SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Oleh :
i
PERSEMBAHAN
ii
MOTTO
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23)
“Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain, Karena tak semua bunga
tumbuh dan mekar bersamaan”
iii
PERNYATAAN
iv
SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing
v
PENGESAHAN
Ebban Bagus Kuntadi, S.P., MSc. Lenny Widjayanthi, S.P., MSc., PhD.
NIP. 198002202006041002 NIP. 1968120219994032001
Mengesahkan
Dekan,
vi
RINGKASAN
vii
signifikansi sebesar 5% yaitu variabel luas lahan (X1) dengan koefisien regresi
0,317 dan variabel tenaga kerja (X2) dengan koefisien regresi 0,116. Sedangkan
empat variabel lainnya tidak signifikan terhadap nilai signifikansi sebesar 5%
yaitu variabel pupuk organik (X3), variabel pupuk anorganik (X4), variabel umur
tanaman (X5) dan variabel jumlah tanaman (X6) dengan masing-masing koefisien
regresi adalah 0,050, -0,091, 0,027, 0,585. (3) Berdasarkan hasil analisis, maka
pendapatan yang diperoleh petani kopi arabika dalam melakukan pengolahan kopi
arabika menjadi kopi arabika menguntungkan, karena penerimaan lebih besar dari
total biaya yang dikeluarkan (TR>TC). Pendapatan yang diterima oleh petani kopi
arabika dalam satu tahun sebesar Rp 64.476.020,89. Nilai tersebut diperoleh dari
penerimaan sebesar Rp 84.582.058,79 dikurangi dengan biaya total sebesar Rp
20.106.037,90 yang dibutuhkan petani kopi arabika untuk memproduksi kopi
arabika pada satu tahun.
viii
SUMMARY
ix
regression coefficient 0,317 and labor (X2) coefficient 0,116. Meanwhile the rest
four variables are not significant toward the significance 5% value they are
organic fertilizer variable (X3), inorganic fertilizer variable (X4), plant age
variable (X5) number of plant variable (X6) with each regression coefficient
between 0,050, -0,091, 0,027, 0,585. (3) Based on the analysis result, so the
obtained income of Arabica Coffee Farmer in processing the coffee is beneficial
economically, because the reception is bigger from the total needed budget
(TR>TC). The received income for the farmer in a year is Rp 64.476.020, 89. That
nominal is obtained from the reception Rp 84.582.058, 79 reduced by needed total
budget Rp 20.106.037,90 to conduct the production of Arabica coffee in a year.
x
PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Faktor Produksi dan Pendapatan Petani Kopi Arabika di Kecamatan
Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso”. Skripsi ini diajukan guna memenuhi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana pada Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Jember;
2. Bapak M. Rondhi, SP., MP., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember;
3. Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan hingga karya ilmiah tertulis ini dapat terselesaikan;
4. Bapak Ebban Bagus Kuntadi, S.P., MSc. selaku Dosen Penguji Utama, serta
Ibu Lenny Widjayanthi, S.P., MSc., PhD. selaku Dosen Penguji Anggota
yang telah memberikan banyak masukan dan saran demi kesempurnaan karya
ilmiah tertulis ini;
5. Ibu Lenny Widjayanthi, S.P., MSc., PhD. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan motivasi dari awal
perkuliahan hingga terselesaikannya karya ilmiah tertulis ini;
6. Bapak dan Ibu petani kopi arabika selaku responden di Kecamatan Sumber
Wringin Kabupaten Bondowoso yang telah membantu selama pengumpulan
data penelitian ini hingga karya ilmiah tertulis ini selesai;
7. Ibu saya Dra Juli Setyowati MP dan Ayah saya Ir Setiyono MP, Kakak saya
Andri Setyo Nugrahanto S.P. dan Aditya Setyo Raharjanto S.TP. Adik saya
Ari Setyo Bimantara terimakasih atas segala doa, motivasi, dukungan, materi,
dan kasih sayang yang telah diberikan;
xi
8. Teman-teman seperjuangan Syahrul, Hidayat, Iwan, Angga, Ego,
Abdussyukur, Samsul, Arif, Zangky, Kurnia Anis, Dina, Vivi, Lintang, Titis,
yang setia menemani keseharian selama masa perkuliahan hingga akhir serta
memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan karya ilmiah
tertulis ini;
9. Teman-teman KKN PPM 1 Fauzi, Yudo, Zheka, Roni, Hazmi, April, Pipit,
Novi, dan Intan yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan karya ilmiah tertulis ini;
10. Teman-teman Magang Pendamping Petani Agus, Fauzan, Mas Fariz, Mbak
Widya, Senja, Azizah, Ayu, Ira, dan Mia yang telah memberikan dukungan
dan semangat dalam menyelesaikan karya ilmiah tertulis ini
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah tertulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga karya ilmiah tertulis ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang ingin mengembangkannya.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................ 29
2.4 Hipotesis .................................................................................... 33
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 34
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................... 34
3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 35
3.3 Metode Pengambilan Contoh .................................................. 35
3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38
3.5 Metode Analisis Data................................................................ 39
3.6 Definisi Operasional ................................................................. 42
BAB 4. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ........................................... 45
4.1 Letak Geografis......................................................................... 45
4.1.1 Topografi ........................................................................... 45
4.1.2 Penggunaan Tanah ............................................................ 46
4.1.3 Keadaan Iklim ................................................................... 46
4.2 Keadaan Umum Kopi Rakyat di Kecamatan Sumber Wringin
.................................................................................................... 47
4.3 Kegiatan Pasca Panen Kopi Arabika...................................... 48
4.4 Kegiatan Pemasaran Kopi Arabika ........................................ 49
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 51
5.1 Produktivitas Kopi Arabika di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso ................................................................................. 51
5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kopi di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso ......... 52
5.3 Analisis Pendapatan yang Diperoleh dalam Pengolahan Kopi Arabika di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso ................................................................................. 71
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 77
6.1 Simpulan .................................................................................... 77
6.2 Saran .......................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79
KUESIONER.................................................................................................. 82
xiv
LAMPIRAN.................................................................................................... 89
DOKUMENTASI ........................................................................................... 145
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Perkembangan Areal dan Produksi Komoditas Utama 3
Perkebunan di Provinsi Jawa Timur 2010-2012 .......................
xvi
Arabika dalam Satu Tahunn dalam Bentuk Oce .......................
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Hubungan antara Produk Total, Produk Rata-Rata dan Produk 22
Marginal ........................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Data produksi, luas lahan dan produktivitas usahatani kopi di 89
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso, 2017 .......
xix
13 Penerimaan Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin 132
Kabupaten Bondowoso ................................................................
xx
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
lainnya yaitu Brazil dan Vietnam. Hal tersebut menjadi salah satu faktor
pendukung yang membuat Indonesia memiliki keberagaman spesialiti yang telah
dikenal oleh beberapa negara khususnya Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.
Kopi spesialiti merupakan kopi berkualitas premium yang memiiliki cita rasa
tinggi dan aroma yang khas. Kopi spesialiti yang dibudidayakan dan dihasilkan
Indonesia diperoleh dari dua jenis kopi yang berbeda, yaitu kopi arabika dan kopi
robusta(Kusmiati, 2015:3).
Kopi arabika merupakan salah satu spesialiti kopi yang menjadi unggulan
Indonesia. Kopi arabika merupakan jenis kopi pertama yang ditemukan dan
dibudidayakan hingga sekarang. Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian
700–1700 mdpl dengan suhu 16-20°C. Kopi arabika rentan terhadap serangan
penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah
dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan
pembudidayaan kopi arabika memang membutuhkanperhatian lebih dibanding
jenis kopi lainnya. Kopi arabika saat ini telah menguasai sebagian besar pasar
kopi dunia sehingga kopi arabika disebut dengan komoditas perkebunan
mendunia. Harga kopi arabika berada ditingkat relatif lebih tinggi dibandingkan
jenis kopi lainnya. Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk proses
pembudidayaan kopi arabika, karena di Indonesia memiliki banyak wilayah
dataran tinggi. Kopi arabika sebagian besar berada di perkebunan daerah
pegunungan Toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa.
Kopi arabika sebelum masuk dan dibudidayakan di Indonesia sebagian besar
berasal dari Colombia, Amerika Tengah, dan Brazil. Kopi arabika merupakan
spesies yang paling banyak dihasilkan dalam setiap produksi kopi. Produksi dari
kopi arabika bisa mencapai 70% dari jumlah total produksi disetiap periode
(Fauziah, 2015:1).
Budidaya kopi di Indonesia ada beberapa jenis. Jenis kopi yang
dibudidayakan antara lain, robusta, arabika, dan liberika. Wilayah Indonesia yang
membudidayakan kopi antara lain Toraja, Sumatera Utara, Aceh, dan wilayah
Jawa. Wilayah di Jawa yang banyak membudidayakan kopi arabika adalah Jawa
Timur. Jawa Timur merupakan wilayah Indonesia dengan wilayah dataran tinggi
3
cukup luas. Komoditas perkebunan lain selain kopi juga banyak di budidayakan di
Jawa Timur. Tahun ke tahun perkembangan luas areal dan produksi komoditas
perkebunan mengalami perubahan. Perluasan lahan terjadi pada komoditas
unggulan saja, sedangkan pada komoditas pendukung mengalami pengurangan
luas areal dikarenakan ada peralihan ke komoditas lain, atau dijadikan sebagai
perluasan komoditas utama. Berikut merupakan data perkembangan areal
komoditas utama perkebunan di Jawa Timur mulai tahun 2010 hingga 2012.
Tabel 1.1 Perkembangan Areal dan Produksi Komoditas Utama Perkebunan di
Provinsi Jawa Timur 2010-2012
Komoditas Areal (Ha) Produksi (Ton)
2010 2011 2012 2010 2011 2012
Tebu 192.970 192.587 198.278 1.014.272 1.051.642 1.252.788
Tembakau 109,250 130.824 154.141 53.695 114.816 136.62
Kapas 1.704 2.05 1.031 345 1 227
Kopi 95.692 99.122 100.847 56.202 57.397 64.239
Kakao 54.657 61.169 63.04 24.2 23.522 32.912
Kelapa 293.75 296.921 297.632 257.891 271.768 277.119
Jambu 48.284 51.234 52.903 10.5 12.36 12.719
Mete
Cengkeh 42.007 43.876 46.902 10.34 6.807 11.699
Lain- 145.801 188.572 145.798 99.475 144.448 141.448
lainnya
rakyat. Perkebunan rakyat diolah sendiri oleh pemilik dan bersifat mandiri.
Perkebunan rakyat disebut dengan pola swadaya yang menduduki hampir 80%
dari seluruh areal perkebunan yang ada di Indonesia. Pengelolaan yang masih
terbatas, yang berarti belum ada pembagian untuk masing-masing sistem. Petani
tanaman perkebunan dapat berfungsi dan bertidak sebagai manajer, dan dapat
bertindak sebagai pelaksana setiap kegiatan usaha yang dijalankan. Pemilik lahan
memiliki semua peran dalam pengelolaan perkebunan rakyat. Perkebunan rakyat
yang sudah banyak diusahakan di Indonesia adalah tanaman kopi. Tanaman kopi
tersebar di berbagai wilayah Indonesia diantaranya Sumatera, Jawa, Bali,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Berkisar 95% areal tersebut merupakan tanaman
kopi rakyat (Suwarto, 2010:139).
Tabel 1.2 Data Luas Areal dan Produksi Kopi Arabika Perkebunan Rakyat menurut
Kabupaten di Jawa Timur Tahun 2015
No Kabupaten Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
1 Magetan 172 114
2 Ngawi 0 0
3 Ponorogo 466 86
4 Pacitan 326 190
5 Malang 971 245
6 Pasuruan 3.418 1.406
7 Probolinggo 962 98
8 Lumajang 335 75
9 Bondowoso 1.811 982
10 Situbondo 1.774 1.426
11 Jember 1.940 462
12 Bojonegoro 0 0
13 Batu 80 25
14 Surabaya 0 0
Jawa Timur 12.255 5.109
Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan 2017
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa terdapat 4 sentra produksi kopi
arabika di Jawa Timur yaitu Kabupaten Situbondo, Pasuruan, Bondowoso dan
Jember. Kabupaten Bondowoso merupakan penghasil kopi arabika perkebunan
rakyat terbesar ketiga setelah Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Pasuruan.
Produksi kopi arabika perkebunan rakyat di Kabupaten Bondowoso mencapai 982
ton dengan luas areal 1.811 ha. Kabupaten Bondowoso memberikan sumbangan
sebesar 982 ton dari total produksi kopi arabika perkebunan rakyat di Jawa Timur
sebesar 5.109 ton atau 19,22%.
5
Tabel 1.4 Luas Areal dan Produksi Kopi Arabika Perkebunan Rakyat di Dalam
Kawasan Hutan Kabupaten Bondowoso menurut Kecamatan Tahun 2016
No Kecamatan Dalam Kawasan Hutan
Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
1 Maesan 227,85 82,03
2 Grujugan 0,00 0,00
3 Tamanan 0,00 0,00
4 Jambesari DS 0,00 0,00
5 Pujer 0,00 0,00
6 Tlogosari 15,00 5,25
7 Sukosari 0,00 0,00
8 Sumber Wringin 1.504,52 541,63
9 Tapen 0,00 0,00
10 Wonosari 0,00 0,00
11 Tenggarang 0,00 0,00
12 Bondowoso 0,00 0,00
13 Curahdami 0,00 0,00
14 Binakal 15,00 5,40
15 Pakem 49,00 17,64
16 Wringin 0,00 0,00
17 Tegalampel 0,00 0,00
18 Taman Krocok 0,30 0,10
19 Klabang 0,00 0,00
20 Botolinggo 307,50 107,63
21 Sempol 363,21 134,39
22 Prajekan 0,00 0,00
23 Cermee 153,00 55,08
Kabupaten Bondowoso 2.635,38 949,14
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso 2017
Berdasarkan tabel 1.4 dapat dijelaskan bahwa Kecamatan Sumber Wringin
adalah penghasil kopi arabika terbesar di Kabupaten Bondowoso. Luas areal
perkebunan rakyat kopi arabika sebesar 1.504,52 ha dengan produksi 541,63 ton.
Kecamatan Sumber Wringin mempunyai kontribusi terbesar dalam produksi kopi
arabika di Kabupaten Bondowoso, dimana Kecamatan Sumber Wringin
menyumbang 57,06% dari total produksi kopi arabika yang dihasilkan Kabupaten
Bondowoso.
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso memiliki areal
komoditas kopi arabika yang cukup luas dengan produksi tiap tahunnya juga
cukup tinggi, namun semakin lama produksinya juga semakin turun. Penurunan
produksi dari kopi arabika juga akan mengakibatkan penurunan dari pendapatan
yang diterima oleh petani. Penurunan produksi kopi arabika yang terjadi di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupten Bondowoso karena penggunaan faktor-
7
faktor produksi yang kurang optimal yang masih belum sesuai dengan kebutuhan.
Faktor-faktor produksi yang kurang optimal secara tidak langsung akan
mengurangi produksi kopi arabika
Berdasarkan uraian di atas maka dianggap penting untuk melakukan
penelitian mengenai analisis produksi dan pendapatan kopi arabika. Guna melihat
perkembangan produksi akan dianalisis faktor apa saja yang berpengaruh terhadap
produksi kopi arabika. Analisis faktor-faktor produksi nantinya kan dapat
diketahui faktor apa saja yang berperan penting dalam produksi kopi arabika
sehingga nantinya peningkatan produksi kopi arabika akan mempengaruhi
pendapatan yang diterima oleh petani kopi arabika. Maka peneliti mengambil
judul “Analisis Faktor Produksi dan Pendapatan Kopi Arabika di Kecamatan
Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso”.
8
9
10
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi kopi arabika
diKecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.
Penelitian yang dilakukan Risal, Widjajanti, dan Jumiati (2014) yang
berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kopi Rakyat
Di Kecamatan Silo Kabupaten JemberAnalisis Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Usahatani Kopi Rakyat Di Kecamatan Silo Kabupaten Jember”. Tujuan
dari penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi
usahatani kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Alat analisis yang
digunakan regresi linier berganda pendekatan Cobb-Douglas. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan variabel modal berpengaruh signifikan terhadap produksi kopi
rakyat, sedangkan variabel tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap produksi kopi rakyat.
Penelitian tentang produksi menurut Risandewi (2013) yang berjudul
“Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta di Kabupaten Temanggung” tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui dari faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi tingkat produksi kopi rakyat di Kecamatan Candiroto. Metode
untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi
kopi digunakan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat produksi kopi
robusta di Kecamatan Candiroto adalah luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah
tanaman, penggunaan pupuk, dan umur tanaman. Hanya variabel umur tanaman
kopi yang bertanda negatif terhadap tingkat produksi kopi robusta.
Penelitian menurut Yordy, G. 2017 dalam judul “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Produksi Kopi Arabika di Sulawesi Selatan” Metode Regresi
Linear Berganda dengan menggunakan Eviews, menunjukkan bahwa variabel
modal, luas lahan, tenaga kerja, secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
produksi kopi arabika di Sulawesi Selatan, sedangkan Variabel pupuk tidak
signifikan mempengaruhi produksi kopi arabika di Sulawesi Selatan. dapat
diketahui dalam penelitian ini variabel modal, luas lahan, tenaga kerja dan pupuk
terhadap produksi kopi arabika di Sulawesi Selatan berpengaruh positif terhadap
produksi kopi arabika, artinya ketiga faktor yang diteliti tersebut memberi
11
pengaruh yang cukup berarti terhadap produksi kopi arabika. Faktor modal yang
dikeluarkan oleh petani dapat mendorong untuk menambah jumlah bibit kopi dan
membiayai faktor-faktor produksi lain agar produksi kopi arabika dapat terus
meningkat. Faktor lahan sangat berpengaruh karena jika semakin luas areal lahan
yang ditanam maka juga akan berpengaruh dengan jumlah produksi kopi arabika.
Faktor tenaga kerja dapat membantu dalam memaksimalkan dalam hal mengolah
kebun kopi sehingga semakin besar peluang meningkatkan produksi kopi arabika.
Sedangkan untuk faktor pupuk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
produksi kopi arabika di Sulawesi Selatan. Artinya pupuk yang digunakan tidak
secara efisien dalam meningkatkan produksi kopi arabika.
Berdasarkan penelitan yang dilakukan Thamrin, S. 2014 dalam judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kopi Arabika di
Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan” dalam penelitian ini metode analisis yang
digunakan untuk fungsi produksi yaitu Cobb Douglas metode ini dipilih karena
sederhan.Penelitian ini menggunakan sepuluh faktor produksi, antara lain: luas
lahan, jumlah pohon produktif, pupuk urea, ZA, SP36, KCL, pestisida, herbisida,
pupuk kandang, dan tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui
bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap
produksi kopi arabika. Adapun faktor-faktor input yang berpengaruh terhadap
produksi per luas lahan kopi arabika adalah pupuk Urea, pupuk ZA, herbisida,
pupuk kandang dan tenaga kerja.
Penelitian tentang pendapatan menurut Supriyadi et al. (2014) yang
berjudul “Analisis Pendaatan Usahatani Kopi (Coffea sp) Rakyat di Kecamatan
Limbangan Kabupaten Kendal” dalam penelitian ini Biaya dari usahatani kopi
rakyat di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal yaitu biaya tetap Rp. 200.800
dan biaya variabel Rp. 1.722.900 sehingga diperoleh biaya total Rp. 1.923.700 per
musim panen. Hasil produksi rata-rata per musim panen dari usahatani kopi rakyat
di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal yaitu 1.646,08 Kg dengan harga jual
Rp. 4.000 per/kg maka total penerimaan dari usahatani kopi adalah Rp. 6.584.300
per musim panen. Pendapatan usahatani kopi rakyat di Kecamatan Limbangan
Kabupaten Kendal yaitu penerimaan Rp. 6.584.300 per musim panen dikurangi
12
biaya total Rp. 1.923.700 per musim panen sehingga diperoleh pendapatan sebesar
Rp 4.660.600 per musim panen (satu tahun).
