Anda di halaman 1dari 4

Supplier Grosir Jilbab Kerudung Pasar Tanah Abang dan Cipulir.

Kami adalah supplier grosir Jilbab kerudung berada tepat di Lokasi Pusat pembuatan
jilbab kerudung di Bandung, Produk Jilbab kami Model terbaru dengan harga bersaing dengan
sistim pembelian jumlah besar dan harga terjangkau. Berbagai produk Unggulan seperti Jilbab
Jumbo, kerudung Syiria, Jilbab Bergo, Jilbab Fatin, daleman atau ciput, dengan model-model
terbaru, Semua produk jilbab kerudung kami hadirkan untuk kebutuhan penjualan butik dan
toko online maupun offline Anda, juga untuk para reseller anda. Komitmen kami dalam
berusaha agar terus berkembang dan up-to-date seiring dengan perkembangan fashion jilbab
kerudungdi Indonesia terutama yang berasal dari Cicalengka_Cikancung Bandung. Toko Grosir
Jilbab online kami berada di pusat Konveksi dan Produksi Jilbab Kerudung Cicalengka-
cikancung Bandung.

Berkat pengalaman dan dukungan para reseller dan mitra usaha kami, kami hadirkan website
ini untuk memudahkan dalam memilih produk kami yang terbaru dan semua pakaian kami
merupakan ready stok dan tangan pertama .

Cari Jilbab Kerudung tanah abang terbaru? kamu bisa temukan berbagai macam model Jilbab
dengan harga murah di sini.
www.SentralGrosirJilbab.com

Sedikit Sejarah Pasar Tanah Abang

Pasar Tanah Abang atau Pasar Sabtu dibangun oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735.
Yustinus Vinck menirikan Pasar Tanah Abang Pasar atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham
Patramini. Ijin yang diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang adalah untuk berjualan tekstil
serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari Sabtu. Oleh karena itu, pasar ini disebut
Pasar Sabtu. Pasar ini mampu menyaingi Pasar Senen (Welter Vreden) yang sudah lebih dulu
maju.
Pada tahun 1740 terjadi Peristiwa Chineezenmoord, pembantaian orang-orang China,
perusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang diporak-porandakan dan dibakar. Pada
tahun 1881, Pasar Tanah Abang kembali dibangun dan yang tadinya dibuka pada hari Sabtu,
ditambah hari Rabu, sehingga Pasar Tanah Abang dibuka 2 kali seminggu. Bangunan Pasar pada
mulanya sangat sederhana ,terdiri dari dinding bambu dan papan serta atap rumbia dari 229
papan dan 139 petak bambu.. Pasar Tanah Abang terus mengalami perbaikan hingga akhir abad
ke-19 dan bagian lantainya mulai dikeraskan dengan pondasi adukan. Pada tahun 1913, Pasar
Tanah Abang kembali diperbaiki. Pada tahun 1926 pemerintah Batavia membongkar Pasar
Tanah Abang dan diganti bangunan permanen berupa tiga los panjang dari tembok dan papan
serta beratap genteng, dengan kantor pasarnya berada di atas bangunan pasar mirip kandang
burung. Pelataran parkir di depan pasar menjadi tempat parkir kuda-kuda penarik delman dan
gerobak. Di situ tersedia kobakan air yang cukup besar, dan di seberang jalan ada toko yang
khusus menjual dedak makanan kuda. Beberapa puluh meter dari toko dedak ada sebuah gang
yang dikenal sebagai Gang Madat, tempat lokalisasi para pemadat. Pada zaman pendudukan
Jepang, pasar ini hampir tidak berfungsi, dan menjadi tempat para gelandangan.

Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya Stasiun Tanah Abang. Ditempat
tersebut mulai dibangun tempat-tempat seperti Masjid Al Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen
Sien yang keduanya seusia dengan Pasar Tanah Abang. Pada tahun 1973, Pasar Tanah Abang
diremajakan, diganti dengan 4 bangunan berlantai empat, dan sudah mengalami dua kali
kebakaran, pertama tanggal 30 Desember 1978, Blok A di lantai tiga dan kedua menimpa Blok B
tanggal 13 Agustus 1979. Pada tahun 1975 tercatat kiosnya ada 4.351 buah dengan 3.016
pedagang.

