Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PASAR ANDIR

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Rekayasa Infrastruktur

oleh
FIQRI RAHADI MUHAMMAD 16612077
ULFA NABILA 16612071
UNIKA MERLIN SIANTURI 16612089
NIZAR FAUZAN MAKKAJARENG 16612095
INDAH ALVERNIA ARUAN 16612101
ERICK MULIJADI 16612107

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2013

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Analisis Sistem
Pengelolaan Pasar Andir. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Rekayasa Infrastruktur.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Muslinang Moestopo, MSEM,
Ph.D sebagai dosen PRI-05 karena beliau telah membimbing dan bersedia membagikan
ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada abang asisten, yaitu abang Mario dan abang Steven yang telah
bersedia membantu memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih
juga penulis ucapkan kepada narasumber dan semua pihak yang telah membantu pengambilan
data dan penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga, kami ucapkan terima kasih kepada orang
tua yang selalu mendoakan penulis, dan pihak-pihak lain yang turut membantu penyusunan
makalah ini sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.
Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat
membangun baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik lagi. Selain
itu, penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat. Terima kasih.
Bandung, April 2013

Tim Penulis

BAB I
Latar Belakang dan Analisa Situasi
1.1 Latar Belakang
Menurut Wikipedia, pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual
dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan pasar terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Fungsi dan peran sebuah pasar sebagai sebuah infrastruktur adalah untuk menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat menunjang proses transkasi jual-beli. Oleh karena itu, pasar
tradisional yang baik merupakan pasar yang menyediakan tempat untuk proses jual beli dan
dapat memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli untuk bertransaksi. Aspek-aspek
yang mendukung kemudahan transaksi jual beli meliputi hal-hal berikut.
1. Kenyamananan dan kebersihan pasar,
2. fasilitas umum utama seperti jalan sebagai akses ke lokasi pasar, lahan parkir, dan
gedung pasar, yang memadai dan berfungsi dengan baik, dan
3. fasilitas umum pendukung, seperti mushola, toilet umum, dan pos keamanan, yang
memadai dan berfungsi dengan baik.
1.2 Analisis Situasi
Pasar Andir merupakan sebuah pasar tradisional yang terletak di Jalan Waringin,
keluruhan Ciroyom, kecamatan Andir, kota Bandung. Pasar ini merupakan pasar yang terbagi
menjadi dua berdasarkan waktu operasionalnya, yaitu pasar siang, dan pasar malam.
Pedagang yang berjualan di siang hari berbeda dengan pedagang yang berjualan di malam
hari. Ada beberapa hal-hal yang membedakan pasar Andir siang dan pasar Andir malam ini.
Pasar Andir siang beroperasi di sebuah gedung pasar yang terdiri atas satu lantai
basement, tiga lantai gedung, dan satu rooftop. Pasar siang ini beroperasi dari pukul 09.00
hingga pukul 17.00 WIB dengan jumlah lapak sebanyak 1000 lapak, sedangkan pasar andir
malam beroperasi di sepanjang sisi kiri dan kanan Jalan Waringin mulai dari pukul 17.00
hingga pukul 07.00 WIB. Para pedagang pasar Andir malam berjualan di lapak-lapak berupa
tenda darurat yang dipasang saat menjelang pasar malam buka dan dibongkar menjelang pasar

Gambar
Pasar
Gambar1.3.Gedung
TPS Pasar
Andir
Andir siang

Gambar 2. Pasar Andir malam


di sepanjang jalan Waringin
malam tutup. Pasar Andir siang dikelola oleh perusahan swasta pengelola pasar yang resmi,
sehingga tata kelola pasarnya cukup teratur, sedangkan pasar malam tidak memiliki pengelola
resmi. Pasar Andir malam hanya memiliki sebuah perkumpulan dari para pedagang yang
berjualan di pasar andir malam, yaitu Himpunan Pedagang Kaki Lima.

Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah di pasar Andir dilaksanakan oleh Perusahan Daerah Kebersihan
Kota Bandung. Pedagang pada umumnya menumpukkan sampah dari lapak mereka di sekitar
lapak masing-masing. Pada pasar Andir siang, sampah yang ditumpuk di sekitar lapak
pedagang dalam gedung diletakkan dalam tempat sampah yang disediakan oleh bagian
kebersihan pengelola pasar Andir siang. Pada pasar Andir malam sendiri tidak terdapat tempat
sampah, sehingga para pedagang menumpuk sampah dari lapak mereka di sembarang tempat
terutama di sekitar lapak. Akibat tindakan para pedagang pasar Andir malam, sampah-sampah
berserakan di mana-mana. Hal ini menyebabkan rusaknya keindahan dan kenyamanan pasar
Andir. Sampah-sampah ini juga menyebabkan selokan
yang ada di Jalan Waringin tersumbat.
Setiap harinya sampah-sampah yang tertumpuk di
masing-masing lapak

diangkut oleh petugas kebersihan

lalu ditumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).


