3. Jika diruang rawat inap terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien,
kemudian dilakukan analisis terhadap kejadian tersebut, maka lingkup risiko
yang dianalisis tersebut masuk di dalam:
A. Risiko terkait dengan pelayanan pasien
B. Risiko terkait dengan fasilitas pelayanan
C. Risiko terkait dengan staf klinis pemberi pelayanan
D. Risiko terkait dengan staf non klinis dalam pemberian pelayanan
4. “Ruang Intensive Care/ ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah personil selalu
kurang / understaffed”.
Kejadian diatas adalah termasuk salah satu contoh type of incident dari :
A. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
B. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
C. Sentinel
D. Kejadian Potensial Cidera (KPC)
6. Unit transfusi darah sudah terpasang pada pasien yang salah, tetapi kesalahan
tersebut segera diketahui sebelum transfusi dimulai.
Kejadian diatas adalah termasuk salah satu contoh type of incident dari :
A. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
B. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
C. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
D. Kejadian Potensial Cidera (KPC)
7. Kajian risiko (risk assessment) meliputi:
A. Identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko
B. Identifikasi risiko, analisis risiko, dan rencana meminimalkan risiko
C. Analisis risiko, menilai tingkat risiko dengan risk grading matrix, dan
merencanakan penanggulangannya
D. Analisis risiko, rencana meminimalkan risiko, implementasi dan monitoring
9. Variabel input terhadap pasien yang digunakan untuk menilai severity dari suatu
risiko adalah:
A. Kemudahan untuk dideteksi dan frekuensi terjadinya
B. Kemudahan untuk dideteksi dan kegawatan risiko
C. Keparahan penyakitnya, komorbiditas, pengobatan pasien, keinginan pasien,
dll
D. Frekuensi kejadian, besarnya risiko, dan besarnya kerugian
TERIMA KASIH
DIKLIT RS. BHAYANGKARA LEMDIKLAT POLRI T.A 2019