a). Gigi anatomis : bentuk gigi sama bentuk gigi asli dengan tonjolan sudut
33 derajat.
Tinggi cups tergntung ruang antara prosesus alveolaris ( inter ridge space ),
jika ruang besar, berarti ridge alveolaris makin datar. Apabila memilih cups yang
tinggi karena jarak cups dengan dasar prosesus alveolaris makin jauh sedangkan
oklusal plane tetap, daya ungkit makin besar sehingga untuk mendapatkan
protesa yang stabil maka pakai gigi tiruan yang permukaan oklusal yang datar.
2. Ukuran Gigi
Luas jaringan pendukung rahang bawah lebih kecil karena resorbsi pilih
gigi yang kecil, untuk melindungi prosesus alveolaris makin besar permukaan
oklusal, maka tekanan kunyah yang diteruskan akan lebih besar.
3. Ruang antar rahang (vertikal) : gigi posterior tiruan yang dibuat oleh
pabrik dengan panjang oklusoservikal yang berbeda beda. Panjang
premolar satu atas harus sebanding dengan panjang kaninus atas untuk
mendapatkan efek estetis diperhatikan jarak antar dengan baik. Gambar
16-19. Jika ridge alveolar menunjukkan jarak horizontal tipis dan panjang
gigi posterior dapat dengan mudah disusun diatas ridge alveolar tanpa
mengorbankan estetis. Jika jarak bite rim dengan basisi tipis pada dimensi
vertikal tertentu, sebagai pedoman untuk menentukan panjang gigi.
B. Persyaratan Estetis
3. Gigi non anatomis / flap plane teeth/ mono plane estetisnya kurang
baik untuk kontur bukal unnatural terutama bagian bukal
cups premolar satu terlihat datar.