Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proses untuk memecahkan atau
menyelesaikan masalah, Guru Mata Pelajaran matematika pun terkadang sukar menyelesaikan
matematika.

Didalam matematika terdapat “BANGUN RUANG” yang misalnya tabung dan kerucut. Tabung yang
berarti bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi yang kongruen dan sejajar yang berbentuk lingkaran
serta sebuah sisi lengkung dan kerucut yang berarti bangun ruang yang dibatasi oleh bidang kerucut dan
sebuah bidang yang tegaklurus pada sumbu bidang kerucut.Karena banyak yang belum memahami
mengenai tabung dan kerucut maka kami membahas tentang definisi tabung dan kerucut, tabung dan
kerucut terpancung, jaring – jaring tabung dan kerucut serta luas, volume dari tabung dan kerucut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Apa pengertian dari Tabung dan Kerucut?

Bagaimana dengan Kerucut terpancung?

Bagaimana bentuk dari jaring – jaring Tabung dan Kerucut?


Bagaimana dengan rumus luas dan volume pada Tabung serta Kerucut?

1.3 Tujuan

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu Geometri Ruang.

Agar mengerti dan memahami tentang pengertian Tabung dan Kerucut

Agar mengerti dan memahami tentang Kerucut terpancung

Untuk mengetahui bentuk dari jaring – jaring Tabung dan Kerucut

Agar mengerti dan memahami tentang rumus luas dan volume pada Tabung serta Kerucut

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TABUNG

2.1.1 Pengertian Tabung

Dalam mendefinisikan tabung, kita menggunakan pengertian bidang tabung. Ada beberapa definisi
untuk bidang tabung, yaitu:

a.Bidang tabung adalah himpunan semua garis p yang sejajar dengan sebuah garis s dan mempunyai
jarak yang tetap r terhadap s. ( dalam hubungan ini s disebut sumbu bidang tabung, p disebut garis
pelukis dan r adalah jari-jari bidang tabung.
1

Dari definisi bidang tabung maka tabung dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang tabung dan dua buah datar yang
masing-masing tegak lurus pada sumbu bidang tabung.”

Tabung juga dapat dipikirkan sebagai sebuah prisma beraturan yang banyaknya sisi digandakan terus
menerus sehingga menjadi tak terhingga banyaknya.

Bidang Singgung Pada Bidang Tabung

Pada gambar di atas, A merupakan pusat lingkaran alas dari tabung. Dibuat garis singgung pada p pada
alas tabung itu dengan D sebagai titik singgung. Dibuat garis pelukis DE, maka bidang yang melalui P dan
DE disebut bidang singgung pada bidang tabung. Jika dalam bidang singgung pada bidang tabung itu kita
lukis garis g yang tidak sejajar dengan garis pelukis, maka garis g itu akan memotong garis pelukis DE di
sebuah titik P yang merupakan titik persekutuan dari garis g dan bidang tabung. Dalam hal ini maka garis
g dikatakan menyinggung bidang tabung di titik P. Garis g juga merupakan garis yang menyilang sumbu
tabung pada jarak tetap, yaitu r.

Karena bidang singgung L melalui garis pelukis yang letaknya selalu sejajar dengan sumbu tabung s, maka
akibatnya bahwa setiap bidang singgung pada bidang tabung letaknya pasti sejajar dengan sumbu
tabung s.

Dari pernyataan di atas dapatlah disimpulkan bahwa:

Semua garis yang menyilang sebuah garis s dengan jarak tetap (r) terletak pada sebuah bidang yang
menyinggung bidang tabung dengan s sebagai sumbu dan r sebagai jari-jarinya.
Setiap bidang yang sejajar dengan sebuah garis s dan mempunyai jarak tetap (r) terhadap s,
menyinggung bidang tabung dengan s sebagai sumbu dan r sebagai jari-jarinya.

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

2.1.2 Jaring-jaring Tabung

Jika sebuah model peraga dari sebuah tabung yang terbuat dari kertas atau karton kita potong sepanjang
salah satu garis pelukis dan keliling bidang alas dan bidang atasnya, kemudian kita buka sehingga terletak
bersama pada sebuah bidang datar maka kita akan peroleh jaring-jaring dari tabung yang terdiri dari
sebuah daerah persegi panjang (bidang lengkung tabung tadi) dan dua daerah lingkaran yang kongruen.

2.1.3 Luas dan Volume Tabung

Luas Permukaan Tabung

Luas permukaan tabung dapat kita lihat dari jaring-jaring tabung yang terdiri dari sebuah daerah persegi
panjang dan dua daerah lingkaran yang kongruen.