Untuk pasar Andir siang, sampah yang tertumpuk diangkut
oleh petugas kebersihan khusus dalam gedung yang
disediakan oleh pihak pengelola gedung. Namun pada

Gambar 4. Sampah Pasar Andir


malam

pasar malam, sampah yang berserakan di Jalan Waringin dibersihkan oleh petugas sampah
dari PD Kebersihan. Setiap harinya para petugas ini bekerja dari pagi untuk mengumpulkan
sampah yang tertumpuk. Jumlah petugas sampah di pasar Andir siang terhitung kurang dan
mereka harus mengumpulkan sampah-sampah dari pemukiman warga di sekitar pasar Andir
terlebih dahulu. Akibatnya, sisa sampah dari pasar Andir malam masih berserakan hingga
pukul 12.00 atau pukul 13.00 WIB.
TPS pasar Andir terletak di sebelah timur gedung pasar Andir siang, tepat di sisi jalan
Waringin. Setiap hari di TPS ini, truk pengangkut sampah dibantu dengan sebuah bulldozer
dari PD Kebersihan mengangkut sampah-sampah yang tertumpuk di TPS ini untuk dibawa ke
TPA. Namun, proses pengangkutan sampah dari TPS ke TPA ini setiap harinya baru dilakukan
pada pukul 13.30 WIB. Akibatnya, sampah yang menumpuk di TPS merusak kenyamanan
pengguna pasar. Pasalnya, TPS yang terletak disisi Jalan Waringin sangat terbuka sehingga
memberikan bau tidak sedap. Sampah di TPS ini juga menampung sampah dari warga sekitar
pasar Andir. Alhasil, makin banyak sampah yang menumpuk di Jalan Waringin.

Gambar 6.
air menuju
5. Saluran
Pengangkutan
gorong-gorong
sampah di TPS

Drainase
Sistem drainase pada Jalan Waringin menggunakan gorong-gorong saluran air yang
terdapat di bawah jalan. Namun, hanya terdapat dua saluran yang mengalirkan air dari
permukaan jalan menuju gorong-gorong yang terdapat di bawah jalan ini. Kondisi saluran
yang menuju ke gorong-gorong itu juga hampir tidak berfungsi akibat ukurannya hanya
berdiameter 8 cm hingga 10 cm dan tersumbat oleh sampah. Selain itu, di sepanjang sisi Jalan

Waringin tidak terdapat selokan permukaan yang berfungsi


dengan baik.

Kondisi ini menyebabkan ruas Jalan

Waringin pasti mengalami banjir apabila hujan turun


dengan cukup deras. Pasalnya, air hujan dari daerah sekitar
pasar Andir, seperti daerah Rajawali, Cipedes, dan Husein,
Gambar 7. Kondisi lalilintas jalan
Wairingin

juga mengalir ke ruas Jalan Waringin yang ketinggian


permukaannya lebih rendah.

Jalan Raya dan Lahan Parkir


Kondisi Jalan Waringin relatif tergolong baik, dan hanya terdapat sebuah titik
kerusakan jalan di ujung Jalan Waringin yang menuju Jalan Sudirman. Namun, kondisi lalu
lintas jalan Waringin cenderung macet sepanjang hari. Hal ini disebabkan pada siang hari
tenda lapak milik pedagang pasar Andir malam yang telah dibongkar ditempatkan begitu saja
di sisi-sisi jalan, sehingga ruas jalan menyempit. Selain itu, proses pengangkutan sampah dari
TPS pasar Andir yang terletak persis di sisi jalan Waringin oleh truk pengangkut dan
bulldozer menyebabkan lalu lintas di jalan Waringin juga terhambat. Pada malam hari terjadi
kemacetan karena keberadaan tenda lapak para pedagang dan pengunjung yang memarkirkan
kendaraannya di sepanjang Jalan Waringin dan sekitarnya saat jam operasional pasar Andir
malam.
Pada siang hari, pelataran parkir di gedung Andir dikelolah oleh CV Andir Walagri.
Pengunjung dan pengguna lahan parkir pasar Andir siang cenderung ramai setiap harinya.
Meskipun terdapat fasilitas parkir, sebagian pengunjung juga tetap memarkirkan kendaraan
mereka di sisi Jalan Waringin. Pada malam hari, tidak ada lahan parkir yang resmi, sehingga
para pengunjung pasar Andir Malam memarkir kendaraannya di sepanjang sisi Jalan Waringin
dan sekitarnya.
Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu sistem pengelolaan sampah
yang buruk, sistem drainase Jalan Waringin yang buruk, dan ruas Jalan Waringin yang
cenderung macet sepanjang hari, Maka dapat dikatakan bahwa fungsi dan peran pasar Andir
tidak berjalan dengan baik.

