Anda di halaman 1dari 3

Pelat Injak

Pelat Injak adalah suatu konstruksi yang berada sebelum konstruksi utama jembatan.
Pelat injak berfungsi memberi bidang datar sebelum memasuki lantai jembatan sehingga
dapat meminimalisir kerusakan pada lantai jembatan
Proses pembuatan plat injak pada proyek jembatan Ngadimulyo (Kota Klaten)
adalah setelah proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat Kelas B pada oprit, baik oprit
timur maupun oprit barat. Mutu beton yang digunakan K – 250. Pada proyek ini. Proses
pembuatannya sama dengan proses pembuatan plat lantai kendaraan, yaitu proses pembesian,
perakitan, begisting, dan pengecoran.
Lapis pondasi agregat kelas B yang tepat berada di bawah plat injak adalah 15 cm,
kemudian ditambah dengan lapis pondasi agregat kelas A setebal 25 cm tepat di atas
permukaan plat injak bila sudah di cor. Setelah itu baru diberi lapisan aspal setebal 16 cm.
Yang membedakan proses pembesian dan perakitan tulangan pada plat injak adalah
adanya lapisan plastik yang sengaja dihamparkan seluas plat injak. Maksud adanya plastik
tersebut adalah supaya kadar air yang berada pada cor beton plat injak tidak berpindah ke
tanah atau sebaliknya, bila plat injak langsung diletakkan tepat di atas tanah tanpa lapisan
plastik tersebut.
Walaupun struktur plat injak posisinya berada di belakang back wall abutmentnya,
namun sebenarnya struktur plat injak itu merupakan struktur tersendiri yang terpisah dari
struktur jembatan utama, pada saat perakitan tulangan pun tidak ada tulangan dari plat injak
yang diikat dengan tulangan dari abutment. Plat injak berfungsi menghubungkan jalan dan
jembatan sehingga tidak terjadi perubahan ketinggian yang terlalu mencolok pada keduanya.
Secara khusus, fungsi dari struktur plat injak adalah untuk mencegah terjadinya penurunan
setempat (settlement) pada tanah dasar di belakang jembatan, yang diakibatkan adanya beban
kendaraan sebagai beban terpusat pada daerah di belakang back wall abutment, dimana
kendaraan cenderung mengurangi kecepatan bila hendak memasuki jembatan tepat di
belakang back wall abutment, sehingga diperlukan suatu struktur beton bertulang yang harus
mampu menahan beban rencana tersebut akibat gaya rem kendaraan dan beban mati
kendaraan.
Pelat injak adalah suatu konstruksi beton pada jalan pendekat di ujung bibir jembatan (oprit) yang berada
sebelum konstruksi utama jembatan. Pelat injak (structural transition slab) harus dipasang diantara jalan
pendekat dan kepala jembatan.

Proses pembuatan pelat injak adalah umumnya setelah proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat Kelas
B pada oprit, baik oprit timur maupun oprit barat. Mutu beton yang digunakan K–250. Proses
pembuatannya sama dengan proses pembuatan plat lantai kendaraan, yaitu proses pembesian, perakitan,
bekisting, dan pengecoran.

Proses pembesian dan perakitan tulangan pada plat injak adalah adanya lapisan plastik yang dihamparkan
seluas pelat injak. Tujuan dari plastik tersebut adalah supaya kadar air yang berada pada cor beton pelat
injak tidak berpindah ke tanah. Meskipun struktur pelat injak posisinya di belakang back
wall abutmentnya, namun sebenarnya struktur pelat injak itu merupakan struktur tersendiri yang terpisah
dari struktur jembatan utama, pada saat perakitan tulangan pun tidak ada tulangan dari pelat injak yang
diikat dengan tulangan dari abutment.

Fungsi pelat injak antara lain adalah:


1. Untuk menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak terjadi perubahan ketinggian yang terlalu
mencolok pada keduanya.
2. Untuk mencegah terjadinya penurunan setempat (settlement) pada tanah dasar di belakang jembatan
yang diakibatkan adanya beban kendaraan sebagai beban terpusat pada daerah di belakang back wall
abutment, dimana kendaraan cenderung mengurangi kecepatan bila hendak memasuki jembatan tepat di
belakang back wall abutment, sehingga diperlukan suatu struktur beton bertulang yang harus mampu
menahan beban rencana tersebut akibat gaya rem kendaraan dan beban mati kendaraan.
3. Untuk meratakan beban akibat kendaraan di bibir jembatan sehingga mengurangi tekanan tanah
terhadap dinding abutment.

Demikian pembahasan Kitasipil mengenai pelat injak jembatan. Semoga bermanfaat..

Pelat Injak adalah suatu konstruksi yang berada sebelum konstruksi utama jembatan. Pelat
injak berfungsi memberi bidang datar sebelum memasuki lantai jembatan sehingga dapat
meminimalisir kerusakan pada lantai jembatan
Proses pembuatan plat injak pada proyek jembatan Ngadimulyo (Kota Klaten)
adalah setelah proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat Kelas B pada oprit, baik oprit
timur maupun oprit barat. Mutu beton yang digunakan K – 250. Pada proyek ini. Proses
pembuatannya sama dengan proses pembuatan plat lantai kendaraan, yaitu proses pembesian,
perakitan, begisting, dan pengecoran.
Lapis pondasi agregat kelas B yang tepat berada di bawah plat injak adalah 15 cm,
kemudian ditambah dengan lapis pondasi agregat kelas A setebal 25 cm tepat di atas
permukaan plat injak bila sudah di cor. Setelah itu baru diberi lapisan aspal setebal 16 cm.
Yang membedakan proses pembesian dan perakitan tulangan pada plat injak adalah
adanya lapisan plastik yang sengaja dihamparkan seluas plat injak. Maksud adanya plastik
tersebut adalah supaya kadar air yang berada pada cor beton plat injak tidak berpindah ke
tanah atau sebaliknya, bila plat injak langsung diletakkan tepat di atas tanah tanpa lapisan
plastik tersebut.
Walaupun struktur plat injak posisinya berada di belakang back wall abutmentnya,
namun sebenarnya struktur plat injak itu merupakan struktur tersendiri yang terpisah dari
struktur jembatan utama, pada saat perakitan tulangan pun tidak ada tulangan dari plat injak
yang diikat dengan tulangan dari abutment. Plat injak berfungsi menghubungkan jalan dan
jembatan sehingga tidak terjadi perubahan ketinggian yang terlalu mencolok pada keduanya.
Secara khusus, fungsi dari struktur plat injak adalah untuk mencegah terjadinya penurunan
setempat (settlement) pada tanah dasar di belakang jembatan, yang diakibatkan adanya beban
kendaraan sebagai beban terpusat pada daerah di belakang back wall abutment, dimana
kendaraan cenderung mengurangi kecepatan bila hendak memasuki jembatan tepat di
belakang back wall abutment, sehingga diperlukan suatu struktur beton bertulang yang harus
mampu menahan beban rencana tersebut akibat gaya rem kendaraan dan beban mati
kendaraan.

Gambar Penulangan Pelat Injak

Gambar Hasil Pengecoran Pelat Injak

Anda mungkin juga menyukai