Sedikit mengenai Pasar Cipulir

Pasar Cipulir terletak di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Jakarta Selatan, yang telah berdiri sejak
tahun 1989. Sebagaimana Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir telah dikenal oleh masyarakat
sebagai pusat grosir produk textile dan pakaian jadi. Pelanggannya adalah para pedagang
eceran yang datang dari seluruh pelosok Nusantara dan kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga
India dan Afrika. Umumnya mereka datang berbelanja secara grosir untuk dijual kembali secara
eceran.

Pasar Cipulir terbagi dua. Bila Kita datang dari arah Kebayoran Lama, maka sebelah kiri adalah
pasar lama yang dikenal dengan Pasar Inpres Cipulir. Pasar ini unik karena jam bukanya sangat
pagi yaitu sehabis Subuh (+/_ jam 5.00 WIB) dan tutup paling lambat jam 15.00 WIB (pada toko-
toko bagian luar kadang tutup jam 17.00 WIB). Hampir semua toko yang buka di pasar Inpres
menjual dagangan secara partai atau grosir tapi dalam kondisi ekonomi yang kurang cerah ini
pedagang juga melayani pembeli eceran.

Barang yang dijual di Pasar Inpres ini berhubungan dengan tekstil dengan produk yang beragam
mulai dari pakaian bayi sampai dewasa. Pakaian olah raga, pakaian dalam sampai perlengkapan
tempat tidur. Harga boleh dikatakan jauh lebih murah bila dibanding di pusat-pusat belanja
lain. Kalau kantong anda tidak terlalu tebal tapi berniat membeli oleh-oleh lumayan banyak
dengan harga terjangkau sehingga akan menyenangkan saudara-saudara di kampung anda
maka belanja di Pasar Inpres Cipulir adalah pilihan yang tepat.

Sementara itu, di sebelah kanan adalah pasar moderen ITC Cipulir Mas. Di sini barang dagangan
lebih beragam. Lantai dasar diisi oleh toko-toko pakaian jadi baik pria atau wanita, pakaian
muslim/muslimah termasuk berbagai jilbab ataupun perengkapan shalat. Tidak ketinggalan tas-
tas yang modis dengan harga lumayan murah untuk para gadis atau ibu. Sedangkan Lantai 1, 2
dan 3 nya berisi toko-toko sepatu dan sandal murah meriah tapi gaya. Ada juga pedagang tas
dan perlengkapan muslim dan berjenis pakaian lain. Sedangkan lantai paling atas (4) diisi
pedagang handphone dan segala asesorisnya serta kuliner. Di lantai teratas ini tersedia juga
mushala.

Kedua Toko ini (Pasar Inpres dan ITC) yang terpisahkan oleh Jalan Cileduk Raya dihubungkan
dengan jembatan besar berbentuk bangunan yang juga difungsikan sebagai tempat berjualan.
Konsep jembatan seperti ini bisa kita temui di Kawasan Perdagangan Glodok ataupun Mangga
Dua. Di Jembatan yang bernama Jembatan Metro inilah, kami menempati salah satu Toko yang
tersedia. Pertimbangan kami memilih Toko di Jembatan Metro ini adalah karena letaknya yang
strategis (penghubung dua pasar), serta lorongnya yang relatif lebih lebar dibanding lorong-
lorong yang ada di kedua bangunan Pasar Utama. Sebagaimana pusat perbelanjaan lainnya di
Indonesia, khususnya di Jakarta, pada bangunan pasar utama lorong-lorongnya sangat sempit
dan semerawut oleh banyaknya orang dan barang dagangan yang diletakkan seenaknya. Bagi
yang tidak terbiasa, kondisi ini akan membuat stress dan membingungkan karena minimnya
petunjuk arah ke tampat-tempat yang kita inginkan, misalnya Toilet, Mushola, ataupun Pintu
keluar.

Anda mungkin juga menyukai