Berdasarkan penelitan yang dilakukan Syusantie (2013), dengan judul
penelitian “Analisis Pendapatan Petani Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Margin
Pemasaran di Distrik Kamu Kabupaten Dogiyai”. Penelitian ini menyatakan
bahwa penerimaan usahatani diperoleh dari hasil kali jumlah produksi dengan
harga produk yang diterima oleh petani, sedangkan pendapatan diperoleh dari
selisih antara penerimaan dengan total biaya usahatani yang dikeluarkan. Rata-
rata pendapatan petani kopi arabika diatas merupakan hasil perhitungan dalam
satu kali musim panen sedangkan hasil survei di lokasi penelitian menunjukkan
bahwa dalam satu tahun terjadi empat kali musim panen sesuai dengan masa
tunggu buah kopi arabika dari awal berbuah sampai proses panen. Pendapatan
menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani kopi arabika
sebesar Rp 1.164.083,30 dengan total penerimaan sebesar Rp 1.823.250,00 dan
total biaya sebesar Rp 659.166,67, sehingga dapat diketahui bahwa usahtani kopi
yang dilakukan menguntungkan, Ini berarti bahwa adanya keuntungan yang
diperoleh masing-masing petani.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi (2017), Risal (2014), dan
Retno (2012) yaitu membahas tentang produksi kopi. Melihat kekurangan dari
penelitian tersebut yaitu hanya beberapa variabel saja yang digunakan. Variabel
yang digunakan oleh ketiga peneliti tersebut antara lain, modal, tenaga kerja, luas
lahan, dan pupuk (KCL dan urea). Dari ketiga penelitian tersebut hasil yang
diperoleh memiliki perbedaan yang mempengaruhi faktor-faktor produksi kopi.
Penelitian yang dilakukan menurut Thamrin (2014), Yordy (2017), dan Risandewi
(2013). Dengan pokok pembahasan produksi kopi. Varibel yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain luas lahan, jumlah pohon produktif, pupuk urea, ZA,
SP36, KCL, pestisida, herbisida, pupuk kandang, dan tenaga kerja. Kekurangan
dari ketiga ini dapat dilihat dari perbedaan penggunaan variabel sehingga hasil
yang diperoleh tidak memilik kesamaan.
13
naungan pohon peneduh ataupun lahan terbuka. Pohon kopi arabika memiliki
perkaran yang dalam, bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kayu atau
tanaman lainnya. Daun kopi arabika berukuran relatif kecil dibanding jenis kopi
lainnya, panjangnya 10-15 cm dan lebarnya 4-6 cm. Tanaman bisa menyerbuk
sendiri, proses penyerbukan bisa terjadi diantara bunga yang terdapat dalam satu
pohon. Lamanya perkembangan buah sejak berbunga hingga siap panen berkisar
7-9 bulan. Buahnya berwarna merah ketika matang dan mudah rontok.
Tanaman kopi arabika hanya tumbuh dengan baik bila dibudidayakan di
atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Idealnya ditanam pada
ketinggian 1.200-1.950 meter. Suhu harian rata-rata yang dibutuhkan tanaman
kopi arabika berkisar 15-24°C dengan curah hujan 1.200-2.200 mm per tahun.
2. Coffea canephora var. Robusta (Kopi Robusta)
Pohon kopi robusta bisa tumbuh hingga 12 meter bila tidak dipangkas.
Tanaman ini memiliki sistem perakaran yang dangkal sehingga membutuhkan
tanah yang subur. Daun kopi robusta cukup besar dengan panjang sekitar 20-35
cm dan lebar 8-15 cm.Tanaman kopi robusta melakukan penyerbukan silang.
Ukuran buahnya lebih kecil dibanding arabika. Diameternya berkisar dari 16-18
mm. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga hingga buah siap panen sekitar
9-11 bulan. Buah yang telah matang tetap kuat menempel pada tangkainya.Jenis
robusta bisa tumbuh dengan baik di dataran yang lebih rendah, sekitar 250-1.500
meter dari permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata yang lebih
hangat, sekitar 18-36°C dengan curah hujan 2.200-3.000 mm per tahun.
3. Coffea liberica var. Liberica (Kopi Liberika)
Pohon kopi liberika memiliki ukuran cukup besar, tingginya bisa mencapai
18 meter. Ukuran buah kopi liberika paling besar diantara kopi budidaya lainnya
dengan diameter sekitar 18-30 mm. Rasio berat kering terhadap berat buah
segarnya sangat rendah. Tanaman kopi liberika bisa hidup dengan baik pada
ketinggian kurang dari 700 meter. Bahkan ada tipe kopi liberika yang tahan
ditanam di lingkungan tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi seperti lahan
gambut.
15
kopi sebelum ditanam didalam lubang yang disediakan sekitar 2-3 bulan
sebelumya ditanam didalam polybag. Dua atau tiga bulan berlalu baru bibit kopi
yang di polybag dipindahkan kedalam lubang yang telah disediakan. Bibit kopi
yang telah ditanam setelahnya mendapat perawatan an perlakuan pendukung agar
pertumbuhan kopi sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan kopi bisa berpa
pemberian pupuk, penyiraman, serta pemangkasan (Zainura, dkk. 2016:132).
Kegiatan usahatani kopi juga memiliki beberapa teknik agar kualitasnya
tetap baik dan juga kandungan manfaatnya lebih banyak. Usahatani kopi organik,
menggunakan bahan yang aman dan tanpa pestisida. Kopi organik dipercaya
sebagai kopi dengan kualitas baik karena selama proses usahatani kopi tidak
terkontaminasi dengan bahan kimia yang berlebih jadi aman untuk kesehatan dan
juga kualitas yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan kopi non organik
(Affandi, dkk. 2014:93).
dalah klonseperti klon BP 42 atau BP 358. Perbanyakan bibit kopi terdapat dua
cara, bisa generatif dan juga vegetatif.
3. Persiapan Lahan dan Pohon Teduh
Budidaya kopi bisa dilakukan baik didataran tinggi maupun rendah,
tergantung dari jenis kopi yang dipilih. Secara umum kopi membutuhkani tanah
gembur yang kaya bahan organik. Menambah kesuburan berikan pupuk organik
dan penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan tumbuh baik pada
keasaman tanah 5-6,5 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-6,5 pH.
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah
menanam pohon peneduh. Pohon peneduh memiliki manfaat untuk mengatur
intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang
menghendaki intensitas cahaya mataheri tidak penuh.
4. Penanaman Bibit Kopi
Memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak
tanam budidaya kopi yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan
2,5×2,5 meter untuk arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian
lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat
jarak tanamnya. Lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm. Dua bulan sebelum
penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah
galian bagian bawah, selanjutnya masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1
bulan sebelum bibit ditanam campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian
atas, kemudian masukkan ke lubang tanam. Serangkaian proses telah selesai maka
bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Papas daun terlebih dahulu yang
terdapat pada bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi penguapan.
Keluarkan bibit kopi dari polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam yang telah
dipersiapkan. Kedalaman galian menyesuaikan dengan panjang akar. Bagi bibit
yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tanaman tegak lurus. Tutup
lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan beri ajir untuk
menopang tanaman agar tidak roboh.
18
(input) dan produksi (output) biasanya disebut dengan fungsi produksi atau juga
disebut dengan factor relationship (Soekartawi, 2010:46).
Menurut Soetriono (2015:70) Produsen dalam kegiatan ekonomi (mikro)
akan mengalokasikan anggarannya dengan membeli faktor-faktor produksi untuk
dipergunakan memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk mencapai
keuntungan yang maksimum (atau tingkat produksi yang optimum). Dalam
menggunakan faktor-faktor produksi pada proses produksi berlaku Hukum
Kenaikan produksi yang Menurun (The Law of Diminishing Return).
Beberapa faktor produksi atau input yang digunakan akan menghasilkan
output (keluaran). Jumlah output juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan.
Hubungan antara jumlah penggunaan input dan jumlah output yang dihasilkan,
dengan teknologi tertentu, disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu
fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi
dan tingkat produksi yang diciptakan. Model ini, hubungan antara input yaitu
faktor-faktor produksi dan output yaitu jumlah produksi disusun dalam fungsi
produksi (Soetriono, 2015:71).
Lahan pertanian di banyak daerah mengalami degradasi lahan akibat
konversi lahan dan degradasi tanah (kurang subur). Konversi lahan disebabkan
oleh banyak faktor seperti: kebutuhan perumahan karena bertambahnya jumlah
orang, pembangunan infrastuktur, pembangunan industri dan bangunan non
pertanian. Degradasi tanah (kurang subur) disebabkan oleh petani bertani dalam
kegiatan bertani. Kondisi tersebut akan menjadi ancaman di masa depan sektor
pertanian, terutama untuk ketersediaan produksi tanaman panganPenerapan teknik
budidaya untuk komoditas kedelai, beras, dan jagung bervariasi di antaranya. yang
disebabkan oleh banyak faktor seperti: kondisi geografis dan topografi, pola curah
hujan yang berhubungan dengan kalender dan pola penanaman, kebiasaan pola
lokal dalam praktik budidaya (misalnya, pengolahan lahan, pengolahan lahan
penggunaan benih lokal atau bersertifikat, ruang tanam, dan pengolahan tanaman,
variasi kualitas sumber daya petani, terutama untuk keterampilan dan pengalaman
dalam bertani. ketersediaan layanan teknis informasi dan budidaya, dan modal
usaha pertanian (Soetriono, 2016:124)
20
Q = f(K, L, R, T)
Produksi (Y) C
Y2 B
Kurva Produk Total (TP)
Y1
0 X3 X1 X4 X2
I II III
eprod≥1:Daerah 1>eprod eprod≤0:Daerah
Y MP maks
AP Maks
0 X1 X2 X
adalah rasio perubahan relatif produk yang dihasilkan dengan perubahan relatif
jumlah faktor produksi yang dipakai. Elastisitas produksi ini juga disebut dengan
koefisien fungsi dan disimbolkan dengan tanda e atau eprod. Berikut ini adalah
daerah-daerah produksi :
output
C
TP
B
A
A
a
Input
variabel
0
output
Tahap II
MP Maks
a
b
AP Maks
b
AP
c Input
0 MP = 0 variabel
MP
fungsi produksi tersebut terdiri dari beberapa kurva, yaitu; (a) Kurva produksi
total (TP) yang bergerak dari 0 menuju A, B dan C; (b) Kurva produksi rata-rata
(AP); dan (c) Kurva produksi marginal (MP). Kurva fungsi produksi tersebut
dibagi menjadi tiga fase/tahap yang terdiri dari: a. Tahap I
Tahap III, ini penggunaan input variabel setelah titik C pada kurva TP
dimana bersamaan dengan kurva MP yang nilainya mulai negatif, sehingga tidak
ada penambahan produktivitas per unit input variabel yang ditambahkan. Apabila
input variabel terus ditambahkan maka produk total yang dihasilkan menurun.
Pada fase ini akan berlaku “Hukum Penambahan Hasil Produksi yang Semakin
Menurun (Law of Decreasing Return)”. Oleh sebab itu tahap/fase ini disebut
sebagai ‘daerah produksi irrasional’ dimana elastisitas produksinya Ep<0. Berarti
setiap penambahan faktor produksi akan menyebabkan pengurangan produksi.
Jadi penambahan faktor produksi pada daerah ini akan mengurangi pendapatan.
1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari nol
adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite),
2. Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi
pada setiap pengamatan (non-neutral difference in the respective
technologies). Artinya, jika pada model Cobb-Dauglas yang digunakan dalam
suatu pengamatan dan bila analisis yang diperlukan lebih dari satu model
katakanlah dua model maka perbedaaan terletak pada intercept dan bukan
pada kemiringan garis (slope) model tersebut,
3. Tipe variabel X adalah perfect competition,
4. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi ) seperti iklim adalah sudah tercakup
pada faktor kesalahan, u.
Fungsi Cobb-Douglass mampu menggambarkan keadaaan skala hasil (return
to scale) apakah sedang meningkat atau menurun, dan koefiensi-koefisiensi fungsi
produksi Cobb-Douglass secara langsung menggambarkan elastisitas produksi
dari setiap input yang dipergunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam
fungsi Cobb-Douglass. Koefisiensi intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglass
merupakan indeks produksi yang menggambarkan elastisitas produksi dari setiap
produksi yang sedang dikaji (Ramadhani, 2011:63).
Menurut Ramadhani (2011:65), beberapa alasan praktis yang membuat
produksi Cobb-Douglass sering digunakan adalah :
1) Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglass bersifat sederhana dan mudah dalam
penerapannya.
2) Fungsi produksi Cobb-Douglass mampu menggambarkan keadaan skala hasil
(Return to Scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
3) Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglass secara langsung
menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang dipergunakan dan
dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglass itu.
4) Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglass merupakan indeks
efisiensi produksi yang secara langsung mengambarkan efisiensi penggunaan
input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang sedang dikaji.
27
Biaya (Rp) TC
TVC
TFC
0 Y1 Y2 Produksi (Q)
TC
Biaya
TR
TVC
LABA
BEP
P
RUGI
TFC
Q
0 Y0 Y1 Y Y2
kurva total biaya berawal dari titik tertentu yang sesuai dengan penjumlahan
antara biaya tetap dengan biaya variabel. Pendapatan merupakan pengurangan
antara total penerimaan (TR) dan total biaya (TC). Apabila pendapatan bernilai
positif maka akan memperoleh laba, dan apabila pendapatan bernilai negatif maka
akan memperoleh rugi. Laba terbesar terjadi pada selisih positif terbesar antara
TR dan TC, pada selisih negatif antara TR dan TC menunjukkan bahwa dalam
menjalankan usahataninya seseorang mengalami kerugian, sedangkan titik
perpotongan antara garit antara biaya total (TC) dan penerimaan total (TR) akan
membentuk BEP pada kondisi saat ini jumlah produksi yang didapat tidak
mengalami keuntungan ataupun kerugian hal ini dikarenakan biaya total sama
dengan penerimaan total.
Pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau
rumah tangga selama periode tertentu. Pendapatan petani akan menjadi lebih besar
pabila petani dapat menekan biaya variabel yang dikeluarkan dan diimbangi
dengan produksi yang tinggi (Soetriono,2015:73). Untuk menghitung pendapatan
dideteksi dengan rumus:
Keterangan:
= Pendapatan bersih
TR = Total penerimaan usahatani
TC = Total biaya
Menurut Supartama (2013), pendapatan usahatani dapat dihitung
berdasarkan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Biaya-biaya
tersebut terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pendapatan merupakan
selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu musim
tanam. Besarnya penerimaan pendapatan yang diperoleh petani dipengaruhi oleh
besarnya jumlah penerimaan usahatani dan jumlah total biaya yang dikeluarkan
untuk usahatani. Menurut Suratiyah (2015), secara sistematis total pendapatan
usahatani dinyatakan dalam rumus:
31
∏ = TR – TC
Keterangan :
∏ = Pendapatan usaha tani (Rp)
TR = Penerimaan usaha tani (Rp)
TC = Total Biaya usaha tani (Rp)
Pendapatan petani bisa dihitung menggunakan rumus analisis berikut:
Pd = TR – TC
TR = Y. PY
TC = FC + VC
Keterangan:
Pd = pendapatan usahatani
TR = total penerimaan (total revenue)
TC = total biaya (total cost)
FC = total biaya tetap (fixed cost)
VC = total biaya variabel (variabel cost)
Y = produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = harga Y
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika total penerimaan > total biaya, maka usahatani untung
Jika total penerimaan = total biaya, maka usahatani berada pada titik impas
Jika total penerimaan < total biaya, maka usahatani rugi
seperti Perhutani. Kemitraan menjadi jalan yang mampu membawa hal positif
bagi petani kopi arabika dan juga Perhutani. Produksi yang dihasilkan setelah
melakukan sebuah jalinan mitra mengalami peningkatan. Produksi merupakan
hasil akhir yang didapatkan setelah melakukan suatu rangkaian usahatani.
Produksi yang diharapkan petani yang dijalankan mendapatkan keuntungan lebih
besar. Produksi yang diterima bisa mencapai hasil yang maksimal dengan yang
diinginkan oleh petani.
Pendapatan yang diterima petani bergantung terhadap produksi yang
dihasilkan. Pendapatan merupakan hasil akhir berupa uang atau materi yang
dihasilkan langsung oeh petani dari penjualan hasil produksi. Produksi meningkat
dapat membuat pendapatan petani yang diterima juga ikut meningkat. Tingkat
produksi serta pendapatan yang dihasilkan oleh petani berdampak bagi strategi
pengembangan kopi yang berada di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso. Produksi dan pendapatan menjadi faktor pendukung dalam
menyusun perkembangan kopi selanjutnya. Pengembangan kopi yang dilakukan
terus menerus akan berdampak baik bagi kehidupan petani kopi yang akan
semakin mendapat tingkat sejahtera lebih baik.
Rumusan masalah pertama yaitu mengenai tingkat produksi kopi dn
produktivitas kopi arabika dan untuk rumusan masalah yang kedua mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kopi arabika. Penggunaan faktor
produksiuntuk mengetahui variabel apa saja yang berpengaruh terhadap produksi
kopi arabika. Faktor-faktor yang berpengaruh luas lahan, modal, tenaga kerja,
pupuk, jumlah tanaman. Produksi didukung dengan variabel input yang lebih
banyak dari sebelumnya. Analisis yang digunakan untuk menjelaskan rumusan
masalah pertama adalah analisis produksi dengan menggunakan fungsi Cobb
Douglass.
Usahatani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso memiliki beberapa masalah terkait dengan produksi dan pendapatan.
Produksi dan pendapatan menjadi faktor pendukung dalam menyusun
perkembangan kopi selanjutnya. Pendapatan yang diharapkan oleh petani kopi
arabika yang diterima dapat maksimal. Strategi yang dikembangkan dengan
34
Pertanian
Harapan :
Hambatan :
1. Produksi
1. Produksi rendah Subsektor Perkebunan kopi lebih
2. Pendapatan baik
rendah. 2. Produksi kop
3. Kurang Usahatani Kopi Rakyat Arabika di bekualitas baik
mengetahui Kab. Bondowoso memiliki 3. Pendapatan
tentang GAP on permasalahan yaitu : petani
Coffee 1. Produksi kurang meningkat
2. Pendapatan petani rendah
Produksi Kopi
Arabika
Indikator Faktor-
Produksi Faktor Produksi : Pendapatan
1. Luas lahan
2. Tenaga kerja
3. Pupuk organik
Analisis Produksi 4. Pupuk Analisis
anorganik Pendapatan
5. Umur tanaman
Cobb Douglass 6. Jumlah
tanaman
Π = TR-TC
2.4 Hipotesis
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi kopi
arabika adalah luas lahan, tenaga kerja, jumlah tanaman, penggunaan pupuk
organik dan pupuk anorganik, dan umur tanaman.
2. Pendapatan petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso adalah menguntungkan.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
37
38
sampel. Pengambilan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan acak dengan
tidak memperhatikan besar dan kecilnya skala usaha dikarenakan semua sampel
pada populasi memiliki kesempatan yang sama sehingga pengambilan contoh
dilakukan dengan teracak secara sederhana (Soetriono, 2007).
Pengambilan sampel penelitian akan dilakukan di 3 desa dari 6 desa yang
ada di Kecamatan Sumber Wringin. Hal ini dikarenakan petani kopi arabika di
Kecamatan Sumber Wringin tersebar di 3 desa yaitu, Desa Sukorejo, Desa
Rejoagung dan Desa Sumber Wringin. Berikut ini merupakan jumlah petani kopi
arabika di masing - masing desa.