Daerah persegi panjang itu panjangnya sama dengan keliling lingkaran alas/atas dari tabung, sedang
lebarnya sama dengan tinggi tabung.
Luas persegi panjang ini disebut luas bidang lengkung tabung. Jika r jari-jari tabung dan t adalah tinggi
tabung, maka:

Luas Bidang Lengkung Tabung = Luas Persegi Panjang

= pxl

= Keliling lingkaran x tinggi tabung

= (2π) x (t)

= 2πrt

Luas Seluruh Permukaan Tabung = Luas Seluruh Bidang Sisi Tabung

= Luas Bidang Lengkung Tabung + 2 Luas Alas (Lingkaran)

= 2πrt + 2 (πr2)

= 2πr (r + t)

Volume Tabung

Untuk menentukan volume tabung, maka tabung kita pandang sebagai bangun yang terjadi dari sebuah
prisma beraturan yang banyaknya sisi tak terhingga, sehingga keliling dari luas bidang alasnya sangat
mendekati keliling dan luas sebuah lingkaran, sedangkan tinggi prisma itu menjadi tinggi dari tabung
tersebut.

Dengan perkataan lain :

Volume sebuah silinder sama dengan limit volume prisma beraturan yang banyaknya sisi bertambah
menjadi tak berhingga.

Jika r adalah jari-jari bidang alas tabung (bidang alas berupa lingkaran) dan t adalah tinggi tabung, maka :

Volume Tabung = Volume Prisma

= Luas Alas x Tinggi

= (πr2) x (t)

= πr2 t

2.2 KERUCUT

2.2.1 Pengertian Kerucut

REPORT THIS AD
Seperti halnya pada tabung, maka untuk mendefinisikan kerucut kita menggunakan pengertian bidang
kerucut.

Ada beberapa devinisi tentang kerucut dan kita memperhatikan salah satunya adalah Bidang kerucut
merupakan himpunan semua garis yang memotong sebuah garis S di sebuah titik P dan membentuk
sudut £ dengan garis S. Dalam hubungan ini P disebut puncak, S disebut sumbu dan £ sebagai setengah
sudut puncak, sedang garis-garis yang membentuk bidang kerucut itu masing-masing disebut garis
pelukis dari bidang kerucut.

Dari definisi tentang bidang kerucut diatas maka kerucut kemudian didefinisikan sbb:

Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bidang kerucut dan sebuah bidang yang tegak lurus
pada sumbu bidang kerucut.

Bidangtersebut memotong bidang kerucut menurut sebuah lingkaran yang selanjutnya disebut bidang
alas kerucut. Jarak dari puncak sampai bidang alas disebut tinggi dari kerucut.

Ruas garis yang menghubungkan titik puncak dan sebuah titik pada lingkaran alas disebut garis pelukis,
dan jika yang diperhatikan panjangnya, maka disebut apotema.

Definisi lain dari kerucut yaitu:

Kerucut adalah bangun yang terjadi dari sebuah daerah segitiga siku-siku yang diputar mengelilingi salah
satu sisi siku-sikunya.

Kerucut adalah bangun yang terjadi jika sebuah limas beraturan banyaknya sisi diperbanyak sampai tak
terhingga.

Bidang singgung pada bidang kerucut.

7Bidang singgung pada bidang kerucut adalah bidang yang melalui puncak kerucut dan yang dengan
bidang kerucut hanya bersekutu tepat sebuah garis pelukis.
Pada garis bidang W adalah bidang singgung pada bidang kerucut; bidang W dan bidang kerucut
bersekutu pada sebuah garis pelukis, yaitu garis pelukis p yang melalui titik P dan Q.

Bidang singgung pada kerucut dapat diperolej dengan membuat bidang melalui garis singgung s
pada lingkaran alas dan puncak P. Sebuah garis g yang terletak pada bidang singgung W dan yang tidak
sejajar dengan garis pelukis p, pada umumnya akan memotong garis pelukis disebuah titik T. Titik ini
merupakan satu-satunya titik persekutuan antara garis g dan bidang kerucut. Maka g disebut garis
singgung pada bidang kerucut.

Perhatikanlah bahwa pada kerucut titik puncak memiliki peranan penting, misalnya apabila kita
akan menyelidiki kedudukan sebuah garis apakah memotong, menyinggung atau terletak diluar bidang
kerucut maka dibuatlah bidang yang melalui garis itu dan titik puncak kerucut, dan seterusnya.

2.2.2 Kerucut Terpancung

Jika sebuah kerucut dipotong oleh sebuah bidang yang sejajar dengan bidang alas, maka bagian kerucut
yang terletak antara bidang alas dan bidang itu disebut kerucut terpancug.

Bidang yang sejajar itu memotong bidang kerucut menurut sebuah lingkaran, yang selanjutnya disebut
bidang atas kerucut terpancung, sedang jarak antara bidang alas dan bidang atas disebut (t) kerucut
terpancung.

Pada kerucut terpancung tetap mengenal pengertian garis pelukis dan apotema.

Perhatikanlah hubungan antara (a) pada kerucut dan apotema (a) pada kerucut terpancung.
Irisan meridian adalah irisan antara sebuah kerucut atau keerucut terpancung dengan sebuah bidang
yang melalui sumbu. Dalam irisan meridian sekaligus ditunjukan jari – jari, tinggi, apotema dan besarnya
sudut puncak.