BAB II
Rumusan Masalah dan Tujuan
2.1 Rumusan Masalah

Kondisi pasar Andir saat ini menyebabkan pasar tersebut tidak dapat berfungsi dengan
baik sebagai penyedia fasilitas pendukung kegiatan jual-beli masyarakat. Dari segi
pengelolaan sampah, Pasar Andir masih belum memenuhi kriteria pengelolaan sampah yang
baik. Sampah yang menumpuk dan berserakan di sepanjang Jalan Waringin menimbulkan
ketidaknyamanan bagi masyarakat yang melewati daerah tersebut. Ketidaknyamanan ini tentu
mengganggu kegiatan jual beli yang ada di pasar Andir ini.
Selain masalah pengelolaan sampah, terdapat permasalahan fungsi jalan yang juga
mengganggu kenyamanan. Pada siang hari, lapak lapak pedagang pasar andir malam yang
sudah dibongkar hanya diletakkan begitu saja di pinggir jalan dan membuat jalan menjadi
sempit. Pada malam hari, keberadaan pasar Andir malam itu sendiri yang menyebabkan
kemacetan. Selain itu, motor dan mobil yang parkir disembarang tempat membuat jalan
semakin sempit. Hal ini menjadi penyebab terjadinya kemacetan di sepanjang Jalan Waringin
yang menghambat masyarakat yang berkendara melalui Jalan Waringin tersebut. Padahal,
Jalan Waringin ini merupakan akses utama menuju pasar Andir.
Selain masalah fungsi jalan, terdapat masalah drainase pasar yang juga menimbulkan
keresahan bagi penggunjung dan pedagang pasar Andir. Di daerah pasar tidak terdapat saluran

air yang layak. Saluran air sangat sempit dan dangkal. Hal ini menyebabkan Jalan Waringin
sering mengalami banjir. Selokan tak mampu menampung air hujan, dan juga air cenderung
mengalir ke Jalan Waringin yang permukaannya lebih rendah. Banjir yang terjadi tentu
menyebabkan para pengguna pasar Andir merasa tidak nyaman dan menghambat kegiatan
jual-beli mereka di pasar tersebut.
Dengan kondisi pasar Andir tersebut, terdapat tiga masalah utama yang menyebabkan
pasar ini tidak dapat berfungsi dengan baik. Tiga masalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Bagaimana sistem pengelolaan sampah yang seharusnya diterapkan untuk
mengatasi masalah sampah di pasar Andir?
2. Bagaimana cara menanggulangi kemacetan Jalan Waringin yang merupakan
tempat utama dari aktivitas pasar Andir?
3. Bagamaina cara menanggulangi banjir yang sering terjadi saat hujan deras turun di
sekitar wilayah pasar Andir dan ruas Jalan Waringin?

2.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dilaksanakannya penilitian ini adalah sebagai


berikut.
1. Menganalisis dan mengindentifikasi akar masalah penyebab utama
permasalahan sampah di Pasar Andir.
2. Merancang solusi pengelolaan sampah untuk permasalahan sampah di
pasar Andir.
3. Menganalisis dan mengindentifikasi akar masalah penyebab utama
terjadinya kemacetan Jalan Waringin.
4. Merancang solusi untuk permasalahan kemacetan di Jalan Waringin.
5. Menganalisis dan mengindentifikasi akar masalah penyebab utama
terjadinya banjir saat hujan deras turun di sekitaran pasar Andir dan
Jalan Waringin.
6. Merancang solusi untuk permasalahan banjir pasar Andir dan Jalan
Waringin.

BAB III
METODOLOGI
Metode pengambilan data yang dilakukan di pasar Andir diawali dengan survei
langsung ke pasar Andir. Survei dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada malam dan siang hari.
Survei dilakukan 2 kali karena pasar Andir terbagi menjadi 2 bagian, yaitu pasar Andir siang
dan pasar Andir malam. Penjelasan lebih lanjut mengenai metodologi pengambilan data,
dijelaskan pada subbab-subbab berikut ini.
3.1 Mekanisme
3.1.1

Mekanisme pengambilan data


Untuk mendukung proses pengambilan data, dilakukan 4 kali survei ke pasar Andir.