Keterangan:
n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= presentase tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel (15%)
Hasil perhitungan sampel dari total populasi sebanyak 1148 petani dengan
tingkat kesalahan 15% maka diperoleh sampel sebesar 43 petani. Selanjutnya, dari
jumlah sampel yang telah ditentukan digunakan untuk mengetahui jumlah sampel
per-wilayah berdasarkan alokasi sampel berimbang. Jumlah sampel per-wilayah
diambil dengan menggunakan metode proportionate random sampling sehingga
jumlah sampel yang akan digunakan dapat terbagi secara rata pada masing-masing
desa di Kecamatan Sumber Wringin. Untuk menentukan jumlah sampel di
masing-masing desa, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah petani kopi arabika tiap desa
k= jumlah populasi
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh hasil sampel penelitian setiap
desa di Kecamatan Sumber Wringin adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah sampel penelitian di masing-masing desa
Jumlah Sampel Petani
No Desa Jumlah Populasi
Kopi
1 Rejoagung 400 15
2 Sukorejo 428 16
3 Sumber Wringin 320 12
Jumlah 1148 43
Sumber: Data diolah (2018)
41
Y = aX1b1X2b2X3b3X4b4X5b5……Xnbn
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel bebas sehingga formulasinya sebagai
berikut:
Y = aX1b1X2b2X3b3X4b4X5b5X6b6
Untuk memudahkan pendugaan parameter, maka persamaan tersebut
diubah dalam bentuk linier berganda dengan model logaritma natural yang
selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan software SPSS. Persamaan
linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Ln Y = Ln a + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3 + b4 ln X4 +b5 ln X5+b6 ln X6+ e
Keterangan :
Y = produksi kopi arabika (Ton)
X1= luas lahan (Ha)
X2= tenaga kerja (HOK)
X3= pupuk organik (Kg)
X4= pupuk anorganik (Kg)
X5= umur tanaman (tahun)
X6= jumlah tanaman (pohon)
e = error
a = konstanta
b1-6 = koefisien regresi yang ditaksir
Untuk melihat apakah pada persamaan diatas sudah memenuhi kriteria
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), maka perlu dilakukan pengujian
terhadap pelanggaran asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang
mempunyai pola seperti distribusi normal. Salah satu uji yang bisa digunakan
untuk menguji normalitas data adalah Kolmogorof-Smirnov test.
b. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas merupakan gejala korelasi antar variabel bebas yang
ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antar variabel bebas. Korelasi antara
44
5. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan di Kecamatan
Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso.
6. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan
oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbgai instansi demi
mendukung penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sumber Wringin
Kabupaten Bondowoso.
7. Faktor-faktor produksi, merupakan komponen variabel yang dibutuhkan
dalam kegiatan budidaya kopi arabika yang meliputi luas lahan, tenaga kerja,
pupuk organik, pupuk anoganik, umur tanaman, jumlah tanaman di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso.
8. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh petani kopi
arabika untuk melakukan kegiatan usahatani yang terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel yang dinyatakan dala satuan rupiah (Rp).
9. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sama
walaupun tidak melakukan proses produksi dan tidak dipengaruhi oleh
besarnya produksi kopi arabika yang dinyatakan dalam bentuk rupiah (Rp).
10. Biaya variabel adalah biaya yang pengeluarannya dipengaruhi oleh besar
kecilnya proses produksi usahatani seperti benih, pupuk, tenaga kerja, dan
lainnya yang dinyatakan dalam bentuk rupiah (Rp).
11. Harga adalah tingkat nilai dari kopi arabika yang dinyatakan dalam bentuk
rupiah (Rp).
12. Penerimaan total adalah nilai hasil produksi usahatani kopi arabika yang
diperoleh dari perkalian antara hasil produksi (Q) dengan harga kopi (P)
dinyatakan dalam rupiah.
13. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan usahatani kopi arabika
yang sudah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama musim tanam.
14. Produksi kopi arabika adalah total produksi kopi arabika (Kg) yang
dihasilkan petani pada luasan lahan tertentu dan diukur dalam satuan
kilogram.
47
15. Tenaga kerja adalah tenaga yang digunakan untuk kegiatan usahatani kopi
arabika dari budidaya hingga masa panen. Tenaga kerja diukur dengan satuan
Hari Orang Kerja (HOK). Biaya yang dikeluarkan adalah tingkat upah dalam
satuan harian kerja.
16. Luas lahan adalah luasan lahan yang digunakan petani dalam usahatani kopi
arabika, diukur dalam satuan hektar.
17. Biaya lahan adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani kopi arabika untuk
membayar pajak lahan untuk usahatani dengan luasan tertentu, diukur dalam
satuan rupiah.
18. Pajak lahan merupakan salah satu bentuk biaya tetap yang dikeluarkan dan
biasanya dibayarkan oleh petani selama satu tahun sekali bergantung kepada
luas lahan dan diukur dalam satuan rupiah.
19. Jumlah pohon adalah banyaknya pohon kopi arabika yang ditanam oleh
petani yang dapat menunjang peningkatan produksi kopi arabika.
20. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi mahluk hidup, seperti
pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia, pupuk organik dapat
digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
21. Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika , kimia atau
biologis.
22. Purposive method adalah metode penentuan lokasi penelitian yang dilakukan
secara sengaja di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso.
BAB 4 GAMBARAN UMUM PENELITIAN
48
49
penentu batas wilayah usaha. Berikut merupakan tabel luas daerah yang berada
pada ketinggian tempat Kecamatan Sumber Wringin.
Tabel 4.1 Ketinggian Luas Wilayah dan Jarak dari Kantor Desa ke Kantor Kecamatan
Tahun 2016.
No Desa Tinggi (m) Luas (km2) Jarak kantor Desa ke
Kecamatan (Km)
1 Tegal Jati 600 23,51 4
2 Sukosari Kidul 600 4,73 3
3 Sumber Gading 700 61,53 2
4 Rejo Agung 700 21,10 2
5 Sukorejo 700 27,74 4
6 Sumber Wringin 650 23,60 1
Jumlah 162,21
Sumber : Kecamatan Sumber Wringin 2016.
Desa Sukorejo berada pada ketinggian kurang lebih 700 meter diatas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata mencapai 2000-3000 mm/tahun dan
bersuhu rata-rata 11-36oC. Desa Sukorejo memiliki wilayah yang dikelilingi
perbukitan dan pegunungan karena letaknya yang berada di lereng Gunung
Raung, Kabupaten Bondowoso Desa Sukorejo memiliki batas-batas administrasi
sebagai berikut:
Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Nogosari
Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Rejo Agung
Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Sumber Gading
Sebelah timur : berbatasan dengan Kecamatan Sempol
Desa Rejo Agung dahulunya merupakan pecahan dari Desa Sukorejo.
Desa sukorejo berada pada ketinggian 600-700 meter diatas permukaan laut. Luas
wilayah Desa Rejo Agung adalah seluas 1.291,5 ha dengan luas lahan perkebunan
seluas 662 ha. Desa Rejo Agung memiliki batas-batas administrasi sebagai
berikut:
Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Nogosar Kecamatan Sukosari
Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Sempol Kecamatan Ijen
Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Sukorejo
Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Sumbergading
Desa Sumberwringin terletak 28 km dari pusat pemerintahan kabupaten
dan berada di ketinggian 650 meter diatas permukaan laut. Desa sumberwringin
50
dapat menimbulkan kerusakan hutan. Tidak ada persyaratan khusus agar petani
dapat melakukan usaha budidaya kopi di areal perhutani, cukup dengan
mendaftarkan data diri ke pihak perhutani. Pada umumnya masing-masing petani
dapat mengelola lahan perhutani 2-3 ha. Petani tidak perlu membayarkan
sejumlah uang sebagai sewa lahan perhutani, sebagai gantinya petani akan
menyetorkan hasil panen kopi arabika sebanyak 30% dari total panen keseluruhan
kepada perhutani.
kulit luar dan kulit daging ceri kopi akan dibuang dengan menggunakan mesin
khusus yang disebut depulper (pengupas). Biji kopi yang sudah terlepas dari
kulitnya ini kemudian dibersihkan lagi dengan memasukkannya ke dalam tempat
khusus berisi air agar sisa-sisa kulit yang masih melekat bisa luruh sepenuhnya
akibat proses fermentasi. Proses fermentasi dilakukan selama 24-36 jam
tergantung temperature, ketebalan layer getah pada ceri dan konsentrat enzimnya,
semakin hangat suhunya maka proses fermentasi akan semakin cepat pula.
Metode semi washed atau yang dikenal dengan istilah giling basah akan
melibatkan dua kali proses pengeringan. Setelah dipetik, kulit terluar ceri kopi
dikupas dengan menggunakan mesin pulper dan dikeringkan sebentar. Jika pada
umumnya proses pengeringan kopi dilakukan hingga kadar air 11-12% maka pada
proses sem washed kadar air kopi akan disisakan hingga 30-35% sebelum dikupas
lagi hingga bentuknya benar-benar biji atau green bean.
Pengalaman usahatani petani kopi telah diperoleh sejak dulu dan telah
berlangsung secara turun temurun. Sebesar 68,89% responden telah memiliki
pengalaman yang sudah lama yaitu lebih dari 15 Tahun dengan 51,11% luas lahan
yang dimiliki adalah antara 2 – 3 Ha.
Desa Sukorejo memiliki wilayah seluas 5.010,83 ha yang terdiri
daripemukiman,persawahan, perkebunan, pekarangan, hutan lindung, perkantoran
dan prasarana umum lainnya. Pemanfaatan lahan di Desa Sukorejo digunakan
sebagai perkebunan yaitu sebesar 2.708,5 ha atau sebesar 58,99% dari luas
wilayah Desa Sukorejo secara keseluruhan. Perkebunan yang terdapat di Desa
Sukorejo dibagi menjadi dua yaitu perkebunan rakyat dengan luas 1.032 ha dan
perkebunan swasta seluas 1.676,5 ha. Selain untuk perkebunan, wilayah Desa
Sukorejo juga digunakan sebagai pemukiman dengan luas 2.200 ha, pekarangan
seluas 556 ha, persawahan seluas 213 ha, hutan lindung seluas 187 ha dan sisanya
digunakan sebagai fasilitas umum.
Mata pencaharian penduduk Desa Sukorejo didominasi oleh pekebun kopi.
Dari 4.330 penduduk Desa Sukorejo yang bekerja, sebanyak 4.030 diantaranya
merupakan pekebun kopi sedangkan sisanya bekerja sebagai pegawai desa,
pedagang, pensiunan pegawai negeri sipil, bidan, dan lainnya. Berdasarkan jumlah
tersebut maka sebanyak 93,07% masyarakat Desa Sukorejo berprofesi sebagai
pekebun kopi.
Desa Rejo Agung memiliki curah hujan 2.098 mm/tahun dengan suhu rata-
rata adalah 32oC. Mayoritas penduduk Desa Rejo Agung bekerja sebagai petani
dan sebanyak 645 keluarga memiliki lahan perkebunan, dengan luas lahan
perkebunan kopi milik rakyat adalah seluas 662 ha.
Luas wilayah Desa Sumberwringin secara keseluruhan adalah 750.530 Ha
yang terdiri dari lahan sawah seluas 125.553 ha, lahan pekarangan seluas 96.375
Ha, lahan tegal seluas 506.003 Ha dan lain-lain seluas 22.599 Ha. Desa
Sumberwringin dibagi menjadi 10 dusun dengan jumlah penduduk sebesar 4.707
jiwa. Penghasilan pokok masyarakat Desa Sumberwringin berasal dari kegiatan
pertanian, peternakan dan perikanan dimana untuk bidang pertanian yang paling
banyak dibudidayakan yaitu komoditas padi, jagung dan kopi.
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
56
57
Tabel 5.1 Hasil Rata-rata Luas Lahan, Produksi Kopi Arabika dan Produktivitas Kopi
Arabika Dalam Bentuk Oce
Luas Lahan (Ha) 2,70
Produksi Kopi Arabika Oce Ton (Ha) 1,82
fisiologi optimum. d. Waktu pengeringan lebih cepat. e. Mutu fisik biji dan
citarasanya lebih baik. Pemanenan buah yang belum masak (buah warna hijau
atau kuning) dan buah lewat masak (buah warna hitam) atau buah tidak sehat akan
menyebabkan mutu fisik kopi biji menurun dan citarasanya kurang enak, hal
tersebut telah selaras dengan yang diterapkan oleh petani kopi arabika di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso. Petani hanya memanen buah
kopi yang telah masak atau berwarna merah, hal ini menurut petani dapat
berdampak dari biji kopi dengan mutu prima. dan kualitas cita rasa yang
dihasilkan maksimal, menurut petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin
Kabupaten Bondowoso apabila memanen buah kopi yang masih hijau nantinya
akan berdampak dari kurang maksimalnya produksi yang dihasilkan oleh pohon
kopi arabika. Jika dilihat dengan prosedur yang dianjurkan oleh kementerian
pertanian terkait GAP on Coffee, petani di Kecamatan Sumber Wringin telah
sesuai dalam hal penerapan pemanenan buah kopi. Menurut petani, buah yang
telah dipanen harus segera diolah, penundaan waktu pengolahan akan
menyebabkan penurunan mutu. Penanganan pascapanen ada dua cara pengolahan
buah kopi, yaitu pengolahan cara kering dan cara basah. perbedaan kedua cara
pengolahan tersebut terletak pada adanya penggunaan air ketika pencucian buah.
1. Uji Normalitas
Kriteria pengujian untuk mengetahui normalitas dapat dilihat pada
histogram dan grafik P-Plot. Hasil output Grafik Normal P-Plot menunjukkan
bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal sehingga dapat dikatakan
bahwa nilai residual telah terdistribusi normal. Berdasarkan hasil pengumpulan
data dilapang mengenai data produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi diperoleh data terdistribusi secara normal, hal ini daat ditunjukan oleh
grafik P-Plot.
tidak memiliki pengaruh nyata terhadap produksi kopi. Variabel umur tanaman
pada perhitungan dapat menunjukan nilai t hitung sebesar 0,660 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,513 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa umur
tanaman secara parsial tidak memiliki pengaruh nyata terhadap produksi kopi
Variabel jumlah tanaman pada perhitungan dapat menunjukan nilai t hitung
sebesar 1,857 dengan nilai signifikansi sebesar 0,071 > 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jumlah tanaman secara parsial tidak memiliki pengaruh
nyata terhadap produksi kopi.
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui persamaan atau fungsi produksi
berdasarkan hasil analisis adalah sebagai berikut sebagai berikut :
Ln Y = 1,772 + 0,317 ln X1 + 0,116 ln X2 + 0,050 ln X3 - 0,091 ln X4 + 0,027 ln
X5 + 0,585 ln X6
Y = Anti ln (5,506) X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 X6b6
Y = 246,16 X10,317) X2(0,116) X3(0,050) X4(-0,091) X5(0,027) X6(0,585)
M
Y2 C TP
M
Daerah II
Gambar 5.2 Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi Variabel Luas Lahan
Usahatani kopi di Kecamatan Sumber Wringin dilakukan pada lahan
perhutani. Dalam pelaksanaannya usahatani kopi di Kecamatan Sumber Wringin
68
M
Y2 C TP
M
Daerah II
Gambar 5.3 Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi Variabel Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja dalam kegiatan usahatani kopi arabika
merupakan salah satu faktor yang penting. Hal ini dikarenakan apabila tenaga
kerja sulit didapatkan maka dalam pelaksanaan usahatani kopi arabika tidak dapat
maksimal. Tenaga kerja sangatlah mudah didapatkan di daerah penelitian hal ini
dikarenakan rata-rata petani sampel menggunakan tenaga kerja dalam keluarga
untuk kegiatan usahatani kopi arabika. Hampir pada seluruh kegiatan usahatani
kopi arabika petani sampel menggunakan tenaga kerja dalam keluarga seperti
dalam kegiatan panen buah, pecah buah, penjemuran dan sortasi. Selain tenaga
kerja dalam keluarga petani sampel juga ada yang menggunakan tenaga kerja luar
keluarga. Tenaga kerja luar keluarga didapatkan dari masyarakat sekitar.
Ketersediaan tenaga kerja yang mumpuni akan tetapi tidak di imbangi dengan
tenaga kerja yang terampil juga dapat berpengaruh terhadap produksi. Hal ini
dikarenakan apabila tenaga kerja tidak benar-benar mengetahui tata cara budidaya
tanaman kopi arabika maka akan menyebabkan berkurangnya hasil panen.
70
data, hipotesis pertama diterima, yang artinya bahwa variabel pupuk organik
mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi kopi arabika.
Nilai koefisien regresi pada variabel pupuk organik juga menunjukkan
nilai elastisitas produksi kopi, sehingga nilai elastisitas pupuk organik adalah
0,050. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan variabel pupuk organik
berada pada elastisitas 0<Ep<1. Artinya, bahwa penggunaan input pupuk organik
berada pada daerah II atau daerah rasional yaitu daerah dimana penggunaan input
pupuk organik sudah optimal.
.
M
Y2 C TP
M
Daerah II
Gambar 5.4 Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi Variabel Pupuk Organik
Petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin menggunakan pupuk
organik. Pupuk organik bisa didapatkan dengan menggunakan kotoran hewan
ternak (ayam, sapi, dan kambing) maupun sisa daun kopi ataupun kulit buah kopi.
Pupuk organik biasanya didapatkan dari kotoran hewan yang dipelihara oleh
petani tersebut. Banyak petani memelihara hewan di area kebun agar
mempermudahkan dalam pemupukan. Sebagian besar petani di Kecamatan
Sumber Wringin menggunakan pupuk organik karena dirasa dapat meningkatkan
hasil produksi. Pengaplikasian pupuk juga diperhatikan oleh petani. Biasanya
petani memberi pupuk pada tanaman kopi pada saat awal musim hujan turun.
Penggunaan pupuk dalam usahatani tembakau telah didukung dengan penelitian
terdahulu Thamrin, S. (2014), dalam judul faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi usahatani kopi arabika di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan.
Penggunaan pupuk memiliki keuntungan yang sangat banyak antara lain
meningkatkan populasi jasa renik atau mikroorganisme tanah merangsang
72
pertumbuhan akar dan membentuk sistem perakaran yang baik, sehingga dapat
mengambil unsur hara dengan maksimal dan menjadikan tanaman sehat dan kuat,
meningkatkan daya serap akar terhadap air, memperbaiki perembesan air serta
pertukaran udara didalam tanah, meningkatkan produksi tanaman semaksimal
mungkin. Hal ini dapat menjadi arahan bagi petani dalam menggunakan pupuk
sesuai dengan aturan yang diinstruksikan sehingga dengan menggunakan pupuk
sesuai anjuran akan meningkatkan kualitas dan kuntitas hasil produksi kopi.
Penggunaan pupuk memang sangat penting dalam melakukan usahatani kopi
arabika, namun perlu juga diperhatikan jumlah atau takaran yang sesuai atau tidak
berlebihan.
4. Pupuk Anorganik (X4)
Koefisien regresi variabel pupuk kimia adalah -0,091, (negatif) artinya
penambahan variabel pupuk anorganik menunjukkan bahwa pengaruh
penambahan variabel pupuk anorganik berbanding terbalik dengan produksi kopi.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel pupuk anorganik berpengaruh secara
tidak nyata menurunkan produksi kopi pada taraf kepercayaan 95%. Koefisien
regresi variabel pupuk anorganik adalah -0,091. Artinya, dengan asumsi (ceteris
paribus) setiap penambahan pupuk anorganik 1% akan menurunkan produksi kopi
sebesar 0,091%. Berdasarkan hipotesis yang diajukan ditolak, yang artinya bahwa
variabel pupuk anorganik tidak mempengaruhi secara signifikan menurunkan
produksi kopi arabika.
Nilai koefisien regresi pada variabel pupuk anorganik juga menunjukkan
nilai elastisitas produksi kopi, sehingga nilai elastisitas pupuk anorganik adalah -
0,091. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan variabel pupuk anorganik
berada pada elastisitas Ep<0. Artinya, bahwa penggunaan input tenaga kerja
berada pada daerah irrational II yaitu eprod ≤ 0. Dikatakan daerah irrational
dikarenakan penggunaan pupuk anorganik sudah terlalu banyak dan apabila petani
menambah penggunaan input pupuk anorganik justru akan menurunkan
penambahan produksi kopi.