2.2.3 Jaring – jaring Kerucut

Berdasarkan kegiatan dan gambar di dibawah ini kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari dua bangun
datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua
bangun datar yang menyusun kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar berikut.

REPORT THIS AD

Gambar 2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r, tinggi kerucut t, apotema atau garis
pelukis p. Terlihat bahwa jaring-jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan
gambar 2.6(b) yaitu:

selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari p dan panjang busur 2πr,

alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.

2.2.4 Luas dan Volume Kerucut

a. Luas Selimut

Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan kerucut atau luas
sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih
jelasnya perhatikan jaring-jaring kerucut ini.

11
Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.

12

Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:

Luas selimut = πrs

Sedangkan luas permukaan kerucut

= luas selimut + luas alas kerucut

= πrs + πr2=

= πr (s + r)

Jadi

Luas Permukaan Selimut = πr (s + r)

dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut

s = garis pelukis (apotema)


Volume Kerucut

Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu kita dapat
merumuskan volume kerucut sebagai berikut.

Volume Selimut = 1/3 πr2t

Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2

Luas Selimut Kerucut Terpancung

13

r2

Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas selimut kerucut kecil. Kerucut
besar ACC’ mempunyai tinggi t1, jari-jari r1, dan apotema p1. Sedangkan kerucut kecil ABB’ mempunyai
tinggi t2, jari-jari r2, dan apotema p2. Luas selimut kerucut terpancung adalah luas selimut kerucut besar
dikurangi luas selimut kecil.

Volume Kerucut Terpancung

Volume kerucut terpancung adalah volume kerucut besar dikurangin volume kerucut kecil

= πr12t1 – πr22t2

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Sehingga dalam kerucut terpancung berlaku rumus-rumus sebagai berikut:


d1 = 2r1 atau r1 = ½ d 1

ii. d2 = 2r2 atau r2 = ½ d 2

iii. Lb= πr 12 = ¼ πd12

iv. La= πr 22 = ¼ πd22

v. L s= πp (r 1+ r 2)= ½πp (d1+ d2)

vi. L p= Lb + La+ L s= πp(r 1+ r 2) + π p(r 12+ r 22)

vii. V = t (r1 2+ r22 + r 1r2)

viii. p2 = t2 + ( r1 – r2)2

Dengan keterangan :

r1 = jari-jari bidang alas/ dasar/ bawah kerucut terpancung

d1 = diameter bidang alas/ dasar/ bawah kerucut terpancung

r2 = jari-jari bidang atas kerucut terpancung

d2 = diameter bidang atas kerucut terpancung

t = tinggi kerucut terpancung

p = panjang garis pelukis atau apotema kerucut terpancung

Lb = luas bidang bawah/ alas/ dasar kerucut terpancung

La = luas bidang atas kerucut terpancung

Ls = luas selimut/ selubung kerucut terpancung

Lp = luas permukaan kerucut terpancung

V = volume/ isi kerucut terpancung


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengertian Tabung dan Kerucut

-Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang tabung dan dua buah datar yang masing-
masing tegak lurus pada sumbu bidang tabung.

-Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bidang kerucut dan sebuah bidang yang tegaklurus
pada sumbu bidang kerucut.

Kerucut Terpancung

-Kerucut terpancug adalah bagian kerucut yang terletak antara bidang alas dan bidang pada sebuah
kerucut yang dipotong oleh sebuah bidang yang sejajar dengan bidang alas.

Jaring – jaring Tabung dan Kerucut

-Jaring – jaring tabung

Jaring-jaring dari tabung yang terdiri dari sebuah daerah persegi panjang (bidang lengkung tabung tadi)
dan dua daerah lingkaran yang kongruen.
-Jaring – jaring kerucut

Jaring – jaring kerucut tersusun dari dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang
berupa bidang lengkung (juring lingkaran).

Luas dan Volume dari Tabung serta Kerucut

– Luas dan Volume Tabung

Luas Seluruh Permukaan Tabung = 2πr (r + t)

Volume Tabung = πr2 t

– Luas dan Volume Kerucut

Luas Permukaan Selimut = πr (s + r)

Volume Selimut = t

Luas Selimut Kerucut Terpancung = πr1S1 – πr2S2

Volume kerucut terpancung = π(r12t1 – r22t2)

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasar diskusi dan laporan kami yang dilakukan adalah :

1.Setelah kami melakukan diskusi tentang Geometri Ruang, sebaiknya kita mencari sumber sumber
akurat berkenaan dengan Geometri Ruang agar konsep teori yang diambil dapat dimengerti dengan
mudah.

2.Untuk seluruh Mahasiswa, selain kita memahami konsep Geometri Ruang kita juga harus menerapkan
konsep tersebut dengan mengerjakan soal soal yang berkaitan dengan Geometri Ruang.

3.Untuk penulis laporan yang akan datang, kami sangat berharap dapat memperbaiki laporan kami
menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai