih menekankan dan menambah wawasan keilmuan
kita. Janganlah kita malas mencari ilmu. Kita semua umat muslim diwajibkan untuk menuntut
ilmu. Ilmu ini bisa dicari melalui buku, majalah, ataupun media sosial

Anda mungkin juga menyukai