73
Y2 M
C
TP
M
Daerah III
Daerah II
Gambar 5.6 Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi Variabel Umur Tanaman
Pohon kopi muda membutuhkan waktu yang panjang yaitu sekitar tiga
hingga empat tahun sebelum benar-benar menjadi pohon kopi dewasa yang siap
menghasilkan bunga kopi. Lama usia satu pohon kopi mampu mencapai 100
tahun hanya saja mungkin produksinya tidak sebanyak dan kualitas cerinya tidak
sebaik pohon kopi yang berusia di bawah 20 tahun.
Satu pohon kopi membutuhkan proses regenerastif agar tetap mampu
menghasilkan ceri kopi yang baik dan berkualitas. Biasanya dilakukan penanaman
kembali di tahun ke 15 – 20. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua jenis kopi
dan perkebunan kopi. Panjangnya usia pohon kopi dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya perawatan, standar penanaman yang berbeda-beda, jenis kopi,
daerah tumbuhnya kopi, cuaca dan lain sebagainya. Tanaman kopi di Kecamatan
Sumber Wringin memiliki usia rata-rata 12 tahun, dimana dapat dikatakan pohon
kopi mampu berbuah produktif. Umur tanaman kopi di Kecamatan Sumber
Wringin memiliki nilai yg termuda 6 tahun dan yang paling lama 25 tahun. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa umur tanaman
75
Gambar 5.7 Elastisitas Produksi dan Daerah Produksi Variabel Jumlah Tanaman
Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel tanaman berpengaruh nyata
terhadap peningkatan produksi petani kopi arabika di Kecamatan Sumber
Wringin. Rata-rata jumlah tanaman kopi yang ditanam petani sekitar 1600 pohon
sehingga apabila petani melakukan penambahan jumlah tanaman kopi maka
76
produksi yang dicapai bisa optimal sehingga pendapatan yang diperoleh akan
meningkat. Petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin memiliki varietas
tanaman kopi arabika bermacam-macam. Varietas yang paling banyak ditanam
Blue Mountain, Pricana, Komposit, Kobra, linie s, catura cultivars. Sehingga
petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin rata-rata memilih varietas
tersebut karena dapat meningkatkan produksi kopi arabika dan memiliki aroma
dari rasa yang khas dari kopi arabika yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa luas lahan berpengaruh positif terhadap
produksi kopi Risandewi (2013). hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa
penggunaan jumlah tanaman berpengaruh secara signifikan.
Hasil analisis regresi menggunakan aplikasi SPSS menunjukkan bahwa
faktor-faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, pupuk organik, pupuk anorganik,
umur tanaman, dan jumlah tanaman) terhadap produksi usahatani kopi arabika di
Kecamatan Sumber Wringin, menunjukan data analisis bahwa variabel luas lahan
dan tenaga kerja signifikan terhadap produksi kopi arabika. Variabel luas lahan
sendiri di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso memiliki nilai rata-
rata 2,70 Ha. Hal ini sesuai dengan kriteria untuk usahatani kopi arabika. Luas
lahan produksi sangat diperlukan dalam keberlangsungan usahatani kopi arabika
agar nantinya dapat memaksimalkan dari hasil produksi. Tenaga kerja juga sangat
penting dalam keberlangsungan usahatani kopi arabika. Tenaga kerja yang
digunakan dalam usahatani kopi arabika memiliki nilai rata-rata sebesar 15. Hal
ini menunjukan bahwasannya jumlah tenaga kerja dapat membantu untuk
menunjang dari produksi kopi arabika yang ada di Kecamatan Sumber Wringin
Kabupaten Bondowoso. Variabel yang tidak signifikan terhadap produksi kopi
arabika yang ada di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso yaitu
variabel pupuk organik, pupuk anorganik, umur tanaman dan jumlah tanaman.
Pupuk organik dikatakan tidak signifikan terhadap produksi kopi dikarenakan
jumlah penggunaan pupuk oleh petani rata-rata 1172 Kg/Ha, sedangkan untuk
penggunaan pupuk organik yang sesuai untuk menunjang usahatani kopi arabika
sebesar 392 Kg/pohon. Sehingga dapat dikatakan penggunaan pupuk oleh petani
kopi di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso kurang efektif,
77
karena pupuk organik juga dapat membantu dalam hal memaksimalkan produksi
kopi arabika. Variabel pupuk anorganik dikatakan tidak signifikan karena dalam
usahatani kopi arabika petani di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso tidak menggunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.
Penggunaan pupuk anorganik yang digunakan rata-rata sebesar 440 Kg/Ha,
sedangkan jumlah pupuk anorganik yang dianjurkan untuk usahatani kopi arabika
sebesar 995 Kg/pohon. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk oleh petani
kopi yang ada di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso tidak sesaui
dengan yang dianjurkan dalam usahatani kopi arabika, sehingga dapat dikatakan
hal tersebut dapat mempengaruhi hasil produksi kopi arabika kurang maksimal
atau tidak signifikan. Variabel umur tanaman dapat dikatakan signifikan apabila
umur tanaman kopi masih pada tahap produktif. Umur tanaman kopi pada umur 3
– 4 tahun baru dapat belajar untuk berbuah sedangkan untuk umur produktif
tanaman kopi ketika umur 5-7 tahun. Umur tanaman kopi dapat disebut tua jika
telah melewati usia 20 tahun. Kenyataannya, pada perkebunan-perkebunan kopi
rakyat di Indonesia sangat mudah menemukan tanaman kopi hingga berusia 30
tahun. Pohon kopi yang tua dapat terlihat dari bentuk atau morfologi
tanamanannya. Bentuk batangnya lebih besar dan cenderung keropos, sehingga
tidak optimal lagi untuk menopang produktifitas buah. Selain itu, akar tanaman
kopi yang sudah tua tidak optimal untuk menyerap bahan makanan. Varaibel
umur tanaman dikatakan tidak signifikan dikarenakan umur tanaman kopi yang
ada pada Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso memiliki nilai umur
rata-rata sebesar 13 tahun. Hal ini menunjukan bahwa umur tanaman kopi yang
ada di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso sudah dalam tahap
menurun tingkat produktif tanaman. Jumlah tanaman kopi arabika yang ada pada
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso memiliki nilai rata-rata
sebesar 1632 pohon/Ha. Jumlah tanaman kopi arabika yang dianjurkan untuk rata-
rata populasi tanaman kopi sebesar 2000 pohon/Ha. Jumlah tanaman kopi dapat
dikatakan tidak signifikan terhadap produksi kopi arabika. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah tanaman kopi yang ada pada Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
78
B Luas Lahan TP
A
Tenaga
kerja
Pupuk
organik Pupuk
Umur anorganik
A tanaman
a Jumlah
tanaman Input
variabel
0 Daerah Irasional I Daerah Daerah Irasional II
output Rasional
MP Maks
a
b
AP Maks
AP
c
Input
0 eprod = 1 eprod = 0 variabel
MP
digunakan petani kopi arabika antara lain pupuk dan biaya tenaga kerja. Tabel
berikut merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani kopi arabika di
Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso 2017:
Tabel 5.4 Rata-rata Biaya Tetap Petani Kopi Arabika dalam Satu Tahun
No. Keterangan Jumlah
Rp/Ha
1 Biaya Sewa lahan 7.034.705,12
2 Biaya penyusutan Alat Usahatani 1.976.394,94
3 Biaya Bibit 1.838.115,59
4 Biaya Sewa Alat Pengolahan 2.340.558,62
Total 13.189.774,27
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap yang
digunakan dalam satu tahun untuk memproduksi kopi arabika Rp 13.189.774,27.
Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan biaya sewa lahan, penyusutan alat
usahatani, biaya bibit, dan biaya sewa alat pengolahan. Rata-rata biaya penyusutan
peralatan usahatani diperoleh dari penyusutan peralatan yang dibutuhkan dalam
usahatani kopi arabika, seperti para-para, sabit, parang, cangkul, gunting pangkas,
mesin pemotong rumput. Sedangkan biaya sewa alat pengolahan terdiri dari biaya
sewa peralatan seperti mesin pulper, mesin huller dan alat pengukur kadar air.
Biaya variabel yang digunakan petani kopi arabika antara lain pupuk dan
tenaga kerja. Berikut merupakan tabel rincian biaya variabel yang digunakan
petani kopi arabika di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso:
Tabel 5.5 Rata-rata Biaya Variabel Petani Kopi Arabika dalam Satu Tahun
Jumlah
No. Keterangan
Rp/Ha
1 Biaya Pupuk Organik 524.218,44
2 Biaya Pupuk Anorganik 769.674,42
2 Biaya TK 5.622.370,77
Total 6.916.263,63
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa rata-rata biaya variabel yang
digunakan dalam satu tahun untuk memproduksi kopi arabika Rp 6.916.263,63.
Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan antara total biaya pupuk dan total biaya
tenaga kerja. Total biaya pupuk terdiri dari biaya pupuk organik dan anorganik,
83
dimana anorganik terdiri dari pupuk Za dan Phonska, sedangkan biaya tenaga
kerja terdiri dari pembersihan lahan, pengolahan tanah, penanaman, penyulaman,
pemupukan, pemangkasan, dan pemanenan, sortasi, pengupasan, fermentasi dan
pencucian, pengeringan biji kopi, pengupasan kulit tanduk kopi.
Tabel berikut menunjukkan besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan
yang diperoleh dari usahatani kopi arabika.
Tabel 5.6 Total Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan Petani Kopi Arabika dalam Satu
Tahunn Dalam Bentuk Oce
No Uraian Nilai (Rp/Ha)
1 Biaya Tetap 13.189.774,27
Biaya Sewa lahan 7.034.705,12
Biaya penyusutan Alat Usahatani 1.976.394,94
Biaya Bibit 1.838.115,59
Biaya Sewa Alat Pengolahan 2.340.558,62
2 Biaya Variabel 6.916.263,63
Biaya Pupuk Organik 524.218,44
Biaya Pupuk Anorganik 769.674,42
Biaya Tenaga Kerja 5.622.370,77
3 Total Biaya 20.106.037,90
4 Produksi (kg) 648,89
5 Harga (Rp/kg) 130.348,84
6 Penerimaan 84.582.058,79
7 Pendapatan 64.476.020,89
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
Berdasarkan tabel 5.6, dapat diketahui biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan oleh petani kopi arabika pada tahun 2017. Biaya tetap yang
dikeluarkan petani kopi arabika sebesar Rp 13.189.774,27 sedangkan biaya
variabel yang dibutuhkan untuk satu tahun sebesar Rp 6.916.263,63. Biaya tetap
sendiri termasuk biaya sewa lahan, penyusutan alat usahatani, biaya bibit, dan
sewa alat pengolahan. Biaya variabel yang termasuk antara lain, biaya pupuk
organik, biaya pupuk anorganik, dan biaya tenaga kerja. Total biaya yang
dikeluarkan oleh petani kopi arabika untuk satu tahun dalam melakukan usahatani
kopi arabika sebesar Rp 20.106.037,90. Pendapatan yang diterima oleh petani
kopi arabika dalam satu tahun sebesar Rp 64.476.020,89. Nilai tersebut diperoleh
dari penerimaan sebesar Rp 84.582.058,79 dikurangi dengan biaya total sebesar
Rp 20.106.037,90 yang dibutuhkan petani kopi arabika untuk memproduksi kopi
84
arabika pada satu tahun. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pengolahan kopi
arabika menguntungkan karena penerimaan yang diperoleh lebih besar dari total
biaya yang dikeluarkan oleh petani kopi, maka hipotesis kedua diterima. Hal ini
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Syusantie (2013) bahwa rata-rata
pendapatan yang diperoleh petani kopi arabika sebesar Rp 1.164.083,3 dengan
total penerimaan sebesar Rp 1.823.250 dan total biaya sebesar Rp 659.166,67,
sehingga dapat diketahui bahwa usahatani kopi yang dilakukan menguntungkan,
karena penerimaan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan petani. Penelitian
yang dilakukan oleh Supriyadi et al. (2014), juga menunjukan bahwa pendapatan
yang diperoleh petani kopi arabika sebesar Rp 4.660.600 dengan total penerimaan
sebesar Rp 6.564.300 dan total biaya sebesar Rp 1.923.700, sehingga dapat
diketahui bahwa usahatani kopi yang dilakukan oleh petani adalah
menguntungkan, karena penerimaan petani lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan petani.
Keuntungan yang diperoleh petani kopi arabika merupakan jumlah
pendapatan yang diperoleh dari penerimaan dikurangi dengan total biaya yang
dikeluarkan. Keuntungan yang diterima oleh petani kopi arabika berhubungan
dengan tingkat produksi kopi arabika yang dihasilkan dan kebutuhan biaya yang
dikeluarkan dalam melakukan pengolahan kopi arabika. Produk kopi arabika
dengan kualitas mutu baik yang dihasilkan petani kopi arabika dipengaruhi oleh
faktor produksi yang telah dilakukan yang terdiri dari pemilihan bahan baku,
proses pengolahan kopi arabika, dan pengemasan kopi arabika. Selain karena
faktor produksi tersebut, keuntungan petani kopi arabika juga diperoleh dari
besaran harga jual yang telah ditetapkan. Harga jual produk kopi arabika pada saat
melakukan penelitian sebesar Rp 130.000 untuk setiap 1kg kopi arabika yang
langsung dijual pada konsumen.
85
Tabel 5.7 Hasil Perbandingan Pendapatan Petani Kopi Arabika dengan Upah
Minimum Kabupaten Bondowoso
Total Penerimaan 84.582.058,79
Total Biaya 20.106.037,90
Total Pendapatan / Tahun 64.476.020,89
Total Pendapatan / Bulan 5.373.001,74
UMK 1.667.51
Sumber : data primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan petani
kopi arabika sebesar Rp 5.373.001,74/bulan, dimana nilai rata-rata pendapatan
petani kopi arabika lebih besar daripada nilai upah minimum Kabupaten
Bondowoso yaitu sebesar Rp 1.667.505. Hal tersebut menunjukan tingkat
pendapatan petani kopi arabika di Kabupaten Bondowoso tergolong
menguntungkan, karena total nilai pendapatan petani kopi arabika lebih besar
daripada upah minimum Kabupaten Bondowoso, sehingga usahatani kopi arabika
yang dilakukan oleh petani kopi arabika di Kabupaten Bondowoso layak untuk
dilanjutkan kedepannya. Besarnya pendapatan yang diterima oleh petani kopi
arabika di Kecamatan Sumber Wringin ini selaras dengan penelitian yang
dilaukan oleh Supriyadi et al. (2014), yang menunjukan bahwa pendapatan petani
kopi cenderung tinggi yaitu sebesar Rp 4.660.600 sehingga pendapatan yang
diterima oleh petani memiliki keuntungan yang tinggi.
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
1. Rata-rata produktivitas kopi arabika dalam bentuk oce di Kecamatan Sumber
Wringin Kabupaten Bondowoso adalah 0,65 Ton/Ha, dengan rata-rata luas
lahan petani kopi arabika sebesar 2,69/Ha dan rata-rata produksi kopi arabika
sebesar 1,815 Ton/Ha.
2. Produksi kopi di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso, secara
keseluruhan dipengaruhi oleh luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), pupuk organik
(X3), pupuk anorganik (X4), umur tanaman (X5) jumlah tanaman (X6). Dari
keenam variabel variabel terdapat dua variabel yang signifikan yaitu variabel
luas lahan (X1) dan variabel tenaga kerja (X2) Sedangkan empat variabel
lainnya tidak signifikan yaitu variabel pupuk organik (X3), variabel pupuk
anorganik (X4), variabel umur tanaman (X5) dan variabel jumlah tanaman (X6)
3. Berdasarkan hasil analisis, maka pendapatan yang diperoleh petani kopi
arabika dalam melakukan pengolahan kopi arabika menjadi kopi arabika
menguntungkan, karena penerimaan lebih besar dari total biaya yang
dikeluarkan (TR>TC). Pendapatan yang diterima oleh petani kopi arabika
dalam satu tahun sebesar Rp 64.476.020,89. Nilai tersebut diperoleh dari
penerimaan sebesar Rp 84.582.058,79 dikurangi dengan biaya total sebesar Rp
20.106.037,90 yang dibutuhkan petani kopi arabika untuk memproduksi kopi
arabika pada satu tahun.
86
87
6.2 Saran
1. Sebaiknya petani kopi di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso
lebih memperhatikan dalam hal penggunaan luas lahan dan tenaga kerja, hal ini
dikarenakan penggunaan kedua input tersebut dapat menunjang hasil produksi
yang lebih maksimal pada tanaman kopi arabika.
2. Sebaiknya petani kopi di Kecamatan Sumber Wringin dengan input yang ada
lebih meningkatkan manajemen budidaya kopi misalnya penggunaan luas
lahan dan penggunaan tenaga kerja lebih ditingkatkan pada titik optimal agar
nantinya hasil produksi yang diterima maksimal, karena kedua input tersebut
merupakan input yang dapat menunjang petani memperoleh hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, A., Aldon, S., dan Ana, A. S. 2014. Hubungan pengetahuan dan persepsi
harga dengan penggunaan pestisida dalam usahatani, Jurnal Agribisnis
Indonesia. Vol 2 (2) : 93-106.
Dewi, I. A. N. U., Nyoman, N. Y. 2017. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, dan Luas
Lahan Terhadap Jumlah Produksi Kopi Arabika di Kecamatan Kintamani
Kabupaten Baangli. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana.Vol 6(6) : 1127-1156.
Fauziah, U., dan Andri Ihwana. 2015. Analisis rantai nilai distribusi kopi di
Kabupaten Garut, Kalibrasi. Vol 1(13) : 1-8.
Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi makro (pendekatan matematis dan grafis). Jember:
CSS.
Iski, N., Nunung, K., dan Harianto. 2015. Pengaruh kredit terhadap pendapatan
petani kopi arabika di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh, Jurnal
manajemen dan agribisnis. Vol 13 (2) : 132-144.
Kusmiati, A., dan Devi Y. N. 2015. Kelayakan finansial usahatani kopi arabika
dan prospek pengembangannya di ketinggian sedang, Agriekonomika. Vol
4(2) : 221-234.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Jakarta : Penebar Swadaya
88
89
Retno, D. A., Heru, S., dan Rendra, W. T. 2012. Analisis produksi dan pendapatan
kopi robusta kualitas ekspor (Studi kasus di PT Perkebunan Nusantara XII
(Persero) Kebun Ngrangkah Pawon, Kabupaten Kediri), Dagri. Vol 7(3) :
208-216.
Rianse, A. 2009. Metodelogi Penelitian Sosil dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi).
Bandung : CV. ALFABETA.
Risal, M. A., Widjajanti. A., Jumiati. 2014. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Usahatani Kopi Rakyat Di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2014 : 1-6
Soetriono. 2015. Daya Saing Agribisnis Kopi Robusta. Surya Pena Gemilang :
Malang.
Sri Najiyati dan Danarti. 2004. Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca
Panen. Penebar Swadaya : Jakarta.
Supriyadi, A., Wahyuningsih, S., dan Awami S.N. 2014. Analisis Pendaatan
Usahatani Kopi (Coffea sp) Rakyat di Kecamatan Limbangan Kabupaten
Kendal. MEDIAGRO. 1 VOL 10. NO. 1. HAL 1-1
Zainura, U., Nunung, K., dan Burhanuddin. 2016. Perilaku kewirausahaan petani
kopi arabika goya di Kabupaten Bener Merah Provinsi Aceh, Jurnal
penyuluhan. Vol 12 (2) : 126-143.
91
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
KUISIONER
Judul : Analisis Daya Saing dan Strategi Peningkatan Daya Saing Kopi
Arabika di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso
Lokasi : Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso
IdentitasInforman
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Kelompok Tani :
Jumlah Anggota Keluarga :
Pewawancara
Nama : Ade Setyo Bagaskara
NIM : 141510601099
Hari / Tanggal :
Responden
(………………………)
92
9. Apa saja syarat yang diperlukan untuk mengelola lahan milik perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
10. Bagaimana sistem kerjasama yang ditawarkan oleh pihak perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
11. Bagaimana sistem bagi hasil yang ditawarkan oleh pihak perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
93
12. Berapa besar modal yang digunakan untuk melakukan budidaya kopi arabika?
Jawab: ................................................................................................................