Survei dibagi menjadi 2 bagian, yaitu survei analisis situasi pasar Andir dan survei
pengambilan data secara kuantitas. Survei analisis situasi pasar merupakan survei awal (survei
1) dan survei pengambilan data merupakan survei ke 2, 3 dan 4. Survei 1 dan 2 dilakukan oleh
seluruh anggota kelompok, sedangkan untuk survei 3 dan 4 dibagi tiap anggota kelompoknya.
Survei 3 dilakukan oleh 2 orang dan survei 4 dilakukan oleh 4 orang.
Survei 1 : Survei pertama yang dilakukan adalah survei terhadap pasar Andir malam.
Koordinasi setiap anggota kelompok untuk berkumpul terlebih dahulu di
kampus. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju pasar Andir
menggunakan mobil dan motor. Setibanya disana, survei langsung dilakukan
dengan membagi anggota menjadi 3 kelompok kecil. Setiap kelompok kecil
terdiri atas 2 orang anggota kelompok. Kelompok 1 melakukan survei di sebelah
barat pasar Andir (dekat Jalan Sudirman), kelompok 2 di sebelah timur pasar
Andir (dekat Jalan Rajawali) dan kelompok 3 melakukan wawancara terhadap

petugas keamanan pasar Andir. Kelompok 1 dan kelompok 2 mengambil data


dengan cara wawancara terhadap pedagang dan petugas parkir serta dilakukan
pengambilan gambar.
Survei 2 : Survei kedua dilakukan untuk mengetahui keadaan pasar Andir siang. Survei
dilakukan setelah jam kuliah dengan menggunakan alat transportasi yang sama
ketika survei pertama. Setibanya disana, survei langsung dilaksanakan dengan
pembagian 2 kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 3 orang. Kelompok 1
melaksanakan survei terhadap keadaan pasar Andir di sepanjang Jalan Waringin.
Kelompok 2 melaksanakan survei di dalam gedung pasar Andir. Kelompok 1
melakukan survei dengan cara wawancara terhadap supervisor petugas parkir,
wawancara singkat dengan beberapa pedagang, dan beberapa kali pengambilan
gambar. Kelompok 2 melakukan survei dengan cara wawancara terhadap pihak
pengelola pasar Andir yaitu kepala bagian umum dan HRD serta supervisor
bagian kebersihan. Wawancara juga dilakukan terhadap petugas Perusahaan
Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung. Selain itu, dilakukan pula pengamatan
dan pengambilan gambar di area gedung pasar Andir.
Survei 3 : Survei dilakukan pada saat pasar Andir siang beroperasi. Survei ini bertujuan untuk
mengambil data berupa kecepatan kendaraan yang melewati jalan Waringin dan
jumlah kendaraan yang parkir offstreet di sepanjang jalan Waringin.
Survei 4

: Survei ini dilakukan pada saat pasar Andir malam beroperasi. Tujuan survei ini
juga sama dengan survei 3, yaitu untuk menghitung kecepatan kendaraan dan
kendaraan yang parkir offstreet di sepanjang jalan Waringin.

3.1.2

Mekanisme pengolahan data


Pengerjaan pengolahan data dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pengumpulan data dan

penyusunan laporan. Pengumpulan data merupakan mekanisme untuk mengumpulkan dan


membahas setiap data yang didapat dari masing-masing anggota kelompok. Pengumpulan
data dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu ketika survei 1 dan 2 telah selesai dilakukan, sedangkan
untuk survei 3 dan 4, pengumpulan data dilakukan pada saat yang sama ketika pengerjaan
laporan. Penyusunan laporan keseluruhan dilakukan dengan cara pembagian tugas antar
anggota kelompok. Setiap anggota menyusun bagian bab yang berbeda. Pengerjaan
penyusunan bagian bab oleh masing-masing anggota kelompok dilakukan secara bersamasama di tempat yang sama, sehingga pengkoordinasian dan penyingkronan isi setiap bab dapat

dilakukan dengan mudah. Pengerjaan laporan ini dibagi menjadi 2, yaitu pengerjaan bab 1-3
dan sedikit bab 4 kemudian pengerjaan laporan berupa penyelesaian bab 4, 5 dan lampiran.

3.2 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data ini adalah sebagai
berikut
1.

petugas keamanan pasar Andir malam, Bapak Aitu Rosyidin, sebagai

2.
3.

narasumber,
supervisor petugas parkir, Bapak Iwan dan Bapak Acep, sebagai narasumber,
kepala bagian umum dan HRD gedung pasar Andir siang, Bapak Atik Mulyadi,

4.

sebagai narasumber,
supervisor kebersihan gedung pasar Andir, Bapak Ust. Yadi, sebagai

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

narasumber,
petugas PD Kebersihan Kota Bandung, Bapak Ridwan, sebagai narasumber,
beberapa pedagang dan pengunjung, sebagai narasumber,
alat transportasi menuju pasar Andir, berupa 1 mobil dan 1 motor,
kamera digital dan kamera handphone,
alat tulis,
alat penyimpan data berupa flashdisk, dan
alat pengolah data berupa laptop.

3.3 Waktu
Survei 1 : Dilakukan pada hari Minggu tanggal 7 April 2013, mulai dari pukul 19.00-22.30
WIB. Pembahasan dan pengolahan data dilakukan di hari dan waktu yang sama.
Survei 2 : Dilakukan pada hari Selasa tanggal 9 April 2013, mulai dari pukul 11.00-16.00
WIB. Pembahasan dan pengolahan data dilakukan pada hari Kamis tanggal 11
April 2013, mulai dari pukul 11.30-13.30 WIB.
Survei 3 : Dilakukan pada hari Senin tanggal 15 April 2013, mulai dari pukul 11.30-13.30
WIB.
Survei 4 : Dilakukan pada hari Selasa tanggal 16 April 2012, mulai dari pukul 19.00-20.30
WIB.
Penyusunan laporan

Dilakukan 2 kali, yang pertama pada hari Jumat tanggal 12 April 2013, mulai dari pukul
11.00-19.00 WIB. Penyusunan kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 17 April 2013, mulai
dari pukul 16.00-20.00 WIB.
BAB 4
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
Pengelolaan Pasar Andir
Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan pengelola pasar Andir siang Bapak
Atik Muljadi, dan petugas polisi di pos polisi pasar Andir, Bapak Aitu Rosidin, kondisi
pengelolaan di pasar Andir terbagi menjadi dua, yaitu pasar Andir siang dan pasar Andir
malam. Pengelola pasar Andir siang adalah pihak swasta yang resmi dan jelas tata kelolanya
sedangkan pengelolaan pasar Andir malam tidak memiliki tata kelola yang jelas dari segi
pengelolaan sampahnya, tata ruang, dan lain-lain. Pasar Andir siang beroperasi dalam sebuah
gedung pasar, sedangkan pasar Andir malam beroperasi di sepanjang jalan Waringin
menggunakan lapak berupa tenda-tenda darurat yang dapat dipasang dan dibongkar kembali.
Persebaran Titik-Titik Saluran Drainase dan Timbulan Sampah
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan pengambilan data sampel kondisi pasar
Andir dan ruas jalan Waringin pada siang hari, berikut peta persebaran titik-titik tumpukan
sampah dan titik saluran drainase di wilayah pasar Andir saat siang hari.

= Gedung Pasar Andir

= Tempat Pembuangan

Sampah

Sementara (TPS)
= Lokasi Titik Sampah
= Pos Polisi
= Titik Lubang Selokan

Gambar 8. Peta persebaran


titik-titik sampah dan saluran
drainase wilayah Pasar Andir
Dari peta terlihat bahwa hanya terdapat dua titik selokan di sepanjang jalan
Waringin. Kondisi selokan ini juga tersumbat oleh sampah yang berserakan. Selain itu,
selokan ini memiliki ukuran yang kecil yaitu lebar 15 cm dan dalam 15 cm.
Berdasarkan Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan terbitan Direktorat Jenderal
Bina Marga tahun1990, sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya
berfungsi sebagai berikut.
1. Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan
selanjutnya dialirkan lewat saluran samping; menuju saluran pembuang akhir.
2. Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan masuk
ke daerah perkerasan jalan.
3. Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.
Namun, dengan kondisi drainase pada pasar Andir seperti pada hasil perolehan data,
tentunya fungsi drainase yang semetinya tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Saat hujan
deras turun, air hujan yang seharusnya segera dialirkan keluar badan jalan dan dialirkan ke
saluran selokan samping malah terperangkap di badan jalan karena tidak adanya selokan yang
berfungsi. Hal inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir jika hujan turun dengan
cukup deras di wilayah pasar Andir.
Dari peta dapat dilihat pula bahwa tumpukan-tumpukan sampah di pasar Andir
tersebar di berbagai tempat di lokasi pasar Andir. Penyebab utama berserakannya sampah ini
adalah akibat tidak adanya pengelolaan pasar Andir malam yang resmi sehingga tidak ada
yang dapat mengatur pengelolaan sampah seperti penyediaan tong sampah di sepanjang jalan
Waringin. Keterlambatan pengangkutan sampah yang berserakan juga memperparah kondisi

karena tumpukan sampah tersebut menjadi semakin lama berada di ruang terbuka, sehingga
menggangu kenyamanan. Keterlambatan pengangkutan sampah ini disebabkan oleh
pengelolaan sampah yang kurang baik dari PD Kebersihan Kota bandung.
Skema Pengelolaan Sampah
Berdasarkan wawancara dengan dengan pimpinan pengelola pasar Andir siang, Atik
Muljadi, Bapak dan petugas polisi di pos polisi pasar Andir, Bapak, dan para pedagang pasar
Andir, skema pengolahan sampah di wilayah sekitar Pasar Andir sebagai berikut.

Sampah dari
Gedung Andir

Sampah dari Pasar


Malam Andir

Ditampung sementara

Sebelah timur
Gedung Andir

Sampah dari
Pemukiman Sekitar

Ditampung sementara

Depan lapak
masing-masing
Diangkut oleh petugas
kebersihan. Mulai pukul
10.00 hingga 12.00

TPS

Diangkut oleh petugas


kebersihan mulai pukul
7.00 hingga 10.00

Diangkut oleh truk dan


bulldozer pukul 13.30

TPA

Gambar 9. Skema
Pengeloaan Sampah
di Pasar Andir

Berdasarkan skema, dapat dilihat petugas melakukan pembersihan sampah-sampah


dari lapak pedagang dilakukan setelah pengangkutan sampah-sampah dari pemukiman sekitar.
Penanganan sampah yang cenderung lambat dan dilakukan hingga menjelang siang ini
membuat tumpukan sampah masih berserakan di sekitaran pasar Andir pada siang hari. Selain

itu, setelah sampah-sampah ini diangkut dan ditumpuk di TPS, pengangkutan sampah di TPS
juga terbilang sangat lambat.
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis, penyebab kondisi ini adalah
kurangnya jumlah petugas pembersih dan kurangnya armada truk pengangkut sampah.
Kurangnya petugas pembersih menyebabkan pengangkutan sampah di pasar Andir yang
harusnya dilakukan pagi hari, harus mengalami keterlambatan karena petugas yang sama
harus mengangkut sampah dari pemukiman warga terlebih dulu. Kurangnya armada truk
pengangkut sampah menyebabkan pengangkut sampah di TPS mengalami keterlambatan,
karena truk pengangkut yang sama harus melayani TPS di wilayah lain terlebih dahulu.

Kecepatan Rata-Rata Kendaraan dan Parkir Off-Street di Jalan Waringin


Berdasarkan pengambilan data secara langsung dengan mengambil sampel pada
kondisi waktu malam hari dan kondisi waktu pada siang hari, diperoleh data kecepatan ratarata kendaraan yang melewati jalan Waringin dan jumah kendaraan yang parkir di badan jalan
Waringin (parkir off-street).
Tabel 1. Kecepatan sampel kendaraan melalui jalan Waringin pada siang hari
Jenis
Kendaraan

Waktu
(detik)

Kecepatan
(m/s)

Kecepatan
(km/jam)

Rata-rata
Kecepatan
(km/jam)

Mobil

265
1,32
4,75
2,8
285
1,22
4,42
670
0,52
1,88
765
0,45
1,64
740
0,47
1,70
Motor
148
2,36
8,51
8,0
185
1,89
6,81
145
2,41
8,68
Keterangan :
- Waktu : waktu yang diperlukan kendaraan untuk menelusurui
keseluruhan jalan Waringin yang sepanjang 350 m.
Tabel 2. Kecepatan sampel kendaraan memalui jalan Waringin pada malam hari

Jenis
Kendaraan

Waktu
(detik)

Kecepatan
(m/s)

Kecepatan
(km/jam)

Rata-rata
Kecepatan
(km/jam)

Mobil

193
1,81
6,52
6,6
217
1,61
5,80
165
2,12
7,63
157
2,22
8,02
177
1,97
7,11
120
2,91
10,50
172
2,03
7,32
Motor
160
2,18
7,87
7,2
165
2,12
7,63
170
2,05
7,41
168
2,08
7,50
210
1,66
6,00
Keterangan :
- Waktu : waktu yang diperlukan kendaraan untuk menelusurui
keseluruhan jalan Waringin yang sepanjang 350 m.
Tabel 3. Laju Kendaraan dan Parkir Off-street jalan Waringin
Kondisi yang Diamati
Waktu
Siang
Malam
Kecepatan Kendaraan
Mobil 2.8 km/jam
6.6 km/jam
Motor 8 km/jam
7.2 km/jam
Jumlah Kendaraan Parkir Off- Mobil 54
15
Motor 130
77
Street
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemacetan lalu-lintas adalah
keadaan tersendatnya bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan karena banyaknya
jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas daripada jalan raya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1997). Berdasarkan Rancangan Standar Nasional indonesia : Gemoteri Jalan
Perkotaan terbitan Badan Standardisasi Nasional Indonesia tahun 2004,

