Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa , pedoman audit maternal perinatal dapat
diterbitkan di RS PKT Prima Sangata. Pedoman ini dibuat mengacu pada visi misi ,
tujan dan sasaran RS Pupuk Kaltim Prima Sangata untuk mengadakan evaluasi kasus
kematian ibu dan bayi
Untuk mendukung pencapaina program pemerintah dalam pencapaian sasaran
MDGS IV dan V tenatang penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
maka Rs. Pupuk kalitim Prima Sangata telah menetapkan program untuk
mendukung pemerintah dalam pencapainan target penurunan angka kematian ibu
dari 307 menjadi 226/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 35 menjadi
26/1000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Untuk itu diperluhkan system telusur
kasus kematian yang mengacu pada aturan Depkes RI di Rumah sakit pupuk kaltim
prima sangata supaya pelaksanaannya dapat bersinergi antara pemerintah dan
instansi swasta.
Pedoman ini memuat beberpa hal tentang pencatatan,pelaporan dan evaluasi
setiap kasus kematian ibu dan bayi dengan bakuan yang telah disesuaikan dengan
Depkes RI . Tersusunya pedoman ini merupakan kerjasama antara Dinnkes kota
kutai Timur, Manajemen RS Pupuk Kaltim, tim PONEK, Komite Medik, Tim unit
Kebidanan dan kandungan serta unit terkait.
Didasarai sepenuhnya bahwa pedoman ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu diharapkan masukaqn dan kritikan daro berbagai pihak guna
penyempurnaan pada penerbitan selanjutnya.

Sangata, 2019
Mengetahui

Dr. Rustam Effendi


SAMBUTAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM PRIMA
SANGATA

Kita menyadari bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi dianatara negara-negara ASEAN.
Sedangkan penurunan angka tersebut masih relative lambat, (AKI dari 390/100.000
tahun 1994 menjadi 307/100.000 tahun 1997 dan AKN dari 282/1000 kelahiran
hidup manjadi 21,8 pada tahun 1997) salah satu kendala utama lambatnya penurunan
AKUI dan AKN di Indoensia adalah hambatan terhadap penyediaan dan akses
pelayanan kegawatdaruratan obsetri dan neonatal.
RS pupuk kaltim Prima sangata telah melakukan upaya-upaya dalam
peningkatan penyelenggaraan PONEK 24 JAM, adapun usaha-usaha yang telah
kami lakukan dengan peningkatan kemampuan SDM dalam pelayanan, kelengkapan
sarana dan prasaran serta memperbaiki system administrasi yanga daa dengan
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kutai Timur dalam bentuk pedoman audit
maternal perinatal di RS PKT Prima Sangata.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan akan mempermudah pelaksanaan
system telusur kasus kematian ibu dan bayi di mulai dari layanan dasar hingga
lanjutan. Dan memperbaiki system rujukan kegawatdaruratan maternal perinatal
yanga ada.
Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berkonstribusi dalam penyusunan pedoman ini, khususnya kepada Tim AMP
Rs PKT Prima , Dinas kesehatan Kutai timur dan pihak rumah sakit serta stake
holder terkait lainnya. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.

Sangata, 2019

Dr. Rustam Effendi


` Direktur
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih belum
memuaskan. Hal ini antara lain ditandai oleh tingginya angka kematian ibu
(AKI) , yaitu 334/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997( SDKI 1997),
Yang merupakan angka tertinggi diantara negara ASEAN (5-30 kalinya ).
AKI tersebut menurun sangat lambat dari 450/100.000 pada thun 1986
menjadi 334/100.000 KH pada tahun 1997.
Rawannya derajat kesehatan ibu ini memberi dampak yang bukan terbatas
pada kesehatan ibu saja. Hal ini juga dipengaruhi secara langsung terhadap
derajat janin/bayi pada minggu pertama kehidupannya (perinatal). Dengan
upaya peningkatan kesehatan ibu.
Kompilkasi pada saat kehamilan, melahirkan dan pasca persalinan merupakan
penyebab utama (23%) kematian usia subur (15-49 tahun). Sedangkan pada
wanita yang berumur 20-24 tahun, komplikasi tersebut bahkan merupkan 40%
penyebab kematina. Komplikasi obsetri yang tersering (90%) adalah
perdarahan, infeksi, eklamsia, abortus dan partus lama.
Sebagian besar dari kematian ini sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan
antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara
memadai, pertolongan persalinan yang bersih dana man, serta pelayanan
rujukan kebidanan/perinatal yang terjangkau pada saat diperlukan.
Angka kematian perinatal (AKP) pada tahun 1984 diperkirakan 45/1000
kelahiran. Penyebab utama kematian perinatal adalah asfiksia, komplikasi
pada bayi berat lahir rendah (BBLR) tetanus neonatorum dan trauma
kelahiran. Sebagian besar kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah, bila
keshatan ibu selama hami terjaga dengan baiki dan pertolongan persalinan
yang diberikan bersih dana man. Dalam Indonesia sehat 2010 ditargetkan
penurunan AKI menjadi 125 /100.000 KH, sedangkan AKP menjadi 15/1000
kelahiran, untuk mencapai target tersebut, diperlukan pengembangan program
yang mampu mempercepat penurunan AKI dan AKP.
Salah satu caranya adalah meningkatkan muru dan menjaga kesinambungan
pelayanan kesehatan ibu serta perinatal ditingkat oelayanan dasar dan
pelayanan rujukan primer. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan
konsep Audit maternal Perinatal (AMP).
Audit ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasikan faktor medik, non
medik dan faktor pelayanan kesehatan yang berpengaruh kepada kesakitan
dan kematian ibu maupun perinatal. Melaui kegiatan ini didharapkan para
pengelola program KIA di kabupaten /kota dan para pemberi pelayanan di
tingkat pelayanan dasar dan tingklat pelayanan rujukan primer dapat
menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kematian ibu/maternal dan perinatal.

B. TUJUAN AUDIT MATERNAL-PERINATAL


1. Tujuan Umum
Tujuan umum audit maternal perinatal adalah meningkatkan mutu
pelayanan KIA di seluruh wilayah suatu kabupupatan/kota dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal.

2. Tujuan khusus
Tujuan khusu audit maternal-perinatal:
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan
perinatal secara terut dan berkesinambungan yang di lakukan oleh

Anda mungkin juga menyukai