13. Darimana anda mendapatkan modal tersebut?
a. Modal sendiri
b. Modal pinjaman
c. Lain-lain
14. Apakah anda menggunakan tenaga kerja dalam keluarga atau luar keluarga
untuk menjalankan usaha ini?
a. Ya b. Tidak
Berapa : ..............................................................................................................
15. Jika anda menggunakan tenaga kerja, berapa jam kerja tenaga kerja per hari?
Jawab: ................................................................................................................
16. Apakah anda menghadapi permasalahan selama melakukan usahatani kopi
arabika ini?
Jawab: ................................................................................................................
17. Bagaimana upaya yang anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Jawab: ................................................................................................................
C. LAIN-LAIN
1. Apakah anda termasuk petani yang mengelola lahan perhutani?
a. Ya b. Tidak
2. Apa yang mendukung anda ikut mengelola lahan perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
95
3. Bagaimana anda dapat menjadi bagian dari petani yang mengelola lahan
perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
4. Apa saja keuntungan yang didapatkan dengan mengelola lahan milik
perhutani?
Jawab: ................................................................................................................
5. Apa yang mendorong anda mengusahakan tanaman kopi arabika?
Jawab: ................................................................................................................
6. Dari manakah anda memperoleh benih tanaman kopi arabika?
Jawab: ................................................................................................................
7. Varietas apa yang anda gunakan?
Jawab: ................................................................................................................
8. Apa alasan anda memilih varietas tersebut?
Jawab: ................................................................................................................
9. Apakah pernah terjadi kerugian pada usahatani kopi arabika anda, kenapa dan
pada tahun berapa?
Jawab: ................................................................................................................
10. Apakah pernah terjadi kelangkaan saprodi (benih, pupuk dll) untuk
kebutuhan usahatani kopi arabika?
Jawab: ................................................................................................................
11. Bagaimanakah cara anda mengatasi kelangkaan saprodi tersebut?
Jawab: ................................................................................................................
12. Berapa benih yang dibutuhkan pada setiap ha lahan?
Jawab: ................................................................................................................
13. Bagaimana sistem pemasaran kopi arabika milik anda?
Jawab: ................................................................................................................
14. Kepada siapa biasanya anda menjual hasil panen kopi arabika?
Jawab: .............................................................................................................
96
No. Nama Jenis Umur Alamat Luas Produksi Produksi Produktivitas Lama Umur
Kelamin (Th) Lahan (ton) (OC) (OC) Usaha Tanaman
(Ha) Kg Kg/Ha (Th) (Th)
1 Matt Khosen Laki-laki 60 Desa Sukorejo 3 9 2700 900 33 18
2 Muali Laki-laki 58 Desa Sukorejo 2,5 5 1500 600 23 23
3 Bahriman Laki-laki 50 Desa 2 4,3 1290 645 14 6
Sumberwringin
4 Saleh Laki-laki 47 Desa Rejo Agung 3,25 8 2400 738,4615385 6 6
5 Tohari Laki-laki 42 Desa Sukorejo 5 13 3900 780 8 12
6 Hasan Laki-laki 54 Desa Sukorejo 5 12,6 3780 756 10 10
7 Andi Wijaya Laki-laki 33 Desa Sukorejo 5 13 3900 780 8 10
8 H. Sumarhum Laki-laki 61 Desa Sukorejo 4 12 3600 900 30 25
9 Yus Riadi Laki-laki 38 Desa Sukorejo 5 12,6 3780 756 16 10
10 Kholis Haryanto Laki-laki 48 Desa Rejo Agung 2 3,9 1170 585 10 10
11 Dirman Laki-laki 70 Desa 1 2,3 690 690 24 11
Sumberwringin
12 Rustam Laki-laki 55 Desa 2 3,8 1140 570 6 6
Sumberwringin
13 Sukamto Laki-laki 50 Desa 2,1 4 1200 571,4285714 20 10
Sumberwringin
14 Samo Laki-laki 60 Desa 2 4,1 1230 615 18 15
Sumberwringin
15 Abdullah Laki-laki 49 Desa 2 3,6 1080 540 10 10
Sumberwringin
16 Buditomo Laki-laki 48 Desa 2,25 4,5 1350 600 13 11
Sumberwringin
17 Handayato Laki-laki 53 Desa 1,8 3,2 960 533,3333333 8 6
Sumberwringin
100
18 Ahmad Susanto Laki-laki 55 Desa 2 4 1200 600 10 6
Sumberwringin
19 Suyitno Laki-laki 52 Desa 2,2 4,3 1290 586,3636364 20 15
Sumberwringin
20 Mukandaryadi Laki-laki 50 Desa 2 3,8 1140 570 12 12
Sumberwringin
21 Muhammad Laki-laki 56 DsSumberwringin 1,65 2,6 780 472,7272727 18 13
Bakri
22 Subaili Laki-laki 38 Ds Sukorejo 6 13,7 4110 685 6 6
23 Jhon Saryan Laki-laki 63 Ds Sukorejo 4 10,5 3150 787,5 32 25
Sukardjo
24 Sudarman Laki-laki 41 Ds Sukorejo 3 6,3 1890 630 10 10
25 Sundhari Laki-laki 50 Ds Sukorejo 2 3,5 1050 525 12 10
26 Rusyatim Laki-laki 44 Ds Sukorejo 3 6,8 2040 680 12 12
27 Holis Laki-laki 47 Ds Sukorejo 1,5 3,3 990 660 8 6
28 Harnimo Laki-laki 48 Ds Sukorejo 2 4,5 1350 675 14 10
29 Khusnul Laki-laki 50 Ds Sukorejo 2 4,5 1350 675 8 10
30 Agus Suprapto Laki-laki 36 Ds Sukorejo 1,5 3 900 600 6 6
31 Lihen Laki-laki 31 Ds Rejo Agung 5 12,9 3870 774 9 10
32 Ejo Laki-laki 55 Ds Rejo Agung 3 8 2400 800 15 18
33 Suroh Hadi Laki-laki 45 Ds Rejo Agung 3 7,6 2280 760 10 10
34 Yasmi Laki-laki 38 Ds Rejo Agung 2 3,8 1140 570 10 8
35 Sukirno Laki-laki 38 Ds Rejo Agung 2 3,5 1050 525 9 6
36 Siti Nuraini Perempuan 40 Ds Rejo Agung 2 4 1200 600 10 8
37 Ali Laki-laki 42 Ds Rejo Agung 1,5 2,5 750 500 12 10
38 Sundari Perempuan 40 Ds Rejo Agung 1,5 2,7 810 540 15 13
39 Rahmat Laki-laki 68 Ds Rejo Agung 3 6 1800 600 20 20
40 Jumali Laki-laki 48 Ds Rejo Agung 3 6,5 1950 650 8 6
41 Supiyani Laki-laki 58 Ds Rejo Agung 2 4,5 1350 675 20 17
42 Purnanto Laki-laki 60 Ds Rejo Agung 2,75 5 1500 545,4545455 30 25
101
43Sukardi Laki-laki 45 Ds Rejo Agung 1,6 3,5 1050 656,25 15 11
Total 115,1 260,2 78060 27902,5189 608 502
Rata-rata 2,676744 6,051163 1815,348837 648,8957883 14,13953488 11,6744186
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
Lampiran 2. Data penggunaan lahan, tenaga kerja, pupuk organik, pupuk anorganik, umur tanaman dan jumlah tanaman pada usahatani kopi di Kecamatan
Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso tahun 2017
No. Nama Produksi/Ha Luas Lahan Total Biaya TK Pupuk Pupuk Umur Jumlah
(Ha) (Rp) Organik Anorganik Tanaman Tanaman
(Th) (Ha)
1 Matt Khosen 3000 3 7388333,33 600000 948000 18 1600
2 Muali 2000 2,5 6238000,00 752000 1602000 23 1620
3 Bahriman 2150 2 4595000,00 630000 1308000 6 1650
4 Saleh 2461,538462 3,25 7386153,85 400000 948000 6 1600
5 Tohari 2600 5 12288000,00 430000 2652000 12 1560
6 Hasan 2520 5 9814000,00 480000 2478000 10 1560
7 Andi Wijaya 2600 5 10930000,00 480000 2652000 10 1560
8 H. Sumarhum 3000 4 10243750,00 483750 2208000 25 1575
9 Yus Riadi 2520 5 11280000,00 430000 2502000 10 1560
10 Kholis Haryanto 1950 2 4270000,00 460000 1392000 10 1650
11 Dirman 1533,333333 1,5 4735000,00 480000 948000 11 1200
12 Rustam 1900 2 4080000,00 437000 1332000 6 1650
13 Sukamto 1904,761905 2,1 5104761,90 457142,8571 1434000 10 1600
14 Samo 2050 2 5497500,00 552000 948000 15 1650
15 Abdullah 1800 2 5645000,00 516000 1308000 10 1650
16 Buditomo 2000 2,25 5188888,89 435555,5556 1497000 11 1600
17 Handayato 1777,777778 1,8 5188888,89 441944,4444 948000 6 1500
18 Ahmad Susanto 2000 2 5545000,00 540500 1332000 6 1500
102
19 Suyitno 1954,545455 2,2 5652272,73 491363,6364 1452000 15 1600
20 Mukandaryadi 1900 2 5425000,00 495000 1332000 12 1650
21 Muhammad Bakri 1575,757576 1,65 3918181,82 484242,4242 1171500 13 1500
22 Subaili 2283,333333 6 5276000,00 391666,6667 3072000 6 1550
23 Jhon Saryan 2625 4 5793750,00 480000 2208000 25 1575
Sukardjo
24 Sudarman 2100 3 3658333,33 560000 1722000 10 1600
25 Sundhari 1750 2 3752500,00 720000 1308000 10 1650
26 Rusyatim 2266,666667 3 5960666,67 675000 1812000 12 1600
27 Holis 2200 1,5 6144000,00 716666,6667 1308000 6 1700
28 Harnimo 2250 2 7070000,00 731250 1308000 10 1650
29 Khusnul 2250 2 4865000,00 600000 1308000 10 1650
30 Agus Suprapto 2000 1,5 6064000,00 800000 1308000 6 1700
31 Lihen 2580 5 4556000,00 440000 2502000 10 1560
32 Ejo 2666,666667 3 4741000,00 465000 1788000 18 1600
33 Suroh Hadi 2533,333333 3 3686666,67 400000 1722000 10 1600
34 Yasmi 1900 2 4294000,00 420000 1308000 8 1650
35 Sukirno 1750 2 3175500,00 495000 1392000 6 1650
36 Siti Nuraini 2000 2 3784000,00 470000 1308000 8 1650
37 Ali 1666,666667 1,5 3606666,67 510000 1182000 10 1700
38 Sundari 1800 1,5 3462000,00 552000 1158000 13 1700
39 Rahmat 2000 3 2773333,33 659333,3333 1722000 20 1600
40 Jumali 2166,666667 3 3447000,00 480000 1788000 6 1600
41 Supiyani 2250 2 3833500,00 480000 1332000 17 1650
42 Purnanto 1818,181818 2,75 4907272,73 512727,2727 1158000 25 1600
43 Sukardi 2187,5 1,6 3663125,00 506250 1158000 11 1500
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
103
Lampiran 3. Nilai logaritma natural penggunaan lahan, tenaga kerja, pupuk organik, pupuk anorganik, umur tanaman dan jumlah tanaman pada usahatani
kopi di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso tahun 2017
104
22 Subaili 7,733392 1,791759 15,47868 12,8781664 14,93784 1,791759 7,34601
23 Jhon Saryan 7,872836 1,386294 15,57229 13,0815414 14,6076 3,218876 7,362011
Sukardjo
24 Sudarman 7,649693 1,098612 15,11252 13,2356921 14,359 2,302585 7,377759
25 Sundhari 7,467371 0,693147 15,13793 13,4870065 14,08401 2,302585 7,408531
26 Rusyatim 7,726066 1,098612 15,60069 13,422468 14,40994 2,484907 7,377759
27 Holis 7,696213 0,405465 15,63099 13,4823661 14,08401 1,791759 7,438384
28 Harnimo 7,718685 0,693147 15,77137 13,5025107 14,08401 2,302585 7,408531
29 Khusnul 7,718685 0,693147 15,39758 13,3046849 14,08401 2,302585 7,408531
30 Agus Suprapto 7,600902 0,405465 15,61788 13,592367 14,08401 1,791759 7,438384
31 Lihen 7,855545 1,609438 15,33196 12,99453 14,7326 2,302585 7,352441
32 Ejo 7,888585 1,098612 15,37176 13,0497927 14,39661 2,890372 7,377759
33 Suroh Hadi 7,837291 1,098612 15,12023 12,8992198 14,359 2,302585 7,377759
34 Yasmi 7,549609 0,693147 15,27273 12,94801 14,08401 2,079442 7,408531
35 Sukirno 7,467371 0,693147 14,97098 13,112313 14,14625 1,791759 7,408531
36 Siti Nuraini 7,600902 0,693147 15,14629 13,060488 14,08401 2,079442 7,408531
37 Ali 7,418581 0,405465 15,09829 13,142166 13,98272 2,302585 7,438384
38 Sundari 7,495542 0,405465 15,05736 13,2213033 13,9622 2,564949 7,438384
39 Rahmat 7,600902 1,098612 14,83556 13,3989845 14,359 2,995732 7,377759
40 Jumali 7,680945 1,098612 15,05301 13,0815414 14,39661 1,791759 7,377759
41 Supiyani 7,718685 0,693147 15,15929 13,0815414 14,10219 2,833213 7,408531
42 Purnanto 7,505592 1,011601 15,40623 13,1474994 13,9622 3,218876 7,377759
43 Sukardi 7,690515 0,470004 15,11383 13,1347859 13,9622 2,397895 7,31322
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
105
106
Lampiran 4a. Hasil analisis menggunakan SPSS pada usahatani kopi di Kecamatan
Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso tahun 2018
a. Variabel bebas : 6
Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Pupuk Organik (X3), Pupuk Anorganik (X4), Umur
tanaman (X5) dan Jumlah tanaman (X6)
b. Jumlah sampel : 43
Pengujian Normalitas Data
Berdasarkan grafik P-Plot dapat dilihat bahwa titik-titik observasi mengikuti garis
diagonal dan hanya sedikit yang menjauhi garis diagonal, hal tersebut menunjukkan
bahwa tidak terjadi gangguan normalitas data.
Pengujian Heteroskedastisitas
107
Berdasarkan grafik partial regression plot tidak terdapat pola pada grafik, hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas pada data.
Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 1,772 2,676 ,662 ,512
ln_luas_lahan ,317 ,093 ,764 3,420 ,002 ,206 4,865
ln_tenaga_kerja ,116 ,057 ,252 2,026 ,050 ,662 1,511
ln_pupuk_orga
,055 ,106 ,062 ,515 ,609 ,709 1,410
nik
1 ln_pupuk_anor
-,091 ,100 -,172 -,905 ,372 ,283 3,528
ganik
ln_umur_tanam
,027 ,040 ,071 ,660 ,513 ,893 1,119
an
ln_jumlah_tana
,585 ,315 ,201 1,857 ,071 ,880 1,136
man
a. Dependent Variable: ln_produksi
Berdasarkan tabel Coeffients dapat dilihat bahwa nilai VIF kurang dari 10 (<10), hal
tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada data.
108
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 ,794 ,631 ,569 ,10690 1,956
a. Predictors: (Constant), ln_jumlah_tanaman, ln_pupuk_anorganik,
ln_umur_tanaman, ln_pupuk_organik, ln_tenaga_kerja, ln_luas_lahan
b. Dependent Variable: ln_produksi
Berdasarkan tabel Model Summary dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah
0,569. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas (luas lahan, tenaga kerja, pupuk
organik, pupuk anorganik, umur tanaman dan jumlah tanaman) secara bersama-sama
mempengaruhi variabel terikat (produksi kopi) sebesar 0,569 atau 67,5% dan sisanya
sebesar 0,411 atau 42,5% dipengaruhi oleh variabel diluar model.
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression ,702 6 ,117 10,243 ,000b
1 Residual ,411 36 ,011
Total 1,114 42
a. Dependent Variable: ln_produksi
b. Predictors: (Constant), ln_jumlah_tanaman, ln_pupuk_anorganik, ln_umur_tanaman,
ln_pupuk_organik, ln_tenaga_kerja, ln_lu_lahan
Berdasarkan tabel ANOVA dapat dilihat nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka
variabel bebas (luas lahan, tenaga kerja, pupuk organik, pupuk anorganik, umur tanaman
dan jumlah tanaman) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat
(produksi kopi).
Lampiran 5a. Biaya Bibit dan Alat Usahatani Kopi Arabika Perkebunan Rakyat di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Luas Bibit Cangkul
Lahan Kebutuhan Harga Subtotal Jumlah Harga Umur Biaya
(Ha) (pohon) Satuan (Rp) (buah) Satuan Ekonomis Penyusutan
(Rp) (Rp) (Tahun) (Rp/Tahun)
1 Matt Khosen 3 4800 1000 4800000 1 80000 5 16000
2 Muali 2,5 4050 1000 4050000 2 60000 4 30000
3 Bahriman 2 3300 1500 4950000 1 60000 4 15000
4 Saleh 3,25 5175 1500 7762500 3 80000 5 48000
5 Tohari 5 7800 1500 11700000 3 75000 5 45000
6 Hasan 5 7800 1000 7800000 5 75000 5 75000
7 Andi Wijaya 5 7800 1500 11700000 3 80000 5 48000
8 H. Sumarhum 4 6300 1000 6300000 2 80000 5 32000
9 Yus Riadi 5 7800 1500 11700000 3 80000 5 48000
10 Kholis Haryanto 2 3300 1000 3300000 1 55000 3 18333,33333
11 Dirman 1 1800 1000 1800000 1 55000 3 18333,33333
12 Rustam 2 3300 1000 3300000 1 60000 4 15000
13 Sukamto 2,1 3450 1000 3450000 2 55000 4 27500
14 Samo 2 3300 1100 3630000 1 55000 3 18333,33333
15 Abdullah 2 3300 1000 3300000 1 60000 3 20000
16 Buditomo 2,25 3675 1000 3675000 1 55000 3 18333,33333
17 Handayato 1,8 3000 1200 3600000 2 55000 3 36666,66667
18 Ahmad Susanto 2 3300 1000 3300000 1 60000 4 15000
19 Suyitno 2,2 3600 1000 3600000 2 60000 4 30000
20 Mukandaryadi 2 3300 1200 3960000 1 55000 3 18333,33333
21 Muhammad Bakri 1,65 2775 1000 2775000 1 55000 3 18333,33333
22 Subaili 6 9300 1500 13950000 2 60000 5 24000
23 Jhon Saryan Sukardjo 4 6300 1000 6300000 2 75000 5 30000
24 Sudarman 3 4800 1000 4800000 1 80000 5 16000
109
25 Sundhari 2 3300 1000 3300000 2 75000 5 30000
26 Rusyatim 3 4800 1000 4800000 2 70000 4 35000
27 Holis 1,5 2550 1500 3825000 2 75000 4 37500
28 Harnimo 2 3300 1500 4950000 2 80000 5 32000
29 Khusnul 2 3300 1000 3300000 3 90000 5 54000
30 Agus Suprapto 1,5 2550 1000 2550000 3 90000 5 54000
31 Lihen 5 7800 1000 7800000 3 90000 5 54000
32 Ejo 3 4800 1000 4800000 1 80000 5 16000
33 Suroh Hadi 3 4800 1000 4800000 1 75000 4 18750
34 Yasmi 2 3300 1000 3300000 1 75000 4 18750
35 Sukirno 2 3300 1000 3300000 1 110000 5 22000
36 Siti Nuraini 2 3300 1000 3300000 1 95000 5 19000
37 Ali 1,5 2550 1000 2550000 1 88000 5 17600
38 Sundari 1,5 2550 1000 2550000 1 85000 5 17000
39 Rahmat 3 4800 1000 4800000 2 90000 5 36000
40 Jumali 3 4800 1000 4800000 2 75000 4 37500
41 Supiyani 2 3300 1500 4950000 1 75000 4 18750
42 Purnanto 2,75 4425 1500 6637500 2 75000 4 37500
43 Sukardi 1,6 2700 1000 2700000 1 90000 5 18000
Total 115,1 185550 214515000 1254516,667
Rata-rata 2,68 4315,12 4988720,93 29174,81
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
110
Lampiran 5b. Biaya Bibit dan Alat Usahatani Kopi Arabika Perkebunan Rakyat di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
111
22 Subaili 3 125000 3 125000 2 40000 4 20000
23 Jhon Saryan 2 125000 3 83333,33333 1 50000 4 12500
Sukardjo
24 Sudarman 1 125000 3 41666,66667 1 40000 4 10000
25 Sundhari 2 100000 3 66666,66667 0 0 5 0
26 Rusyatim 1 225000 4 56250 1 100000 5 20000
27 Holis 2 250.000,00 4 125000 2 50000 4 25000
28 Harnimo 3 125.000,00 3 125000 1 45000 4 11250
29 Khusnul 3 250.000,00 4 187500 0 0 5 0
30 Agus 2 150.000,00 4 75000 0 0 5 0
Suprapto
31 Lihen 3 150.000,00 4 112500 2 75000 5 30000
32 Ejo 2 125.000,00 3 83333,33333 1 50000 4 12500
33 Suroh Hadi 2 130000 4 65000 1 50000 4 12500
34 Yasmi 1 150000 4 37500 1 50000 4 12500
35 Sukirno 1 125000 3 41666,66667 1 45000 4 11250
36 Siti Nuraini 1 125000 3 41666,66667 0 0 5 0
37 Ali 1 110000 3 36666,66667 0 0 5 0
38 Sundari 1 120000 3 40000 0 0 5 0
39 Rahmat 3 125000 3 125000 0 45000 4 0
40 Jumali 2 120000 3 80000 1 45000 4 11250
41 Supiyani 1 135000 3 45000 1 55000 4 13750
42 Purnanto 1 120000 3 40000 1 50000 4 12500
43 Sukardi 1 110000 3 36666,66667 0 0 5 0
Total 3717916,67 475833,3333
Rata-rata 86463,18 11065,89
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
112
Lampiran 5c. Biaya Bibit dan Alat Usahatani Kopi Arabika Perkebunan Rakyat di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Sabit Mesin Potong Rumput
Jumlah Harga Umur Biaya Jumlah Harga Umur Biaya
(buah) Satuan Ekonomis Penyusutan (buah) Satuan Ekonomis Penyusutan
(Rp) (Tahun) (Rp/Tahun) (Rp) (Tahun) (Rp/Tahun)
1 Matt Khosen 3 50000 3 50000 2 1250000 5 500000
2 Muali 3 50000 3 50000 2 1100000 4 550000
3 Bahriman 1 40000 2 20000 2 800000 3 533333,3333
4 Saleh 2 45000 3 30000 0 0 5 0
5 Tohari 4 55000 3 73333,33333 3 2000000 7 857142,8571
6 Hasan 4 50000 3 66666,66667 1 1250000 5 250000
7 Andi Wijaya 5 55000 3 91666,66667 3 2000000 6 1000000
8 H. Sumarhum 3 50000 3 50000 2 1750000 6 583333,3333
9 Yus Riadi 3 55000 3 55000 3 2000000 6 1000000
10 Kholis 1 40000 2 20000 0 0 5 0
Haryanto
11 Dirman 1 40000 2 20000 0 0 5 0
12 Rustam 1 40000 2 20000 1 1100000 5 220000
13 Sukamto 1 45000 3 15000 0 0 5 0
14 Samo 2 40000 2 40000 0 0 5 0
15 Abdullah 1 40000 2 20000 0 0 5 0
16 Buditomo 2 45000 3 30000 1 1250000 5 250000
17 Handayato 2 40000 2 40000 1 1100000 5 220000
18 Ahmad 1 45000 3 15000 0 0 5 0
Susanto
19 Suyitno 2 40000 2 40000 0 0 5 0
20 Mukandaryadi 1 45000 3 15000 0 0 5 0
21 Muhammad 1 40000 2 20000 1 1250000 5 250000
Bakri
22 Subaili 2 50000 4 25000 2 1750000 6 583333,3333
113
23 Jhon Saryan 3 50000 4 37500 2 1750000 6 583333,3333
Sukardjo
24 Sudarman 3 50000 4 37500 1 1750000 6 291666,6667
25 Sundhari 2 40000 3 26666,66667 0 0 5 0
26 Rusyatim 1 45000 3 15000 0 0 5 0
27 Holis 3 50000 4 37500 1 1500000 6 250000
28 Harnimo 3 50000 4 37500 1 1500000 6 250000
29 Khusnul 2 35000 2 35000 0 0 5 0
30 Agus 3 30000 2 45000 0 0 5 0
Suprapto
31 Lihen 3 50000 4 37500 2 1500000 6 500000
32 Ejo 1 45000 3 15000 1 1050000 5 210000
33 Suroh Hadi 2 40000 3 26666,66667 1 1100000 5 220000
34 Yasmi 1 55000 4 13750 0 0 5 0
35 Sukirno 1 50000 4 12500 1 1200000 6 200000
36 Siti Nuraini 1 50000 4 12500 1 1200000 6 200000
37 Ali 1 50000 4 12500 0 0 5 0
38 Sundari 1 55000 4 13750 0 0 5 0
39 Rahmat 2 45000 3 30000 1 1250000 6 208333,3333
40 Jumali 1 55000 4 13750 1 1250000 6 208333,3333
41 Supiyani 2 50000 4 25000 1 1200000 6 200000
42 Purnanto 2 50000 4 25000 0 0 5 0
43 Sukardi 1 60000 4 15000 0 0 5 0
Total 1331250 10118809,52
Rata-rata 30959,30 235321,15
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
114
Lampiran 6. Biaya Sewa Lahan Usahatani Kopi Arabika Perkebunan Rakyat di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
115
25 Sundhari 2 3500 1050 10800 11340000 5670000
26 Rusyatim 3 6800 2040 10800 22032000 7344000
27 Holis 1,5 3300 990 10800 10692000 7128000
28 Harnimo 2 4500 1350 10800 14580000 7290000
29 Khusnul 2 4500 1350 10800 14580000 7290000
30 Agus Suprapto 1,5 3000 900 10800 9720000 6480000
31 Lihen 5 12900 3870 10800 41796000 8359200
32 Ejo 3 8000 2400 10800 25920000 8640000
33 Suroh Hadi 3 7600 2280 10800 24624000 8208000
34 Yasmi 2 3800 1140 10800 12312000 6156000
35 Sukirno 2 3500 1050 10800 11340000 5670000
36 Siti Nuraini 2 4000 1200 10800 12960000 6480000
37 Ali 1,5 2500 750 10800 8100000 5400000
38 Sundari 1,5 2700 810 10800 8748000 5832000
39 Rahmat 3 6000 1800 10800 19440000 6480000
40 Jumali 3 6500 1950 10800 21060000 7020000
41 Supiyani 2 4500 1350 10800 14580000 7290000
42 Purnanto 2,75 5000 1500 10800 16200000 5890909,091
43 Sukardi 1,6 3500 1050 10800 11340000 7087500
Total 115,1 260200 78060 465800 847956000 302492320,2
Rata-rata 2,68 6051,16 1815,35 10832,56 19719906,98 7034705,12
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
116
Lampiran 7. Biaya Pupuk Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
117
24 Sudarman 3500 480 1680000 900 1300 1170000 720 2300 1656000
25 Sundhari 3000 480 1440000 600 1300 780000 480 2200 1056000
26 Rusyatim 4500 450 2025000 900 1400 1260000 720 2300 1656000
27 Holis 2500 430 1075000 0 1400 0 0 2300 0
28 Harnimo 3250 450 1462500 600 1300 780000 480 2200 1056000
29 Khusnul 3000 400 1200000 600 1300 780000 480 2200 1056000
30 Agus Suprapto 2500 480 1200000 0 1400 0 0 2300 0
31 Lihen 5500 400 2200000 1500 1300 1950000 1200 2300 2760000
32 Ejo 3100 450 1395000 900 1400 1260000 720 2200 1584000
33 Suroh Hadi 3000 400 1200000 900 1300 1170000 720 2300 1656000
34 Yasmi 2100 400 840000 600 1300 780000 480 2200 1056000
35 Sukirno 2200 450 990000 600 1400 840000 480 2300 1104000
36 Siti Nuraini 2000 470 940000 600 1300 780000 480 2200 1056000
37 Ali 1700 450 765000 450 1400 630000 360 2300 828000
38 Sundari 1800 460 828000 450 1400 630000 360 2200 792000
39 Rahmat 4300 460 1978000 900 1300 1170000 720 2300 1656000
40 Jumali 3000 480 1440000 900 1400 1260000 720 2200 1584000
41 Supiyani 2000 480 960000 600 1300 780000 480 2300 1104000
42 Purnanto 3000 470 1410000 0 1400 0 0 2200 0
43 Sukardi 1800 450 810000 0 1400 0 0 2300 0
Total 130650 19240 58480000 29310 58300 39604500 23448 97200 52986000
Rata-rata 3038,37 447,44 1360000 681,63 1355,81 921034,88 545,30 2260,47 1232232,56
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
118
Lampiran 8a. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
119
25 Sundhari 2 4 25000 200000 5 22 25000 2750000
26 Rusyatim 6 7 30000 1260000 6 30 30000 5400000
27 Holis 5 5 30000 750000 5 20 30000 3000000
28 Harnimo 6 5 30000 900000 6 30 30000 5400000
29 Khusnul 3 5 30000 450000 4 30 30000 3600000
30 Agus Suprapto 5 6 30000 900000 4 30 30000 3600000
31 Lihen 5 6 25000 750000 8 40 25000 8000000
32 Ejo 2 7 30000 420000 6 30 30000 5400000
33 Suroh Hadi 2 6 25000 300000 6 30 25000 4500000
34 Yasmi 2 6 25000 300000 4 25 25000 2500000
35 Sukirno 2 6 25000 300000 3 25 25000 1875000
36 Siti Nuraini 3 6 25000 450000 4 25 25000 2500000
37 Ali 2 7 30000 420000 3 23 30000 2070000
38 Sundari 2 6 25000 300000 3 21 25000 1575000
39 Rahmat 4 4 25000 400000 4 32 25000 3200000
40 Jumali 4 5 25000 500000 5 30 25000 3750000
41 Supiyani 3 5 30000 450000 3 28 30000 2520000
42 Purnanto 3 4 30000 360000 5 36 30000 5400000
43 Sukardi 2 4 30000 240000 4 25 30000 3000000
Total 140 230 1135000 21415000 193 1154 1135000 148215000
Rata-rata 3,25581395 5,34884 26395,3 498023,3 4,48837209 26,8372 26395,3 3446860,5
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
120
Lampiran 8b. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No Nama Penanaman Penyulaman
Jumlah TK HK Upah Subtotal Jumlah TK HK Upah Subtotal
(Orang) (Rp/HK) (Rp) (Orang) (Rp/HK) (Rp)
1 Matt Khosen 5 8 30000 1200000 2 2 30000 120000
2 Muali 4 10 25000 1000000 2 2 25000 100000
3 Bahriman 3 8 25000 600000 1 1 25000 25000
4 Saleh 4 10 25000 1000000 2 2 25000 100000
5 Tohari 6 13 30000 2340000 3 2 30000 180000
6 Hasan 6 13 25000 1950000 2 2 25000 100000
7 Andi Wijaya 6 13 25000 1950000 2 2 25000 100000
8 H. Sumarhum 7 9 25000 1575000 2 2 25000 100000
9 Yus Riadi 6 12 25000 1800000 2 2 25000 100000
10 Kholis Haryanto 3 8 25000 600000 1 1 25000 25000
11 Dirman 3 6 25000 450000 1 1 25000 25000
12 Rustam 3 9 25000 675000 1 1 25000 25000
13 Sukamto 3 10 25000 750000 1 2 25000 50000
14 Samo 4 8 25000 800000 1 2 25000 50000
15 Abdullah 3 10 25000 750000 2 2 25000 100000
16 Buditomo 4 12 25000 1200000 1 1 25000 25000
17 Handayato 4 7 25000 700000 1 2 25000 50000
18 Ahmad Susanto 4 8 25000 800000 1 1 25000 25000
19 Suyitno 3 9 25000 675000 2 2 25000 100000
20 Mukandaryadi 4 7 25000 700000 1 2 25000 50000
21 Muhammad 3 8 25000 600000 1 1 25000 25000
Bakri
22 Subaili 6 13 25000 1950000 2 2 25000 100000
23 Jhon Saryan 6 13 25000 1950000 2 2 25000 100000
Sukardjo
121
24 Sudarman 5 8 25000 1000000 2 2 25000 100000
25 Sundhari 3 8 25000 600000 1 1 25000 25000
26 Rusyatim 6 12 30000 2160000 3 1 30000 90000
27 Holis 5 8 30000 1200000 3 1 30000 90000
28 Harnimo 4 10 30000 1200000 2 2 30000 120000
29 Khusnul 5 8 30000 1200000 2 3 30000 180000
30 Agus Suprapto 5 8 30000 1200000 3 1 30000 90000
31 Lihen 6 12 25000 1800000 3 1 25000 75000
32 Ejo 5 10 30000 1500000 2 1 30000 60000
33 Suroh Hadi 5 10 25000 1250000 2 2 25000 100000
34 Yasmi 4 8 25000 800000 2 2 25000 100000
35 Sukirno 5 8 25000 1000000 1 2 25000 50000
36 Siti Nuraini 4 9 25000 900000 1 2 25000 50000
37 Ali 4 7 30000 840000 1 2 30000 60000
38 Sundari 4 7 25000 700000 1 2 25000 50000
39 Rahmat 5 8 25000 1000000 2 2 25000 100000
40 Jumali 5 7 25000 875000 2 2 25000 100000
41 Supiyani 5 7 30000 1050000 1 2 30000 60000
42 Purnanto 5 7 30000 1050000 2 1 30000 60000
43 Sukardi 3 5 30000 450000 1 2 30000 60000
Total 193 391 1135000 4,8E+07 73 73 1135000 3295000
Rata-rata 4,48837 9,09302 26395,3 1111395 1,69767 1,69767 26395,3 76627,9
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
122
Lampiran 8c. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No Nama Pemupukan Pemupukan 2 Subtotal
Jumlah TK HK Upah Subtotal Jumlah TK HK Upah
(Orang) (Rp/HK) (Rp) (Orang) (Rp/HK) (Rp)
1 Matt Khosen 4 4 35000 560000 4 4 35000 560000
2 Muali 4 4 35000 560000 4 4 35000 560000
3 Bahriman 3 3 30000 270000 3 3 30000 270000
4 Saleh 4 4 40000 640000 4 4 40000 640000
5 Tohari 8 7 40000 2240000 8 7 40000 2240000
6 Hasan 8 7 35000 1960000 8 7 35000 1960000
7 Andi Wijaya 6 7 50000 2100000 6 7 50000 2100000
8 H. Sumarhum 5 4 50000 1000000 5 4 50000 1000000
9 Yus Riadi 5 7 50000 1750000 5 7 50000 1750000
10 Kholis Haryanto 2 4 40000 320000 2 4 40000 320000
11 Dirman 2 3 40000 240000 2 3 40000 240000
12 Rustam 2 5 40000 400000 2 5 40000 400000
13 Sukamto 3 3 40000 360000 3 3 40000 360000
14 Samo 3 4 35000 420000 3 4 35000 420000
15 Abdullah 3 3 40000 360000 3 3 40000 360000
16 Buditomo 4 3 40000 480000 4 3 40000 480000
17 Handayato 3 3 40000 360000 3 4 40000 480000
18 Ahmad Susanto 3 3 40000 360000 3 3 40000 360000
19 Suyitno 4 3 40000 480000 4 3 40000 480000
20 Mukandaryadi 3 4 40000 480000 3 4 40000 480000
21 Muhammad 2 3 35000 210000 2 3 35000 210000
Bakri
22 Subaili 6 13 50000 3900000 6 13 50000 3900000
23 Jhon Saryan 5 7 45000 1575000 5 7 45000 1575000
Sukardjo
24 Sudarman 4 3 35000 420000 4 3 35000 420000
123
25 Sundhari 3 3 40000 360000 3 3 40000 360000
26 Rusyatim 6 3 35000 630000 6 3 35000 630000
27 Holis 5 3 30000 450000 5 3 30000 450000
28 Harnimo 4 4 30000 480000 4 4 30000 480000
29 Khusnul 3 3 30000 270000 3 3 30000 270000
30 Agus Suprapto 5 3 30000 450000 5 3 30000 450000
31 Lihen 6 6 35000 1260000 6 6 35000 1260000
32 Ejo 5 5 35000 875000 5 5 35000 875000
33 Suroh Hadi 4 3 35000 420000 4 3 35000 420000
34 Yasmi 4 4 40000 640000 4 4 40000 640000
35 Sukirno 3 4 30000 360000 3 4 30000 360000
36 Siti Nuraini 4 4 30000 480000 4 4 30000 480000
37 Ali 3 3 30000 270000 3 3 30000 270000
38 Sundari 3 4 35000 420000 3 4 35000 420000
39 Rahmat 4 4 30000 480000 4 4 30000 480000
40 Jumali 4 5 35000 700000 4 5 35000 700000
41 Supiyani 4 4 35000 560000 4 4 35000 560000
42 Purnanto 5 5 30000 750000 5 5 30000 750000
43 Sukardi 3 3 35000 315000 3 3 35000 315000
Total 174 184 1595000 31615000 174 185 1595000 31735000
Rata-rata 4,04651 4,27907 37093 735232,6 4,04651 4,30233 37093 738023,26
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
124
Lampiran 8d. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No Nama Pemangkasan Subtotal Pemangkasan 2 Subtotal
Jumlah TK HK Upah Jumlah TK HK Upah
(Orang) (Rp/HK) (Rp) (Orang) (Rp/HK) (Rp)
1 Matt Khosen 5 15 35000 2625000 10 12 35000 4200000
2 Muali 5 13 35000 2275000 10 11 35000 3850000
3 Bahriman 3 10 30000 900000 5 10 30000 1500000
4 Saleh 5 21 40000 4200000 10 13 40000 5200000
5 Tohari 5 25 40000 5000000 15 16 40000 9600000
6 Hasan 5 26 35000 4550000 15 16 35000 8400000
7 Andi Wijaya 5 25 50000 6250000 15 15 50000 11250000
8 H. Sumarhum 5 22 50000 5500000 10 16 50000 8000000
9 Yus Riadi 5 27 50000 6750000 15 17 50000 12750000
10 Kholis 2 10 40000 800000 2 10 40000 800000
Haryanto
11 Dirman 2 5 40000 400000 3 4 40000 480000
12 Rustam 2 10 40000 800000 3 8 40000 960000
13 Sukamto 3 7 40000 840000 3 8 40000 960000
14 Samo 3 9 35000 945000 2 8 35000 560000
15 Abdullah 3 6 40000 720000 3 5 40000 600000
16 Buditomo 3 7 40000 840000 3 5 40000 600000
17 Handayato 2 6 40000 480000 3 6 40000 720000
18 Ahmad 4 8 40000 1280000 2 8 40000 640000
Susanto
19 Suyitno 3 8 40000 960000 3 7 40000 840000
20 Mukandaryadi 2 7 40000 560000 2 6 40000 480000
21 Muhammad 2 6 35000 420000 2 5 35000 350000
Bakri
22 Subaili 6 25 50000 7500000 10 16 50000 8000000
23 Jhon Saryan 5 22 45000 4950000 10 15 45000 6750000
125
Sukardjo
24 Sudarman 5 13 35000 2275000 10 10 35000 3500000
25 Sundhari 3 10 40000 1200000 5 10 40000 2000000
26 Rusyatim 5 20 35000 3500000 10 12 35000 4200000
27 Holis 3 13 30000 1170000 5 14 30000 2100000
28 Harnimo 5 13 30000 1950000 10 12 30000 3600000
29 Khusnul 5 15 30000 2250000 5 10 30000 1500000
30 Agus 3 10 30000 900000 5 10 30000 1500000
Suprapto
31 Lihen 5 25 35000 4375000 10 15 35000 5250000
32 Ejo 5 15 35000 2625000 7 10 35000 2450000
33 Suroh Hadi 4 14 35000 1960000 5 12 35000 2100000
34 Yasmi 4 10 40000 1600000 5 10 40000 2000000
35 Sukirno 3 10 30000 900000 5 10 30000 1500000
36 Siti Nuraini 4 10 30000 1200000 5 10 30000 1500000
37 Ali 3 7 30000 630000 4 7 30000 840000
38 Sundari 3 7 35000 735000 4 7 35000 980000
39 Rahmat 4 8 30000 960000 4 14 30000 1680000
40 Jumali 5 10 35000 1750000 4 14 35000 1960000
41 Supiyani 4 7 35000 980000 6 7 35000 1470000
42 Purnanto 5 10 30000 1500000 8 15 30000 3600000
43 Sukardi 2 7 35000 490000 4 7 35000 980000
Total 165 554 1595000 92495000 277 453 1595000 132200000
Rata-rata 3,83721 12,8837 37093 2151047 6,44186 10,5349 37093 3074418,6
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
126
127
Lampiran 8e. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso
No Nama Pemanenan Sub Total Biaya Total Biaya
Produksi Upah total TK TK/Ha
(Kg) (Rp/Kg) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Matt Khosen 9000 1000 9000000 22165000 7388333,33
2 Muali 5000 1000 5000000 15595000 6238000
3 Bahriman 4300 1000 4300000 9190000 4595000
4 Saleh 8000 1000 8000000 24005000 7386153,85
5 Tohari 20000 1500 30000000 61440000 12288000
6 Hasan 15000 1500 22500000 49070000 9814000
7 Andi Wijaya 15000 1500 22500000 54650000 10930000
8 H. Sumarhum 12000 1500 18000000 40975000 10243750
9 Yus Riadi 15000 1500 22500000 56400000 11280000
10 Kholis 3900 1000 3900000 8540000 4270000
Haryanto
11 Dirman 2300 1000 2300000 4735000 4735000
12 Rustam 3700 1000 3700000 8160000 4080000
13 Sukamto 5700 1000 5700000 10720000 5104761,90
14 Samo 5500 1000 5500000 10995000 5497500
15 Abdullah 5800 1000 5800000 11290000 5645000
16 Buditomo 5800 1000 5800000 11675000 5188888,89
17 Handayato 4900 1000 4900000 9340000 5188888,89
18 Ahmad 5900 1000 5900000 11090000 5545000
Susanto
19 Suyitno 6300 1000 6300000 12435000 5652272,73
20 Mukandaryadi 5800 1000 5800000 10850000 5425000
21 Muhammad 3600 1000 3600000 6465000 3918181,82
Bakri
22 Subaili 6 1000 6000 31656000 5276000
23 Jhon Saryan 25 1000 25000 23175000 5793750
Sukardjo
24 Sudarman 10 1000 10000 10975000 3658333,33
25 Sundhari 10 1000 10000 7505000 3752500
26 Rusyatim 12 1000 12000 17882000 5960666,67
27 Holis 6 1000 6000 9216000 6144000
28 Harnimo 10 1000 10000 14140000 7070000
29 Khusnul 10 1000 10000 9730000 4865000
30 Agus 6 1000 6000 9096000 6064000
Suprapto
31 Lihen 10 1000 10000 22780000 4556000
32 Ejo 18 1000 18000 14223000 4741000
33 Suroh Hadi 10 1000 10000 11060000 3686666,67
34 Yasmi 8 1000 8000 8588000 4294000
128
12
Sukardjo
9
24 Sudarman 6300 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Sundhari 3500 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Rusyatim 6800 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Holis 3300 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Harnimo 4500 6 250000 4 375000 1 8000000 6 1333333,333
29 Khusnul 4500 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Agus Suprapto 3000 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Lihen 12900 10 250000 4 625000 1 8000000 5 1600000
32 Ejo 8000 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Suroh Hadi 7600 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Yasmi 3800 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Sukirno 3500 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Siti Nuraini 4000 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Ali 2500 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Sundari 2700 0 0 0 0 0 0 0 0
39 Rahmat 6000 0 0 0 0 0 0 0 0
40 Jumali 6500 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Supiyani 4500 0 0 0 0 0 0 0 0
42 Purnanto 5000 0 0 0 0 0 0 0 0
43 Sukardi 3500 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 260200 8704583,333 20426190,48
Rata-rata 6051,16 202432,17 475027,69
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
130
Lampiran 9b. Biaya Tetap Pengolahan Kopi Arabika (OC) di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Mesin Huller Alat Pengukur Kadar Air
Jumlah Harga Umur Biaya Jumlah Harga Umur Biaya
(buah) Satuan Ekonomis Penyusutan (buah) Satuan Ekonomis Penyusutan
(Rp) (Tahun) (Rp) (Rp) (Tahun) (Rp)
1 Matt Khosen 1 12000000 6 2000000 1 750000 5 150000
2 Muali 1 11000000 6 1833333,33 1 750000 4 187500
3 Bahriman 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Saleh 1 12000000 8 1500000 1 500000 3 166666,667
5 Tohari 2 15000000 8 3750000 3 1200000 5 720000
6 Hasan 1 12000000 8 1500000 1 750000 4 187500
7 Andi Wijaya 1 18000000 8 2250000 2 1200000 6 400000
8 H. Sumarhum 1 10000000 5 2000000 1 850000 5 170000
9 Yus Riadi 1 15000000 8 1875000 2 1000000 5 400000
10 Kholis Haryanto 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Dirman 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Rustam 1 11000000 5 2200000 1 500000 3 166666,667
13 Sukamto 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Samo 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Abdullah 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Buditomo 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Handayato 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Ahmad Susanto 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Suyitno 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Mukandaryadi 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Muhammad Bakri 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Subaili 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Jhon Saryan Sukardjo 1 11000000 5 2200000 1 500000 4 125000
131
24 Sudarman 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Sundhari 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Rusyatim 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Holis 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Harnimo 1 11000000 5 2200000 1 700000 5 140000
29 Khusnul 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Agus Suprapto 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Lihen 1 11000000 6 1833333,33 1 750000 5 150000
32 Ejo 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Suroh Hadi 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Yasmi 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Sukirno 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Siti Nuraini 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Ali 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Sundari 0 0 0 0 0 0 0 0
39 Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0
40 Jumali 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Supiyani 0 0 0 0 0 0 0 0
42 Purnanto 0 0 0 0 0 0 0 0
43 Sukardi 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 25141667 2963333,33
Rata-rata 584689,92 68914,73
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
132
Lampiran 10. Biaya Sewa Pengolahan Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Produksi Produksi Harga Sewa Biaya Sewa Biaya Sewa/Ha
(Kg) (Kw) (Kw) (Rp/Kw)
1 Matt Khosen 9000 90 0 0 0
2 Muali 5000 50 0 0 0
3 Bahriman 4300 43 180000 7740000 3870000
4 Saleh 8000 80 0 0 0
5 Tohari 13000 130 0 0 0
6 Hasan 12600 126 0 0 0
7 Andi Wijaya 13000 130 0 0 0
8 H. Sumarhum 12000 120 0 0 0
9 Yus Riadi 12600 126 0 0 0
10 Kholis Haryanto 3900 39 150000 5850000 2925000
11 Dirman 2300 23 180000 4140000 2760000
12 Rustam 3800 38 0 0 0
13 Sukamto 4000 40 160000 6400000 3047619,05
14 Samo 4100 41 160000 6560000 3280000
15 Abdullah 3600 36 160000 5760000 2880000
16 Buditomo 4500 45 180000 8100000 3600000
17 Handayato 3200 32 180000 5760000 3200000
18 Ahmad Susanto 4000 40 180000 7200000 3600000
19 Suyitno 4300 43 180000 7740000 3518181,82
20 Mukandaryadi 3800 38 180000 6840000 3420000
21 Muhammad Bakri 2600 26 180000 4680000 2836363,64
22 Subaili 13700 137 150000 20550000 3425000
23 Jhon Saryan 10500 105 0 0 0
Sukardjo
24 Sudarman 6300 63 160000 10080000 3360000
25 Sundhari 3500 35 160000 5600000 2800000
26 Rusyatim 6800 68 160000 10880000 3626666,67
133
27 Holis 3300 33 160000 5280000 3520000
28 Harnimo 4500 45 0 0 0
29 Khusnul 4500 45 180000 8100000 4050000
30 Agus Suprapto 3000 30 180000 5400000 3600000
31 Lihen 12900 129 0 0 0
32 Ejo 8000 80 150000 12000000 4000000
33 Suroh Hadi 7600 76 150000 11400000 3800000
34 Yasmi 3800 38 150000 5700000 2850000
35 Sukirno 3500 35 150000 5250000 2625000
36 Siti Nuraini 4000 40 150000 6000000 3000000
37 Ali 2500 25 150000 3750000 2500000
38 Sundari 2700 27 150000 4050000 2700000
39 Rahmat 6000 60 150000 9000000 3000000
40 Jumali 6500 65 160000 10400000 3466666,67
41 Supiyani 4500 45 150000 6750000 3375000
42 Purnanto 5000 50 150000 7500000 2727272,73
43 Sukardi 3500 35 150000 5250000 3281250
Total 260200 2602 5030000 229710000 100644020,6
Rata-rata 6051,16 60,51 116976,74 5342093,02 2340558,62
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
134
Lampiran 11a. Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Sortasi Pengupasan
Jumlah TK HK Upah Subtotal Jumlah TK HK Upah Subtotal
(Orang) (Rp/HK) (Rp) (Orang) (Rp/HK) (Rp)
1 Matt Khosen 3 1 30000 90000 1 1 60000 60000
2 Muali 4 1 30000 120000 1 1 60000 60000
3 Bahriman 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Saleh 3 1 30000 90000 1 1 50000 50000
5 Tohari 6 1 40000 240000 3 1 60000 180000
6 Hasan 4 1 35000 140000 1 1 50000 50000
7 Andi Wijaya 5 1 40000 200000 2 1 60000 120000
8 H. Sumarhum 4 1 35000 140000 1 1 55000 55000
9 Yus Riadi 5 1 40000 200000 2 1 60000 120000
10 Kholis Haryanto 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Dirman 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Rustam 3 1 30000 90000 1 1 50000 50000
13 Sukamto 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Samo 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Abdullah 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Buditomo 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Handayato 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Ahmad Susanto 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Suyitno 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Mukandaryadi 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Muhammad Bakri 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Subaili 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Jhon Saryan 3 1 30000 90000 1 1 50000 50000
Sukardjo
135
24 Sudarman 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Sundhari 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Rusyatim 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Holis 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Harnimo 3 1 30000 90000 1 1 60000 60000
29 Khusnul 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Agus Suprapto 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Lihen 3 1 30000 90000 1 1 50000 50000
32 Ejo 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Suroh Hadi 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Yasmi 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Sukirno 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Siti Nuraini 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Ali 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Sundari 0 0 0 0 0 0 0 0
39 Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0
40 Jumali 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Supiyani 0 0 0 0 0 0 0 0
42 Purnanto 0 0 0 0 0 0 0 0
43 Sukardi 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 46 12 400000 1580000 16 12 665000 905000
Rata-rata 1,069767442 0,27907 9302,326 36744,19 0,372093023 0,27907 15465,12 21046,51
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
136
Lampiran 11b. Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Fermentasi dan Pencucian Pengeringan Biji Kopi HS
Jumlah TK HK Upah Subtotal Jumlah TK HK Upah Subtotal
(Orang) (Rp/HK) (Rp) (Orang) (Rp/HK) (Rp)
1 Matt Khosen 2 2 40000 160000 2 3 40000 240000
2 Muali 2 2 40000 160000 3 4 40000 480000
3 Bahriman 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Saleh 2 2 40000 160000 2 3 45000 270000
5 Tohari 4 2 50000 400000 5 4 50000 1000000
6 Hasan 2 2 45000 180000 3 3 40000 360000
7 Andi Wijaya 3 2 50000 300000 4 3 50000 600000
8 H. Sumarhum 2 2 45000 180000 4 3 40000 480000
9 Yus Riadi 3 2 50000 300000 4 4 40000 640000
10 Kholis 0 0 0 0 0 0 0 0
Haryanto
11 Dirman 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Rustam 2 2 40000 160000 2 3 40000 240000
13 Sukamto 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Samo 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Abdullah 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Buditomo 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Handayato 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0
Susanto
19 Suyitno 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Mukandaryadi 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Muhammad 0 0 0 0 0 0 0 0
Bakri
22 Subaili 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Jhon Saryan 1 2 40000 80000 2 2 40000 160000
137
Sukardjo
24 Sudarman 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Sundhari 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Rusyatim 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Holis 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Harnimo 2 2 40000 160000 3 2 45000 270000
29 Khusnul 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Agus 0 0 0 0 0 0 0 0
Suprapto
31 Lihen 1 2 45000 90000 2 3 40000 240000
32 Ejo 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Suroh Hadi 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Yasmi 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Sukirno 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Siti Nuraini 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Ali 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Sundari 0 0 0 0 0 0 0 0
39 Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0
40 Jumali 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Supiyani 0 0 0 0 0 0 0 0
42 Purnanto 0 0 0 0 0 0 0 0
43 Sukardi 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 26 24 525000 2330000 36 37 510000 4980000
Rata-rata 0,604651 0,55814 12209,3 54186,05 0,837209 0,860465 11860,47 115814
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
138
139
35 Sukirno 0 0 0 0
36 Siti Nuraini 0 0 0 0
37 Ali 0 0 0 0
38 Sundari 0 0 0 0
39 Rahmat 0 0 0 0
40 Jumali 0 0 0 0
41 Supiyani 0 0 0 0
42 Purnanto 0 0 0 0
43 Sukardi 0 0 0 0
Total 15 12 515000 660000
Rata-rata 0,348837 0,27907 11976,74 15348,84
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
Lampiran 12. Total Biaya Usahatani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Luas Sewa Penyusutan Total Total Total Total
Lahan Lahan Alat Biaya Pupuk Biaya TK Biaya Biaya
(Ha) (Rp/th) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp/Ha)
1 Matt Khosen 3 29.700.000,00 5.538.500,00 1.800.000,00 22.165.000,00 59.203.500,00 19.734.500,00
2 Muali 2,5 16.500.000,00 4.769.166,67 4.310.000,00 15.595.000,00 41.174.166,67 16.469.666,67
3 Bahriman 2 14.190.000,00 5.593.333,33 3.096.000,00 9.190.000,00 32.069.333,33 16.034.666,67
4 Saleh 3,25 26.400.000,00 7.985.500,00 1.300.000,00 24.005.000,00 59.690.500,00 18.366.307,69
5 Tohari 5 42.900.000,00 12.867.142,86 7.010.000,00 61.440.000,00 124.217.142,86 24.843.428,57
6 Hasan 5 41.580.000,00 8.315.416,67 6.990.000,00 49.070.000,00 105.955.416,67 21.191.083,33
7 Andi Wijaya 5 42.900.000,00 13.073.000,00 7.260.000,00 54.650.000,00 117.883.000,00 23.576.600,00
8 H. Sumarhum 4 39.600.000,00 7.061.166,67 5.727.000,00 40.975.000,00 93.363.166,67 23.340.791,67
9 Yus Riadi 5 41.580.000,00 12.982.166,67 6.860.000,00 56.400.000,00 117.822.166,67 23.564.433,33
10 Kholis Haryanto 2 12.870.000,00 3.375.833,33 2.864.000,00 8.540.000,00 27.649.833,33 13.824.916,67
11 Dirman 1 7.452.000,00 1.928.333,33 1.428.000,00 4.735.000,00 15.543.333,33 15.543.333,33
12 Rustam 2 12.198.000,00 3.641.250,00 2.758.000,00 8.160.000,00 26.757.250,00 13.378.625,00
13 Sukamto 2,1 12.840.000,00 3.616.666,67 3.001.200,00 10.720.000,00 30.177.866,67 14.370.412,70
14 Samo 2 13.161.000,00 3.773.333,33 1.104.000,00 10.995.000,00 29.033.333,33 14.516.666,67
15 Abdullah 2 11.556.000,00 3.415.000,00 2.868.000,00 11.290.000,00 29.129.000,00 14.564.500,00
16 Buditomo 2,25 14.445.000,00 4.036.666,67 3.167.000,00 11.675.000,00 33.323.666,67 14.810.518,52
17 Handayato 1,8 10.272.000,00 3.986.666,67 795.500,00 9.340.000,00 24.394.166,67 13.552.314,81
18 Ahmad Susanto 2 12.960.000,00 3.421.666,67 2.965.000,00 11.090.000,00 30.436.666,67 15.218.333,33
19 Suyitno 2,2 13.932.000,00 3.768.333,33 3.166.600,00 12.435.000,00 33.301.933,33 15.137.242,42
20 Mukandaryadi 2 12.312.000,00 4.068.333,33 2.874.000,00 10.850.000,00 30.104.333,33 15.052.166,67
21 Muhammad Bakri 1,65 8.424.000,00 3.150.000,00 2.313.700,00 6.465.000,00 20.352.700,00 12.334.969,70
22 Subaili 6 44.388.000,00 14.727.333,33 8.182.000,00 31.656.000,00 98.953.333,33 16.492.222,22
23 Jhon Saryan 4 34.020.000,00 7.046.666,67 5.712.000,00 23.175.000,00 69.953.666,67 17.488.416,67
Sukardjo
24 Sudarman 3 20.412.000,00 5.196.833,33 4.506.000,00 10.975.000,00 41.089.833,33 13.696.611,11
141
25 Sundhari 2 11.340.000,00 3.423.333,33 3.276.000,00 7.505.000,00 25.544.333,33 12.772.166,67
26 Rusyatim 3 22.032.000,00 4.926.250,00 4.941.000,00 17.882.000,00 49.781.250,00 16.593.750,00
27 Holis 1,5 10.692.000,00 4.300.000,00 1.075.000,00 9.216.000,00 25.283.000,00 16.855.333,33
28 Harnimo 2 14.580.000,00 5.405.750,00 3.298.500,00 14.140.000,00 37.424.250,00 18.712.125,00
29 Khusnul 2 14.580.000,00 3.576.500,00 3.036.000,00 9.730.000,00 30.922.500,00 15.461.250,00
30 Agus Suprapto 1,5 9.720.000,00 2.724.000,00 1.200.000,00 9.096.000,00 22.740.000,00 15.160.000,00
31 Lihen 5 41.796.000,00 8.534.000,00 6.910.000,00 22.780.000,00 80.020.000,00 16.004.000,00
32 Ejo 3 25.920.000,00 5.136.833,33 4.239.000,00 14.223.000,00 49.518.833,33 16.506.277,78
33 Suroh Hadi 3 24.624.000,00 5.142.916,67 4.026.000,00 11.060.000,00 44.852.916,67 14.950.972,22
34 Yasmi 2 12.312.000,00 3.382.500,00 2.676.000,00 8.588.000,00 26.958.500,00 13.479.250,00
35 Sukirno 2 11.340.000,00 3.587.416,67 2.934.000,00 6.351.000,00 24.212.416,67 12.106.208,33
36 Siti Nuraini 2 12.960.000,00 3.573.166,67 2.776.000,00 7.568.000,00 26.877.166,67 13.438.583,33
37 Ali 1,5 8.100.000,00 2.616.766,67 2.223.000,00 5.410.000,00 18.349.766,67 12.233.177,78
38 Sundari 1,5 8.748.000,00 2.620.750,00 2.250.000,00 5.193.000,00 18.811.750,00 12.541.166,67
39 Rahmat 3 19.440.000,00 5.199.333,33 4.804.000,00 8.320.000,00 37.763.333,33 12.587.777,78
40 Jumali 3 21.060.000,00 5.150.833,33 4.284.000,00 10.341.000,00 40.835.833,33 13.611.944,44
41 Supiyani 2 14.580.000,00 5.252.500,00 2.844.000,00 7.667.000,00 30.343.500,00 15.171.750,00
42 Purnanto 2,75 16.200.000,00 6.752.500,00 1.410.000,00 13.495.000,00 37.857.500,00 13.766.363,64
43 Sukardi 1,6 11.340.000,00 2.769.666,67 810.000,00 5.861.000,00 20.780.666,67 12.987.916,67
Total 115,1 847.956.000,00 231.413.326,19 151.070.500,00 710.017.000,00 1.940.456.826,19 682.042.741,3
9
Rata-rata 2,68 19.719.906,98 5.381.705,26 3.513.267,44 16.512.023,26 45.126.902,93 15.861.459,10
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
142
Lampiran 13. Penerimaan Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Luas CERI OC
Lahan Total Harga Penerimaan Penerimaan/ Total Harga Penerimaan Penerimaan/
(Ha) Produksi Kopi (Rp) Ha Produksi Kopi (Rp) Ha
(Kg) (Rp/Kg) (Rp) (Kg) (Rp/Kg) (Rp)
1 Matt Khosen 3 9000 11.000 99.000.000 33.000.000 2700 150.000 405.000.000 135.000.000
2 Muali 2,5 5000 11.000 55.000.000 22.000.000 1500 125.000 187.500.000 75.000.000
3 Bahriman 2 4300 11.000 47.300.000 23.650.000 1290 125.000 161.250.000 80.625.000
4 Saleh 3,25 8000 11.000 88.000.000 27.076.923,08 2400 125.000 300.000.000 92307692,31
5 Tohari 5 13000 11.000 143.000.000 28.600.000 3900 150.000 585.000.000 117.000.000
6 Hasan 5 12600 11.000 138.600.000 27.720.000 3780 150.000 567.000.000 113.400.000
7 Andi Wijaya 5 13000 11.000 143.000.000 28.600.000 3900 150.000 585.000.000 117.000.000
8 H. Sumarhum 4 12000 11.000 132.000.000 33.000.000 3600 150.000 540.000.000 135.000.000
9 Yus Riadi 5 12600 11.000 138.600.000 27.720.000 3780 150.000 567.000.000 113.400.000
10 Kholis Haryanto 2 3900 11.000 42.900.000 21.450.000 1170 125.000 146.250.000 73.125.000
11 Dirman 1 2300 10.800 24.840.000 24.840.000 690 150.000 103.500.000 103.500.000
12 Rustam 2 3800 10.700 40.660.000 20.330.000 1140 120.000 136.800.000 68.400.000
13 Sukamto 2,1 4000 10.700 42.800.000 20.380.952,38 1200 120.000 144.000.000 68571428,57
14 Samo 2 4100 10.700 43.870.000 21.935.000 1230 120.000 147.600.000 73.800.000
15 Abdullah 2 3600 10.700 38.520.000 19.260.000 1080 120.000 129.600.000 64.800.000
16 Buditomo 2,25 4500 10.700 48.150.000 21.400.000 1350 125.000 168.750.000 75.000.000
17 Handayato 1,8 3200 10.700 34.240.000 19.022.222,22 960 125.000 120.000.000 66666666,67
18 Ahmad Susanto 2 4000 10.800 43.200.000 21.600.000 1200 125.000 150.000.000 75.000.000
19 Suyitno 2,2 4300 10.800 46.440.000 21.109.090,91 1290 125.000 161.250.000 73295454,55
20 Mukandaryadi 2 3800 10.800 41.040.000 20.520.000 1140 125.000 142.500.000 71.250.000
21 Muhammad Bakri 1,65 2600 10.800 28.080.000 17.018.181,82 780 125.000 97.500.000 59090909,09
22 Subaili 6 13700 10.800 147.960.000 24.660.000 4110 125.000 513.750.000 85.625.000
23 Jhon Saryan 4 10500 10.800 113.400.000 28.350.000 3150 125.000 393.750.000 98.437.500
Sukardjo
143
24 Sudarman 3 6300 10.800 68.040.000 22.680.000 1890 125.000 236.250.000 78.750.000
25 Sundhari 2 3500 10.800 37.800.000 18.900.000 1050 125.000 131.250.000 65.625.000
26 Rusyatim 3 6800 10.800 73.440.000 24.480.000 2040 125.000 255.000.000 85.000.000
27 Holis 1,5 3300 10.800 35.640.000 23.760.000 990 150.000 148.500.000 99.000.000
28 Harnimo 2 4500 10.800 48.600.000 24.300.000 1350 125.000 168.750.000 84.375.000
29 Khusnul 2 4500 10.800 48.600.000 24.300.000 1350 150.000 202.500.000 101.250.000
30 Agus Suprapto 1,5 3000 10.800 32.400.000 21.600.000 900 150.000 135.000.000 90.000.000
31 Lihen 5 12900 10.800 139.320.000 27.864.000 3870 125.000 483.750.000 96.750.000
32 Ejo 3 8000 10.800 86.400.000 28.800.000 2400 125.000 300.000.000 100.000.000
33 Suroh Hadi 3 7600 10.800 82.080.000 27.360.000 2280 125.000 285.000.000 95.000.000
34 Yasmi 2 3800 10.800 41.040.000 20.520.000 1140 125.000 142.500.000 71.250.000
35 Sukirno 2 3500 10.800 37.800.000 18.900.000 1050 125.000 131.250.000 65.625.000
36 Siti Nuraini 2 4000 10.800 43.200.000 21.600.000 1200 125.000 150.000.000 75.000.000
37 Ali 1,5 2500 10.800 27.000.000 18.000.000 750 125.000 93.750.000 62.500.000
38 Sundari 1,5 2700 10.800 29.160.000 19.440.000 810 125.000 101.250.000 67.500.000
39 Rahmat 3 6000 10.800 64.800.000 21.600.000 1800 125.000 225.000.000 75.000.000
40 Jumali 3 6500 10.800 70.200.000 23.400.000 1950 125.000 243.750.000 81.250.000
41 Supiyani 2 4500 10.800 48.600.000 24.300.000 1350 125.000 168.750.000 84.375.000
42 Purnanto 2,75 5000 10.800 54.000.000 19.636.363,64 1500 125.000 187.500.000 68181818,18
43 Sukardi 1,6 3500 10.800 37.800.000 23.625.000 1050 125.000 131.250.000 82.031.250
Total 115,1 260200 465.800 2.826.520.000 1.008.307.734 78060 5.605.000 10.374.000.000 3.663.757.719
Rata-rata 2,67674419 6051,162791 10.832,56 65.733.023,26 23.449.017,07 1815,35 130.348,84 241.255.814 85.203.667,89
umber: Analisis data primer (diolah), 2018
144
Lampiran 14a. Total Biaya Tetap Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Luas Biaya Penyusutan Alat Biaya Sewa Biaya Biaya
Lahan Usahatani Alat Pengolahan Bibit Lahan
(Ha) Alat Alat Alat Alat Biaya Biaya Biaya Biaya
Usahatani Usahatani Pengolahan Pengolahan Bibit Bibit Lahan Lahan
(Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha)
1 Matt Khosen 3 5538500 1846166,667 0 0 4800000 1600000 29700000 9900000
2 Muali 2,5 4769166,667 1907666,667 0 0 4050000 1620000 16500000 6600000
3 Bahriman 2 5593333,333 2796666,667 7740000 3870000 4950000 2475000 14190000 7095000
4 Saleh 3,25 7985500 2457076,923 0 0 7762500 2388461,538 26400000 8123076,923
5 Tohari 5 12867142,86 2573428,571 0 0 11700000 2340000 42900000 8580000
6 Hasan 5 8315416,667 1663083,333 0 0 7800000 1560000 41580000 8316000
7 Andi Wijaya 5 13073000 2614600 0 0 11700000 2340000 42900000 8580000
8 H. Sumarhum 4 7061166,667 1765291,667 0 0 6300000 1575000 39600000 9900000
9 Yus Riadi 5 12982166,67 2596433,333 0 0 11700000 2340000 41580000 8316000
10 Kholis Haryanto 2 3375833,333 1687916,667 5850000 2925000 3300000 1650000 12870000 6435000
11 Dirman 1 1928333,333 1928333,333 4140000 2760000 1800000 1800000 7452000 7452000
12 Rustam 2 3641250 1820625 0 0 3300000 1650000 12198000 6099000
13 Sukamto 2,1 3616666,667 1722222,222 6400000 3047619,048 3450000 1642857,143 12840000 6114285,714
14 Samo 2 3773333,333 1886666,667 6560000 3280000 3630000 1815000 13161000 6580500
15 Abdullah 2 3415000 1707500 5760000 2880000 3300000 1650000 11556000 5778000
16 Buditomo 2,25 4036666,667 1794074,074 8100000 3600000 3675000 1633333,333 14445000 6420000
17 Handayato 1,8 3986666,667 2214814,815 5760000 3200000 3600000 2000000 10272000 5706666,667
18 Ahmad Susanto 2 3421666,667 1710833,333 7200000 3600000 3300000 1650000 12960000 6480000
19 Suyitno 2,2 3768333,333 1712878,788 7740000 3518181,818 3600000 1636363,636 13932000 6332727,273
20 Mukandaryadi 2 4068333,333 2034166,667 6840000 3420000 3960000 1980000 12312000 6156000
21 Muhammad Bakri 1,65 3150000 1909090,909 4680000 2836363,636 2775000 1681818,182 8424000 5105454,545
22 Subaili 6 14727333,33 2454555,556 20550000 3425000 13950000 2325000 44388000 7398000
23 Jhon Saryan 4 7046666,667 1761666,667 0 0 6300000 1575000 34020000 8505000
Sukardjo
145
24 Sudarman 3 5196833,333 1732277,778 10080000 3360000 4800000 1600000 20412000 6804000
25 Sundhari 2 3423333,333 1711666,667 5600000 2800000 3300000 1650000 11340000 5670000
26 Rusyatim 3 4926250 1642083,333 10880000 3626666,667 4800000 1600000 22032000 7344000
27 Holis 1,5 4300000 2866666,667 5280000 3520000 3825000 2550000 10692000 7128000
28 Harnimo 2 5405750 2702875 0 0 4950000 2475000 14580000 7290000
29 Khusnul 2 3576500 1788250 8100000 4050000 3300000 1650000 14580000 7290000
30 Agus Suprapto 1,5 2724000 1816000 5400000 3600000 2550000 1700000 9720000 6480000
31 Lihen 5 8534000 1706800 0 0 7800000 1560000 41796000 8359200
32 Ejo 3 5136833,333 1712277,778 12000000 4000000 4800000 1600000 25920000 8640000
33 Suroh Hadi 3 5142916,667 1714305,556 11400000 3800000 4800000 1600000 24624000 8208000
34 Yasmi 2 3382500 1691250 5700000 2850000 3300000 1650000 12312000 6156000
35 Sukirno 2 3587416,667 1793708,333 5250000 2625000 3300000 1650000 11340000 5670000
36 Siti Nuraini 2 3573166,667 1786583,333 6000000 3000000 3300000 1650000 12960000 6480000
37 Ali 1,5 2616766,667 1744511,111 3750000 2500000 2550000 1700000 8100000 5400000
38 Sundari 1,5 2620750 1747166,667 4050000 2700000 2550000 1700000 8748000 5832000
39 Rahmat 3 5199333,333 1733111,111 9000000 3000000 4800000 1600000 19440000 6480000
40 Jumali 3 5150833,333 1716944,444 10400000 3466666,667 4800000 1600000 21060000 7020000
41 Supiyani 2 5252500 2626250 6750000 3375000 4950000 2475000 14580000 7290000
42 Purnanto 2,75 6752500 2455454,545 7500000 2727272,727 6637500 2413636,364 16200000 5890909,091
43 Sukardi 1,6 2769666,667 1731041,667 5250000 3281250 2700000 1687500 11340000 7087500
Total 231413326,2 84984982,51 229710000 100644020,6 214515000 79038970,2 847956000 302492320
Rata-rata 5381705,26 1976394,942 5342093,023 2340558,618 4988720,9 1838115,59 19719907 7034705,12
Sumber: Analisis data primer (diolah), 2018
146
147
Lampiran 14b. Total Biaya Tetap Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso
No. Nama Total Biaya Tetap
Total Biaya Tetap Total Biaya Tetap
(Rp) (Rp/Ha)
1 Matt Khosen 40038500 13346166,67
2 Muali 25319167 10127666,67
3 Bahriman 32473333 16236666,67
4 Saleh 42148000 12968615,38
5 Tohari 67467143 13493428,57
6 Hasan 57695417 11539083,33
7 Andi Wijaya 67673000 13534600
8 H. Sumarhum 52961167 13240291,67
9 Yus Riadi 66262167 13252433,33
10 Kholis Haryanto 25395833 12697916,67
11 Dirman 15320333 13940333,33
12 Rustam 19139250 9569625
13 Sukamto 26306667 12526984,13
14 Samo 27124333 13562166,67
15 Abdullah 24031000 12015500
16 Buditomo 30256667 13447407,41
17 Handayato 23618667 13121481,48
18 Ahmad Susanto 26881667 13440833,33
19 Suyitno 29040333 13200151,52
20 Mukandaryadi 27180333 13590166,67
21 Muhammad 19029000 11532727,27
Bakri
22 Subaili 93615333 15602555,56
23 Jhon Saryan 47366667 11841666,67
Sukardjo
24 Sudarman 40488833 13496277,78
25 Sundhari 23663333 11831666,67
26 Rusyatim 42638250 14212750
27 Holis 24097000 16064666,67
28 Harnimo 24935750 12467875
29 Khusnul 29556500 14778250
30 Agus Suprapto 20394000 13596000
31 Lihen 58130000 11626000
32 Ejo 47856833 15952277,78
33 Suroh Hadi 45966917 15322305,56
34 Yasmi 24694500 12347250
35 Sukirno 23477417 11738708,33
36 Siti Nuraini 25833167 12916583,33
148
149
Sukardjo
24 Sudarman 3 1680000 560000 2826000 942000
25 Sundhari 2 1440000 720000 1836000 918000
26 Rusyatim 3 2025000 675000 2916000 972000
27 Holis 1,5 1075000 716666,6667 0 0
28 Harnimo 2 1462500 731250 1836000 918000
29 Khusnul 2 1200000 600000 1836000 918000
30 Agus Suprapto 1,5 1200000 800000 0 0
31 Lihen 5 2200000 440000 4710000 942000
32 Ejo 3 1395000 465000 2844000 948000
33 Suroh Hadi 3 1200000 400000 2826000 942000
34 Yasmi 2 840000 420000 1836000 918000
35 Sukirno 2 990000 495000 1944000 972000
36 Siti Nuraini 2 940000 470000 1836000 918000
37 Ali 1,5 765000 510000 1458000 972000
38 Sundari 1,5 828000 552000 1422000 948000
39 Rahmat 3 1978000 659333,3333 2826000 942000
40 Jumali 3 1440000 480000 2844000 948000
41 Supiyani 2 960000 480000 1884000 942000
42 Purnanto 2,75 1410000 512727,2727 0 0
43 Sukardi 1,6 810000 506250 0 0
Total 58480000 22541392,86 92590500 33096000
Rata- 1360000 524218,4385 2153267,442 769674,4186
rata
umber: Analisis data primer (diolah), 2018
150
Lampiran 15b. Total Biaya Variabel Petani Kopi Arabika di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
No. Nama Biaya TK Total Biaya Variabel
Biaya TK Biaya TK Biaya TK Biaya TK Biaya Biaya Total Biaya Total Biaya
Usahatani Usahatani Pengolahan Pengolahan TK TK Variabel Variabel
(Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha)
1 Matt Khosen 22165000 7388333,33 590000 196666,6667 22755000 7585000 24555000 8185000
2 Muali 15595000 6238000,00 860000 344000 16455000 6582000 20765000 8306000
3 Bahriman 9190000 4595000,00 0 0 9190000 4595000 12286000 6143000
4 Saleh 24005000 7386153,85 615000 189230,7692 24620000 7575384,615 25920000 7975384,615
5 Tohari 61440000 12288000,00 1920000 384000 63360000 12672000 70370000 14074000
6 Hasan 49070000 9814000,00 770000 154000 49840000 9968000 56830000 11366000
7 Andi Wijaya 54650000 10930000,00 1320000 264000 55970000 11194000 63230000 12646000
8 H. Sumarhum 40975000 10243750,00 895000 223750 41870000 10467500 47597000 11899250
9 Yus Riadi 56400000 11280000,00 1350000 270000 57750000 11550000 64610000 12922000
10 Kholis 8540000 4270000,00 0 0 8540000 4270000 11404000 5702000
Haryanto
11 Dirman 4735000 4735000,00 0 0 4735000 4735000 6163000 6163000
12 Rustam 8160000 4080000,00 580000 290000 8740000 4370000 11498000 5749000
13 Sukamto 10720000 5104761,90 0 0 10720000 5104761,905 13721200 6533904,762
14 Samo 10995000 5497500,00 0 0 10995000 5497500 12099000 6049500
15 Abdullah 11290000 5645000,00 0 0 11290000 5645000 14158000 7079000
16 Buditomo 11675000 5188888,89 0 0 11675000 5188888,889 14842000 6596444,444
17 Handayato 9340000 5188888,89 0 0 9340000 5188888,889 10135500 5630833,333
18 Ahmad 11090000 5545000,00 0 0 11090000 5545000 14055000 7027500
Susanto
19 Suyitno 12435000 5652272,73 0 0 12435000 5652272,727 15601600 7091636,364
20 Mukandaryadi 10850000 5425000,00 0 0 10850000 5425000 13724000 6862000
21 Muhammad 6465000 3918181,82 0 0 6465000 3918181,818 8778700 5320424,242
Bakri
22 Subaili 31656000 5276000,00 0 0 31656000 5276000 39838000 6639666,667
151
23 Jhon Saryan 23175000 5793750,00 425000 106250 23600000 5900000 29312000 7328000
Sukardjo
24 Sudarman 10975000 3658333,33 0 0 10975000 3658333,333 15481000 5160333,333
25 Sundhari 7505000 3752500,00 0 0 7505000 3752500 10781000 5390500
26 Rusyatim 17882000 5960666,67 0 0 17882000 5960666,667 22823000 7607666,667
27 Holis 9216000 6144000,00 0 0 9216000 6144000 10291000 6860666,667
28 Harnimo 14140000 7070000,00 620000 310000 14760000 7380000 18058500 9029250
29 Khusnul 9730000 4865000,00 0 0 9730000 4865000 12766000 6383000
30 Agus 9096000 6064000,00 0 0 9096000 6064000 10296000 6864000
Suprapto
31 Lihen 22780000 4556000,00 510000 102000 23290000 4658000 30200000 6040000
32 Ejo 14223000 4741000,00 0 0 14223000 4741000 18462000 6154000
33 Suroh Hadi 11060000 3686666,67 0 0 11060000 3686666,667 15086000 5028666,667
34 Yasmi 8588000 4294000,00 0 0 8588000 4294000 11264000 5632000
35 Sukirno 6351000 3175500,00 0 0 6351000 3175500 9285000 4642500
36 Siti Nuraini 7568000 3784000,00 0 0 7568000 3784000 10344000 5172000
37 Ali 5410000 3606666,67 0 0 5410000 3606666,667 7633000 5088666,667
38 Sundari 5193000 3462000,00 0 0 5193000 3462000 7443000 4962000
39 Rahmat 8320000 2773333,33 0 0 8320000 2773333,333 13124000 4374666,667
40 Jumali 10341000 3447000,00 0 0 10341000 3447000 14625000 4875000
41 Supiyani 7667000 3833500,00 0 0 7667000 3833500 10511000 5255500
42 Purnanto 13495000 4907272,73 0 0 13495000 4907272,727 14905000 5420000
43 Sukardi 5861000 3663125,00 0 0 5861000 3663125 6671000 4169375
Total 710017000 238928045,80 10455000 2833897,436 720472000 241761943,2 871542500 297399336,1
Rata- 16512023,26 5556466,18 243139,5349 65904,59153 16755162,79 5622370,773 20268430,23 6916263,63
rata
umber: Analisis data primer (diolah), 2018
152
153
154
155