jalan Waringin

tergolong dalam jenis jalan kelas IIIC yang berfungsi sebagai jalan lokal. Jalan kelas IIIC ini
ditentukan memiliki kecepatan rencana, yaitu 30-50 km/jam. Dengan rata-rata laju kendaraan
lebih kecil atau sama dengan 8 km/jam, kecepatan kendaraan di jalan Waringin jauh dibawah
nilai minimum kecepatan kendaraan yang seharusnya, yaitu 30 km/jam. Dengan demikian,
kondisi lalulintas di jalan waringin ini dapat dikatakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya
dan mengalami kemacetan lalulintas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas polisi di pos polisi pasar Andir, Bapak
Aitu Rosidin, setiap harinya siang dan malam- selalu terjadi kemacetan di jalan Waringin.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, berikut penyebab selalu terjadinya kemacetan di
jalan Waringin.
1. Tenda Lapak Pedagang dan Keberadaan Parkiran Offstreet
Pada tabel di atas, dapat dilihat pula data jumah kendaraan roda dua dan roda empat
yang parkir di badan jalan sepanjang ruas jalan Waringin. Berdasarkan jumlah kendaraan
seperti pada tabel, hal ini tentunya mengurangi luas jalan yang dapat dilalui kendaraan.
Pada malam hari, tenda lapak milik para pedagang pasar Andir malam diletakkan di
badan jalan Waringin. Pada siang hari, saat pasar Andir malam tidak beroperasi, tenda-tenta
ini dibongkar dan diletakkan di pinggir jalan. Dengan kondisi seperti ini, pada siang walaupun
malam hari, keberadaan tenda lapak pedagang ini tentu mengurangi luas jalan yang dapat
dilalui kendaraan dan tentunya menghambat lalu intas di jalan Waringin.
Berdasarkan Rancangan Standar Nasional indonesia : Gemoteri Jalan Perkotaan
terbitan Badan Standardisasi Nasional Indonesia tahun 2004, jalan kelas IIIC seperti jalan
Waringin ini seharunya memiliki ruas jalan minimum yang dapat dijadikan jalur kendaraan
dua arah adalah 4,5 meter. Dari data yang diperoleh di lokasi, luas jalan Waringin yang tersisa
dan dapat dilalui kendaraan akibat keberadaan parkir off-street dan tenda lapak pedagang
hanya berkisar 2,5-3,5 meter. Kondisi lebar jalan Waringin ini tentu tidak sesuai dengan
standar minimum lebar jalan yang seharusnya.
2. Pengangkutan Sampah dari TPS
TPS pasar Andir terletak di sebelah timur gedung pasar Andir siang, tepat di sisi jalan
Waringin. Setiap hari di TPS ini, truk pengangkut sampah dibantu dengan sebuah bulldozer
dari PD Kebersihan mengangkut sampah-sampah yang tertumpuk di TPS ini untuk dibawa ke
TPA. Proses pengangkutan ini mengambil banyak ruang di jalan Waringin, sehingga
terkadang kendaraan yang melintas harus berhenti terlebih dulu untuk menunggu proses
pengangkutan selesai. Selain itu, proses ini berlangsung kurang lebih 1-2 jam hingga sampah
di TPS tersebut benar-benar dibersih. Hal ini tentu menghambat kendaraan yang melaui jalan
Waringin dan menjadi salah satu penyebab kemacetan.

BAB 5
RANGKUMAN HASIL DAN REKOMENDASI
5.1 Rangkuman Hasil
Terdapat 3 masalah yang terdapat di pasar Andir, yaitu buruknya sistem pengelolaan
sampah, kondisi lalulitas jalan Waringin yang cenderung macet sepanjang hari, dan timbulnya
banjir di jalan Waringin saat hujan turun dengan deras.
Permasalahan Sampah
Penyebab permasalahan sampah yang berupa banyaknya sampah yang tertumpuk dan
berserakan di sekitaran lokasi pasar Andir adalah sebagai berikut.
1. Sistem pengelolaan sampah yang buruk dari PK Kebersihan Bandung.
Kurangnya jumlah pekerja dan alat yang digunakan untuk mengangkut sampah dari PD
Kebersihan Kota Bandung menyebakan pengangkutan sampah di pasar Andir terlambat.
Keterlambatan ini terjadi karena pengangkutan sampah harus dilakukan di lokasi lain, baru
kemudian ke pasar Andir.
2. Tidak adanya pengelola resmi pasar Andir malam.
Kondisi pasar Andir malam yang tidak memiliki pengelolaan secara resmi menyebabkan
pengelolaan sampahnya menjadi tidak jelas. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya fasilitas
penampungan sampah yang mudah dijangkau para pedagang, seperti tempat/tong sampah di
sekitaran lapak. Akibatnya, sampah ditumpuk di sembarang tempat.
Permasalahan Kemacetan
Kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Waringin disebabkan oleh beberapa hal
sebagai berikut.
1. Keberadaan parkir off-street di sepanjang jalan Waringin

Banyaknya kendaraan yang di parkir begitu saja di sisi jalan Waringin menyebabkan
penyempitan luas jalan yang dapat dilalui kendaraan. Penyempitan ini mengakibatkan
terhambatnya kecepatan kendaraan dan menimbulkan kemacetan di jalan Waringin.
2. Keberadaan lapak di sekitar jalan Waringin
Keberadaan tenda lapak para pedagang di sisi jalan Waringin juga menyebabkan penyempitan
jalan dan memicu terjadinya kemacetan

3. Keberadaan TPS
TPS yang berada persis di sisi jalan Waringin menjadi masalah saat pengankutan sampah oleh
truk dan bulldozer berlansung. Proses pengangkutan ini memakan luas jalan sehingga
kendaraan yang melalui jalan ini akan terhambat. Pengangkutan ini dilakukuan setiap hari
selama 1 hingga 2 jam, sehingga keberadaan TPS juga merupakan penyebab kemcetan di
jalan Waringin tiap harinya.
Permasalahan Drainase
Kondisi saluran drainase yang buruk dan tidak berfungsi dengan baik menyebabkan terjadinya
banjir saat hujan deras turun di wilayah pasar Andir. Kondisi saluran drainase yang buruk ini,
meliputi hal berikut.
1. Keberadaan selokan yang sangat sedikit, yaitu hanya terdapat 2 titik selokan di
sepanjang jalan Waringin.
2. Selokan yang tidak berfungsi dengan baik akibat mengalami penyumbatan oleh
sampah yang mengendap.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis penyebab tidak berjalannya fungsi pasar Andir dengan baik,
berikut rekomendasi solusi untuk permasalahan tersebut.
1. Pemindahan lokasi lapak pasar Andir malam atau pembuatan pengelolaan resmi pasar
Andir malam.
Berbagai penyebab tidak berjalannya dengan baik fungsi pasar Andir pada dasarnya
bersumber dari keberadaan pasar Andir itu sendiri, terutama pasar Andir malam. Sampah yang
berserakan di sepanjang jalan Andir, penyumbatan selokan, dan penyempitan luas jalan,
semua hal tersebut disebabkan oleh keberadaan pasar Andir malam. Sehingga jika Pemerintah
Kota Bandung dapat memindahkan lokasi jual-beli bagi pada pedagang pasar Andir malam ke

lokasi yang lebih baik, yaitu bukan berada di sisi jalan raya, masalah yang timbul di lokasi
pasar Andir jalan Waringin dapat terselesaikan.
Namun, pemindahan lokasi sebuah pasar tidak dapat dilakukan dengan mudah apalagi
dengan kondisi Bandung yang sudah tergolong sangat padat. Solusi lainnya adalah dengan
tetap mempertahankan lokasi pasar Andir malam yang berada di jalan Waringin dan
memperbaiki pengelolaan pasar Andir, terutama pasar Andir malam. Perbaikan pengelolaan
pasar difokuskan pada perbaikan sistem pengelolaan sampah dan penataan letak lapak
pedagang agar tidak begitu menghambat lalulintas jalan Waringin.
2. Pemindahan Lokasi TPS
Lokasi TPS yang berada di pasar Andir sebenarnya kurang tepat. TPS identik dengan
penumpukan sampah, sehingga TPS tidak seharusnya berada di sekitar wilayah fasilitas
umum karena dapat merusak kenyamanan. Pemerintah sebaiknya mencari lokasi lain yang
dapat dijadikan TPS.
3. Perbaikan sistem drainase pasar Andir dan jalan Waringin.
Perbaikan sistem drainase dapat pemerintah lakukan dengan melakukan pembangunan dan
perbaikan sistem drainase di sepanjang jalan Waringin. Hal ini dilakukan dengan merekondisi
selokan-selokan yang telah tersumbat oleh endapan sampah, dan juga dengan membangun
saluran selokan yang lebih besar di sepanjang jalan Waringin.
4. Penambahan jumlah petugas dan peralatan PD Kebersihan
Dengan melakukan penambahan petugas dan peralatan PD Kebersihan, proses pengangkutan
sampah dari lapak-lapak para penjual bisa dilaksanakan tepat waktu di pagi hari. Begitu pula
dengan pengangkutan sampah dari TPS dapat dilaksanakan tepat waktu. Dengan demikian,
tidak akan ada sampah yang menumpuk dan berserakan saat waktu puncak keramaian
pengungjung pasar menjelang siang hari.
5. Pelarangan parkir off-street
Salah satu penyebab kemacetan di jalan Waringin selain keberadaan tenda lapak pedagang
adalah keberadaan parkir off-street. Satu-satunya cara untuk menghilangkan keberadaan
parkir offstreet ini adalah pemerintah harus membuat peraturan yang jelas dan tegas mengenai
pelarangan parkir off-street di sepanjang jalan Waringin, dan disertai sanksi yang tegas pula.
Masing-masing rekomendasi solusi yang telah diberikan sebelumnya merupakan
solusi dari sumber masalah yang menyebabkan tidak berjalannya fungsi pasar Andir dengan
baik, yaitu permasalahan sampah, drainase, dan kemacetan. Dengan mengombinasikan solusi-

solusi di atas disesuaikan dengan kondisi dan kemungkinan perealisasian, diharapkan fungsi
pasar Andir dapat berjalan dengan optimal sebagaiman mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004.Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) : Geometri Jalan
Perkotaan.Jakarta:Badan Standardisasi Nasional.
Wikipedia. Pasar. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar. Diakses tanggal 12 April 2013
Anonim.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi 3.Jakarta:Balai pustaka.
Anonim.1990.Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan. Jakarta:Direktorat
Jenderal Bina Marga dan Pembinaan Jalan Kota.

Anda mungkin juga menyukai